OLEH
NUR RAHMADANI
NPM. 101901148
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya, dan tidak lupa kita mengirim salam dan salawat kepada baginda Nabi Besar
Muhammad SAW yang telah membawakan kita suatu ajaran yang benar yaitu agama
Islam.
Dalam mata kuliah “Al-Islam Kemuhammadiyahan” ini, kami mendapatkan tugas untuk
membuat makalah yang berjudul “IDENTITAS KOPERASI, BERBAGAI HUBUNGAN
DALAM KOPERASI DAN PRASYARAT KEUNGGULAN KOPERASI”.
Kami harap dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua,
dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai tanggung jawab ilmuwan dalam
berbangsa dan bernegara, khususnya bagi penulis. Makalah ini memang masih jauh
dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
HALAMAN SAMPUL....................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................6
3.1 KESIMPULAN..............................................................................25
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................26
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Adapun rumusan masalah yang terdapat pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Jelaskan identifikasi koperasi?
2. Jelaskan berbagai hubungan dalam koperasi?
3. Jelaskan masalah bisnis dengan non anggota?
4. Bagaimana alasan anggota koperasi ?
5. Bagaimana persyaratan keunggulan koperasi?
6. Jelaskan koperasi dalam segitiga strategis ?
BAB II
PEMBAHASAN
2. Setiap anggota sebagai pemilik yang berkaitan erat dengan hak dan kewajiban,
paling sedikit meliputi:
a. Turut serta memberikan hak suara dalam proses pengambilan
keputusan melalui rapat anggota/rapat anggota tahunan, antara lain:
Mengesahkan anggaran dasar, anggaran rumah tangga,
peraturan khusus koperasi dan kebijakan strategis koperasi;
Memilih, mengangkat dan memberhentikan pengurus dan
pengawas;
Mengesahkan laporan pertanggungjawaban pengurus dan
pengawas sebagai tanggung jawab pengelolaan dan
pengawasan koperasi;
Menetapkan rencana kerja (RK) dan rencana anggaran
pendapatan dan belanja koperasi (RAPBK);
Mengesahkan ketetapan operasional lainnya yang
diagendakan.
b. Aktif melakukan pengawasan melalui sistem pengawasan yang berlaku
pada saat rapat anggota, misalnya dalam bentuk:
Menanggapi isi anggaran dasar, anggaran rumah tangga,
peraturan khusus dan kebijakan strategis koperasi dibidang
organisasi-manajemen, pelayanan, usaha dan keuangan;
Menanggapi laporan pertanggungjawaban pengurus dan
pengawas;
Menanggapi rencana kerja pengurus dan pengawas
koperasi;
Menanggapi ketetapan operasional lain yang diagendakan.
1. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi,
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan;
Konsep Koperasi
Pada UU No. 25 tahun 1992, koperasi didefinisikan sebagai “badan usaha yang
beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip – prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat berdasar atas kekeluargaan”.
a. Hubungan Kepemilikan
Hubungan kepemilikan menunjukkan besarnya peranan dalam koperasi,
artinya anggota adalah pemilik perusahaan koperasi. Sebagai pemilik
anggota mempunyai kewajiban – kewajiban dan hak – hak tertentu
terhadap koperasinya, baik kewajiban dan hak individual maupun
kewajiban dan hak keuangan (finansial).
Kewajiban dan hak pribadi adalah kewajiban dan hak dalam kehidupan kegiatan
koprasi. Kewajiban dan hak ini sama bagi semua anggota dan tidak dapat
dihilangkan dari seorang anggota selama menjadi anggota koperasi.
Kewajiban dan hak keuangan adalah kewajiban dan hak yang berhubungan
dengan keikutsertaan keuangan para anggota dalam harta kekayaan dan dana
koprasi. Kewajiban dan hak keuangan hanya timbul antara anggota dan
koperasi, tidak antara sesama anggota, atau antara anggota dengan para
kreditor koperasi.
b. Hubungan Pelayanan
c. Hubungan Pasar
Pada prinsipnya, pasar adalah pertemua antara penjual dan pembeli. Tetapi
konsep pasar sebenarnya bukanlah sesuatu yang konkret, melainkan sesuatu yang
abstrak. Ahli ekonomi bahkan lebih menekankan pada pertemua antara permintaan dan
penawaran. Permintaan menggambarkan rencana jumlah produk yang diminta pada
periode waktu tertentu, sedangkan penawaran menggambarkan rencana produk yang
akan dijual (ditawarkan) pada periode tertentu. Jika permintaan bertemu dengan
penawaran, maka akan muncul konsep baru berupa harga dan jumlah produk yang
ditransaksikan.
Dalam teori ekonomi, pasar dikelompokkan menjadi 5 jenis, yaitu pasar barang,
pasar tenaga kerja, pasar uang, pasar modal dan pasar luar negeri. Kelima jenis pasar
ini dapat dimanfaatkan koperasi sebagai sumber daya yang bermanfaat bagi
pertumbuhan koperasi.
1). Pasar Barang
Di pasar barang, produk – produk yang dijual koperasi akan bersaing dengan
produk – produk lain dari pesaingnya. Tugas manajemen koperasi dalam hal ini adalah
memenangkan persaingan itu.
Paling tidak ada dua hal yang diperlukan guna memenangkan persaingan itu,
yaitu :
a). Koperasi harus menawarkan kelebihan khusus yang tidak dimiliki oleh pesaingnya.
b). Manajemen harus mampu memotivasi anggotanya agar dapat berpartisipasi aktif
dalam koperasi.
Bagi koperasi sendiri, memasuki pasar modal adalah suatu fenomena yang
jarang dilakukan, sebab koperasi bukan kumpulan modal tetapi kumpulan orang –
orang atau badan hukum koperasi. Dalam konteks ini bukan berarti koperasi bukan
tidak boleh memasuki pasar modal, bisa saja koperasi membeli surat – surat berharga
di pasar modal jika memang ada dana menganggur dan untuk sementara tidak dapat
diinvestasikan ke dalam proses produksi di unit usaha koperasi atau unit usaha anggota
dan keputusan pembelian saham itu disetujui oleh anggota.
Surat – surat berharga semacam ini dimasukkan ke dalam aset lancar dan
sewaktu – waktu dapat dijual kembali jika koperasi membutuhkan. Keuntungan yang
diperoleh atas kepemilikan surat – surat berharga semacam ini dimasukkan ke dalam
aset lancar yang sewaktu – waktu dapat dijual kembali jika koperasi membutuhkan.
Keutungan yang diperoleh atas kepemilikan surat berharga baik berupa dividen atau
capital gain dapat dimasukkan ke dalam koperasi sebagai konstribusi modal dari
nonanggota yang berguna bagi pembentukan dana cadangan.
Dalam suatu korporasi murni, pemilik perusahaan tak lain adalah kapasitas
murni (para pemegang saham). Mereka menginvestasikan modal ke dalam perusahaan
untuk memperoleh keuntungan berupa dividen dan jenis keuntungan lainnya, tetapi
mereka tidak memanfaatkan servis yang diberikan oleh organisasi itu.
Logika yang sama berlaku terhadap koperasi, semakin banyak ia terlibat dalam
melakukan bisnis dengan nonanggota, semakin besar kehilangan karakteristik koperasi
dan secara berangsur – angsur berubah menjadi suatu organisai dari para pemegang
saham ( para investor yang dominan).
meringankan penalaran yang diajukan. Bila terdapat dua buah kutub pada suatu
as yang digunakan untuk mengukur banyaknya / besarnya kegiatan nonanggota dari
suatu organisasi ekonomi ( dalam persen). Pada kutub kiri dijumpai koperasi murni
( saham dari non anggota 0 persen), sedangkan pada kutub kanan terlihat korporasi
murni ( saham nonanggota 100 persen). Diantara dua kutub itu dijumpai kasus – kasus
realitas organisasi campuran yang condong ke koperasi atau lebih condong ke
korporasi.
Suatu korporasi dari para pemegang saham (menurut UUD) secara ekonomi
bisa sebagai koperasi bila para pemegang saham adalah pemakai satu – satunya atau
pemakai utama dari servis – servis atau para pemegang saham terdir atas bukan saja
para pekerja perusahaan semua pekerja adalah juga pemegang saham (koperasi
produsen).
Melalui kriteria identitas, sesungguhnya dapat memberikan / mengidentifikasi
apakah koperasi dalam kenyataanya telah bekerja sesuai dengan kriteria identitas atau
belum, dan dapat juga diketahui apakah korporasi justru telah bekerja sesuai dengan
kriteria identitas yang sebenarnya merupakan cara kerja koperasi. Beberapa
perusahaan yang berskala besar mendirikan perusahaan cabang yang bergerak di
bidang perbankan. Tugas perusahaan cabang tersebut adalah menghimpun dana dari
masyarakat untuk kemudian dana tersebut dianamakan dalam perusahaan induk atau
perusahaan lain yang ada dalam grupnya. Hubungan transaksi antarperusahaan dalam
satu grup tersebut, pada hakikatnya merupakan kegiatan yang dilandasi dengan kriteria
identitas.
Jawaban yang paling umum yang dapat diberikan terhadap pertanyaan tersebut
adalah bahwa indibidu – individu akan menjadi atau meneruskan tetap tinggal menjadi
anggota dalam sebuah koperasi bila mereka mengharapkan ”manfaat” atau faedah
yang dapat mereka peroleh dari suatu koperasi lebih besar daripada faedah yang
mereka dapat memperoleh kalau tidak menjadi anggota karena bisnis dengan
organisasi nonkoperasi atau koperasi saingannya.
Manfaat di sini diartikan sebagai nilai subyektif dari suatu alternatif yang terbuka
bagi seorang. Bila seseorang lebih menyukai satu jeruk daripada tiga apel, maka satu
jeruk itu mempunyai nilai manfaat yang lebih besar bagi orang itu daripada tiga apel.
Dalm hal ini ”value” atau nilai mempertunjukkan kapasitas potensial dari suatu objek
atau aksi untuk memuaskan kebutuhan manusia. Kebutuhan ini dapat dipandang dari
sudut ekonomi dan nonekonomi. Gambaran yang nyata dari kebutuhan ini digambarkan
oleh Maslow dalam Five Hierarchi of needs, yaitu :
Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan akan tanaman
Kebutuhan sosial / kebutuhan cinta kasih
Kebutuhan akan penghargaan
Aktualisasi diri
2.5. Prasyarat Keunggulan Koperasi
a. Economies of scale
Economies berarti penghematan ongkos produksi atau kenaikkan produktivitas
(Boediono, 1986). Penambahan input bahan mentah, buruh dan sebagainya
akan menaikkan volume produksi. Semakin meningkat penambahan input
(karena semakin banyak anggota) akan menurunkan biaya rata – rata atau biaya
per unit. Dengan kata lain tingkat produktivitasnya akan semakin tinggi. Semakin
banyak anggota semakin besar kemungkinan untuk mengadakan pembagian
kerja (division of labour) dari dalam perusahaan yang berakibat kenaikan
produktivitas atau penurunan ongkos per unit.
b. Competition
Kemampuan koperasi dalam kompetisi terutama karena koperasi mempunyai
potensi dalam menciptakan economies of scale sehingga mampu menentapkan
harga dan jumlah yang bersaing di pasar. Di samping itu juga karena koperasi
mampu menciptakan bergaining position di pasar melalui kekuatan dan
penawaran barang. Bila seluruh produsen produk tertentu menjadi anggota
koperasi, maka pada daerah tertentu koperasi akan menjadi salah satu kekuatan
dalam mengendalikan pasar. Kemungkinan ini dapat diraih karena koperasi
dapat fleksibel berintegrasi vertikal ke indukstri hulu dan hilir. Dengan kata lain
koperasi dapat menjadi perusahaan monopoli pada luas pasar tertentu dan
menjadi kekuatan utama dalam mengendalikan pasar.
d. Participation
Keunggulan koperasi dalam hal partisipasi terutama karena prinsip anggota
sebagai pemilik yang sekaligus sebagai pelanggan. Dengan prinsip ini seorang
anggota sudah semestinya membiayai koperasi miliknya dengan memberikan
konstribusi keuangan dalam bentuk simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan
sukarela dan bila perlu malalui usaha pribadinya.
e. Transaction cost
Faktor lain yang dapat menurunkan biaya koperasi adalah rendahnya biaya
transaksi (Transaction cost). Biaya transaksi adalah biaya – biaya yang ada di
luar biaya – biaya produksi atau biaya yang timbul atas pengenaan penukaran
suatu produk. Biaya ini timbul ketika suatu organisasi perusahaan mengadakan
pembelian input dan penjualan output. Pada saat pembelian input biaya yang
perlu dikeluarkan adalah biaya mencari informasi tentang input, biaya penelitian
input. Biaya kontak, baiya monitoring kontrak dan biaya legal jika kontrak
dilanggar. Sedangkan pada saat penjualan output biaya yang perlu dikeluarkan
adalah biaya pencarian informasi pasar, biaya penelitian pasar, biaya kontrak
penjualan, biaya monitoring kontrak dan biaya legal jika kontrak dilanggar.
a. Fungsi dan tujuan koperasi tidak seperti yang diinginkan oleh anggota
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut : Karakteristik utama koperasi
adalah posisi anggota koperasi sebagai pemilik sekaligus sebagai pengguna jasa
koperasi.dalam koperasi ada hubungan yang penting dalam lingkungan koperasi, yaitu
hubungan kepemilikan, hubungan pelayanan dan hubungan pasar. Hubungan transaksi
antarperusahaan dalam satu grup tersebut, pada hakikatnya merupakan kegiatan yang
dilandasi dengan kriteria identitas. Koperasi dapat bersaing dengan organisasi –
organisasi lain dalam hal anggota, modal, pelanggan, dan lain – lain. Bila mereka ingin
menarik anggota, mereka harus menawarkan keunggulan khusus yang tidak dapat
diberikan oleh organisasi lainnya. Untuk menganalisis keunggulan koperasi harus ada
tiga pemain yang diperhitungkan. Ketiga pemian itu adalah koperasi itu sendiri
(cooperative), para anggota atau anggota potensial (member atau potential members)
dan pesaing (competitor).
DAFTAR PUSTAKA
https://kopma.ugm.ac.id/2014/07/02/identitas-koperasi-di-indonesia/
https://giwps.georgetown.edu/wp-content/uploads/2018/04/Hubungan-Koperasi.pdf
https://stie-igi.ac.id/wp-content/uploads/2020/05/X-Ekonomi-Koperasi.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/15078-ID-hubungan-karakteristik-sosial-
ekonomi-anggota-koperasi-dengan-pelaksanaan-prinsi.pdf
ICA pada Kongres 100 Tahun The International Cooperative Alliance Tahun 1995.
Manchester, United Kingdom: Tanggal 23 September 1995.
Kartasapoetra, A.G. 1994. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Penerbit Bumi Aksara.
Jakarta. Kartasapoetra,G, Bambang S, A. Setiady, 2001. Koperasi Indonesia. PT
Rineka Cipta. Jakarta.