Disusun Oleh:
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala hikmat yang telah dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah mengenai pengantar ilmu administrasi manajemen dengan baik dan
lancar.p enyusunan makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan dan
pengetahuan para pembaca tentang beberapa hal yang dibahas dalam makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum terbilang dalam kata
sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak
untuk perbaikan pada pembuatan makalah selanjutnya.
Akhirnya penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca.
Cimahi, 1 Januari 2018
Kelompok 10C
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I
Pendahuluan...........................................................................................................................4
BAB II
2.1 Definisi...............................................................................................................................
2.2 Etiologi...............................................................................................................................
2.3 Klasifikasi...........................................................................................................................
2.4 Diagnosis............................................................................................................................
2.5 Gejala dan Faktor Resiko...................................................................................................
2.6 Pencegahan.........................................................................................................................
2.7 Terapi Pengobatan..............................................................................................................
2.8 SA data Subjektif dan Objektif..........................................................................................
2.9 KASUS...............................................................................................................................
2.10....................................................................................................................Interaksi Obat
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
2.1. Definisi
Penyakit hipertensi dalam kehamilan adalah komplikasi yang serius
trimester kedua-ketiga dengan gejala klinis seperti: odema hipertensi ,proteinuria,
kejang sampai koma dengan umur kehamilan di atas 20 minggu, dan dapat terjadi
antepartum, intrapartum, pascapartus (Manuaba, 2001)
Hipertensi karena kehamilan yaitu : tekanan darah yang lebih tinggi dari
140/90mmHg yang disebabkan karena kehamilan itu sendiri, memiliki potensi
yang menyebabkan gangguan serius pada kehamilan (SANFORD,MD, 2006).
Nilai normal tekanan darah seseorang yang disesuaikan tingkat aktifitas
dan keseatan secara umum adalah 120/80mmHg. Tetapi secara umum, angka
pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat saat beraktifitas
atau berolahraga.
Gambaran klinis ibu hamil yang hipertensi dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Hipertensi
- Kenaikan tekanan darah sistolik dan diastolik 30 mmHg atau 15 mmHg.
- Tekanan darah 140 /90 atau 160 /110 yang diambil selang waktu 6 jam.
2. Odema
- Merupakan timbunan cairan tubuh yang tampak atau tidak tampak.
- Perhitungan kenaikan BB melebihi tiga per empat -1 kg/minggu
dianggap patologis.
- Odema dijumpai di tibia ,muka, atau tangan bahkan seluruh tubuh.
3. Proteinuria
-Proteinuria menunjukkan komplikasi lanjut, dengan kerusakan ginjal
sehingga beberapa protein lolos dalam urin.
-Normal terdapat sejumlah protein dalam urin, tetapi tidak melebihi 0,3 gr
dalam 24 jam. Proteinuria menunjukkan komplikasi hipertensi dalam
kehamilan lebih lanjut sehingga memerlukan perhatian yang serius,
4. Kejang (konvulsi)Kejang menunjukkan kelanjutan komplikasi menjadi
eklampsia yang menyebabkan terjadi AKI tinggi dan dapat diikuti AKB
yang tinggi. Kejang atau konvulsi menunjukkan telah terjadi kemungkinan
perdarahan nekrosis dan Odema.
5. KomaKelanjutan kejang dapat diikuti koma, sebagai manifestasi dari acut
vascular accident (AVA)yang menimbulkan perdarahan nekrosis hingga
terjadi koma Manuaba (2001).
Penyakit ini cukup sering dijumpai dan masih merupakan salah satu satu
sebab dari kematian ibu. Di U.S.A, misalnya 1/3 dari kematian ibu disebabkan
penyakit ini. Hipertensi dalam kehamilan menjadi juga penyebab yang penting
dari kelahiran mati dan kematian neonatal Kematian bayi ini terutama disebabkan
partus prematurus yang merupakan akibat dari penyakit hipertensi (Manuaba,
1998).
2.2. Etiologi Hipertensi dalam Kehamilan
Keturunan/genetik, obesitas, stress, rokok, pola makan yang salah,
emosioal, wanita yang mengandung bayi kembar, ketidak sesuaian RH, sakit
ginjal, hiper/hypothyroid, koarktasi aorta, gangguan kelenjar adrenal, gangguan
kelenjar parathyroid.
Teori yang dianggap dapat menjelaskan etiologi dan patofisiologi PE harus
dapat menjelaskan kenyataan bahwa HDK seringkali terjadi pada :
Mereka yang terpapar pada villi chorialis untuk pertama kalinya ( pada
nulipara )
Mereka yang terpapar dengan villi chorialis yang berlimpah ( pada
kehamilan kembar atau mola )
Mereka yang sudah menderita penyakit vaskular sebelum kehamilan.
Penderita dengan predisposisi genetik Hipertensi .
Menurut Sibai (2003), faktor-faktor yang berpotensi sebagai etiologi :
Invasi trofoblastik abnormal kedalam vasa uterina.
Intoleransi imonologi antara maternal dengan jaringan feto-maternal .
Maladaptasi maternal terhadap perubahan kardiovaskular atau inflamasi
selama kehamilan.
Defisiensi bahan makanan tertentu ( nutrisi ).
Pengaruh genetik.
2.3. Klasifikasi Hipertensi dalam Kehamilan
Kelainan yang menyebabkan hipertensi yang timbul sebagian akibat
kehamilan dan akan menghilang pada masa nifas seperti: hipertensi tanpa protein
urin atau oadema, preeklamsia ringan atau berat, eklamsia, hipertensi kronis,
kehamilan yang memperburuk hipertensi, hipertensi sementara (transient
hypertension).
2.9. SO Preeklampsia
Data Subjektif (S):
Kenaikan berat badan yang timbul secara cepat dalam waktu yang singkat
menunjukan adanya retensi cairan dan dapat merupakan gejala paling dini dari
preeklamsia. Pasien sadar akan edema yang menyeluruh , terutama pembengkakan
pada muka dan tangan. Keluhan yang umum adalah sesaknya cin-cin pada jari-
jarinya. Sebagai usaha untuk membedakan edema kehamilan, proses yang jinak,
dari preeklamsia, tekanan darah pasien harus diketahui.
Sakit kepala : meskipun sakit kepala merupakan gejala yang relative biasa
selam kehamilan, sakit kepala dapat juga menjadi gejala awal dari edema otak,
sebagai konsekuensinya, tekanan darah pasien harus ditentukan.
Gangguan penglihatan mungkin gejala dari preeklamsia berat dan dapat
menunjukan spasme arteriolar retina, iskema, edema, atau pada kasus-kasus yang
jarang, pelepasan retina
Nyeri epigastrium atau kuadran kanan atas menunjukan pembengkakan
hepar yang berhubungan dengan preeklamsia berat atau menandakan rupture
hematoma subkuler hepar.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Penyakit hipertensi dalam kehamilan adalah komplikasi yang serius
trimester kedua-ketiga dengan gejala klinis seperti: odema hipertensi, proteinuria,
kejang sampai koma dengan umur kehamilan di atas 20 minggu, dan dapat terjadi
antepartum, intrapartum, pascapartus (Cuninghem, 2006).
Ganguan hipertensi yang menjadi penyulit dalam kehamilan sering
dijumpai dan termasuk salah satu diantara 3 trias yang mematikan bersama
dengan perdarahan dan infeksi yang banyak menimbulkan mortalitas dan
morbiditas ibu karena kehamilan. Menurut the National Center for Health
Statistics pada tahun 1998 penyakit ini ditemukan pada 146.320 wanita,atau 3,7 %
diantara semua kehamilan yang berakhir dengan kelahiran hidup Berg dkk.
(1996)melaporkan bahwa hampir 18 % diantara 1450 kematian di Amerika
Serikat dari tahun 1987 sampai 1990 terjadi akibat penyulit hipertensi dalam
kehamilan (Cuninghem,2006).
Hipertensi karena kehamilan yaitu : tekanan darah yang lebih tinggi dari
140/90mmHg yang disebabkan karena kehamilan itu sendiri, memiliki potensi
yang menyebabkan gangguan serius pada kehamilan. (Sumber: SANFORD,MD
tahun 2006).
Nilai normal tekanan darah seseorang yang disesuaikan tingkat aktifitas
dan keseatan secara umum adalah 120/80mmHg. Tetapi secara umum, angka
pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat saat beraktifitas
atau berolahraga
3.2. Saran
1. Saran Untuk Tenaga Kesehatan
Penyusun berharap hendaknya kita sebagai tenaga kesehatan lebih
memahami tentang macam-macam penyakit yang terjadi pada ibu hamil
terutama Hipertensi pada kehamilan. Serta bagaiman tindakan kita untuk
mengatasinya.
2. Saran Untuk Institusi
Penyusun berharap agar makalah tentang Hipertensi pada
Kehamilan ini dapat dijadikan referensi buku di perpustakaan.
3. Saran Untuk Mahasiswa
Penyusun berharap agar mahasiswa prodi DIII Kebidanan lebih
mengetahui tentang penyakit yang terjadi pada ibu hamil. Serta dapat
menerapkan saat praktek di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA