Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH EKOLOGI PERAIRAN

Acanthus ilicifolius

Disusun oleh:

Dewi Muslihatun Darojat (195080400113048)

PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

KAMPUS II KEDIRI

2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Saya ucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari dosen mata kuliah Ekologi Perairan.

Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya
mengharapkan kritik serta saran untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat
menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan
pada makalah ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga
makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Surabaya, 1 Oktober 2020

Penulis

i
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Acanthus ilicifolius tumbuh hidup pada zona menengah sampai belakang pada
ekosistem mangrove, yaitu daerah yang dipengaruhi pasang surut air laut dan biasanya
mendapat pasokan air tawar lebih banyak. Acanthus ilicifolius tergolong tumbuhan akuatik
emergent. Dimana habitat jenis ini, daerah mangrove berada di perairan estuari yang
merupakan hilir sungai dan muara dari berbagai limbah/ pencemar berbagai aktivitas manusia.
Pencemaran limbah cair dari pertanian, domestik, perkotaan bahkan industri dapat merusak
ekosistem perairan dan menganggu kesehatan manusia.

Acanthus ilicifolius memiliki bunga yang indah sehingga dapat digunakan sebagai
tumbuhan hias atau tumbuhan ornamental, selain itu digunakan sebagai bioindikator
pencemaran. Berlimpahnya tumbuhan jeruju pada vegetasi mangrove tidak mengurangi
potensinya untuk dimanfaatkan masyarakat sebagai tanaman obat maupun penghasil
bahan makanan seperti kerupuk dan minuman teh.

Berdasarkan hasil penelitian Johannes dan Sri Suhadiyah (2016), ekstrak daun
jeruju mengandung senyawa flavonoid, polivenol dan kumarin.Flavonoid dan polivenol
tergolong senyawa yang memiliki fungsi sebagai antioksidan, menurut Ann Lila M., (2004)
antioksidan polivenol dapat mengurangi resiko penyakit jantung dan kanker. Juga mengurangi
resiko penyakit alzheimer ( Arts et al, 2005). Senyawa kumarin merupakan antibakteri
yang dapat merusak sel dengan membentuk pori -pori dinding sel bakteri sehingga
menyebabkan kematian sel (Widodo dkk, 2012). Kandungan senyawa kimia dalam
Acanthus ilicifolius berfungsi sebagai: neuralgia, analgesik, antiinflamasi, antioksidan,
antifertilitas, hepatoprotektif, antitumor, antileukemia, antikanker, antimikroba, antivirus dan
antijamur juga dapat sebagai insektisida alami (Irawanto 2014).

1
BAB II

PEMBAHASAN

Akar :
Acanthus ilicifolius memiliki jenis akar tunggang yang berwarna putih. Akarnya dapat dijadikan
sebagai obat untuk menyembuhkan Hepatitis, asma, nyeri lambung, cacingan, gondok dan
diabetes. Cara membuat obatnya rebus akar kering dengan dua gelas air ditambah 5 helai
daun. Juga bisa menjadi penawar racun gigitan ular dan luka bakar cara membuatnya tumbuk
akar lalu dioleskan pada luka
Batang :
Memliki batang berwarna hijau berkayu yang berbentuk bulat dan memiliki percabangan
monopodial. Memiliki permukaan batang sangat kasar.

Daun :

Dua sayap gagang daun yang berduri terletak pada tangkai. Permukaan daun halus, tepi
daun bervariasi: zigzag/bergerigi besar-besar seperti gergaji atau agak rata dan secara
gradual menyempit menuju pangkal. Unit & letak: sederhana, berlawanan. Bentuk: lanset
lebar. Ujung: meruncing dan berduri tajam. Ukuran: 9-30 x 4-12 cm

Bunga :

Susunan bunga berbentuk majemuk dan berwarna putih. Bunga Acanthus ilicifolius dapat
dijadikan sebagai obat bisul dengan cara menumbuk daun dan bunganya lalu dioleskan di
bagian tubuh yang terkena bisul.

Buah :

Warna buah saat masih muda hijau cerah dan permukaannya licin mengkilat. Bentuk buah
bulat lonjong seperti buah melinjo. Ukuran: buah panjang 2,5-3 cm, biji 10 mm. buahnya juga
bisa dijadikan obat pembersih darah pada bisul dan penawar racun gigitan ular.

2
DAFTAR PUSTAKA

1. Johannes Eva dan Sjafaraenan. 2017. UJI TOKSISITAS EKSTRAK DAUN


JERUJU Acanthus ilicifolius TERHADAP Artemia salina Leach. Jurnal
Biologi Makassar. 2 (1) :56-59
2. Novia, A. Y., A. Widiyantoro dan L. Destiarti. 2018. SENYAWA ANTIINFLAMASI
DARI FRAKSI ETIL ASETAT DAUN DARUJU (Acanthus ilicifolius)
TERHADAP UDEM KAKI MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI
KARAGENAN. Jurnal Kimia Khatulistiwa. 7 (2) :82-88
3. Wedari, S. E., Mukarlina dan Rizalinda. 2014. Etnofarmakologi Tumbuhan
Mangrove Achantus ilicifolius L., Acrostichum speciosum L. dan
Xylocarpus rumphii Mabb. Di Desa Sungai Tekong Kecamatan Sungai Kakap
Kabupaten Kubu Raya. Jurnal Protobiont. 3 (2) :252–258
4. Handayani, S. 2018. Identifikasi Jenis Tanaman Mangrove Sebagai Bahan
Pangan Alternatif Di Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur. Jurnal Teknologi
Pangan. 12 (2) :33-45

Anda mungkin juga menyukai