Anda di halaman 1dari 9

LUMBAL PROYEKSI LATERAL

SUMBER 1

Judul Buku : Modul Teknik Radiografi Columna Vertebralis

Edisi :

Tahun : 1999

Pengarang : DRA. GANDO SARI, M.Kes.

Halaman : 31

 Faktor Teknik :
 Ukuran kaset : 18 x 24 cm
 KV : -
 mAs : -
 Posisi Pasien :
Pemeriksaan daerah L5-S1 lumbo sacral region, dalam posisi tiduran, karena
pasien sakit pada [inggang belakang. Jika di lakukan tegak maka akan
mengurangin penyudutan lumbo sacral.
 Posisi Objek :
- Pertengahan film pada garis 1,5 inci / ( 4cm) posterior dari MSP.
- Jika pasien tiduran, atur bantalnya sehingga MSP kepala sama dengan
bidang Spine.
- Fleksi elbow, posisikan sehingga tubuh dalam posisi yang di
kehendaki.
- Hips full ekstensi dan ganjal dengan sandbag.
- Letakan sandbag di bawah ankle dan letakan sponges antara knee.
- Franceis mengidentifikasikan teknik untuk memperlihatkan
terbukannya L5-S1, interspace dengan pasien posisi lateral, di daerah
kedua creasts illium, bayangkan joint antara edua inter iliac line dan
atur mnyudut CR parallel dengan inter iliac line tersebut
- Lindungi goad
- Pasien tahan napas selama eksposi
 Central Ray :
Tegak lurus film

 Central Point :
1,5 inci (4cm) anterior proc. Spiossus L5, dan 1,5 inci inferior crest illium
 Kriteria Gambar :
 Tampak proyeksi lateral dari lumbo sacral joint. L ke 5 atau L4-L5, dan
sacrum bagian atas
 Terbukannya lumbo sacral joint
 Perbatasan bekas sinar, tercakupnya seluruh L5 dan upper sacrum
 Lumbo sacral joint pada pertengahan area
 Crest ilium hampir superposisi jika arah sinar tidak disudutkan
SUMBER 2

Judul Buku : LEARNING WORKSHEET

Edisi :1

Tahun : 2000

Pengarang : Widy Harsanto

Halaman :394-395

 Faktor Teknik :
 Ukuran kaset : 35 x 43 atau 11 x 14
 KV :-
 mAs : -
 Posisi Pasien :
Pasien diposisikan laeral recumbent atau lateral erect
 Posisi Objek :
1. Posisi Recumbent :
- perintahkan pasien untuk posisi lateral recumbent (seringnya sisi kiri)
dan fleksikan hips dan knee untuk menetapkan pasien dalam posisi
yang nyaman
- atur median cronal plane pada pertengahan grid
- letakkan bantal ke MSP agar sejajar dengan tulang belakang
- untuk menjaga tidak ada rotasi letakkan sandbag pada knee
- atur agar tulang belakang tetap pada posisi horizontal
- jika menggunakan film yang besar, pertengahan kaset setinggi punck
ilium
- pasien diperintahkan tahan napas selama eksposi
- shell gonad
 Central Ray :
- Sesudah mengatur tulang belakang masa CR diatur tgak lurus menuju
puncak dari ilium menembus bidang coronal. (dibawah lumbal di
support dengan bantalan, agar vertebra dapat horizontal).
- Jika posisi vertebra tidak dapat horizontal maka CR diatur tegak lurus
dengan vertebrae. Atau sebesar 5-8 derajat caudall menuju pucuk ilium
2. posisi berdiri tegak
- pasien diposisikan berdiri tegak dengan median coronal plane tepat
dipertengahan grid
- lengan difleksikan ke atas dibelakang kepala.
- Jaga agar vertebra tidak berotasi
- Pasien diperintahkan tahan napas selama eksposi
- Lindungi gonad

 Central Ray :
CR tegak lurus median coronal plane setinggi pucuk ilium
 Central Point :-
 Kriteria Gambar :
- Proyeksi ini akan memperlihatkan interspace antara tulang-tulang
lumbal, tampak spinous process dari lumbo sacral joint. Proyeksi ini
menggambarkan bagian superior 4 lumbar intervertebral foramina (kiri
dan kanan) yang sehingga tergambar pada posisi oblique. Hal-hal
berikut harus jelas diperhatikan :
1. Daerah dibawah thorax sampai ke sacrum
2. Terbukannya intervertebral disk.
3. Superposisi batas posterior tulang vertebrae
4. Spinous process
5. Sedikit superposisi pada punak iliac ketika X rays disudutkan
SUMBER 3

Judul Buku : Pocket Atlas of Radiographic Positioning

Edisi :2

Tahun :2011

Pengarang : Torsten Bert Moeller

Halaman : 54

 Faktor Teknik :
Ukuran kaset : 18 x 43 cm atau 20 x 40 cm
 KV : 85
 mAs :
 Posisi Pasien :
- Pasien terletak di kedua sisi di atas meja Bucky, dengan
lengan terangkat dan tangan beristirahat di atas bantal. lutut
dan pinggul yang tertekuk sedikit untuk stabilitas.
- Aspek dorsal bagasi harus dikanan sudut untuk kaset. Hal ini dapat
dinilai dengan meraba puncak-puncak iliaka atau posterior duri iliaka
superior.
- Pesawat koronal berjalan melalui pusat tulang belakang
harus bertepatan dengan, dan tegak lurus terhadap, garis tengah
yangBucky.
 Posisi Objek :
- Kaset ini berpusat ditingkat lumbal spinous kelima proses.
- Bantalan Non-opak dapat ditempatkan di bawah pinggang dan lutut,
seperlunya, untuk membawa kolom paralel vertebral ke kaset.
Arah dan centering dari sinarX-ray
- Mengarahkan sinar pusat dikanan sudut kelumbo-sacral
wilayah dan menuju titik7,5cm anterior ke lumbar kelima
prosessus spinosus. Ini ditemukan pada tingkat tubercle yang
dari krista iliaka atau tengah-tengah antara tingkat atas
perbatasan krista iliaka dan spina iliaka anterior superior.
- Jika pasien memiliki pinggul sangat besar dan tulang belakang tidak
sejajar dengan meja, kemudian lima derajat angulasi ekor
mungkin diperlukan untuk membersihkan ruang sendi.
 Central Ray :-
 Central Point : -
 Kolimasi: -
 Kriteria Gambar :
- Daerah tujuan harus mencakup vertebra lumbalis kelima
dan segmen sakral pertama.
- Sebuah ruang sendi yang jelas harus dibuktikan
- ari semua gambar terlihat area dari T12 sampai S1, densitas sudah
cukup menyebabkan sehingga gambar tersebut kontrasnya baik
- Posisi gambar pada film ada yang tidak simetris.
A. Alat dan Bahan
- Pesawat Rontgen Shimadzu 500 mA - Labeling
- Casset Stand - Sapu Tangan
- Kaset ukuran 18 x 24 cm - Hanger
- Film ukuran 18 x 24 cm - Processing film di kamar gelap
- Phantom - Drying cabinet

B. Teknik Radiografi

Posisi Pasien :

 Pasien tidur lateral diatas meja pemeriksaan pastikan pasien true lateral
 Fleksikan kaki agar pasien nyaman

Posisi Objek :

 Atur MCP tubuh pada garis pertengahan meja pemeriksaan (true lateral)
 Letakan bantal ke MSP kepala agar sejajar dengan tulang belakang
 Letakan sandbag pada lutut untuk menjaga agar tidak ada rotasi
 Atur tulang belakang tetap pada posisi horizontal
 Pasien di instruksikan tahan nafas selama eksposi
 Lindungi gonad dengan gonad shield

CR : vertikal tegak lurus film pada daerah MCP.

CP : Vertebral Lumbal ke 3 setinggi umbillicus (pusar)

C. Faktor Eksposi

a. Faktor eksposi gambaran pertama :


 FFD : 90 cm
 kV : 85
 mAs : 16
 mA : 200
 second : 0.08
b. Faktor eksposi gambaran kedua :
 FFD : 115 cm
 kV : 90
 mAs : 20
 mA : 200
 second : 0.01
D. Analisa Gambar

Hasil gambaran 1 :

 Intervertebral disk space terlihat


 Processus Spinosus terlihat
 Kolimasi terlalu luas.
 Marker terlihat
 Kriteria Eksposi
Densitas : Kurang
Kontras : Cukup
Ketajaman : Cukup
Detail : Kurang

Hasil gambaran 2 :

 intevertebral disk space terlihat


 Processus spinosus terlihat
 Kolimasi sisi lateral kanan terlalu luas
 Marker terlihat
 Kriteria Eksposi
Densitas : Kurang
Kontras : Cukup
Ketajaman : Cukup
Detail : Kurang
J. Kesimpulan

Dari hasil kedua foto, gambaran yang dihasilkan sudah cukup baik, namun masih ada
kekurangan, yaitu densitas dan detail yang dihasilkan kurang. Pada gambar 1 dengan kV : 85 dan
mAs : 16 kontras sudah cukup namun detailnya kurang.

Pada gambar 2, dengan Kv : 90 dan mAs : 20, gambar tidak banyak mengalami perubahan,
karena densitas dan detailnya masih kurang. Hal ini membuktikan bahwa Kv dan mAs yang
kedua duanya dinaikkan tidak berpengaruh kepada hasil gambaran. Mungkin gambaran akan lebih
baik hasilnya apabila kV nya tetap namun mAs nya dinaikkan.

Anda mungkin juga menyukai