Anda di halaman 1dari 75

PEMBUATAN PAPAN GIPSUM PLAFON DENGAN BAHAN

PENGISI LIMBAH PADAT PABRIK KERTAS ROKOK


DAN PEREKAT POLIVINIL ALKOHOL

TESIS

Oleh

SALON SINAGA
077026024/FIS

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
PEMBUATAN PAPAN GIPSUM PLAFON DENGAN BAHAN
PENGISI LIMBAH PADAT PABRIK KERTAS ROKOK
DAN PEREKAT POLIVINIL ALKOHOL

TESIS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains
dalam Program Studi Fisika pada Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara

Oleh

SALON SINAGA
077026024/FIS

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
Judul Tesis : PEMBUATAN PAPAN GIPSUM PLAFON
DENGAN BAHAN PENGISI LIMBAH
PADAT PABRIK KERTAS ROKOK DAN
PEREKAT POLIVINIL ALKOHOL
Nama ahasiswa : Salon Sinaga
Nomor Pokok : 077026024
Program Studi : Fisika

Menyetujui
Komisi Pembimbing

(Prof. Basuki Wirjosentono, M.S, Ph.D) (Prof. Dr. Eddy Marlianto, M.Sc)
Ketua Anggota

Ketua Program Studi Direktur,

(Prof. Dr. Eddy Marlianto, M.Sc) (Prof. Dr. Ir. Chairun Nisa B., M.Sc)

Tanggal lulus : 9 Juni 2009

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
Telah diuji pada
Tanggal : 9 Juni 2009

PANITIA PENGUJI TESIS


Ketua : Prof.Basuki Wirjosentono, M.S, Ph.D
Anggota : 1. Prof. Dr. Eddy Marlianto, M.Sc
2. Drs. Anwar Dharma Sembiring, MSi
3. Dr. Marhaposan Situmorang
4. Drs. Syahrul Humaidy, M.Sc

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah padat pabrik kertas rokok dan
perekat PVA yang digunakan sebagai bahan pengisi papan gipsum plafon. Penelitian ini
dilakukan berdasarkan pengujian sesuai ASTM C473 untuk memperoleh nilai optimum
dan karakteristik dari bahan pengisi dan perekat PVA. Dari pengujian didapat prosedur
optimum dengan menambahkan 125 gram limbah padat pabrik kertas rokok dan 12,5
gram PVA cukup memadai untuk dijadikan papan gipsum plafon. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa kekakuan dan kekuatan fleksural yang dihasilkan lebih tinggi
dibandingkan papan gipsum komersial. Demikian juga hasil penyerapan air dan defleksi
untuk penambahan bahan limbah padat kertas rokok dan perekat PVA mengalami
penurunan yang signifikan, menunjukkan bahwa bahan dapat digunakan pada ruangan
yang lembab dan tahan terhadap serangan jamur. Dari hasil pegujian menunjukkan bahwa
limbah padat pabrik kertas rokok dan perekat PVA layak digunakan sebagai pengisi
papan gipsum plafon.

Kata kunci : Limbah Padat Kertas Rokok, PVA, Gipsum Plafon, Kekuatan Fleksural
dan Defleksi.

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008

i
ABSTRACT

This study was aimed to utilize the solid waste of cigarette paper mill and PVA glue
which is used as the filling material for gypsum board. This study was administered
based on the ASTM C473 test to acgvire the optimum value and the characteristic of
the filling material and PVA glue. From the test , it was acgvired the optimum
procedure by adding an amoint of 125 gram solid waste of cigarette paper mill and
12,5 gram of PVA has resulted that the refered combination met to the regrirements
to be gypsum board. The test resulted that the flexural strength and inertia of the
resulted product was higher than the comercial gypsum. The same conclision was
also acgvired for the result of water absorbtion and deflection for the addition of the
solid waste of cigarette paper mill and PVA glue showed a significant decrease ,
indicating that the material can be applicable on a humid room atmosphere and
immunity for firgus. The test result showed that the solid waste of cigarette paper mill
and PVA glue is reliable to use as the filling matetial for the gypsum plafon.

Key words : Solid Waste of Cigarette Paper Mill, PVA , Gypsum Plafon, Flexural
Strength and Deflection.

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
ii
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
atas segala kasih karuniaNya sehingga tesis ini dapat diselesaikan.
Kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pemerintah Republik
Indonesia c.q. Pemerintah Propinsi Sumatera Utara yang telah memberikan bantuan
dana sehingga kami dapat melaksanakan Program Magister Sains pada Program Studi
Fisika Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
Dengan selesainya tesis ini perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
Rektor Universitas Sumatera Utara, Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM&H,
Sp.A(K) atas kesempatan yang diberikan kepada kami untuk mengikuti dan
menyelesaikan pendidikan Program Magister Sains.
Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. Ir. T.
Chairun Nisa B., M.Sc, atas kesempatan menjadi mahasiswa Program Magister Sains
pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
Ketua Program Studi Magister Fisika, Prof. Dr. Eddy Marlianto, M.Sc ,
Sekretaris Program Studi Fisika beserta seluruh Staf Pengajar pada Program Studi
Magister Fisika Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
Terima kasih yang tak terhingga dan penghargaan setinggi-tingginya kami
ucapkan kepada Prof. Dr. Eddy Marlianto, M.Sc, selaku Pembimbing Utama yang
dengan penuh perhatian dan telah memberikan dorongan, bimbingan dan arahan,
demikian juga kepada Prof. Basuki Wirjosentono, M.S, Ph.D, selaku Pembimbing
Lapangan yang penuh dengan kesabaran menuntun dan membimbing kami hingga
selesainya penelitian ini.
Rekan-rekan mahasiswa S2, R.A Purba, Hotman Arnold Tampubolon dan
Tiambun Simanjutak, atas dukungan , saran dan diskusi selama penelitian.

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
iii
Kepada orangtua dan keluarga serta isteri tersayang Sulastri Sitorus dan anak-
anakku terkasih Enden Kristin Sinaga, Sarah Yunita Sinaga, Vicky Natanael Sinaga
atas segala pegorbanannya baik berupa moril maupun materil serta doanya dalam
penyelesaian penelitian ini, semoga penelitian ini bermanfaat bagi peneliti
selanjutnya.

Medan, Juni 2009


Penulis

Salon Sinaga

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008

iv
RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama lengkap berikut gelar : Drs. Salon Sinaga

Tempat dan TanggalLahir : Simpang Kawat, 15 Pebruari 1966

Alamat Rumah : Jl. Jatian Dusun I Kamboja Laut Dendang

Telepon/ HP : 081397835375

Instansi Tempat Kerja : SMA Negeri 5 Medan

Alamat Kantor : Jl. Pelajar No. 17 Medan

Telepon : (061) 7360664

DATA PENDIDIKAN

SD : SD Negeri 1 Tiga Dolok Tamat : 1979

SMP : SMP Negeri 1 Tiga Dolok Tamat : 1982

SMA : SMA IKIP Pematang Siantar Tamat : 1985

Strata-1 : IKIP Negeri Medan Tamat : 1990

Strata-2 : USU Medan Tamat : 2009

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK -------------------------------------------------------------------------- i

ABSTRACT ­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­  ii 

KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------- iii

RIWAYAT HIDUP ---------------------------------------------------------------- v

DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------ vi

DAFTAR TABEL------------------------------------------------------------------- ix

DAFTAR GAMBAR -------------------------------------------------------------- x

DAFTAR LAMPIRAN ------------------------------------------------------------ xi

BAB I PENDAHULUAN ------------------------------------------------------ 1

1.1. Latar Belakang ----------------------------------------------------------- 1

1.2. Perumusan Masalah ----------------------------------------------------- 3

1.3. Tujuan Penelitian -------------------------------------------------------- 4

1.4. Manfaat Penelitiaan ----------------------------------------------------- 4

1.5. Lokasi Penelitian -------------------------------------------------------- 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ----------------------------------------------- 6

2.1. Serat ----------------------------------------------------------------------- 6

2.1.1 Kekuatan Ikatan Antar Serat ------------------------------------ 7

2.2. Starch --------------------------------------------------------------------- 9

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
vi
2.3. Polivinil Alkohol -------------------------------------------------------- 10

2.4. Gipsum ------------------------------------------------------------------- 13

2.5. Pengetesan Fisik --------------------------------------------------------- 15

2.5.1 Uji Kekuatan Fleksural ------------------------------------------ 15

2.5.2 Uji Defleksi ------------------------------------------------------- 17

2.5.3 Uji Tarik ----------------------------------------------------------- 17

BAB III METODE PENELITIAN ---------------------------------------------- 19

3.1. Bahan dan Peralatan ----------------------------------------------------- 20

3.1.1 Bahan -------------------------------------------------------------- 20

3.1.2 Alat ----------------------------------------------------------------- 20

3.2 Pembuatan Spesimen ------------------------------------------------- 21

3.3 Prosedur Pengujian --------------------------------------------------- 23                                     

3.3.1. Massa Jenis ----------------------------------------------------- 23

3.3.2. Uji Tarik --------------------------------------------------------- 24

3.3.3. Uji Kekuatan Fleksural ---------------------------------------- 25

3.3.4. Uji Defleksi ----------------------------------------------------- 25

3.3.5. Uji Ketahanan Terhadap Penetrasi Air----------------------- 26

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN ---------------------- 27

4.1. Spesifikasi Papan Gipsum Jayaboard --------------------------------- 27

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
vii
4.2. Karakterisasi Limbah Padat Kertas Rokok --------------------------- 27

4.3. Pengujian Sampel -------------------------------------------------------- 28

4.3.1. Massa jenis ------------------------------------------------------- 28

4.3.2. Uji Fleksural ----------------------------------------------------- 29

4.3.3. Uji Tarik ---------------------------------------------------------- 31

4.3.4. Uji Ketahanan Terhadap Penetrasi Air ------------------------ 32

4.3.5. Uji Defleksi ------------------------------------------------------- 34

4.3.6. Uji Struktur Mikroskopis ------------------------------------- 36

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ---------------------------------------- 40

5.1. Kesimpulan ----------------------------------------------------------- 40

5.2. Saran ------------------------------------------------------------------- 41

DAFTAR PUSTAKA ------------------------------------------------------------- 42

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009 viii
USU Repository © 2008
DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1. Komposisi Bahan PVA ----------------------------------------- 11

2.2. Kelarutan PVA dalam air --------------------------------------- 12

2.3. Komposisi Bahan Gipsum -------------------------------------- 14

3.1. Variasi Komposisi Perbandingan Antara Limbah, ---------- 22


Perekat (PVA) dan Gipsum

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008

ix
DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1. Rantai Selulosa, ------------------------------------------------ 6

2.2. Rumus kimia Polivinil asetat ---------------------------------- 13

2.3. Defleksi ---------------------------------------------------------- 16

3.1. Alur Penelitian -------------------------------------------------- 19

3.2. Cetakan Spesimen ---------------------------------------------- 21

3.3. Spesimen Uji Tarik --------------------------------------------- 24

4.1. Grafik massa jenis dari variasi komposisi sampel ---------- 29

4.2. Grafik uji fleksural dari variasi komposisi sampel --------- 30

4.3. Grafik hubungan antara fleksural dan modulus Young’s


dari variasi komposisi sampel -------------------------------- 31

4.4. Grafik penyerapan air dari variasi komposisi sampel ------ 33

4.5. Grafik hubungan antara fleksural dengan defleksi dari


Variasi komposisi sampel ------------------------------------- 34

4.6 . Struktur sampel patah setelah dilakukan uji tarik, untuk


campuran bahan 12,5 gram PVA dan 125 gram limbah
padat kertas rokok ---------------------------------------------- 36

4.7. Struktur bahan sebelum direndam kedalam air, dengan


campuran 12,5 gram PVA dan 125 gram limbah padat
kertas rokok ---------------------------------------------------- 37

4.8. Struktur bahan setelah direndam kedalam air dengan


campuran 12,5 gram PVA dan 125 gram limbah padat
kertas rokok ----------------------------------------------------- 38

4.9. Struktur bahan gipsum murni tanpa campuran sebagai


kontrol uji------------------------------------------------------- 39

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008

x
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

A Uji Fleksural Sampel -------------------------------- 44

B Massa jenis sampel ---------------------------------- 47

C Uji Tarik Sampel ------------------------------------- 48

D Uji Defleksi-------------------------------------------- 51

E Uji Ketahanan Terhadap Penetrasi Air ------------ 52

F Dokumentasi Penelitian ----------------------------- 53

G Spesifikasi Papan Gipsum Jaya Board 9,5mm --- 57

H Karakterisasi Limbah Padat Kertas Rokok di


Laboratorium Balai Besar Selulosa Bandung----- 58

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008 xi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Industri pada umumnya memiliki buangan sisa proses yang dikenal sebagai

limbah. Pada masa sekarang ini limbah industri merupakan suatu permasalahan yang

sering dimunculkan ke permukaan oleh karena dapat merusak lingkungan jika tidak

dikelola dengan baik. Limbah yang jumlahnya cukup besar tidak akan mampu

diproses secara alami dan akan mengganggu lingkungan sekitarnya. Kebanyakan

industri tidak melakukan pemrosesan lebih lanjut dari limbah yang dihasilkan, karena

akan mengeluarkan dana yang besar untuk mengelolanya, sedangkan nilai tambahnya

bagi perusahaan belum tentu ada. Salah satu contoh limbah pabrik kertas.

Kertas banyak berhubungan dengan kebutuhan manusia misalnya

pembungkus makanan, pembungkus rokok, yang berarti sebagian besar limbah padat

industri kertas tidak berbahaya. Pulp adalah kumpulan serat-serat yang diambil dari

bagian tumbuhan yang mengandung serat antara lain dari bagian kayu disebut pulp

kayu (wood pulp). Jika dilihat dari rendemen-rendemen tinggi dan pulp rendemen

rendah sifat fisik dari pulp mekanis biasanya lebih buruk daripada sifat fisik dari pulp

kimia. Pulp mekanis biasanya dibuat untuk kertas bermutu rendah dan murah,

misalnya kertas rokok, kertas koran. Proses pembuatan kertas rokok berawal dari

serat-serat pohon yang berupa serat panjang dan pendek dibuat menjadi pulp.

Kemudian pulp diproses secara mekanis melalui pemotongan dan fibrilasi agar

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008

1
menghasilkan ikatan yang kuat pada kertas. Hasil dari proses ini disebut stock.

Sebelum dibentuk menjadi lembaran, stock dicampur dengan kalsium karbonat untuk

menambah porositas pada kertas rokok. Penambahan kalsium karbonat berkisar

antara 15 sampai 22 persen. Setelah dicampur stock akan digiling kembali pada

refiner untuk menghasilkan kekentalan stock yang dikehendaki. Setelah tercapai

kekentalan yang diinginkan stock disaring agar ukuran serat yang masuk ke dalam

head box seragam. Head box merupakan alat yang digunakan untuk meratakan aliran

yang akan masuk ke mesin kertas (Hammer M. J, 1992).

Setelah disaring maka serat-serat yang ukurannya terlalu pendek akan terbuang

bersama kelebihan kandungan kapur. Stock yang terbuang dalam bentuk slurry, akan

masuk ke dalam pengolahan limbah yang akan memisahkan kandungan padat dengan

cairan.

Limbah padat yang dihasilkan oleh industri kertas rokok masih mengandung

serat, kapur dan bahan lain yang tidak beracun, sehingga diharapkan masih terjadi

ikatan jika ditambah zat aditif yang sesuai dan melalui proses pengeringan. Limbah

padat inilah diharapkan dapat digunakan sebagai bahan dasar pengisi pembuatan

papan gipsum sebagai plafon. Papan gipsum merupakan bahan pelapis interior untuk

dinding pembatas dan plafon , serta dapat diaplikasikan sebagai pelapis dinding bata,

disebabkan oleh karakteristiknya yang tahan api dan finishing yang sangat baik,

bobotnya pun ringan serta pengerjaan yang cepat dan kering.

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
Papan gipsum tersedia dalam berbagai ukuran ketebalan, panjang dan lebar.

Aplikasinya sangat mudah dan bisa digunakan pada rangka kayu, metal, maupun

dinding bata. Oleh karena itu sangat penting untuk memanfaatkan bahan limbah

industri sebagai pengisi papan gipsum plafon, misalnya limbah padat pabrik kertas

rokok. Untuk menghasilkan papan gipsum yang bagus harus disesuaikan dengan

bahan perekatnya, misalnya polimer alam (tepung tapioka) dan polimer sintetik

(Polivinil Alkohol ).

Polivinil alkohol merupakan bahan yang tepat sebagai bahan pengemulsian dan

adhesi. Polivinil alkohol juga tahan terhadap minyak pelumas dan pelarut tanpa bau

dan tidak beracun. Polivinil alkohol kuat dan fleksibel, merupakan pelarut cepat,

memiliki titik lebur 2300 C dan pada suhu 180-1900 C akan terhidrolisis sempurna

atau sebagian. (__________. 2004)

Dari sifat-sifat di atas polivinil alkohol dapat digunakan sebagai perekat pada

pembuatan papan gipsum plafon.

1.2. Perumusan Masalah

Limbah padat pabrik kertas rokok akan memberikan nilai tambah jika dapat

digunakan sebagai bahan dasar pengisi papan gipsum plafon. Dari uraian di atas maka

diperoleh pokok permasalahan :

1. Apakah limbah padat pabrik kertas rokok dapat digunakan sebagai pengisi papan

gipsum plafon?

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
2. Bagaimana prosedur optimum pada pembuatan dan karakteristik dari papan

gipsum plafon dengan pengisi bahan limbah padat pabrik kertas rokok dan

perekat Polivinil Alkohol ?

3. Bagaimana peranan Polivinil Alkohol terhadap karakteristik papan gipsum plafon

dengan bahan limbah padat pabrik kertas rokok?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui karakeristik limbah padat pabrik kertas rokok untuk dapat

digunakan sebagai pengisi papan gipsum plafon.

2. Mendapatkan prosedur optimum pembuatan dan karakteristik dari papan

gipsum plafon dengan bahan pengisi limbah padat pabrik kertas rokok dan

perekat Polivinil Alkohol.

3. Mengetahui peranan Polivinil Alkohol terhadap karakteristik papan gipsum

plafon dengan bahan limbah padat pabrik kertas rokok.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah pada limbah padat

pabrik kertas rokok sehingga layak digunakan sebagai bahan dasar pengisi

papan gipsum plafon.

2. Meminimalkan dampak pencemaran limbah padat pabrik kertas rokok.

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
Penelitian ini dibatasi pada proses pembuatan papan gipsum plafon dari limbah

padat kertas rokok, dengan bahan perekat yang paling mudah di dapat dengan

komposisi yang optimum hingga material hasil penelitian ini layak untuk

dipergunakan.

1.5. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di laboratorium kimia polimer, laboratorium Fisika

Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Serat

Serat limbah kertas pada dasarnya mengandung selulosa yang berasal dari
jaringan tumbuhan. Tanaman memiliki sebuah dinding sel utama yang terbuat dari
struktur kecil seperti pada Gambar 2.1 dan mengandung sekitar 9 – 25% selulosa
microfibrils, hemiselulosa (20 – 50%), pectic substances (10 – 35%)

Gambar 2.1 Rantai Selulosa ( Mark, R. E, 1983)

dan protein 10%. Dinding sel utama memiliki kekuatan tarik yang tinggi dan berpori-

pori kandungan di dalam dinding sel utama diikat dengan lamella tengah. (McKinney,

R.W.J, 1995 )

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008 6
Lemella tengah dibuat dari campuran pectic yang dihasilkan oleh sel yang

berdampingan dengan dinding utama sel untuk mengikat. Hal inilah yang membuat

sel tanaman dapat terikat dengan kuat.

Selulosa terdiri dari polimer tanpa cabang dan residu glukosa yang disusun

dalam rantai linier. Setiap residu glukosa diputar 1800 dari sebelahnya. Selain itu

kelompok OH yang bersebelahan memungkinkan selulosa dapat membuat berbagai

ikatan hidrogen rantai selulosa berkisar antara 5000 sampai 10.000 (McKinney,

R.W.J, 1995 ).

Sifat khusus selulosa merupakan hasil dari kumpulan rantai panjangnya untuk

membentuk serat yang disebut microfibrils membentuk serat yang lebih besar. Gaya

antar molekul yang kuat dan struktur yang berulang menghasilkan derajat kristalin

yang tinggi.

Kemampuan larut selulosa ini sangat rendah kecuali menggunakan zat kimia

deviratif. Bagian selulosa yang tidak larut dalam 17,5% larutan sodium hidroxide

disebut alpha selulosa. Selulosa mengembang dalam pelarut ikatan hidrogen,

termasuk air. Pengembangan tersebut terbatas pada kemampuan struktur ikatan

selulosa itu sendiri. Pengembangan tersebut menyebabkan selulosa dapat menyerap

air dengan baik (McKinney, R.W.J, 1995 ).

2.1.1. Kekuatan Ikatan Antar Serat

Fase matrik dalam dinding sel serat selulosa memiliki berbagai molekul yang

tidak terorientasi dan amoup harus seperti ligmin dan hemiselulosa mengelilingi

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
microfibrils. Selulosa memiliki struktur kristal monoklinik yang terkarakterisasi oleh

jarak berulang sejauh 1,034 nm.

Ikatan hidrogen lateral menghasilkan mekanisme untuk menstabilkan kristal

agar tidak berpindah apabila terkena gaya luar. Ikatan ini menghalangi adanya

tendensi untuk translasi dan rotasi di dalam crystalline microfibrils.

Selulosa I dikomposisikan pada bidang rantai selulosa diikat secara lateral oleh

ikatan hidrogen dengan kontrak Van Der Waals sebagai gaya penarik antar bidang

(Mark,R.E,1993). Permukaan serat jauh lebih luas dibandingkan luas penampangnya.

Untuk serat hypothetical, dalam bentuk seperti pita, dengan tebal 0,01 mm, lebar 0,02

mm dan panjang 1mm. Rasio antara luas permukaan dengan luas penampang adalah

300. Oleh karena itu dapat dikatakan baik bila ratio 0,3% dari kekuatan serat. Analisis

ini mengasumsikan bahwa semua luas permukaan menahan tegangan dan tidak

terdapat konsentrasi tegangan (Mark, R.E,1993).

Selain itu secara tradisional, diasumsikan bahwa perbandingan antar serat halus

dengan serat kasar di dalam campuran berada sekitar 20%-80%. Akan tetapi analisis

serta menunjukkan bahwa campuran serat yang terdapat pada limbah padat adalah

23% serat halus dan 73% serat kasar (Mark,R.E,1993). Kondisi ini mempengaruhi

kekuatan ikatan serat maka untuk membuat ikatan yang kuat harus memberikan

bahan penambah yang sesuai.

Kekuatan ikatan antar serat pada limbah padat kertas rokok banyak berkurang

disebabkan oleh penggabung banyak mekanisme (Hammer, M.J, Waste 1992)

misalnya :

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
a. Karena adanya proses refiring, maka serat menjadi halus.

b. Hornification pada permukaan serat akan meningkatkan kekakuan serat,

sehingga akan semakin sedikit ikatan antar serat yang terjadi.

c. Terjadinya pengakumulasian kontaminasi dari bahan-bahan bukan serat yang

akan menghambat terjadinya formasi ikatan antar serat.

Untuk meningkatkan kekuatan antar serat pada limbah padat kertas biasanya

dengan meningkatkan basis weight seperti pada virgin pulp atau yang banyak

dilakukan di Eropa tetapi sangat jarang dilakukan di Amerika dengan menambahkan

starch. (Mark,R. E., 1983 )

2.2. Starch

Starch merupakan bahan yang didapatkan dari jagung, kentang, atau tapioka

dan banyak digunakan pada saat penggilingan kertas. Starch alami yang biasa disebut

pearl ini dimodifikasi untuk mengatasi proses alami menjadi bentuk agar-agar yaitu

dengan mengurangi kekentalan starch sehingga perekat dengan tingkat padatan yang

lebih tinggi dapat dibentuk.

Lem dari starch berbentuk koloid di alam bebas. Starch tidak dapat dilarutkan

dalam air tetapi dapat menggumpal untuk membentuk dispersi hydropilic atau

hydrosals pada saat pemasakan. Perubahan menjadi bentuk seperti agar-agar

menghasilkan peningkatan pada kekuatan lekat pada lapisan perekat.

Starch adalah penambah yang paling penting untuk meningkatkan kekuatan

kering kertas (Mark,R..E,1983). Keefektifan starch sangat dipengaruhi oleh

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
pemasakannya. Pertama starch harus dimasukkan ke dalam air dingin dengan waktu

yang cukup untuk beremulsi sebelum dipanaskan pada temperatur larutnya (700 – 800

C). Bila dipanaskan dengan cepat sebelum larut, butiran starch akan tenggelam dan

menjadi keras ketika dimasukkan kedalam larutan pulp (Hermansyah T, 2005). Bila

tidak larut, maka permukaan luar dari butiran starch tidak akan memiliki kekuatan

rekat seperti yang dimiliki bagian dalamnya. Alam menunjukkan bahwa ikatan-ikatan

asetal pada kanji (starch) dan selulosa, ikatan amida pada peptida dan protein, serta

ikatan ester pada poli (hidroksi fatty acids) sangat mudah untuk diuraikan, sedangkan

ikatan karbon-karbon pada lignin dan karet alam sulit untuk diuraikan.

2.3. Polivinil Alkohol

Polivinil alkohol dihasilkan dari hidrolisis sempurna atau sebagian dari Vinyl

acetate monomer (VAM) dengan ratio berkisar antara 87% - 99% (______. 2008).

Polivinil asetat adalah suatu polimer karet sintetis. Polivinil asetat dibuat dari

monomernya, vinil asetat (vinyl acetate monomer). Senyawa ini ditemukan di Jerman

oleh Dr. Flitz Klatte pada 1912. Polivinil alkohol merupakan bahan yang tepat

sebagai bahan pengemulsian dan adhesi. Polivinil alkohol juga tahan terhadap minyak

pelumas dan pelarut tanpa bau dan tidak beracun. Polivinil alkohol kuat dan fleksibel,

merupakan pelarut cepat, memiliki titik lebur 2300 C dan pada suhu 180-1900 C akan

terhidrolisis sempurna atau sebagian.

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
Beberapa kegunaan polivinil alkohol antara lain:

1. Sebagai bahan percetakan

2. Bahan textil

3. Merekatkan dan mempertebal bahan pada cat latex, hairspray, shampo dan lem.

4. Sebagai larutan yang digunakan untuk packing

5. Sebagai penguat fiber

6. Untuk membuat PCB

7. Digunakan dengan polivinil asetat untuk membuat lem elmers

Tabel 2.1 Komposisi bahan PVA

Bahan CAS No Persen

Metil Alkohol 67-56-1 1%

Polivinil Alkohol 9002-89-5 95%

Massa jenis PVA = 1,19 – 1,31 g/cm3 dengan melting point = 2300 C (______,2008)

PVA dijual dalam bentuk emulsi di air, sebagai bahan perekat untuk bahan-

bahan berpori, khususnya kayu. PVA adalah lem kayu yang paling sering digunakan,

baik sebagai "lem putih" atau "lem tukang kayu" (lem kuning). "Lem kuning"

tersebut juga digunakan secara luas untuk mengelem bahan-bahan lain seperti kertas,

kain, dan rokok. Polivinil Alkohol juga umum dipakai dalam percetakan buku karena

fleksibilitasnya dan tidak bersifat asam seperti banyak polimer lain.

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
Polivinil Alkohol juga sering dijadikan kopolimer bersama akrilat (yang lebih

mahal), digunakan pada kertas dan cat. Kopolimer ini disebut vinil akrilat. Pplivinil

Alkohol juga bisa digunakan untuk melindungi keju dari jamur dan kelembapan.

Polivinil Alkohol bereaksi perlahan dengan basa membentuk asam asetat sebagai

hasil hidrolisis. Senyawa boron seperti asam borat atau boraks akan terbentuk sebagai

endapan.

Tabel 2.2 Kelarutan PVA dalam air

Safonifikasi (Penyabunan) Air dingin Air Panas

95 % atau di atas Membengkak Larut

80 % Larut Tidak Larut

50 % atau dibawah Tidak larut Tidak larut

PVA dipergunakan untuk membuat serat kimia pada saat ini terutama dipakai

untuk benang ban mobil dan industri lainnya. Bahan ini juga sering dipakai

pengepakan, bahan pewarna , bahan kimia pupuk yang dapat segera larut dalam air.

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
Gambar 2.2 Rumus kimia Polivinil asetat

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa peranan polivinil alkohol dalam

penelitian ini adalah sebagai perekat untuk menyambung serat yang terputus sehingga

menimbulkan gaya adhesif yang tinggi dan akan menambah kekuatan material

campuran dan fleksibel.

2.4. Gipsum

Gipsum adalah batu putih yang terbentuk karena pengendapan air laut,

kemudian dipanaskan 175 0C disebut STUCCO. Gipsum adalah salah satu mineral

terbanyak dalam lingkungan sedimen yaitu batu yang terdiri dari mineral yang

diproduksi secara besar-besaran biasanya dengan persipitasi dari air asin.

Kristal gipsum dapat tidak berwarna dan transparan secara ekstrim membuat

kontras yang kuat untuk pemakaian paling banyak di dinding kering. Gipsum adalah

penyekat alami, hangat bila disentuh dibandingkan dengan batu biasa.

Rumus kimia gipsum : CaSO4 .2 (H2O), dengan berat molekul = 172,17 gr.

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
Tabel 2.3 Komposisi bahan gipsum

No. Bahan Kandungan (%)

1. Calcium (Ca) 23,28

2. Hydrogen (H) 2,34

4. Calcium Oksida (CaO) 32,57

5. Air (H2O) 20,93

6. Sulfur (S) 18,62

(___________.2007)

Karakter pysik bahan gipsum antara lain:

a. Warna biasanya putih, tidak berwarna atau abu-abu.

b. Keras seperti mutiara terutama permukan

c. Transparan

d. Sistem kristal : monoklinik

e. Konduktivitasnya rendah

Gipsum adalah mineral yang bahan utamanya terdiri dari hydrated calcium

sulfate. Seperti pada mineral dan batu, gipsum akan menjadi lebih kuat apabila

mengalami penekanan (Gypsum Association, 2007).

Papan gipsum adalah nama generik untuk keluarga produk lembaran yang

terdiri dari inti utama yang tidak terbakar dan dilapisi dengan kertas pada

permukaannya.(Gypsum Association, 2007). Ini adalah terminologi yang dipilih untuk

produk lembaran gipsum yag didisain untuk digunakan sebagai dinding, langit-langit,

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
atau plafon dan memiliki kemampuan untuk dihias. Kekuatan papan gipsum

berbanding lurus dengan ketebalannya (Gypsum Association, 2007). Bagian inti

papan gipsum yang di bawah memiliki tegangan.

Bagian atas inti papan gipsum tertekan oleh gaya yang diakibatkan oleh berat

panel, beban yang diberikan pada bagian belakang papan dan gravitasi. Papan gipsum

memanfaatkan kekuatan yang terdapat pada inti dan menambah kekuatannya dengan

kertas berkekuatan tarik tinggi. Kertas pada permukaan gipsum dipergunakan sebagai

penguat komposit dan menjadi bagian penting dari kekuatan ultimate dan

kemampuan panel (Gypsum Association, 2007).

2.5. Pengetesan Fisik

Pengetesan fisik yang dilakukan sesuai dengan ASTM C473, yang berhubungan

dengan pengetesan fisik untuk gipsum

2.5.1. Uji Kekuatan Fleksural

Kekuatan fleksural dapat didefenisikan sebagai kemampuan material untuk

menahan deformasi di bawah beban hingga bengkok sebelum patah.

Tekanan fleksural pada dasarnya adalah kombinasi dari gaya tekan dan gaya

tarik (http://www/pu.go.id/balitbang/sni/pdfl/astm%20C%20473-,pdf).

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
m

m = Defleksi Maksimum

Gambar 2.3 Defleksi

Pada gambar 2.3 tampak beam segi empat ditekan oleh gaya tunggal F pada

bagian tengah sehingga beam mengalami defleksi. Jarak terbesar beam mengalami

defleksi disebut defleksi maksimum (m).

Bagian atas beam mengalami kompresi dan bagian bawah mengalami tarikan.

Permukaan imaginer pada bagian tengah beam disebut bidang netral. Besarnya

tekanan atau tarikan bertambah besar bila semakin menjauhi bidang netral. Tekanan

dan tarikan akan maksimum pada permukaan atas dan bawah untuk menghitung

fleksural digunakan rumus: (Dieter, G.E, 1981)

3 PL
Fs = (2.1)
2 bd 2

b = Lebar specimen

P = Beban maksimum (beban patah)

L = Jarak penyangga

d = Tebal specimen

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
2.5.2. Uji Defleksi

Uji defleksi diperlukan untuk mengevaluasi defleksi yang terjadi bila gipsum

dipasang pada langit-langit rumah secara horizontal. Papan gipsum akan diikat pada

kerangka langit-langit dengan menggunakan paku atau sekrup standard jarak antara

kerangka adalah 600 mm. Dengan jarak yang cukup jauh ini akan terjadi defleksi

yang sering disebut dengan sag. Sag yang terlalu besar akan menyebabkan gaya

tarikan horizontal pada ikatan antara papan gipsum dengan kerangka. Hal ini akan

mengurangi kekuatan ikatan antara papan gipsum dengan kerangka.

2.5.3. Uji Tarik

Uji tarik bertujuan untuk mengetahui kekuatan maksimum suatu material bila

dikenai beban. Pengujian ini dilakukan dengan menarik spesimen di kedua ujungnya

hingga putus. Hasil yang di dapat dari uji tarik adalah beban maksimum yang dapat

ditahan dengan kemuluran material. Biasanya hasil pengujian dituliskan dalam

bentuk gaya persatuan luas :(Dieter,G. E, 1981)

F
N= (2.2)
A

N = Tegangan tarik

F = Beban maksimum

A = Luas penampang

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
Selain tegangan tarik hasil lain yang didapat dan diuji tarik adalah kemuluran

material sebelum putus seperti pada persamaan berikut ini (Dieter, G. E, 1981)

L2 − L1
e = (2.3)
L1

e = Kemuluran

L1 = Panjang sebelum uji tarik

L2 = Panjang setelah uji tarik

Dari tegangan dan kemuluran material di dapat suatu modulus yang biasa

disebut modulus young’s: ( Dieter, G.E,1981)

N
E= (2.4)
e

Modulus young’s merupakan ukuran kekakuan material. Semakin kaku suatu

material maka modulus young’s juga juga akan semakin besar. Modulus elastisitas

didapat dari gaya ikatan antar atom, oleh karena itu modulus elastis suatu material

tidak dapat berubah tanpa mengubah sifat alami material itu sendiri dan tidak

terpengaruh oleh sifat-sifat material. ( Perry, R.H, 1981)

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
BAB III

METODE PENELITIAN

Tahapan dari penelitian ini adalah pengumpulan bahan baku limbah,

karakterisasi limbah, memilih perekat, pencampuran, pembuatan spesimen dan

pengetesan bahan spesimen, dengan diagram alur digambarkan sebagai berikut :

Pengumpulan Bahan Memilih


baku Limbah Perekat

Karakterisasi Perekat (PVA)


i b h

Limbah + Tepung
Gipsum+ Perekat (PVA)

Pembuatan
i

Pengujian

Kekuatan Uji Ketahanan


Uji Tarik Uji Defleksi
Fleksural Terhadap Penetrasi

\Gambar 3.1 Alur Penelitian

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
19
3.1. Bahan dan Peralatan

3.1.1. Bahan

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah :

1. Limbah padat pabrik kertas rokok

2. PVA sebagai perekat

3. Tepung Gipsum

4. Air

3.1.2. Alat

Untuk melakukan penelitian ini diperlukan peralatan :

1. Timbangan (neraca analitik)

2. Cetakan spesimen

3. Mesin press

4. Oven

5. Baiker glass

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
3.2. Pembuatan Spesimen

305 mm

Gambar 3.2 Cetakan Spesimen

1. Diambil dua buah plat baja

2. Disiapkan cetakan

3. Disiapkan aluminium foil

4. Plat baja yang berukuran 20 cm x 15 cm dilapisi dengan kertas

aluminium foil dan dibersihkan permukaannya dengan dengan

menggunakan serbet atau tissue.

5. Cetakan dengan ukuran 15 x 10 x 0,95 cm diletakkan di atas plat baja

yang sudah dilapisi aluminium foil. 3.2.6 Adonan bahan campuran

gipsum, PVA dan limbah padat kertas rokok yang sudah diaduk

sampai kalis dimasukkan kedalam cetakan kemudian ditutup dengan

plat baja.

6. Cetakan dimasukkan ke dalam mesin hidraulic press pada suhu 800C

dengan tekanan 30 bar selama ± 15 menit.

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
0
7. Block spesimen dipindahkan ke dalam oven blower pada suhu 50 C

sampai kering.

8. Block spesimen dipotong dengan menggunakan pisau silet sesuai dengan

ukuran standard pengujian fleksural, uji tarik, uji defleksi dan penetrasi

terhadap air.

Variasi komposisi bahan-bahan yang digunakan untuk membuat papan gipsum

partisi disajikan pada tabel berikut.

Tabel 3.1 Variasi Komposisi Perbandingan Antara Limbah, Perekat


(PVA) dan Gipsum

Limbah/ gipsum
Sampel Gipsum (g) PVA (g) Limbah (g)
(%)

1. 0 0 250 Pecah

2. 0 25 250 -

3. 25 0 250 1000

4. 250 0 0 0

5. 125 7, 5 75 60

6. 125 10 100 80

7. 125 12,5 125 100

8. 125 15 150 120

9. 125 17,5 175 140


Komposisi antara limbah dengan perekat sesuai dengan yang diijinkan adalah 1 : 10

(Lawrence H.V, 2004)

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
3.3. Prosedur Pengujian

Pada dasarnya pengujian dilakukan dengan mangacu pada standar yang

berlaku. Secara umum standar yang digunakan adalah ASTM C 473.

3.3.1. Massa Jenis

Setiap material selalu memiliki massa jenis. Massa jenis material biasanya

dinyatakan dalam satuan massa/satuan volume. Dalam pengujian ini massa jenis

dinyatakan dalam gr/cm3.

Prosedur pengujian massa jenis adalah sebagai berikut:

1. Siapkan 3 buah spesimen limbah padat dengan ukuran 150 x 25 x 9,5 mm.

2. Timbang spesimen satu persatu dengan ketelitian 0,05 gr.

3. Catat hasil penimbangan

4. Hitung massa jenis spesimen dengan cara membagi massa dengan volume

spesimen.

5. Nyatakan massa jenis spesimen dalam gr/cm

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
3.3.2. Uji Tarik

Prosedur pengetesan uji tarik adalah sebagai berikut :

1. Siapkan 1 spesimen sesuai dengan Gambar 3.3

Gambar 3.3 Spesimen uji tarik


Tempatkan spesimen pada mesin uji tarik. Cengkram spesimen dengan

pemegang yang tersedia di mesin dengan kuat untuk menghindari

spesimen bergeser.

2. Cengkram spesimen dengan jarak pencengkram 15 mm.

3. Berikan beban dengan melakukan penarikan. Kecepatan pembebanan 20

mm/menit.

4. Catat gaya tarik dalam kilogram dan jarak pencengkram dalam centimeter.

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
3.3.3. Uji Kekuatan Fleksural

Prosedur Uji Kekuatan Fleksural adalah sebagai berikut :

1. Disiapkan 3 buah spesimen dengan ukuran 150 mm x 25 mm x 9,5 mm.

2. Tempatkan spesimen pada alat test dengan jarak penopang 130 mm. Posisikan

garis tengah spesimen tepat dibawah penekan.

3. Turunkan penekan dengan kecepatan penekanan 20mm/menit variasi yang

diijinkan ± 10%.

4. Beban dicatat pada saat terjadi retakan

5. Pada spesimen tidak boleh terjadi keretakan sebelum dilakukan pengetesan.

6. Beban terukur ditulis dalam Newton.

3.3.4. Uji Defleksi

Prosedur pengetesan menurut ASTM adalah sebagai berikut :

1. Siapkan 3 buah spesimen limbah padat dengan ukuran 50,75 x 101,5 x 9,5mm.

2. Gantung setiap spesimen dengan radius 3,2 mm, panjang 50,75 mm dan terpisah

146 mm.

3. Set temperatur 32 ± 1,70 C dan kelembapan relatif 90 ± 3%.

4. Biarkan spesimen selama 48 jam.

5. Ukur defleksi dengan menempatkan di atas tempat yang rata dan catat defleksi

yang terjadi.

6. Catat defleksi dalam milimeter.

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
3.3.5. Uji Ketahanan Terhadap Penetrasi Air

Prosedur pengetesannya adalah berikut ini :

1. Siapkan 3 buah spesimen limbah padat dengan ukuran 305 x 305 x 9,5 mm.

2. Timbang spesimen dengan ketelitian 0,5 gram.

3. Tenggelamkan spesimen pada bak yang berisi air dengan permukaan air

25,4 mm di atas spesimen.

4. Posisikan spesimen sehingga tidak berada pada posisi mendatar.

5. Diamkan selama 2 jam kemudian ambil spesimen.

6. Lap spesimen untuk menghilangkan air yang berada pada permukaan dan sisi

spesimen.

7. Timbang spesimen dengan ketelitian 0,5 gram.

8. Hitung selisih penambahan berat dan dibagi dengan berat sebelum dimasukkan ke

dalam air.

9. Catat penetrasi air di spesimen dalam persentas

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
BAB IV

HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas tentang hasil pengujian spesimen dari papan

gipsum plafon dengan bahan pengisi limbah padat pabrik kertas rokok dan perekat

polivinil alkohol. Dosis dari limbah padat kertas rokok dan bahan perekat dibuat

dalam beberapa variasi, hal ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik dari papan

gipsum dan jumlah bahan perekat yang paling optimum serta peranan polivinil

alkohol terhadap karakeristik papan gipsum plafon. Kelayakannya akan ditetukan

dengan cara membadingkan hasil pengujian dengan spesifikasi standar papan gipsum

Jayaboard.

4.1. Spesifikasi Papan Gipsum Jayaboard

Untuk menentukan kemampuan fisik apakah memenuhi persyaratan atau tidak

maka hasil percobaan dibandingkan dengan spesifikasi dari papan gipsum yang telah

diproduksi secara komersial. Spesifikasi yang dijadikan standar sebagai acuan adalah

papan gipsum jayaboard. Acuan pengetesan menggunakan Standard Test Methods for

Physical Testing of Gypsum Panel Products C473-00

4.2. Karakterisasi Limbah Padat Kertas Rokok

Karakterisasi dilakukan di laboratorium Balai besar selulosa Bandung ,

kandungan unsur yang terbesar adalah alpha selulosa. Dengan adanya kandungan

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
27
alpha selulosa yang cukup maka diharapkan dapat terjadi ikatan antar serat yang

cukup kuat. Akan tetap selain alpha selulosa terdapat kandungan kalsium yang akan

mengurangi sifat kohesif serat. Kalsium merupakan bahan pengisi, dan jika

kandungannya semakin banyak maka limbah padat kertas rokok semakin getas. Oleh

karena itu sangat diperlukan bahan pengikat yang dapat meningkatkan elastisitas

bahan tetapi kekakuan tetap.

4.3. Pengujian Sampel

Pengujian yang dilakukan sesuai dengan pengujian standar yang dilakukan

oleh papan gipsum jaya board dan ASTM C473.

4.3.1 Massa Jenis

Massa jenis sampel diperoleh dengan menghitung massa jenis campuran

untuk masing-masing sampel. Khusus sampel untuk limbah murni tidak dapat di uji

dan tidak ditentukan massa jenisnya karena rapuh. Hasil massa jenis dari variasi

komposisi sampel dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
Gambar 4.1 Grafik massa jenis dari variasi komposisi sampel

4.3.2 Uji Fleksural

Pada standar papan gipsum jaya board, kekuatan fleksural dinyatakan dalam

satuan N, hal itu sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh ASTM . Karena

pengukuran bahan pengganti dari limbah padat diukur pada ketebalan yang berbeda

maka satuan diubah menjadi kg/cm2 dengan membagi gaya dengan luasannya sesuai

dengan rumus 2.1. Sesuai dengan prosedur ASTM pengambilan contoh yang

dilakukan di papan gipsum jaya board adalah lebar 30,5 cm, jarak penyangga 35,6

cm, dan tebal 0,95 cm. Spesifikasi yang didapat dari papan gipsum jaya board, beban

minimal untuk kekuatan fleksural adalah 356 N atau 36,3 kg.

Dengan menggunakan rumus 2.1 maka didapat bahwa nilai standar dari papan

gipsum jaya board adalah 70,42 Kgf/cm2.

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
Gambar 4.2 Grafik uji fleksural dari variasi komposisi sampel

Dari grafik di atas untuk bahan campuran limbah kertas dengan PVA dan limbah

dengan gipsum menghasilkan nilai fleksural yang lebih tinggi dibandingkan dengan

gipsum murni tanpa campuran. Hal ini berarti dengan menambahkan limbah kertas

rokok akan terjadi deretan serat yang lebih panjang dan akan menaikkan kekuatan

material. Demikian juga setelah dicampur ketiganya ternyata nilai fleksural semakin

naik, artinya dengan menambah PVA sebagai perekat akan menghasilkan gaya ikat

antar partikel (adhesif) yang lebih besar sehingga material semakin mampumelakukan

deformasi partikel sampai bengkok sebelum patah dan semakin kuat menahan beban

yang dialaminya. Dari hasil uji fleksural didapat nilai optimum yaitu pada campuran

12,5 gram PVA dan 125 gram limbah padat kertas rokok dan memiliki nilai

fleksuradiatas standard papan gipsum jaya board. Pada penambahan PVA dan limbah

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
kertas berikutnya tidak menghasilkan kenaikan fleksural yang signifikan, berarti PVA

sudah cukup untuk mengisi pori-pori antara partikel limbah kertas dan gipsum

sehingga membentuk fase sendiri. Hal ini dapat menurunkan nilai fleksural bahan.

4.3.3 Uji Tarik

Kekuatan tarik adalah salah satu sifat dasar dari bahan polimer yang

terpenting dan sering digunakan untuk karakteristik suatu bahan.

Gambar 4.3 Grafik hubungan antara fleksural dan Modulus Young’s


dari variasi komposisi sampel

Dari hasil uji tarik sampel didapat bahwa dengan penambahan limbah padat

kertas rokok dan PVA nilai modulus Young’s semakin lebih besar, berarti kekakuan

material bahan semakin besar. Semakin kaku suatu material maka kemuluran yang

terjadi akibat gaya yang dierikan semakin kecil. Hal ini di ikuti juga dengan naiknya

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
nilai fleksural, menunjukkan kemampuan material untuk menahan gaya sampai patah

semakin besar. Sedangkan pada bahan gipsum murni tanpa campuran limbah padat

kertas rokok dan PVA terlihat bahwa modulus Young’snya lebih rendah. Artinya

papan gipsum partisi akan semakin kaku dan mampu menahan beban yang diberikan

jika di isi dengan limbah padat kertas rokok dan perekat PVA. Dalam hal ini PVA

berfungsi untuk menghasilkan ikatan antar partikel yang lebih kuat. Dari grafik diatas

didapat nilai optimum uji tarik yaitu pada campuran 12,5 gram PVA dan 125 gram

limbah padat kertas rokok menghasilkan modulus Young’s yang kenaikannya sangat

signifikan.

4.3.4. Uji Ketahanan terhadap Penetrasi Air

Uji penyerapan air sangat perlu untuk mengetahui batas penyerapan air pada

masing- masing variasi campuran jika gipsum digunakan pada ruangan yang

mengandung kelembapan tertentu.

Gambar 4.4. Grafik penyerapan air dari variasi komposisi sampel

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
Dari grafik di atas menunjukkan bahwa pada campuran limbah kertas rokok

dengan gipsum penyerapannya air lebih besar. Hal ini karena limbah kertas

mengandung selulosa yang banyak menyerap air. Demikian juga untuk gipsum murni

saja penyerapan airnya sedikit dibawah limbah kertas. Tetapi dengan pencampuran

dengan perekat PVA ternyata penyerapan airnya menurun. Hal ini dapat dijelaskan

dari massa jemis bahan bahwa semakin besar massa jenis campuran maka penyerapan

airnya semakin kecil. Massa jenis PVA (1,19 – 1,3 g/cm3) lebih besar dibandingkan

limbah kertas rokok dan gipsum, artinya volume kekosongan antar partikel limbah

kertas dan gipsum lebih besar dibandingkan dengan PVA. Dari hasil pengujian

didapat nilai optimum untuk ( penyerapan air terkecil) yaitu pada campuran 7,5 g

PVA dengan 75 g limbah kertas rokok. Tetapi dengan penambahan limbah dan PVA

berikutnya tidak menghasilkan perubahan yang berarti. Hal ini karena perekat PVA

sudah cukup mengisi rongga antar partikel campuran. Dari hasil pengujian ini

disimpulkan bahwa papan gipsum dengan bahan pengisi limbah padat kertas rokok

dan perekat PVA lebih tahan terhadap gangguan air dan jamur sehingga dapat

digunakan sebagai plafon.

4.3.5 Uji Defleksi

Uji defleksi diperlukan untuk mengetahui kelendutan papan gipsum karena

beratnya sendiri jika dipasang pada ruangan dengan kelembapan tertentu. Papan

gipsum Jayaboard memiliki spesifikasi yang boleh terjadi pada saat pemakaian yaitu

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
48 mm. . Dengan ukuran spesimen yang berbeda maka didapat bahwa defleksi papan

gipsum jaya board rata-rata adalah 1,76 mm.

Gambar 4.5. Grafik hubungan antara fleksural dengan defleksi


dari variasi komposisi sampel

Dari grafik di atas untuk campuran limbah padat kertas rokok dengan perekat

PVA saja didapat defleksi yang lebih rendah dibandingkan campuran limbah kertas

dengan gipsum. Defleksi terbesar didapat untuk gipsum murni saja yang dapat

mempengaruhi kekuatan ikatan pada langit-langi rumah. Hal ini disebabkan gaya

kohesif bahan gipsum lebih rendah dan ditunjukkan juga nilai fleksuralnya yang lebih

kecil dibandingkan pada campuran lainnya. Tetapi dengan penambahan bahan pengisi

limbah padat kertas rokok dan PVA ternyata defleksi semakin menurun. Hal ini

menunjukkan dengan penambahan limbah kertas dan perekat PVA cukup berarti

untuk memperbesar kekakuan, tegangan tarik dan mengurangi defleksi bahan.

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
Polivinil alkohol sangat berperan untuk memperkuat ikatan antar partikel dan

mengurangi penyerapan air karena sifatnya sebagai pelapis yang dapat mengisi

rongga partikel limbah kertas dan gipsum. Hal ini ditunjukkan juga dari massa

jenisnya yang lebih besar, sehingga serapan airnya cukup kecil dibandingkan dengan

limbah kertas dan gipsum. Dari hasil uji defleksi didapat nilai optimum yaitu pada

campuran bahan 7,5 gram PVA dan 75 gram limbah padat kertas rokok yang nilainya

dibawah defleksi standar papan gipsum jaya board (1,76 mm). Dari hasil pengujian di

atas bahwa limbah padat kertas rokok dan polivinil alkohol layak sebagai bahan

pengisi papan gipsum plafon

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
4.3.6. Uji Struktur Mikroskopis

Gambar 4.6. Struktur sampel patah setelah dilakukan uji tarik, untuk
campuran bahan 12,5 gram PVA dan 125 gram
limbah padat kertas rokok

Pada gambar mikroskopik di atas tampak bahwa susunan partikel memiliki

jarak yang semakin jauh setelah diberi beban tarik hingga bengkok sebelum patah.

Hal ini terjadi akibat gaya antar partikel (adhesif) sudah mulai kurang mampu

mengimbangi beban yang diberikan sehingga terjadi deformasi hingga bengkok.

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
Gambar 4.7. Struktur bahan sebelum direndam ke dalam air, dengan campuran
12,5 gram PVA dan 125 gram limbah padat kertas rokok

Pada gambar di atas terlihat struktur bahan Polivinil Alkohol lebih homogen

dibandingkan dengan bahan limbah padat kertas rokok sebelum direndam ke dalam

air, artinya gaya partikel yang sama (kohesif) PVA lebih besar dibanding dengan

limbah padat kertas rokok.

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
Gambar 4.8. Struktur bahan setelah direndam ke dalam air dengan campuran
12,5 gram PVA dan 125 gram limbah padat kertas rokok

Pada gambar mikroskopik di atas terlihat bahwa terjadi pengembangan

material limbah padat kertas rokok akibat penyerapan air yang lebih besar, sedangkan

material Polivinil Alkohol memiliki struktur yang homogen dan massa jenis yang

lebih besar hanya sedikit menyerap air.

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
Gambar 4.9. Struktur bahan gipsum murni tanpa campuran sebagai kontrol uji

Pada gambar mikroskopik di atas terlihat bahwa struktur material gipsum

memiliki jarak partikel yang cukup renggang sehingga gaya kohesifnya kecil dan

getas. Agar gaya tarik menarik antar pertikel lebih besar perlu diisi dengan serat

bahan lain dalam hal ini diambil limbah padat kertas rokok dan perekat PVA.

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil pengujian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa limbah

padat kertas rokok dapat digunakan sebagai pengisi papan gipsum plafon. Selain itu

dapat juga disimpulkan bahwa :

1. Limbah padat kertas rokok memiliki nilai fleksural, tegangan tarik yang

lebih tinggi dibandingkan dengan gipsum plafon, sehingga limbah padat

kertas rokok dapat dipergunakan sebagai pengisi papan gipsum partisi

dengan perekat Polivinil Alkohol. Penambahan PVA akan memperbesar

kekakuan, fleksural dan kekuatan tarik papan gipsum partisi.

2. Dari hasil pengujian didapat prosedur optimum dengan menambahkan

limbah padat kertas rokok 125 gram dan perekat PVA 12,5 terhadap

gipsum yang menghasilkan nilai fleksural dan tegangan cukup memadai

untuk dijadikan bahan pengisi papan gipsum plafon, hal ini terlihat dari

nilai fleksural dan modulus Young’s di atas standar papan gipsum sesuai

ASTM C473.

3. Dari hasil pengujian juga didapat bahwa peranan Polivinil Alkohol cukup

berarti terhadap krakteristik papan gipsum partisi yaitu memiliki defleksi

dibawah papan gipsum jaya board. Demikian juga penyerapan terhadap

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008

40
air prosentasinya cukup rendah yang berarti papan gipsum dengan bahan

pengisi limbah padat kertas rokok dan perekat PVA tahan terhadap

serangan jamur sehingga cocok digunakan sebagai plafon.

5.2. Saran

1. Penelitian ini hanya dibatasi pada skala laboratorium, memerlukan banyak

penyesuaian terhadap produksi komersial. Oleh karena itu penelitian ini masih

memerlukan penelitian lanjut agar diproduksi secara massal dengan

menggunakan mesin industri.

2. Penelitian ini dapat dikembangkan untuk papan gipsum partisi dengan bahan

pengisi limbah padat kertas rokok dan perekat PVA, atau menggunakan bahan

pengisi lain yang berfungsi sebagai peredam suara.

3. Dengan penelitian ini maka limbah padat kertas rokok memiliki nilai tambah

yang dapat digunakan untuk menghasilkan suatu produk, maka dengan ini

diharapkan kepada industri lain tidak merasa enggan jika limbahnya diteliti.

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
DAFTAR PUSTAKA

American Society for Testing and Material, Standard Test Methods for Physical
Testing of Gypsum Panel Products, 2007, PA ASTM Standard C473 (97), page
2. Wes Conshihicken,

American Society for Testing and Material, Standard Terminology Relating to


Gypsum and Related Building Materials and System ASTM Standard C11 1997,
PA ASTM, Page 2, West Conshohocken.

Diater, G. E., 1981, Mechanical Metallurgy, McGraw-Hill Kogakusha, Ltd.

Gypsum Assosiaction, 1973, Application of Gypsum Wallboard on Ceilings to


Receive Water-Based Spray Texture Finishes, GA-215-73, Chicago, IL :
Gypsum Association,.

Guosh, Primary, 1997, Polymer Sciance and Technology of Plastic and Rubber, Tata
McGraw-Hill, NewDelhi

Hammer, M.J, 1992 Waste and Wastwater Technology, Prentice-Hall inc.,


Englewood Cliffs, New Jersey.

Harper, C.A, 1975, Handbook of Plastics and Elastomer, McGraw Hill.Inc,

Hermansyah T., 2005, Laporan Praktek Kerja Pabrik di PT.Bukit Muria Jaya (PKP),
ATPK, Bandung

Lawrence, H. V. V,2004, Elemen-elemen Ilmu dan Rekayasa Material, PT. Erlangga

Malcolm P. S, 2001, Kimia Polimer, Pradnya Paramita, Jakarta,.

Mark, R.E., 1983, Handbook of Physical and Mechanical Testing of Paper and
Paperboard, Marcel Dekker inc.

McKinney, R.W.J., 1995, Technology of Paper Recycling, Blackie Academic &


Profesional, Weater Cleddens Road, Bishopriggs, Galasglow.

Merck Indonesia, PT. Merck Manual

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
Meyer, F.W.Biil, Jr, 1984, Textbook of Polymer Science, Third Edition, John Wiley
& Son, New York,.

Perry, R. H., 1981, Chemical Engineers Handbook, McGraw-Hill, Kogakusha, Ltd.

____________ 1999, A Starch Choice, NationalStarch & Chemical, Manchester,


United Kingdom., (http://www.nationalstarch.com, 1999, A Starch Choice,
National Starch & Chemical, Manschester, United Kingdom,) diakses tgl 24 42
Nopember 2008.

____________ 2004, Physica Chemistry., (htp://inorg-physchem.itb.ac.id/web/


DIDAC/Didac04?Content/Polo) diakses tgl 15 Oktober 2008.

____________.2007a, Gypsum, (http:www.Webmineral.Com/data/Gypsum.shtml)


diakses tanggal 29 Mei 2009.

____________ 2007b, Flexural Strength., (http://www.mts.com.Flexural Strength,


diakses tgl 24 Nopember 2008

____________2007c, Polyvinyl alcohol-Wikipedia, the free encyclopedia.,


(file://G:Polyvinyl-alcohol.htm) di akses tgl 4 April 2009.

____________ 2008a, Polivinil Asetat., (File://E:/Polivinil-asetat.htm/08) diakses tgl


15 Oktober 2008.

___________ 2008b, Chemistry.,(http://www.Chem-is-try.org/?sect=artikel&ext=20)


Diakses tgl 15 Oktober 2008

http://www.pu.go.id//balitbang/sni/pdf/ASTM %20C%20473-,pdf

http://en.wikipedia.org/wiki/starch, 2008

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
LAMPIRAN

A. Uji Fleksural Sampel

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
44

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
3 PL
Cara perhitungan fleksural ( misalnya sampel 2 ) Fs = dengan :
2 bd 2
b = 25 mm, L = 130 mm, d = 9,5 mm

= 0,139 x 3,57

= 0,496 MPa

Dengan cara yang sama dilakukan perhitungan untuk komposisi yang berbeda dengan

hasil pengukuran dan perhitungan ditunjukkan pada tabel berikut :

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
Data uji fleksural sampel
massa
Sampel gipsum massa PVA limbah Load stroke Fleksural

(g) (g) (g) (Kgf) (mm) (Kpa)

1 0 0 250 0 0 0

2 0 25 250 1,61 6,24 496,75

3 25 0 250 1,73 5,68 533,77

4 250 0 0 1,37 4,12 422,70

5 125 7,5 75 1,87 12,8 576,97

6 125 10 100 1,95 6,45 601,65

7 125 12,5 125 2,1 6,41 647,94

8 125 15 150 2,93 5,91 904,03

9 125 17,5 175 2,95 4,12 910,02


B. Massa Jenis Sampel

Contoh perhitungan massa jenis sampel (misalnya sampel 2), dengan :

Masa jenis PVA=1,31 g/cm3 , gipsum = 0,74 g/cm3 dan limbah kertas = 0,84 g/cm3

= 0,87 g/cm3

Dengan cara yang sama dilakukan perhitungan untuk komposisi yang berbeda dengan

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
hasil perhitungan dan pengukuran ditunjukkan pada tabel berikut :

Data hasil pengujian massa jenis sampel


massa massa massa massa m.gip/ m.PVA/ m.lim/
Sampel gipsum PVA limbah total mj.gip mj.PVA mj.lim m.tot mj.cam
(g) (g) (g) (g) (g) (g) (g) (g) (g/cm)
1 0 0 250 250 0,00 0,00 297,62 297,62 0,840
2 0 25 250 275 0,00 19,08 297,62 316,70 0,868
3 25 0 250 275 33,78 0,00 297,62 331,40 0,830
4 250 0 0 250 337,84 0,00 0,00 337,84 0,740
5 125 7,5 75 207,5 168,92 5,73 89,29 263,93 0,786
6 125 10 100 235 168,92 7,63 119,05 295,60 0,795
7 125 12,5 125 262,5 168,92 9,54 148,81 327,27 0,802
8 125 15 150 290 168,92 11,45 178,57 358,94 0,808
9 125 17,5 175 317,5 168,92 13,36 208,33 390,61 0,813

C. Uji Tarik Sampel

 
  47

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
   

48

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
Contoh perhitungan tegangan, regangan dan modulus Young’s (misal sampel 2)

F
N= (Kg / cm2 ) N=
A
= 0,0894 Mpa

L2 − L1
e = x 100 % e =
L1

= 71 %

N
E= E = = 0,194 Mpa
e

Dengan cara yang sama dilakukan perhitungan untuk komposisi yang berbeda

dengan hasil perhitungan dan pengukuran ditunjukkan pada tabel berikut :

Data uji tarik sampel dengan panjang = 64 mm, lebar= 6mm ,tebal=9,5 mm dan Ao=57mm2
massa massa massa
Sampel gipsum PVA limbah Load Fmax Tegangan Regangan M.Young's
(g) (g) (g) (Kgf) (N) (Kpa) (%) (Kpa)
1 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
2 0 25 250 0,52 5,10 89,40 0,71 194,35
3 25 0 250 0,48 4,07 82,50 0,59 217,17
4 250 0 0 0,08 0,78 13,70 0,23 91,69
5 125 7,5 75 6,40 62,72 1100,30 8,95 192,03
6 125 10 100 5,30 51,94 911,20 4,40 323,13
7 125 12,5 125 9,65 94,57 1659,10 7,64 339,28
8 125 15 150 8,60 84,28 1478,60 6,17 374,32
9 125 17,5 175 7,55 73,99 1298,10 6,60 306,87

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
   
D. Uji Defleksi Sampel
 
Contoh perhitungan defleksi (misalnya sampel 2)  
 
Defleksi = Tebal akhir – Tebal awal 
 
               =  9,76 – 9,42 
 
                = 0,34 mm 

Dengan cara yang sama dilakukan perhitungan untuk komposisi yang berbeda dengan  

hasil perhitungan dan pengukuran ditunjukkan pada tabel berikut : 

 Data uji defleksi sampel         
             
massa  massa  massa  tebal  tebal 
Sampel  gipsum   PVA  limbah  awal  akhir  defleksi 
   (g)  (g)  (g)  (mm)  (mm)  (mm) 
1  0  0  250  0,00  0,00  0,00 
2  0  25  250  9,42  9,76  0,34 
3  25  0  250  9,56  10,04  1,48 
4  250  0  0  9,48  10,24  1,76 
5  125  7,5  75  9,50  10,66  1,16 
6  125  10  100  9,52  10,15  0,63 
7  125  12,5  125  9,54  9,78  0,24 
 8  125  15  150  9,50  9,74  0,24 
9  125  17,5  175  9,52  9,69  0,17 

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
E. Uji Ketahanan Penetrasi Terhadap Air

51
Contoh perhitungan penyerapan air (misalnya untuk sampel 2)

= x 100 %

= 44,54 %

Dengan cara yang sama dilakukan perhitungan untuk komposisi yang berbeda dengan

hasil pengukuran dan perhitungan ditunjukkan pada tabel berikut :

 Data hasil uji penyerapan sampel terhadap air       
               
massa  massa  massa  massa  massa  Penyerap
Sampel  gipsum   PVA  limbah  kering  basah  Selisih  an Air 
   (g)  (g)  (g)  (g)  (g)  (g)  (%) 
1  0  0  250  0  0  0  0 
2  0  25  250  29,23  42,50  13,02  44,54 
3  25  0  250  39,15  64,75  25,60  65,39 
4  250  0  0  30,35  48,27  17,92  59,04 
5  125  7,5  75  38,99  53,66  14,67  37,63 
6  125  10  100  34,39  50,73  16,34  47,50 
7  125  12,5  125  35,99  53,18  17,20  47,78 
8  125  15  150  35,99  53,22  17,23  47,78 
9  125  17,5  175  31,36  46,05  14,99  48,26 

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008

52
               
F. Dokumentasi Penelitian

Sampel yang akan dilakukan uji parameter

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
53

Alat Hot Press di Laboratorium Polimer FMIPA USU

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
Mesin Press Hidraulic di Laboratorium Polimer FMIPA USU

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
Alat Mikroskop Kamera Digital dengan Resolusi 2 MegaPixel

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
dan Perbesaran 200 Kali untuk melihat Mikrostruktur

G. Spesifikasi Papan Gipsum Jaya Board 9,5 mm

Parameter Unit Specipfication

Across Direction 356 Min


Fleksural strength N
Paralel Direction

133 Min

Edge 11 Min
Hardnes Lbf
Core 15Min

Nail Pull
N 267 Min
Resistance

Humidified
Mm 48 Max
Deflection

Thikcness Mm 0,4 Max

Width Mm 2,4 Max

Length Mm 6,4 Max

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
Humidified Bond
% 50 Max
Loss

Squarness Mm 3,2 Max

H. Karakterisasi Limbah Padat Kertas Rokok di Laboratorium


Balai Besar Selulosa Bandung

57
No. Parameter Satuan Hasil Uji (595) Metoda

1. Alpha Selulosa % 62,99 ± 1,22 SNI 14- 0444-1989

2. Kadar Kalsium % 15,95 ± 0,72 In House

3. Kadar Air % 4,78 ± 0,09 SNI 14-0496-1989

4. Kadar Abu % 42,21 ± 1,03 SNI 14-1031-1989

Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008
Salon Sinaga : Pembuatan Papan Gipsum Plafon Dengan Bahan Pengisi Limbah Padat Pabrik Kertas Rokok Dan
Perekat Polivinil Alkohol, 2009
USU Repository © 2008

Anda mungkin juga menyukai