Anda di halaman 1dari 3

KLP 1

WIRDATUL HAYATI (11910125048)

RIRIN ERANI( 11910122767)

WIDYA NINGRUM SAFITRI (11910122787)

KITAB THAHARAH

DALIL KEWAJIBAN WUDHU

Dalil diwajibkan wudhu adalah Al-Quran, sunnah dan ijma’.

Al-Quran

ٰٓ‫ ُوج ُْوهَ ُك ْم َواَ ْي ِديَ ُك ْم اِلَى‬F‫ة فَا ْغ ِسلُ ْوا‬Fِ ‫اَيُّهَا الَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْٓوا اِ َذا قُ ْمتُ ْم اِلَى الص َّٰلو‬
ِ ِ‫ْال َم َراف‬
‫ق‬
“hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak megerjakan shalat, maka basuhlah
mukamu dengan tanganmu sampai dengan siku.” (Q.S Al-Maidah :6)

Kaum muslim sepakat bahwa menunaikan seruan ini adalah wajib hukumnya bagi
setiap orang yang diwajibkan shalat jika sudah masuk waktunya.

Adapun sunnah: sabda Rasulullah SAW:

“Allah tidak akan menerima shalat tanpa bersuci, dan sedekah dari hasil khianat”1

Adapun ijma’ sesungguhnya tidak dinuklir kan termasuk perbedaan pendapat dalam
masalah ini. Ulama fiqih berbeda pendapat, apakah islam diantara syarat wajibnya?
Sebenarnya masalah yang tidak hanya dibutuhkan dalam fqih, karena berhubungan dengan
hukum akhirat.

Adapun kapan diwajibkan Wudhu jika hendak melakukan shalat, atau seseorang hendak
melakukan sesuatu dimana wudhu merupakan salah satu syaratnya, walaupun tidak berkaitan

1
Sanadnya Shahih, HR. Abu Daud (59), An-Nisa’i (1/87,88)(5/56), Ibnu Majah(271), Ahmad(5/74,75),Ath-
Thayalis(1391, Abu Awanah (1/235), dan Al-baihaqi ( 1/42,23) semuanya dari hadist Usmah bin Umair, dalam
masalah ini pun ada hadist dari anas yang diriwayatkan oleh ibnu Majjah (273), abu Awanah (1/235, dan dari
ibnu Umar yang diriwayatkan oleh muslim (224), at-Tarmidzi (1), Ahmad (2/20,39,51) juga dari abu hurairah
yang diriwayatkan oleh abu Awanah (1/236)
dengan waktu. Kewajibannya jika masuk shalat bagi orang yang berhadats adalah yang tidak
diperdebatkan, berlandaskan kepada firman Allah.

Dengan demikian Allah mewajibkan jika hendak melakukan berbagai perbuatan yang
salah satu syaratnya adalah wudhu akan dibahas nanti jika menyebutkan berbagai amalan-
amalan tersebut, dan perbedaan pendapat dikalangan ulama tentangnya.

‫ قُ ْمتُ ْم اِلَى الص َّٰلو ِة فَا ْغ ِسلُ ْوا ُوج ُْوهَ ُك ْم َواَ ْي ِديَ ُك ْم اِلَى‬F‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْٓوا اِ َذا‬
ِ ِ‫ْال َم َراف‬
‫ق‬

‫ إعرب‬:
‫ حرف النداء‬: ‫يا‬
‫ منادى‬: ‫أيها‬
‫ اسم الموصول‬: ‫الذين‬
‫ فعل ماض‬: ‫امنوا‬
‫ حرف شرط‬: ‫إذا‬
‫ فعل ماض‬:‫قمتم‬
‫ ضمير متصل‬: ‫تم‬
‫ جر‬: ‫إلى‬
‫ مجرور‬: ‫الصالة‬
‫ حرف جواب‬: ‫ف‬
‫ فعل امر‬: ‫اغسلوا‬
‫ مفعول به‬: ‫وجوه‬
‫ ضمير متصل‬: ‫كم‬
‫ حرف عطف‬: ‫و‬
‫ معطوف‬: ‫ايدي‬
‫ ضمير متصل‬: ‫كم‬
‫ جر‬: ‫إلى‬
‫ مجرور‬: ‫المرافق‬
Kesimpulan Q.s Al-Maidah:6

Pada ayat di atas, sudah sangat jelas bahwa untuk melaksanakan shalat, seseorang
harus dalam keadaan suci, tidak hanya bersih. Sebab, jika hanya bersih, maka orang yang
berhadas kecil atau besar cukup membersihkan sisa-sisa kotorannya. Namun Islam
memiliki aturan tersendiri agar seseorang tidak hanya berada dalam kondisi bersih tetapi
juga suci.

Anda mungkin juga menyukai