Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang

Istilah “etika” berasal dari bahasa Yunani kuno. Kata Yunani etos dalam bentuk tunggal mempunyai
arti kebiasaan-kebiasaan  tingkah laku manusia; adat; akhlak; watak; perasaan; sikap; dan cara berfikir. Dalam
bentuk jamak taetha mempunyai arti adat kebiasaan. Menurur filsuf Yunani Aristoteles, istilah etika sudah
dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Sehingga berdasarkan asal usul kata, maka etika berarti : ilmu
tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.

Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai
suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah penyelesaiannya baik atau salah (Jones, 1994).
Penyimpangan mempunyai konotasi yang negative yang berhubungan dengan hukum. Seseorang bidan
dikatakan professional bila ia mempunyai kekhususan. Sesuai dengan peran dan fungsinya seorang bidan
bertanggung jawabmenolong persalinan. Dalam hal ini bidan mempunyai hak untuk mengambil keputusan
sendiri yang harus mempunyai pengetahuan yang memadai dan harus selalu memperbaharui ilmunya dan
mengerti tentang etika yang berhubungan dengan ibu dan bayi.

Derasnya arus globalisasi yang semakin mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat dunia, juga
mempengaruhi munculnya masalah/penyimpangan etik sebagai akibat kemajuan teknologi/ilmu pengetahuan
yang menimbulkan konflik terhadap nilai. Arus kesejahteraan ini tidak dapat dibendung, pasti akan
mempengaruhi pelayanan kebidanan. Dengan demikian penyimpangan etik Mungkin saja akan terjadi juga
dalam  praktek kebidanan misalnya dalam praktek mandiri, tidak seperti bidan yang bekerja di RS, RB atau
institusi Kesehatan lainnya, mempertanggung jawabkan sendiri apa yang dilakukan. Dalam hal ini bidang yang
praktek mandiri menjadi pekerja yang bebas. Mengontrol dirinya sendiri. Situasi ini akan besar sekali
pengaruhnya terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan etik.

A.    Pengertian Dasar Etika

Istilah atau kata etika sering kita dengar, baik di ruang kuliah maupun dalam kehidupan sehari-hari
tidak hanya dalam segi keprofesian tertentu, tetapi menjadi kata-kata umum yang sering digunakan, termasuk
diluar kalangan cendekiawan. Dalam profesi bidan “etika” lebih dimengerti sebagai filsafat moral.

Istilah “etika” berasal dari bahasa Yunani kuno. Kata Yunani etos dalam bentuk tunggal mempunyai arti
kebiasaan-kebiasaan  tingkah laku manusia; adat; akhlak; watak; perasaan; sikap; dan cara berfikir. Dalam
bentuk jamak taetha mempunyai arti adat kebiasaan. Menurur filsuf Yunani Aristoteles, istilah etika sudah
dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Sehingga berdasarkan asal usul kata, maka etika berarti : ilmu
tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.

B.     Pengenalan Etika Umum

1.      Hati Nurani

Hati nurani akan memberikan penghayatan tentang baik atau buruk berhubungan dengan
tingkah laku nyata kita. Hati nurani memerintahkan atau melarang kita untuk melakukan sesuatu
sekarang dan disini. Ketika kita tidak mengikuti hati nurani berarti kita menghancurkan integritas
kepribadian kita dan mengkhianati martabat terdalam kita. Hati nurani berkaitan erat dengan
kenyataan bahwa manusia mempunyai esadaran. Berikut ini ada beberapa contoh-contoh
pengalaman hati nurani sesuai lingkup pemgalaman tugas sebagai bidan.

Terdapat hubungan timbal balik antara kebebasan dan tanggung jawab, sehingga pengertian manusia
bebas dengan sendirinya menerima juga bahwa manusia itu bertanggung jawab tanpa kebebasan.

Batas-batas kebebasan meliputi :

a.       Faktor internal

b.      Lingkungan

c.       Kebebasan orang lain

d.      Generasi penerus yang akan datang

3.      Nilai dan Norma

Nilai merupakan sesuatu yang baik , sesuatu yang menarik, sesuatu yang dicari, sesuatu yang
menyenangkan, sesuatu yang disukai, sesuatu yang diinginkan.

4.      Hak dan Kewajiban

Hak berkaitan degan kewjiban yang bebas, terlepas dari segala ikatan dengan hukum objek.

5.      Amoral dan Immoral

Menurut OxfordDictionary kata amoral dijelaskan sebagai unconcernedwith, outofspereof moral, non
moral, diluaretis,Non moral. SedabgkanImmoral berarti opposedtomorality, morallyevil, yang berarti
tertengtang dengan moralitas yang baik, secara moral butuk, tidak etis.

6.      Moral dan Agama

Agama mempunyai hubungan erat dengan moral. Dasar terpenting drai tingkah lak moral dalh agama.
Mengapa perbuatan itu boleh atau tidak boleh dilakukan, dasarna adalah agama melarang untuk
melakukannya. Agama mengatur bagaimana cara kita hdup. Setiap agama mengandung ajaran moral yang
menjadi pegangan bagi setiap penganutnya. Dalam agama kesalahan moral adalah dosa, tetapi dari sudut
filsafat moral , kesalahan moral adalah pelanggaran prinsip etis,. Bagi penganut agama, Tuhan adalah
jaminanberlakunya tatanan moral.

Etika Moral dan Nilai Dalam Praktik Kebidanan

Kemajuan ilmu pngetahuan dan tehnologi dalam segala bidang berpengaruh terhadap meningkatya
kritis masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan terutama pelayanan kebidanan. Menjadi tantangan bagi
profesi bidan untuk mengembangkan kompetensi dan profesionalisme dalam menjalankan praktik kebidanan
serta dalam memberikan pelayanan berkualitas.

Sikap etis profesional bidan akan mewarnai dalam setiap langkahnya, termasuk dalam mengambil
keputusan dalam merespon situasi yang muncul dalam usaha. Pemahaman tentang etika dan moral menjadi
bagian yang fundamental dan sangat penting dalam memberikan asuhan kebidanan. dengan senantiasa
menghormati nilai-nilai pasien.

Etika merupakan suatu pertimbangan yang sistematis tntang perilaku benar atau salah, kebajikan atau
kejahatan yang berhubungan dengan perilaku. Etika berfokus pada prinsip dan konsep yang membimbang
manusia berfikir dan bertindak dalam kehidupannya dilandasi nilai-nilai yang dianutnya.

E.     Ciri-ciri Profesional Bidan


1.      Menurut T. Raka Joni, 1990 adalah sebagai berikut

-          Menguasai visi yang mendasari ketrampilan

-          Mempunyai wawasan filosofi

-          Mempunyai pertimbangan rasional

-          Memiliki sifat yang positif serta mengembangkan mutu kerja

2.      Menurut CV. Good

-          Memerlukan persiapan dan pendidikan khusus bagi pelaku

-          Memiliki kecakapan profesional sesuai persyaratan yang telah dibakukan (organisasi profesi, pemerintah)

-          Mendapat pengakuan dari masyarakat dan pemerintah

3.      Menurut Scein EH

-          Terikat degan pekerjaan seumur hidup

-          Mempunyai motivasi yang kuat atau panggilan sebagai landasan pemilihan kariernya dan mempunyai
komitmen seumur hidup

-          Memiliki kelompok ilmu pengetahuan dan keterampilan khusus melalui pendidikan dan pelatihan

-          Mengambil keputusan demi kliennya, berdasarkan aplikasi prinsip-prinsip dan teori

-          Berorientasi pada pelayanan menggunakan keahlian demi kebutuhan klien

-          Pelayanan yang diberikan kepada klien berdasarkan kebutuhan objektif klien

-          Lebih mengetahui apa yang baik untuk klien mempunyai otonomi dalam mempertahankan tindakannya

-          Membentuk perkumpulan profesi peraturan untuk profesi

-          Mempunyai kekuatan status dalam bidang keahliannya, pengetahuan mereka dianggap khusus

-          Tidak diperolehkan mengadakan advertensi klien

F.     Perilaku Etis Profesional Bidan

Bidan harus memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan asuhan kebidanan yang berkualatas
berdasarkan standar perilaku yang etis dalam praktek asuhan kebidanan. Pengetahuan tentang perilaku etis
dimulai dari pendidikan bidan dan berlanjut pada forum atau kegiatan ilmiah baik formal atau non formal
dengan teman, sejawat, profesi lain maupun masyarakat. Salah satu perilaku etis adalah bila bidan
menampilkan prilaku pengambilan keputusan yang etis dalam membantu memecahkan masalah klien. Dalam
membantu memecahkan masalah ini bidan menggunakan dua pedekatan dalam asuhan kebidanan, yaitu :

1.      Pendekatan berdasarkan prinsip

Pendekatan berdasarkan prinsip sering dilakukan dalam etika kedokteran atau kesehatan untuk
menawarkan bimbingan tindakan khusus.

2.      Pendekatan berdasarkan asuhan atau pelayanan

Bidan memandang care atau asuhan sebagai dasar dan kewajiban moral. Hubungan bidan dengan
pasien merupakan pusat pedekataan berdasarkan asuhan, dimana memberikan perhatian khusus kepada
pasien.
.       Etika Pelayanan Kebidanan

Pelayanan kebidanan merupakan bagian yang tidak terpisahkan oleh layanan kesehatan. Pelayanan
kebidanan tergantung bagaimana struktur sosial budaya masyarakat dan termasuk kondisi sosial ekonomi,
sosial demografi.

Parameter sosial demografi dalam pelayanan kebidanan, antara lain : perbaikan status gizi bayi,
cakupan pertolonggan persalinan, menurut angka kematian Ibu, menurunnya angka kelahiran bayi, cakupan
penanganan kasus beresiko, meningkatkan cakupa pemeriksaan antenatal.

Bidan sebagai tenaga pemberi jasa pelayanan harus menyiapkan diri untuk mengantisipasi perubahan
kebutuhan masyarakat atau pelayanan kebidanan. Keadilan dalam sumber daya pelayanan dimulai dari :
pemenuahan kebutuhan klien sesuai, sumber daya pelayanan dalam kebidanan untuk meningkatkan pelayan
kebidanan, dan keterjangkauan tempat pelayanan. Tingkat ketersediaan ini merupaka syarat utama untuk
terlaksananya pelayan kebidanana. Sikap bidan harus tanggap terhadap klien, sesuai kebutuhan klien, tidak 
membedakan pelayanan siapapun.

J.      Pelaksanaan Etika dalam Pelayanan Kebidanan

Pelayanan kebidanan di suatu institusi memiliki norma dan budaya yang unik. Setiap institusi pelayanan
memiliki norma sendiri dalam memberikan pelayanan yang terdiri dari beberapa praktisi atau profesi
kesehatan. Walaupun demikian subjek pelayanan hanya satu, yaitu manusia atau individu. Sehingga setiap
individu harus jelas batas wewenangnya. Area kewenangan bidan tertuang dalam Kepmenkes
900/Menkes/SK/VII/2002 tentang registrasi dan praktik bidan. Mengenai kejelas peran bidan diatur dalam
standar praktik kebidanan dan standar pelayanan kebidanan.

1.      Etika dalam pelayanan kontrasepsi

Dalam merencanakan jumlah anak, seorang ibu telah merundingkan dengan suami dan telah
menetapkan metode kontrasepsi yang akan digunakan. Sehingga keputusan untuk memilih kontrasepsi,
merupakan hak klien dan berada diluar kompetensi bidan. Jika klien belum mempunyai keputusan karena
disebabkan ketidaktahuan klien tentang kontrasepsi,maka menjadi kewajiban bidan untuk memberikan
informasi tentang kontrasepsi. Yang dapat dipergunakan klien, dengan memberikan informasi yang lengkap
mengenai alat kontrasepsi dan beberapa alternatif sehingga klien dapat memilih sesuai dengan pengetahuan
dan keyakinannya.

2.      Etika dalam penelitian kebidanan

Menurut Kode Etik Bidan Internasional adalah bahwa bidan seharusnya meningkatkan pengetahuannya
melalui berbagai proses seperti dari pengalaman pelayanan kebidanan dan dari riset keidanan. Tuntutan
masyarakat terhadap mutu pelayanan kebidanan makin tinggi, karena semakin majunya jaman, dan kita
memasuki era globalisasi, dimana akses informasi bagi masyarakat juga seamkin meningkatkan.

Etika praktik

Etika praktik merupakan penerapan etika dalam praktik sehari-hari, dimana dalam
situasi praktek ketika kecelakaan terjadi keputusan harus segera dibuat. Bagaimana
menjaga prinsip moral, teori etika , dan penentuan suatu tindakan.

Etika pada hakekatnya berkaitan dengan etika dan moral, yaitu mengenai apa yang
dianggap baik dan apa yang dianggap buruk di masyarakat dalam kurung waktu tertentu.
Etika khusus adalah etika yang dikhususkan bagi profesi tertentu, misalnya etika
kedokteran, etika rumah sakit, etika keperawatan dll.

Guna etika adalah memberi arahan bagi perilaku manusia tentang : apa yang
diamggap baik atau buruk, apa yang benar atau salah, hak dan kewajiban moral (akhlak)
apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan.

SISTEMATIKA ETIKA
Sebagai suatu ilmu maka Etika terdiri atas berbagai macam jenis dan ragamnya antara lain:
1. Etika deskriptif, 
yang memberikan gambaran dan ilustrasi tentang tingakh laku manusia ditinjau dari nilai baik dan
buruk serta hal-hai,mana yang boleh dilakukan sesuai dengan norma etis yang dianut oleh
masyarakat.
2. Etika Normatif,
membahas dan mengkaji ukuran baik buruk tindakan manusia, yang biasanya dikelompokkan
menjadi-.
a. Etika umum; yang membahas berbagai hal yang berhubungan dengan kondisi manusia untuk
bertindak etis dalam mengambil kebijakan berdasarkan teori-teori dan prinsip-prinsip moral.
b. Etika khusus; terdiri dari Etika sosial, Etika individu dan Etika Terapan.
• Etika sosial menekankan tanggungjawab sosial dan hubungan antarsesama manusia dalam
aktivitasnya,
• Etika individu lebih menekankan pada kewajiban-kewajiban manusia sebagai pribadi,
• Etika terapan adalah etika yang diterapkan pada profesi

Pada tahun 2001 ditetapkan oleh MPR-RI dengan ketetapan MPR-RI No.VI/MPR/2001 tentang Etika
Kehidupan Bangsa. Etika kehidupan bangsa bersumber pada agama yang universal dan nilai-nilai
luhur budaya bangsa yaitu Pancasila. Etika kehidupan berbangsa antara lain meliputi: Etika Sosial
Budaya, Etika Politik dan Pemerintahan, Etika Ekonomi dan Bisnis, Etika Penegakkan Hukum yang
Berkeadilan, Etika Keilmuan, Etika Lingkungan, Etika Kedokteran dan Etika Kebidanan.

FUNGSI ETIKA DAN MORALITAS DALAM PELAYANAN KEBIDANAN


1. Menjaga otonomi dari setiap individu khususnya Bidan dan Klien
2. Menjaga kita untuk melakukan tindakan kebaikan dan mencegah tindakan yg
merugikan/membahayakan orang lain
3. Menjaga privacy setiap individu
4. Mengatur manusia untuk berbuat adil dan bijaksana sesuai dengan porsinya
5. Dengan etik kita mengatahui apakah suatu tindakan itu dapat diterima dan apa alasannya
6. Mengarahkan pola pikir seseorang dalam bertindak atau dalam menganalisis suatu masalah
7. Menghasilkan tindakan yg benar
8. Mendapatkan informasi tenfang hal yg sebenarnya
9. Memberikan petunjuk terhadap tingkah laku/perilaku manusia antara baik, buruk, benar atau salah
sesuai dengan moral yg berlaku pada umumnya
10. Berhubungan dengans pengaturan hal-hal yg bersifat abstrak
11. Memfasilitasi proses pemecahan masalah etik
12. Mengatur hal-hal yang bersifat praktik
13. Mengatur tata cara pergaulan baik di dalam tata tertib masyarakat maupun tata cara di dalam
organisasi profesi
14. Mengatur sikap, tindak tanduk orang dalam menjalankan tugas profesinya yg biasa disebut kode
etik profesi.

DAFTAR PUSTAKA
  http://www.scribd.com/doc/20520862/Issue-Etik-Pelayanan-Kebidanan

  http://www.artikelkebidanan.com/konsep-dasar-etika-205.html

  http://www.artikelkebidanan.com/pengenalan-etika-umum-208.html

  http://www.artikelkebidanan.com/etika-moral-dan-nilai-dalam-praktik-kebidanan-216.html

  http://www.artikelkebidanan.com/ciri-ciri-profesional-bidan-225.html

  http://www.artikelkebidanan.com/perilaku-etis-profesional-228.html

  http://www.artikelkebidanan.com/etika-pelayanan-kebidanan-235.html

  http://www.artikelkebidanan.com/pelaksanaan-etika-dalam-pelayanan-kebidanan-238.html

Anda mungkin juga menyukai