Anda di halaman 1dari 9

INFORMATION SYSTEM DEVELOPMENT [VOLUME 6 NO.

1 JANUARI 2021]

Sistem Penjualan Makan Ringan dengan Menggunakan


Metode Analisis SWOT
Zurea Nur Meyati1), Inge Handriani2*)

1
Universitas Mercu Buana
E-mail: zureanur@gmail.com1)
2
Universitas Mercu Buana
E-mail: zureanur@gmail.com2)

*Penulis Korespondensi

Abstract – There are so many snacks lovers in Indonesia, snack lovers not only come
from one group but also from various circles of society. Types of snack businesses
that are in great demand by various groups are toast, various noodles, French fries,
fried bananas and pancakes. In some places this snack food business is still
experiencing problems related to the sales process, where the menu paper is often torn
and wet, causing errors in ordering. These problems resulted in losses in terms of
finance, time and energy. This snack sales system can help overcome these problems
with the aim of increasing sales volume and the accuracy of order data. Seeing the
situation and conditions in this business, a business process analysis and system
analysis are carried out using the SWOT analysis method.

Keywords: Sales, Snack, SWOT

Abstrak – Makanan ringan yang ada di Indonesia penikmatnya sangat banyak,


penikmat makanan ringan tidak hanya berasal dari satu kalangan saja tetapi juga
berasal dari berbagai kalangan masyarakat. Jenis usaha makanan ringan yang
banyak diminati oleh berbagai kalangan adalah roti bakar, aneka mie, kentang
goreng, pisang goreng dan pancake. Pada beberapa tempat usaha penjualan makanan
ringan ini masih memiliki masalah berkaitan dengan proses penjualannya, dimana
kertas menu mereka sering robek dan basah sehingga menimbulkan kesalahan dalam
penginputan pesanan. Permasalahan tersebut mengakibatkan kerugian dari sisi
keuangan, waktu, dan tenaga. Sistem penjualan untuk makanan ringan ini dapat
membantu menyelesaikan permasalahan tersebut dengan tujuan meningkatkan
volume penjualan dan keakuratan data pesanan. Melihat situasi dan kondisi pada
usaha ini maka dilakukan analisa proses bisnis dan analisa sistem dengan
menggunakan metode analisis SWOT.

Kata Kunci: Penjualan, Makanan Ringan, SWOT

PENDAHULUAN bisnis. Kehadiran teknologi informasi


Teknologi informasi yang ada saat ini yang ada jika dimanfaatkan dapat
mempengaruhi terhadap banyak aspek, memberikan suatu kontribusi positif bagi
salah satunya dirasakan pada bidang pebisnis dan memiliki peluang yang lebih

Diterima <27082020>, Revisi <15122020>, Diterima untuk publikasi <27012021>.


Copyright © 2021 Published by Universitas Pelita Harapan PSDKU Medan Jurusan Sistem
Informasi, ISSN: 2528-5114
INFORMATION SYSTEM DEVELOPMENT [VOLUME 6 NO.1 JANUARI 2021]

besar untuk mengembangkan bisnisnya di kertas menu tidak terbaca sehingga


[1]. Dalam penelitian yang dilakukan mengakibatkan data yang masuk tidak
oleh Agung Fadillah dan Anita Ratnasari akurat. Hal serupa disampaikan pada
menyatakan teknologi informasi akan penelitian Nandang Iriadi menyatakan
mempermudah suatu pekerjaan seperti bahwa kesalahan penginputan
dalam hal pengolahan data, proses mengakibatkan data transaksi penjualan
pengambilan keputusan yang tepat, serta menjadi tidak akurat [6].
dapat menghemat waktu dan biaya [2]. Menanggapi masalah diatas maka perlu
Hal serupa juga disampaikan pada menerapkan sistem informasi penjualan
penelitian Husain menyatakan bahwa untuk menunjang proses penjualan dan
teknologi informasi membantu para meminimalisir kesalahan penginputan
pebisnsis untuk menjalankan usaha data.
dengan lebih mudah dan efisien [3]. Sistem penjualan ini diharapkan dapat
Teknologi informasi dapat diterapkan meningkatkan efektifitas dan efisiensi
pada berbagai jenis usaha secara spesifik, dari proses penjualan makanan ringan
seperti halnya yang dapat diterapkan yang dilakukan tempat makan. Dalam
dalam bidang usaha penjualan makanan penelitian yang dilakukan Alfianto
ringan, banyaknya ragam dan jenis dari menyatakan bahwa menerapkan sistem
makanan ringan yang digemari oleh penjualan akan lebih efisien dan
seluruh kalangan masyarakat menjadikan menghemat waktu [7]. Hal serupa juga
peluang bisnis yang sangat disampaikan pada penelitian Nurul
menguntungkan sehingga suatu usaha Azwanti sistem penjuala pengolahan data
tempat makan menjadi ramai dikunjungi penjualan menjadi lebih efektif, serta
oleh pelanggan. Hendra Alianto keamanan terhadap data menjadi lebih
menyatakan bahwa penerapan teknologi terjamin [8]. Sistem yang
informasi sangat berguna terutama dalam terkomputerisasi akan mempercepat
menyelesaikan masalah, hanya saja transaksi penjualan sehingga dapat
bagaimana caranya bisa menggunakan mengurangi kesalahan input yang
dan memanfaatkannya dengan baik seringkali dilakukan [9]. Dari perspektif
sesuai kebutuhan [4]. berkelanjutan, sistem dapat memberikan
Pada beberapa tempat makan usaha manfaat dalam peningkatakn kinerja dan
penjualan makanan ringan dalam proses memberikan peluang bisnis bagi usaha
pemesanannya masih menggunakan tempat makan untuk memaksimalkan
kertas menu sebagai media pemesanan. potensi bisnis yang ada agar lebih maju
Pesanan pelanggan dalam bentuk kertas lagi [10].
menu mengakibatkan sering kali robek Tujuan yang igin dicapai dalam
atau basah, sehingga menu pesanan sulit penelitian ini adalah meningkatkan
terbaca dan berakibat pada penyajian efektivitas dan mengefisienkan proses
makanan tidak sesuai pesanan. Hal pemesanan makanan dan minuman,
serupa disampaikan dalam penelitian Nia meningkatkan efektivitas dalam
Caniati menyatakan pencatatan pesanan pengelolaan transaksi pembayaran.
menu secara manual kurang efisien dari
sisi waktu, dan kemungkian sering terjadi METODE PENELITIAN
kesalahan dalam pembuatan pesanan [5]. Pada penelitian ini dilakukan
Selain itu, sering terjadi kesalahan pengambilan data menggunakan field
penginputan harga pesanan yang research atau pelatihan lapangan. Data
disebabkan karena informasi yang ditulis yang diambil menggunakan teknik
2
INFORMATION SYSTEM DEVELOPMENT [VOLUME 6 NO.1 JANUARI 2021]

observasi pada proses pemesanan, prose dalam penulisan laporan


pembuatan pesanan dan proses penelitian ini adalah penjualan
pembayaran, kemudian melakukan pada Roti Bakar 88 Tangerang.
wawancara ke manajer dan beberapa Sehingga diputuskan untuk
staf. dan mengumpulkan data dalam menggunakan judul “Analisa
bentuk kertas menu pesanan, laporan Dan Perancangan Sistem
penjualan harian dan contoh struk Informasi Penjualan Pada Roti
pembayaran. Data yang dikumpulkan Bakar 88 Tangerang”.
menggunakan metode kualitatif dan hasil 2. Pengumpulan Data
laporan penelitian disajikan dengan Pengumpulan data dilakukan
menggunakan metode deskriptif. untuk mendukung dalam
Tahapan ini di lihat pada gambar 1: penulisan laporan penelitian,
dilakukan pengumpulan data
yang didapat dari beberapa
sumber seperti observasi dan
wawancara.
3. Analisa Data
Dilakukan anlisa data dengan
menggunakan metode kualitatif
yaitu data yang didapatkan dari
pengumpulan data dianalisa dan
diolah menajadi data yang
bermanfaat.
4. Membuat Proses Bisnis
Membuat proses bisnis
dilakukan untuk membuat
gambaran proses bsisnis yang
sedang berjalan di Roti Bakar
88.
5. Analisa Proses Bisnis
Dilakukan analisa proses bisnis
pada gambaran proses bisnis
yang sedang berjalan dan
mengidentifikasi masalah yang
terjadi pada proses bisnis.
6. Metode Pengembangan Sistem
(Waterfall)
Gambar 1. Tahapan Penelitian Metode pengembangan sistem
yang digunakan adalah
Adapun penjelasan diagram alir mengadaptasi metode waterfall
penelitian yang dilakukan dengan yaitu dimulai dari tahap
beberapa tahapan penelitian yaitu sebagai communication, tahap planning
berikut: dan tahap modelling, dalam
1. Menentukan Objek Penelitian tahap modelling dilakukan
Pada tahap awal adalah analisa sistem menggunakan
menentukan topik penelitian metode analisis SWOT dan
dan judul. Topik yang di angkat perancangan dilakukan dengan
3
INFORMATION SYSTEM DEVELOPMENT [VOLUME 6 NO.1 JANUARI 2021]

melakukan perancangan UML, 1. Pelayan memberikan kertas menu ke


perancangan database, dan pelanggan, jika ramai pengunjung
perancangan antarmuka. pelanggan terkadang cukup lama
menunggu untuk menerima kertas
menu yang diberikan pelayan.
HASIL DAN PEMBAHASAN 2. Pelanggan memesanan makanan dan
Proses Bisnis Berjalan minuman menggunakan kertas menu,
Berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan dengan menuliskan nomor
dilakukan dapat membantu dalam meja dan menuliskan jumlah pesanan
menganalisa permasalahan yang ada dan yang ingin dipesan.
menentukan strategi yang terbaik untuk 3. Pelanggan memanggil pelayan jika
mengembangkan sistem yang baru. sudah selesai memesan dan
menyerahkan kertas menu pesanan,
Proses bisnis berjalan dapat dilihat pada
kemudian pelayan menyerahkan
Gambar 2. kertas menu pesanan tersebut ke staf
dapur.
4. Staf dapur membuat pesanan sesuai
data pesanan yang dipesan pelanggan,
akan tetapi jika ramai pengunjung
sering terjadi penumpukan kertas
menu pesanan di dapur karena
orderan yang numpuk, sehingga
kertas menu pesanan seringkali robek
atau basah karena situasi dapur.
5. Staf dapur memberikan kertas menu
pesanan kepada staf kasir.
6. Staf kasir menerima kertas menu
pesanan yang diberikan oleh staf
dapur dan menyimpannya diatas
meja.
7. Staf dapur menyajikan pesanan ke
pelayan jika pesanan sudah selesai
dibuat, kemudian pelayan mengantar
pesanan yang disajikan oleh staf
dapur ke pelanggan sesuai nomor
meja yang disebutkan.
8. Pelanggan menerima pesanan yang di
berikan oleh pelayanan, dalam hal ini
sering terjadi komplain dari
pelanggan karena pelanggan cukup
lama menunggu pesanan yang datang
yang seharusnya dalam keadaan
Gambar 2. Proses Bisnis Berjalan normal hanya perlu 5-7 menit jika
ramai pengunjung mencapai 20
Proses penjualan makanan dan minuman menit.
yang saat ini berjalanan yaitu : 9. Pelanggan membayar pesanan,
kemudian staf kasir akan
4
INFORMATION SYSTEM DEVELOPMENT [VOLUME 6 NO.1 JANUARI 2021]

menanyakan nomor meja untuk mencatatnya di laporan form


mencari kertas menu pesanan yang kasir.
sesuai setelah itu pelanggan c. Pembagian pekerjaan para staf
menyebutkan nomor meja. sangat jelas, staf memiliki
10. Staf kasir menginput harga pesanan tanggung jawab kerja masing-
dan menyebutkan total harga pesanan masing.
ke pelanggan, pada saat melakukan 2. Weakness (Kelemahan)
penginputan harga pesanan staf kasir a. Kertas menu pesanan seringkali
terkadang melakukan kesalahan robek atau basah karena situasi
penginputan harga pesanan yang dapur, sehingga menu pesanan
berakibat pada total harga pesanan tidak terbaca dan berakibat pada
yang tidak sesuai, hal ini disebabkan jumlah pesanan yang disajikan
karena kelalayan staf kasir dan tulisan tidak sesuai sehingga terjadi
jumlah pesanan dikertas menu yang komplain.
ditulis pelanggan tidak jelas. b. Sering terjadi kesalahan
11. Pelanggan melakukan peembayaran penginputan harga pesanan
sesuai total harga pesanan yang sehingga data yang masuk tidak
disebutkan oleh staf kasir, kemudian akurat. Hal ini disebabkan
staf kasir menerima pembayaran yang karena informasi yang ditulis
diberikan pelanggan dan mencetak dimenu tidak jelas sehingga
struk pembayaran, setelah itu tidak terbaca oleh staf kasir.
pelanggan menerima struk c. Laporan pendapatan dan
pembayaran. pengeluaran setiap harinya
12. Staf kasir mencatat dikertas laporan masih mencatatnya dilaporan
form kasir mengenai pendapatan dan form kasir, sehingga terjadi
pengeluaran setiap harinya. kesalahan penulisan yang
mengakibatkan kerugian
Analisis SWOT 3. Opportunities (Peluang)
Dilakukan analisa sistem dengan a. Pengembangan teknologi
menggunakan metode analisis SWOT informasi dapat berfungsi
(Strengths, Opportunities, Weakness, sebagai peningkatan brand
Threats). Di bawah ini hasil analisa yang images tempat makan.
dilakukan: b. Penggunaan teknologi
1. Strength (Kekuatan) informasi dalam proses bisnis
a. Sudah ada edc machine untuk semakin meningkat.
pelanggan jika melakukan c. Kemampuan dan daya guna
pembayaran dengan debit. hardware semakin canggih dan
b. Pada saat proses perhitungan lengkap, mudah didapatkan
untuk pembayaran pelanggan dipasaran dengan spesifikasi
sudah menggunakan mesih kasir yang di inginkan.
cash register, selebihnya proses 4. Threats (Ancaman)
penjualan dilakukan secara a. Semakin banyaknya tempat
manual seperti pemesanan makan yang memiliki sistem
dilakukan dengan menggunakan penjualan untuk usahanya.
kertas menu dan laporan b. Peretasan sistem dan informasi
pendapatan dan pengeluaran dari luar.
setiap harinya dilakukan dengan
5
INFORMATION SYSTEM DEVELOPMENT [VOLUME 6 NO.1 JANUARI 2021]

c. Harga infrastruktur IT yang 1. Pelanggan


relatif tidak stabil Pelanggan merupakan aktor yang
dapat memesan menu, menambah
jumlah pesanan, mengubah status
SWOT Strength Weakness
Opportu 1. Membuat daftar 1. Membuat detail
pesanan, mencetak histori pesanan,
nities menu dilengkapi
dengan gambar yang
data
pelanggan
pesanan
agar
melakukan registrasi membership,
terdiri dari daftar dapat dicetak oleh menulis komentar.
menu staf kasir sehingga
makanan, daftar tidak terjadi 2. Admin
menu minuman dan kesalahan
daftar menu paket. penginputan harga
Admin merupakan aktor yang dapat
2. Membuat
detail
form
pesanan
pesanan.
2. Membuat laporan
login sebelum masuk kesistem,
untuk pelanggan penjualan mengelola kategori menu, mengelola
memasukan nama, mengenai data
nomor meja, pendapat dan voucher, mengelola membership,
metode pembayaran pengeluaran setiap
dan dapat tambah harinya sehingga mengelola komentar, mengelola data
atau
pesanan.
hapus data tidak
mencatatnya
perlu pelanggan, menerima pembayaran,
dilaporan
kasir.
form mencetak struk pembayaran dan
Threats 1. Membuat detail 1. Membuat form mengelola laporan penjualan.
data pesanan membership yang
pelanggan untuk dapat digunakan 3. Staf Dapur
diketahui staf dapur oleh pelanggan
yang terintegrasi untuk
Staf Dapur merupakan aktor yang
dengan
pelanggan.
pesanan mendaftarkan diri
sebagai member.
dapat login sebelum masuk ke sistem
2. Membuat database 2. Membuat detail dan mengelola data pesanan
untuk data promosi
mengelompokkan dilengkapi dengan
data dan gambar untuk
mempermudah pelanggan yang Proses Bisnis Usulan
identifikasi data mendaftar sebagai
member.
Proses bisnis yang diusulkan pada
penelitian ini dimulai dari pelanggan
Tabel 1. Matriks SWOT masuk ke website terlebih dahulu
Use Case Diagram sebelum melakukan pemesanan, setelah
Diagram Use Case memberikan itu pelanggan memesan menu sesuai
gambaran dari keseluruhan sistem. Pada dengan menu yang ingin dipilih, setelah
use case sistem informasi penjualan pelanggan selesai melakukan pemesanan
terdapat tiga aktor yaitu pelanggan, maka data pesanan akan tersedia di
admin dan staf dapur. Berikut use case sistem dapur, kemudian staf dapur
diagram sebagai sistem usulan: melihat menu pesanan dan jika pesanan
sudah selesai dibuat staf dapur akan
mengubah status pesanan dan pelanggan
akan menerima notifikasi pesanan selesai
dibuat. Pada saat pelanggan akan
melakukan pembayaran, pelanggan
membayar sesuai metode pembayaran
yang dipilih kemudian admin mengelola
mencetak struk pembayaran, dapat dilihat
pada Gambar 4.

Gambar 3. Use Case Diagram

6
INFORMATION SYSTEM DEVELOPMENT [VOLUME 6 NO.1 JANUARI 2021]

Desain Interface
Rancangan User Interface Pelanggan

Gambar 4. Proses Bisnis Usulan

Class Diagram
Untuk penelitian ini menggunakan class
diagram sebagai media untuk
menggambarkan struktur sistem yang
terdapat pada sistem ini, dapat dilihat Gambar 6. Rancangan User Interface
pada Gambar 5. Pelanggan Memesan Menu Makanan

Halaman menu makanan digunakan oleh


pelanggan untuk memesan menu
makanan. Terdapat gambar menu
makanan, nama menu makanan dan
harga menu makanan, kemudian
pelanggan memilih pilihan kategori
setelah itu memasukan keterang jika ada
yang ingin ditambahkan kemudian klik
pesan.

Gambar 5. Class Diagram

Gambar 7. Rancangan User Interface


Pelanggan Memesan Menu Minuman

7
INFORMATION SYSTEM DEVELOPMENT [VOLUME 6 NO.1 JANUARI 2021]

Halaman menu minuman digunakan oleh Halaman pesanan digunakan oleh


pelanggan untuk memilih menu pelanggan untuk melihat menu yang
minuman. Terdapat gambar menu sudah dipesan. Pelanggan dapat memilih
minuman, nama menu minuman, dan nomor meja, kemudian pelanggan
harga menu minuman, kemudian memilih metode pembayaran debit atau
pelanggan memilih pilihan kategori cash, setelah itu jika pelanggan ingin
minuman setelah itu pelanggan menambah jumlah pesanan pelanggan
memasukan keterangan jika ada yang dapat klik button tambah, jika ingin
ingin ditambahkan kemudian klik pesan menghapus pesanan pelanggan dapat klik
hapus, kemudian pelangan klik pesan.

Gambar 8. Rancangan User Interface Gambar 10. Rancangan User Interface


Pelanggan Memesan Menu Paket Staf Dapur Mengelola Pesanan
Pelanggan
Halaman menu paket digunakan oleh
pelanggan untuk memilih menu paket. Halaman pesanan pelanggan digunakan
Terdapat gambar menu paket, nama oleh staf dapur untuk mengelola data
menu paket, dan harga menu paket, pesanan pelanggan. Pada halaman ini staf
kemudian pelanggan klik pesan dapur dapat melihat menu beserta jumlah
pesanan yang dipesan, kemudian klik
selesai jika pesanan sudah siap untuk
diantarkan, setelah itu cetak bukti
pesanan.

Gambar 11. Rancangan User Interface


Gambar 9. Rancangan User Interface Pembayaran
Pelanggan Mengelola Pesanan

8
INFORMATION SYSTEM DEVELOPMENT [VOLUME 6 NO.1 JANUARI 2021]

Halaman data pelanggan belum bayar Of Sales Information System


digunakan oleh admin untuk mengelola (Study Case of UD. Citra
data pelanggan belum bayar. Pada Helmet),” vol. 6, no. 2, pp. 69–
halaman ini admin dapat mencari nama 75, 2012.
pelanggan yang ingin melakukan [5] N. Caniati, A. L. Ghozali, and A.
pembayaran, kemudian klik tombol bayar Sumarudin, “Implementasi
jika pelanggan sudah melakukan Sistem Informasi Pemesanan
pembayaran kemudian klik cetak untuk Menu Makanan Dan Minuman
memberikan struk pembayaran Pada Kafe Berbasis Web
Menggunakan Jaringan
KESIMPULAN Intranet,” J. Ilm. Ilmu Komput.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah: ISSN 2442-4512, vol. 3, no. 2,
1. Pemesanan menu dirancang dimana pp. 8–13, 2017.
pelanggan dapat melakukan order [6] N. Iriadi and N. Rosdiana,
secara langsung dan data pesanan “Perancangan Sistem Informasi
tersebut masuk ke sistem dapur Penjualan Minuman Kemasan
sehingga pihak dapur dapat Berbasis Web Pada Toko Bambu
menyajikan makanan dan minuman Sejahtera Bekasi,” vol. V, no. 1,
sesuai dengan pesanan pelanggan. pp. 42–47, 2017.
2. Transaksi pembayaran dirancang [7] Y. S. Triana, “Analysis and
dimana data pesanan yang sudah Design of Online Ordering
dibuat staf dapur masuk kedalam System of Padang Cuisine,” vol.
sistem kasir, sehingga bagian kasir 7, no. 5, pp. 51–60, 2018.
secara otomatis dapat melakukan [8] U. P. Batam and J. R. Soeprapto,
perhitungan jumlah pemesanan yang “Sistem Informasi Penjualan Tas
harus dibayarkan oleh pelanggan Berbasis Web Dengan
Pemodelan UML,” vol. 04, no.
DAFTAR PUSTAKA 01, pp. 1–14, 2017.
[1] R. Widayanti, B. Ariebowo, and [9] R. F. Syafariani and E. N.
J. Maknunah, “Sistem Informasi Hayati, “Web Based Information
Penjualan Pada Toko Hagas System of Sales and Purchases
Tani Batu Malang,” vol. 08, pp. on Cafe.” vol. 5, no. 1, pp. 104-
50–55, 2018. 113, 2018.
[2] A. Fadillah and A. Ratnasari, [10] S. Kosasi, “Perancangan Sistem
“Sistem Informasi Penjualan Informasi Penjualan Berbasis
Dan Manajemen Reimburse Web Dalam Memasarkan Mobil
Pada Perusahaan Distribusi Bekas The Information System
Berbasis Web (Studi Kasus: PT. Design of Web-Based Sales
Karyatama Maju Berjaya),” vol. Second-hand Cars,” vol. 3, no. 1,
XVIII, pp. 298–302, 2019. pp. 1–14, 2016.
[3] T. Husain, “Analisis Dan
Perancangan Sistem Informasi
Penjualan Produk Kesehatan
Pada PT . ABC,” vol. VIII, no. 2,
2017.
[4] H. Alianto and S.
Fernandiwijaya, “An Analysis
9

Anda mungkin juga menyukai