1. Salmonella typhi
MK: tidak berwarna atau transparan, tidak memfermentasi laktosa (PPT WKWK)
MS:
- gram negatif, punya kapsul dengan polisakarida acid → susah difagosit (Nash, et al., 2015)
- Fakultatif, bentuk batang, non lactose-fermenting, memproduksi H2S (Levinson, 2016)
Media: EMB atau MacConkey atau TSI atau Salmonella-Shigella agar (Levinson, 2016)
Penyakit:
- ingesti makanan atau minuman yang terkontaminasi → penetrasi epitel GI tract → masuk ke
sistem limfatik → menyebar secara sistemik → memproduksi endotoksin → demam tifoid atau
enterik (Nash, et al., 2015; Levinson, 2016; Murray, 2016)
- Bisa menyebar antar individu (Murray, 2016)
- Bisa menyebabkan bakteremia (Murray, 2016)
Tambahan:
2. Shigella dysentriae
MS:
- Non motil
- Tidak berkapsul
- Tidak berflagel
- Tidak berspora
- Gram negarif
- Fakultatif anaerob
Media:
- Hektoen agar
- Salmonella-shigella agar
Penyakit:
- menginfeksi sel epitel intestinal melalui membrane basolateralnya
- penyebab disenteri basilaris, sebagian besar infeksi serius seperti HUS (hemolytic
uremic syndrome), dan demam (dengan memproduksi Shiga)
Tambahan:
3. Vibrio cholera
MS:
Media:
- MacConkey agar
- medium Thiosulfate-citrate-bile salt-sucrose untuk meningkatkan isolasi (cornelissen &
hobbs, 2020)
Penyakit:
Tambahan:
4. Bacillus cereus
MK: pada media blood agar: bentuknya bulat besar, berwarna keabuan dengan beta
hemolitik (PPT)
MS: gram positif (Ehling-Schulz, et al., 2019), memiliki spora central, berbentuk basil/batang
(Riedel, et al., 2019).
Media: ditumbuhkan dalam media MSM (Mineral Salt Medium) untuk mengontrol pH
optimum bakteri dan kontrol pertumuhan (Fitria & Zulaikha, 2018) dan blood agar.
Penyakit:
Tambahan :
5. Aspergillus flavus
MK:
MS:
Penyakit:
- memproduksi alfatoksin yang dapat menyebabkan kerusakan liver dan karsinoma hepar
- Menyebabkan infeksi dengan pengikatan antara conidia dengan fibrinogen manusia dan
laminin pada membran basal alveolar (murray, 2016)
Tambahan:
6. Clostridium botulinum
Morf Koloni
Media
- Kultur tumbuh dengan baik di media darah-diperkaya atau media yang biasanya
digunakan untuk menumbuhkan kultur anaerob (riedel)
Morf Sel
- Gram positif tunggal, dinding sel ungu, bentuk lurus atau melengkung, spora
subterminal oval (Riedel et al., 2019 sama modul)
- Bakteri bentuk batang yang motil (riedel)
- Spora pada pewarnaan gram tidak terwarnai, terletak sentral (di pusat/ tengah) atau
terletak secara terminal (riedel)
Penyakit
- botulisme
7. Clostridium perfringens
Morf Koloni
- Bersifat anaerob
- Kultur tumbuh dengan baik di media darah-diperkaya atau media yang biasanya
digunakan untuk menumbuhkan kultur anaerob (riedel)
- C. perfingens memiliki koloni berukuran besar, nonmotil, bersifat beta hemolitik
(Cornelissen & Hobbs, 2020)
- Zona hemolitiknya unik : double zone of hemolysis karena produksi alpha toxin
(hemolisis sebagian) dan perfringolysin O (Hemolisis sempurna)
Penyakit
Cornelissen, C.N., Hobbs, M.M. 2020. Lippincott Illustrated reviews: Microbiology. 4th Edition.
China: Wolters Kluwer.
Ehling-Schulz, M., Lereclus, D., Koehler, T. M. 2019. The Bacillus cereus Group: Bacillus
Species with Pathogenic Potential. American Society for Microbiology. 7(3): 1-35.
Fitria, A. N., Zulaika, E. 2018. Aklimatisasi pH dan Pola Pertumbuhan Bacillus cereus S1 pada
Medium MSM Modifikasi. Jurnal Sains dan Seni ITS. 7(2): E39-E41.
Levinson, W. 2016. Review of Medical Microbiology and Immunology. 14th Edition. US:
McGraw-Hill Education.
Murray, P.R., Rosenthal, K.S., Pfaller, M.A. 2016. Medical Microbiology. 8th Edition. Canada:
Elsevier.
Nash, A.A., Dalziel, R.G., Fitzgerals, J.R. 2015. Mims’ Pathogenesis of Infectious Disease.
Great Britain: Elsevier.
Riedel, S., et al. 2019. Jawets, Melnick & Adelberg’s Medical Microbiology. 28th Edition. USA:
McGrawHill
Tortora, G.J., Funke, B.R., Case, C.L. 2019. Microbiology An Introduction. 14th Edition.
Pearson Boston: Education