Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Civic Education, Vol. 2 No.

1 Juni 2018

DEMOKRASI KOTAK KOSONG


(Studi Kasus Pada Pemilukada Kota Jayapura Tahun 2017)

Oleh:
Senalince Mara
Prodi PPKn FKIP Universitas Cendrawasih
ogespapua@gmail.com

ABSTRAK

Kehidupan berdemokrasi di Tanah Air terus mengalami perkembangan yang dinamis.


Perbaikan demi perbaikan dilakukan dengan memetik pengalaman di masa lalu. Pun demikian
dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah. Kemandekan hukum yang disebabkan tidak
diperbolehkannya calon tunggal dalam pilkada dipecahkan Mahkamah Konstitusi. Pilkada tetap
bisa berlanjut meski hanya ada satu pasangan calon yang maju. Hal itu kemudian diatur dalam
Undang-Undang No 10 Tahun 2016 tentang Pilkada. Seyogianya proses pencalonan yang
berujung pada calon tunggal merupakan kondisi kedaruratan. Hal demikian pun terjadi pada
pemilihan Walikota Jayapura periode 2017-2022, pada saat pendaftaran calon wali kota-dan
wakil wali kota di ikuti oleh tiga pasangan calon, dan ketika verifikasi berkas satu calon
dinyatakan gagal alias tidak lulus administrasi oleh KPUD Kota Jayapura, dan hanya tersisa
dua calon, namun dalam waktu berjalan satu calon lagi dinyatakan gagal oleh keputusan
Mahkama Agung, dengan demikian maka pemilihan wali kota dan wakil wali kota tahun 2017
hanya di ikuti oleh satu pasangan calon. Adapun tujuan dalam adalah untuk mengetahui
parisipasi masayrakat pada pemilihan Wali kota Jayapura Tahun 2017 Hasil penelitian
menenjukan KPU Kota Jayapura secara resmi menetapkan Paslon Tunggal dalam Pemilihan
Walikota dan Wakil Walikota Jayapura, tahun 2017, yang memenuhi syarat pasangan calon
atas nama DR. Benhur Tomy Mano, MM dan Ir. H. Rustan Saru, MM (BTM-Harus). Menurut
Mukri, Keputusan KPU Kota Jayapura Nomor 4 Kpts/Kpu-Kt-Jpr/I/ 2017 tentang penetapan
Paslon Tunggal dalam pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Jayapura tahun 2017 pada
tanggal 11 Januari 2017 yang ditandatangani Ketua KPU Kota Jayapura Yermis Numberi.
Akibatnya partisipasi pemilih di Kota Jayapura, dalam pemilihan wali kota dan wakil wali kota
mengalami penurunan 30 hingga 40 persen karena kurang adanya sosialisis kepada masayrakat.

Kata Kunci: Demokrasi, Kotak Kosong, Pilkada

54
Jurnal Civic Education, Vol. 2 No. 1 Juni 2018

PENDAHULUAN demokrasi yang berjalan di negara ini dapat


Sejak manusia mengenal demokrasi dilakukan secara menyeluruh. Kendati
dan melaksanakan pemilihan sebuah kepala demikian, perubahan sistem politik dengan
daerah, penyelenggara negara atau diberlakukannya sistem pemilihan
pemerintahan yang berdasarkan pada langsung di daerah tidak sepenuhnya
prinsip demokrasi yaitu “dari rakyat, oleh memberikan arti perubahan yang positif.
rakyat dan untuk rakyat”, menjadi impian Pemilukada langsung pada praktiknya
selurah bangsa. Momentum itu ternyata memunculkan serangkaian konflik
memperoleh peluang besar ketika tahun dalam pelaksanaanya. Hal tersebut
2014, Indonesia masuk era reformasi, berbanding terbalik (Amirudin dan Bisri,
dimana masayarakat berhak memilih 2006:12) dengan tujuan awal
langsung wakil rakyatnya, momentum diterapkannya sistem pemilihan langsung
2014 dianggap saat yang tepat untuk untuk menciptakan pemimpin daerah yang
mengawali upaya meluruskan jalannya lebih berkualitas.
reformasih.pilihlah calon atau partai yang Berbagai kecenderungan proses dan
menjanjikan harapan itu sehingga hasil Pemilukada tetap merupakan bahan
demokrasi dapat berjalan dengan baik. kajian yang menarik. Kecenderungan
Kemunculan UU Nomor 32 Tahun proses pencalonan dan koalisi antarpartai
2004 sebagai pengganti UU Nomor 22 dalam mengajukan kandidat atau pasangan
Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah calon adalah salah satu fenomena paling
yang sekaligus menandakan lahirnya menarik di balik penyelenggaraan
Pemilukada langsung di berbagai daerah di Pemilukada di Indonesia. Daya tarik itu
Indonesia diharapkan mampu membawa tidak hanya terletak pada kecenderungan
perubahan bagi bangsa ini di dalam yang berbeda dengan yang terjadi di
merencanakan agenda reformasi yang lebih tingkat nasional melainkan partai-partai
demokratis (Irtanto, 2008:01), kehadiran yang secara ideologis sering dipandang
Undang-Undang tersebut merupakan sangat berbeda satu sama lain bahkan bisa
peluang untuk mewujudkan aspirasi daerah saling berkoalisi dalam mangajukan
yaitu keinginan untuk memiliki pemimpin pasangan kandidat dalam Pemilukada yang
lokal yang disepakati oleh rakyat melalui cenderung berbeda dengan hasil pemilu
Pemilukada langsung. Kumorotomo legislatif.
(2005:108) mengemukakan mekanisme Sistem kehidupan berdemokrasi di
pemilihan seperti yang tertuang dalam UU Tanah Air terus mengalami perkembangan
Nomor 22 Tahun 1999 dinilai belum yang dinamis. Perbaikan demi perbaikan
mampu menciptakan pemimpin daerah dilakukan dengan memetik pengalaman di
yang lebih akuntabel terhadap masyarakat masa lalu. Pun demikian dalam
setempat. Pilkada langsung yang kemudian pelaksanaan pemilihan kepala daerah.
mulai dilaksanakan pada 1 Juni 2005 Kemandekan hukum yang disebabkan tidak
(Amirudin dan Bisri, 2006:16) merupakan diperbolehkannya calon tunggal dalam
sebuah implementasi kebijakan pemerintah pilkada dipecahkan Mahkamah Konstitusi.
pusat serta merupakan proses demokrasi Pilkada tetap bisa berlanjut meski hanya
masyarakat di tingkat lokal. Hal baru ini ada satu pasangan calon yang maju. Hal itu
tentunya tidak ditemukan oleh masyarakat kemudian diatur dalam Undang-Undang
pada masa Orde Baru sebelumnya. Jadi No 10 Tahun 2016 tentang Pilkada.
sekarang ini, Kepala Daerah tidak lagi Seyogianya proses pencalonan yang
ditentukan dan diangkat oleh pemerintah berujung pada calon tunggal merupakan
pusat bahkan dipilih oleh anggota DPRD di kondisi kedaruratan. Sebuah kondisi ketika
setiap daerah, melainkan dipilih langsung sudah benar-benar tidak ada calon lain
oleh masyarakat setempat, sehingga proses yang layak. Namun, ternyata situasi yang

55
Jurnal Civic Education, Vol. 2 No. 1 Juni 2018

sebetulnya darurat itu cenderung semakin kosong, masyarakat sesungguhnya berada


banyak terjadi. Pada pilkada serentak 2015 di posisi yang merugi. Ketika calon tunggal
tercatat tiga daerah yang memiliki calon menang, pemimpin yang didapat belum
tunggal, dari 269 daerah yang tentu yang terbaik karena ketiadaan
menyelenggarakan pilkada. Di pilkada kompetisi. Sebaliknya, saat 'kotak kosong'
berikutnya yang terselenggara tahun ini, menang, untuk sementara daerah dipimpin
jumlah daerah dengan calon tunggal pejabat yang memiliki kewenangan
meningkat menjadi enam daerah. Bahkan, terbatas. Pilkada ulang harus
calon tunggal nyaris terjadi di tujuh daerah diselenggarakan hingga terpilih kepala
bila tidak muncul yang tampil merupakan daerah definitif. Lingkaran setan bisa
sosok pemimpin yang berintegritas dengan tercipta karena calon tunggal yang kalah
kinerja yang unggul, tentu tidak terlau tetap boleh maju kembali menjadi calon.
merisaukan. Akan tetapi, terbuka pula Satu calon pada pemilihan wali kota
kemungkinan bahwa calon itu merupakan jayapura menjadi sesuatu yang sangat baru
hasil kongkalikong disertai politik uang. bagi masyarakat kota Jayapura.
Tujuannya jelas, demi mengamankan
kekuasaan. TINJAUAN TEORITIS
Hal demikian pun terjadi pada Pilkada
pemilihan Walikota Jayapura periode Pemilu diselenggarakan dengan
2017-2022, pada saat pendaftaran calon tujuan untuk memilih wakil rakyat dan
wali kota-dan wakil wali kota di ikuti oleh wakil daerah, serta untuk membentuk
tiga pasangan calon, dan ketika verifikasi pemerintahan yang demokratis, kuat, dan
berkas satu calon dinyatakan gagal alias memperoleh dukungan rakyat dalam
tidak lulus administrasi oleh KPUD Kota rangka mewujudkan tujuan nasional
Jayapura, dan hanya tersisa dua calon, sebagaimana Undang-Undang Dasar
namun dalam waktu berjalan satu calon Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
lagi dinyatakan gagal oleh keputusan Pemilihan umum (Pemilu) menurut
Mahkama Agung, dengan demikian maka Haris (1998:10) merupakan salah satu
pemilihan wali kota dan wakil wali kota bentuk pendidikan politik bagi rakyat, yang
tahun 2017 hanya di ikuti oleh satu bersifat langsung, terbuka, massal, yang
pasangan calon. diharapkan bisa mencerdaskan pemahaman
Patutkah kita berharap kepala daerah politik dan meningkatkan kesadaran
yang didapatkan dari hasil kolusi tersebut masyarakat mengenai demokrasi. Dalam
bakal mengelola pemerintahan dengan pasal 1 ayat (1) UU No. 22 Tahun 2007
bersih? Yang sangat mungkin terjadi ialah tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum
pemerintahan akan berjalan seperti di disebutkan dan dijelaskan tentang
beberapa kabupaten di Indonesia yakni pengertian Pemilihan Umum.
Setiap jabatan diberi label harga. Tiap Sejalan dengan pandangan di atas
proyek ada tarifnya. Hasilnya masuk Hutington (dalam Rizkiyansyah, 2007:3)
kantong pribadi atau kelompok. Namun menyatakan bahwa “sebuah negara bisa
Publik cukup bisa bernapas lega saat disebut demokratis jika didalamnya
Undang-Undang Pilkada mengatur pilihan terdapat mekanisme pemilihan umum yang
lain bagi warga selaku penentu akhir dilaksanakan secara berkala atau periodik
pemilihan kepala daerah. Calon tunggal untuk melakukan sirkulasi elite”.
harus mendapatkan lebih dari 50% suara Sedangkan, Rizkiyansyah (2007:3)
untuk bisa terpilih. Pemegang hak suara “Pemilihan Umum adalah salah satu
boleh mencoblos kolom atau kotak kosong pranata yang paling representatif atas
jika tidak ingin calon tunggal itu meraih berjalannya demokrasi, tidak pernah ada
kemenangan.Meski ada saluran 'kotak demokrasi tanpa pemilihan umum”.

56
Jurnal Civic Education, Vol. 2 No. 1 Juni 2018

Penjelasan di atas menunjukan bahwa majority basis, by representatives subject


pemilihan umum sebagai sarana to effective popular control at periodic
terwujudnya demokrasi. Pemilihan umum elections which are conducted on the
adalah suatu alat yang penggunaannya principle of political equality and under
tidak boleh mengakibatkan rusaknya sendi- conditions of political freedom).
sendi demokrasi dan bahkan menimbulkan Pendapat Mayo tersebut oleh
hal-hal yang menderitakan rakyat, tetapi Budiarjo (2000:118) disimpulkan “bahwa
harus tetap tegaknya Pancasila dan demokrasi tidak hanya merupakan suatu
dipertahankannya Undang-Undang Dasar sistem pemerintahan, tetapi juga suatu gaya
1945. hidup serta tata masyarakat tertentu, karena
itu juga mengandung unsur-unsur moril.
Teori-Teori Pemilihan Umum Lary Diamond, Juan J Linz dan
Permana (dalam Pradhanawati Seymour Martin Lipset (dalam Sorensen,
(Peny), 2005:85) kata kunci dari pemilu 2003:19) memaknai demokrasi sebagai
langsung oleh rakyat adalah “kedaulatan sebuah sistem pemerintahan yang
rakyat”. Dengan demikian, reputasi memenuhi tiga kondisi-kondisi berikut: a).
demokrasi tidak diragukan lagi adalah Kompetisi yang luas dan bermakna di
pemaknaan yang sesungguhnya dari antara individu dan kelompok organisasi
kedaulatan rakyat itu sendiri. Schumpeter (khususnya partai-partai politik) pada
(dalam Sorensen, 2003:14) merumuskan seluruh posisi kekuasaan pemerintah yang
pengertian demokrasi secara sederhana efektif, dalam jangka waktu yang teratur
merupakan sebuah metode politik, sebuah dan meniadakan penggunaan kekerasan; b).
mekanisme untuk memilih pemimpin Tingkat partisipasi politik yang inklusif
politik. Warga negara diberikan dalam pemilihan pemimpin dan kebijakan,
kesempatan untuk memilih salah satu di paling tidak melalui pemilihan bebas secara
antara pemimpin-pemimpin politik yang teratur, dan tidak ada kelompok sosial
bersaing meraih suara. Pengertian (dewasa) utama yang disingkirkan; c).
demokrasi menunjukan bahwa Tingkat kebebasan politik dan sipil, yaitu
keikutsertaan rakyat merupakan kunci kebebasan berpendapat, kebebasan pers,
utama dalam menjalankan sistem kebebasan untuk mendirikan dan menjadi
pemerintahan yang demokrasi. anggota organisasi, yang cukup untuk
Keikutsertaan rakyat dalam sistem memastikan integritas partisipasi dan
pemerintahan bisa dilakukan secara kompetisi politik.
langsung oleh rakyat itu sendiri maupun Dari nilai-nilai beserta kondisi-
melalui perwakilan hal tersebut dapat kondisi demokrasi di atas maka dalam
terwujud dengan dilaksanakannya pemilihan umum juga terdapat nilai-nilai
Pemilihan Umum di Negara Indonesia. dan kondisi-kondisi tersebut. Pemilihan
Henry B. Mayo (dalam Budiarjo, umum dapat dikatakan sebagai suatu “pesta
2008:117) memberikan definisi demokrasi demokrasi” di negara Indonesia.
sebagai berikut: Sistem politik yang Mencermati praktik Pemilu dalam sistem
demokratis ialah dimana kebijaksanaan politik modern, Eef Saefullah Fatah
umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh (dalam Rizkiyansyah, 2007:4) menyatakan
wakil-wakil yang diawasi secara efektif bahwa: Pemilu dapat dibedakan menjadi
oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan dua tipe. Pertama, Pemilu sebagai
berkala yang didasarkan atas prinsip formalitas politik, yakni, Pemilu hanya
kesamaan politik dan diselenggarakan dijadikan alat legalisasi pemerintahan
dalam suasana terjaminnya kebebasan nondemokratis. Pemilunya sendiri
politik. (A democratic political system is dijalankan secara tidak demokratis; Kedua,
one in which public policies are made on a yakni Pemilu sebagai alat demokrasi,

57
Jurnal Civic Education, Vol. 2 No. 1 Juni 2018

Pemilu dijalankan secara jujur, bebas, b. Mengerti dan memahami betul masalah-
bersih, kompetitif, dan adil. Pemerintah masalah rakyat dan memiliki antusiasme
yang menyelenggarakan Pemilu bahkan yang tinggi untuk menyelesaikan persoalan
kerap kali menerima kenyataan bahwa rakyat sesuai dengan kemampuannya.
Pemilu yang mereka adakan justru Melalui pemilihan umum kepala daerah
menyingkirkan mereka dari tampuk diharapkan aspirasi dan kesejahteraa.
kekuasaan. (Pasal 1 (4) UU No 22 Tahun 2007).
Pemilu kepala daerah yang Pengertian kepala daerah dan wakil kepala
dilaksanakan di Indonesia saat ini daerah adalah Gubernur dan Wakil
merupakan pemilu yang ditempatkan pada Gubernur untuk Provinsi, Bupati dan Wakil
tipe kedua yaitu pemilu sebagai alat Bupati untuk Kabupaten, serta Walikota
demokrasi untuk menciptakan suatu dan Wakil Kota untuk Kota. Amirudin dan
pemerintahan yang refresentatif yang Bisri (2006:25) menyatakan bahwa: “Ciri
dijalankan secara jujur, bebas, bersih, utama dari Pemilukada adalah terletak pada
kompetitif pergeseran pola pemilihan, dari elite vote
menjadi model popular vote yang berarti
Tinjauan Tentang Pemilihan Umum menggeser medan permainan politik dari
Kepala Daerah yang semula ada di ruang tertutup ke ruang
Pengertian Pemilihan Umum Kepala terbuka, yang dulu dipilih di ruang DPRD
Daerah menjadi dipilih di ruang publik.”
Proses demokratisasi kehidupan Pemilukada yang sukses harus ditandai
politik di Indonesia telah memasuki dengan terpilihnya kepala daerah yang
tahapan lanjut yakni pemilihan umum benar-benar sesuai dengan hati nurani
kepala daerah secara langsung (selanjutnya rakyat yaitu kepala daerah yang terpilih
disingkat Pemilukada). Menyusul secara adil, sehat, dan demokratis.
suksesnya pemilihan presiden secara
langsung, semakin kuat pula keinginan Demokrasi
rakyat untuk menentukan sendiri para Demokrasi adalah bentuk
pemimpin di daerah mereka. Menurut pemerintahan yang setiap warga negara
Samawi (dalam Afifi, Loy, DN (Ed), memiliki hak yang setara dalam
2005:59) pemilihan kepala daerah secara pengambilan keputusan yang menentukan
langsung merupakan hasil penting dari hidup mereka. Demokrasi juga dapat
proses reformasi. diartikan sebagai bentuk pemerintahan
Hasil ini harus dimanfaatkan yang dipegang oleh rakyat atau rakatlah
masyarakat agar dapat ambil bagian aktif yang mempunya kedaulatan tertinggi.
dalam proses pembentukkan pemerintah Demokrasi mengisinkan warga negaranya
daerah dengan memilih langsung calon untuk berpartisipasi baik secara langsung
kepala daerah yang di pandang mampu dan atau dengan perwakilan dalam perumusan,
berintegrasi pemilihan umum Kepala pengembangan, dan juga pembuatan
Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah hukum.
Pemilu rakyat langsung tertangani oleh Demokrasi berasal dari bahasa
kepala daerah yang terpilih, karena Yunani dari kata Demokratia yang berarti
pengalaman untuk memilih kepala daerah “kekuasaan rakyat”. Demokratia terdiri
dan wakil kepala daerah secara langsung dari dua kata yaitu demos yang berarti
dalam Negara kesatuan Republik Indonesia rakyat dan kratos yang berarti kekuatan
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang atau kekuasaan. Demokrasi mencakup
Dasar 1945 bahwa: kondisi sosial, ekonomi dan budaya yang
a. Memiliki hubungan yang langsung dan memungkin dalam terjadinya praktik
dekat dengan rakyat.

58
Jurnal Civic Education, Vol. 2 No. 1 Juni 2018

kebebasan politik baik secara bebas dan Jadi bukan berarti kotak kosong tersebut
setara. tidak bisa dipilih.“Prinsip yang kami
1. Macam-Macam Demokrasi tekankan, hak konstitusi warga negara.
Demokrasi banyak dipakai suatu Memang KPU memutuskan masyarakat
negara dengan banyak macam-macamnya. masih bisa ke TPS untuk mencoblos,”
Jadi, mengenai macam-macam demokrasi jelasnya.
dapat dikelompokkan dalam beberapa Dipaparkannya juga bahwa
pembagian antara lain sebagai berikut.. pemenang dari Pilkada Buleleng 2017
a. Macam-Macam Demokrasi Berdasarkan nantinya hanya akan ada satu paslon. Hal
Penyaluran Kehendak Rakyat itu terjadi ketika calon tersebut mampu
Demokrasi Langsung (Direct memperoleh suara 50% plus satu. “Kalau
Democracy): Pengertian demokrasi benar-benar satu paslon, pasangan calon
langsung adalah demokrasi yang secara menang kalau memperoleh 50% plus 1.
langsung dalam melibatkan rakyat untuk Kalau kotak kosong menang maka Pilkada
pengambilan keputusan terhadap suatu Buleleng ikut pilkada serentak 2018. PASS
negara. Demokrasi langsung, rakyat secara pun masih bisa mengikuti Pilkada 2018
langsung berpartisipasi dalam pemilihan jikalau kalah oleh kotak kosong di 2017.
umum dan menyampaikan kehendaknya. Karena di aturan tidak ada menyebutkan
b. Demokrasi Tidak Langsung (Indirect tidak boleh ikut Pilkada lagi kalau kalah,
Democracy): Pengertian demokrasi kecuali sudah menjabat 2 periode,”
tidak langsung adalah demokrasi yang jelasnya.
tidak secara langsung melibatkan seluruh Wacana penerapan bumbung kosong
rakyat suatu negara dalam pengambilan atau kotak kosong dalam pemilihan kepala
keputusan. Demokrasi tidak langsung, daerah (Pilkada) serentak Desember 2015
rakyat menggunakan wakil-wakil yang dinilai tidak rasional. Sebab, pasangan
telah dipercaya untuk menyampaikan calon kepala daerah dan wakil kepala
aspirasi dan kehendaknya. Sehingga dalam daerah yang menang melawan bumbung
demokrasi tidak langsung wakil rakyat kosong tidak akan mempunyai kebanggaan,
terlibat secara langsung dengan menajd jika kalah justru memalukan. Demikian
perantara seluruh rakyat. dikemukakan pakar politik Ryaas Rasyid di
Jakarta, Sabtu (1/8). "Masak lawan kotak
Kotak Kosong kosong. Menang enggak bangga, kalah
Menurut Ketua Komisi Pemilihan malu. Bumbung kosong tidak rasional,”
Umum (KPU) Provinsi Bali, Dewa Wiarsa katanya.
Raka Sandi dalam (TRIBUN-BALI.COM,
DENPASAR ) bahwa kotak kosong yang METODOLOGI PENELITIAN
dimaksudnkan ini bukan kotak suara yang Berdasarkan pada rumusan masalah
tak ada pemilihnya tetapi yang dilawan dan tujuan yang hendak dicapai, maka
nanti adalah kotak kosong tanpa paslon. bentuk penelitian ini adalah kualitatif
begitupun“Di Tasikmalaya sudah pernah dengan strategi pendekatan deskriptif yang
ada satu paslon tetapi ada foto paslon dianggap relevan dengan pokok penelitian
tersebut dibawahnya setuju atau tidak ini. Penelitian kualitatif adalah prosedur
setuju. Kalau sekarang buka surat suara ada penelitian yang menghasilkan data
foto pasangan calon ada juga nanti foto deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
kosong (tanpa paslon) di sebelahnya (kalau lisan dari orang-orang dan pelaku yang
nanti diputuskan satu paslon),” jelasnya. Ia dapat diamati Taylor dan Maleong dalam
pun menjelaskan bahwa masyarakat (Maman Rahman, 1993:145).
Buleleng tetap bisa memilih ke Tempat Alasan peneliti memilih pendekatan
Pemungutan Suara (TPS). ini, karena masalah yang diteliti tahun 2017

59
Jurnal Civic Education, Vol. 2 No. 1 Juni 2018

adalah tahun dimana terjadi pemilihan Walo Pasangan Calon (Paslon) Tunggal, dan
Kota Jayapura, Dari penelitian ini demi kelancaran pesta demokrasi ini
diharapkan dapat dikumpulkan data didesak segera melakukan sosialisasi
sebanyak mungkin dari informasi- mekanisme Paslon tunggal, tata cara
informasih dan data-data yang akurat. pencoblosan dan desain surat suara dan
Alasan lainnya mengapa peneliti memilih lain-lain yang terkait pelaksanaan Pilkada
penelitian kualitatif dengan pendekatan Serentak Kota Jayapura tanggal 15
deskritif karena data yang akan diperoleh Pebruari 2017 lalu, baik kepada
dari penelitian ini di lapangan lebih banyak penyelenggara di tingkat PPD (Distrik),
menyangkut perbuatan dang ungkapan kata- TPS (Kelurahan/Kampung dan KPPS
kata dari responden yang sedapat mungkin (RT/RW).
bersifat alami, tanpa adanya rekayasa serta KPU Kota Jayapura secara resmi
pengaruh dari luar. Sebagaimana Moleong menetapkan Paslon Tunggal dalam
(2003:3) mengatakan bahwa “penelitian Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota
kualitatif merupakan prosedur penelitian Jayapura, tahun 2017, yang memenuhi
yang menghasilkan data kualitatif berupa syarat pasangan calon atas nama DR.
kata-kata tertulis maupun lisan dari perilaku Benhur Tomy Mano, MM dan Ir. H.
orang-orang yang diamati”. Rustan Saru, MM (BTM-Harus). Menurut
Penelitian ini juga menggunakan studi Mukri, Keputusan KPU Kota Jayapura
kasus atau penelitian kasus (case study), Nomor 4 Kpts/Kpu-Kt-Jpr/I/ 2017 tentang
adalah penelitian tentang status penelitian penetapan Paslon Tunggal dalam
yang berkenan dengan suatu fase spesifik pemilihan Walikota dan Wakil Walikota
atau kas dari keseluruhan personalitas Jayapura tahun 2017 pada tanggal 11
(Maxfield, 1930). Selanjutnya Nazir Januari 2017 yang ditandatangani Ketua
(2007:65), menjelaskan bahwa studi kasus KPU Kota Jayapura Yermis Numberi.
atau case study adalah: Penelitian yang Kesatu, menetapkan Paslon Tunggal dalam
subyek penelitiannya dapat berupa individu, Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota
kelompok, lembaga maupun masyarakat. Jayapura, tahun 2017, yang memenuhi
sehingga dapat memberikan gambaran syarat pasangan calon atas nama BTM-
secara mendetail tentang latar belakang, Harus.
sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas Kedua, mengumumkan secara resmi hasil
diats akan dijadikan suatu hal yang bersifat penetapan Paslon Tunggal sebagaimana
umum. dimaksud dalam Diktum kesatu.
Berdasarkan metode di atas, maka Ketiga, Keputusan ini berlaku sejak
penulisan dalam penelitian ini tanggal ditetapkan 11 Januari.
menggunakan teknik-teknik pengumpulan Sebelumnya, KPU Kota Jayapura
data sebagai berikut: Observasi memutuskan dan menetapkan. Kesatu,
/Pengamatan, Wawancara, Studi membatalkan Surat KPU Kota Jayapura
Dokumentasi Nomor 56 Kpts/Kpu/Kt-Jpr/X 2016 tentang
penetapan pasangan calon dalam pemilihan
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Walikota dan Wakil Walikota Jayapura
Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya 2017 tangal 24 Oktober 2016 atas nama
Satu Pasangan Calon Pada Pemilihan DR. Benhur Tommy Mano, MM – Ir. H.
Walikota Jayapura Tahun 2017 Rustan Saru, MM dan Boy Markus Dawir,
KPU Kota Jayapura dan Pemkot SP dan DR. H. Nuralam, MSi, SE. Kedua,
Jayapura sebagai pembina politik di Kota Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal
Jayapura terkait Pilkada Kota Jayapura ditetapkan 11 Januari 2017. Berdasarkan
periode 2017-2022, untuk pertama kalinya hal itu, ungkapnya, pihaknya telah
menyelenggarakan Pilkada dengan menerima SK tersebut dari Ketua KPU

60
Jurnal Civic Education, Vol. 2 No. 1 Juni 2018

Kota Jayapura Yermis Numberi, karena pendukung bakal calon. Terutama


telah menjalankan Putusan Mahkamah pendukung dari bakal calon Boy Markus
Agung RI Nomor 575 Dawir (BMD) dan Nur Alam yang diusung
K/TUN/PILKADA2016 Tanggal 5 Januari dari partai Demokrat, PPP, dan PKPI.
2017. “Sebagaimana kita ketahui bersama Simpatisan Massa dari BMD beberapa kali
Panwas telah menyerahkan berkas calon sempat melakukan aksi demo damai di
BTM-Harus kepada Tim lain yang tak bisa halaman kantor KPU Kota Jayapura,
dipertanggungjawabkan dan menjadi menolak adanya calon tunggal.
konsumsi pihak lain dan tak dibernarkan Kubu BMD meminta agar KPU
oleh peraturan yang berlaku,” katanya. memverifikasi ulang berkas bakal calon,
Keempat, pihaknya juga minta Bawaslu dan pada akhirnya Panitia Pengawas
Provisi Papua dan Bawaslu RI untuk Pemilu (Panwas) Kota Jayapura
menindaktegas oknum Panwas Kota mengambil langkah tegas dan
Jayapura yang dengan sengaja memerintahkan KPU Kota Jayapura untuk
menyerahkan berkas calon BTM-Harus lakukan kembali verifikasi ulang berkas
kepada pihak lain. pendaftaran calon kedua pasangan Calon
Sementara itu, Ignasius Hasyim Wali Kota dan Wakil Walikota Jayapura.
menuturkan,terkait KPU Kota Jayapura Langkah tegas yang dilakukan Panwas
telah menetapkan satu Paslon, pihaknya Kota Jayapura untuk memverifikasi ulang
akan menggunakan waktu sebanyak 75 berkas pendaftaran calon dikarenakan dari
persen untuk sosialiasasi dan mengajak kedua pasangan calon, ada beberapa
pemilih untuk menggunakan hak pilihnya. Parpol yang menjadi partai pendukung
Pasalnya, pada Pilkada Kota Jayapura tak yang diduga tidak memenuhi syarat. Untuk
ada lagi Paslon lain, tapi yang ada hanya pasangan BTM-Rustam saru diduga ada
ada foto Calon Walikota BTM-harus tanpa lima Parpol, yakni Hanura, Gerindra,
Nomor Urut hanya ada foto Paslon BTM- Nasdem, PDI-Perjuangan, PAN, Golkar,
Harus. Lalu disampingnya ada gambar dan PKPI sebagai Partai pengusung yang
kotak kosong. terjadi kesalahan administrasi.
Dikatakannya, UU memerintahkan Sementara itu, kesalahan
pemenangan Paslon yakni minimal 50 Administrasi berkas pendaftaran bakal
Persen + 1. Untuk itu, pihaknya calon kedua, BTM-Harus dengan BMD-
mengantisiasi pemilih yang tak Alam, tentang Parpol pengusung Partai
menggunakan hak pilihnya alias Golput PKPI yang menjadi Partai penentu di
pada 15 Pebruari 2017, maka pihaknya Pilkada Kota Jayapura, agar terlaksananya
akan menggunakan 75 persen waktu untuk Pilkada pada 15 Februari lalu, Komisioner
mensosialisasikan dan mengajak KPU Provinsi Papua, Musa Sombuk,
masyarakat bebondong-bondong ke TPS beberapa waktu lalu mengatakan bahwa
untuk menggunakan hak pilihnya, demi pihaknya telah membatalkan dukungan dari
mensukseskan pesta demokrasi di Kota PKPI pada 11 calon. Karena itu, kalau ada
Jayapura. calon yang kurang dari syarat minimal
Beberapa pekan lalu, isu calon dukungan Partai untuk pencalonan,
tunggal sempat menjadi buah bibir di dinyatakan gugur.
masyarakat Kota Jayapura. Ada yang Menurut salah seorang pendukung
menilai jika calon tunggal maka demokrasi Paslon bahwa KPU Kota Jayapura, sejak
di Pilkada Kota Jayapura sudah mati. penetapan hingga saat ini sangat menutup
Kendati demikian, ada juga yang diri kepada semua pihak, terutama kepada
mendukung adanya calon tunggal. media yang selalu menanyakan terkait
Sementara calon tunggal pun, menjadi semua tahapan dan terutama tentang calon
polemik di antara masing-masing tunggal di Pilkada Kota Jayapura.

61
Jurnal Civic Education, Vol. 2 No. 1 Juni 2018

“Jangan hanya putusan MA itu Umum (KPU) setempat. Dari pantauan


berlaku di Papua saja. Sebab putusan MA lapangan di beberapa Tempat Pemungutan
menyebut surat dukungan Partai Politik Suara (TPS) diketahui dari total jumlah
yang tak ditandatangani Ketua Umum dan Data Pemilih Tetap (DPT), tidak sampai 60
Sekretaris Jenderal dianggap cacat hukum, persen yang menggunakan hak suaranya.
lalu yang kedua dari berkas pendaftaran Lukas Enembe yang mencoblos di TPS 23
calon harus melampirkan bekas SK Partai menilai masyarakat pemilik hak suara
yang dikeluarkan oleh Menkumham.” banyak yang belum mengetahui
Hal tersebut ssejalan degam pendapat mekanisme pilkada yang hanya diikuti oleh
Budiarjo (2000:118) disimpulkan “bahwa satu pasangan calon. "Saya pikir KPU
demokrasi tidak hanya merupakan suatu belum maksimal melakukan sosialisasi,
sistem pemerintahan, tetapi juga suatu gaya mungkin waktu kurang atau di kota ini
hidup serta tata masyarakat tertentu, karena terlalu banyak masalah. Mungkin juga
itu juga mengandung unsur-unsur moril. karena cuma ada satu calon, kalau empat
Ketua KPU RI, Juri Ardiantoro, mengakui sampai lima calon mungkin banyak yang
bahwa polemik Pilkada yang terjadi di pilih,"
Kota Jayapura, pada dasarnya merupakan Ketua KPU Papua Adam Arisoy
sebuah kesalahan administrasi yang mengatakan, partisipasi pemilih di Kota
dilakukan oleh lembaga penyelenggara Jayapura,Papua untuk memilih wali kota
setempat. Menurut sekjen pusat PKIP dan wakil wali kota mengalami penurunan
bahwa "Kami melihat ada upaya dari KPU 30 hingga 40 persen. Dia mengaku
untuk menggolkan calon tunggal di Pilkada penyebab turunnya partisipasi pemilih di
Jayapura. Kami punya bukti kuat, Kota Jayapura belum diketahui secara
contohnya banyak hal yang pasti. Namun, turunnya partisipasi
direkomendasikan Panwaslu Kota masyarakat untuk memilih itu terlihat dari
Jayapura, tidak dilaksanakan oleh KPU," hasil pantauan di TPS-TPS di sekitar Kota
tuturnya. Karena itu, Imam bersikeras jika Jayapura, Rabu (15/2). Meski demikian,
proses penyelenggaraan Pilkada Jayapura Adam mengatakan penurunan partisipasi
tak sesuai aturan perundang-undanga. saat pencoblosan tersebut tidak
Hal senada juga disampaiakn oleh mempengaruhi pelaksanaan pemungutan
salah satu warga kota jayapura Ariel (30 suara. Hingga sehari setelah pilkada
Tahun) kurang seru karna hanya satu calon digelar, dia mengaku belum mengetahui
tunggal karena berpotensi pada politik yang hasil sementara karena masih perhitungan
tidak sehat dan terjadi pembodohan pilitik di distrik.
bagi masayrakat khusus masayrakat kota Hal yang sama juga diungkapkan
jayapura Sekretaris Daerah Provinsi Papua TEA
Hery Dosinanen, yang menganggap KPU
Partisipasi Masayrakat pada Pemilihan gagal dalam mengolah DPT sehingga
Walikota Jayapura Tahun 2017 banyak wargat yang tidak menerima
Pilkada Kota Jayapura hanya diikuti undangan untuk mencoblos. "Pilkada di
satu pasangan calon yaitu Benhur Tommy kota sedang berjalan, sayangnya banyak
Mano-Rustam Saru dengan jumlah pemilih masyarakat yang tidak mendapat undangan
sebanyak 308.775 pemilih. Jumlah TPS mencoblos," katanya. Sebagai contoh, dari
tercatat 629 buah yang tersebar di 39 pantauan lapangan di dua TPS, yaitu di
kampung di lima distrik. Gubernur Papua TPS 6 dari 398 DPT, hanya 228 orang
Lukas Enembe menilai partisipasi pemilih yang menggunakan hak pilihnya.
pada pilkada 2017 di Kota Jayapura, Ibu Kemudian di TPS 7 hanya 225 suara sah
Kota Provinsi Papua rendah akibat tidak yang masuk dan tiga suara dianggap tidak
maksimalnya kerja Komisi Pemilihan sah, sementara jumlah DPT 368 jiwa.

62
Jurnal Civic Education, Vol. 2 No. 1 Juni 2018

Pilkada Kota Jayapura dilakukan di 629 dinilai KPU memenuhi syarat untuk
TPS dan dengan jumlah DPT 308.775, mengikuti PILKADA KOTA JAYAPURA.
serta hanya terdapat satu pasang calon yang Pilkada Kota Jayapura hanya diikuti satu
mengikuti Pilkada, yaitu Benhur Tommy pasangan calon yaitu Benhur Tommy
Mano dan H Rustan Saruh. Hal Ini yang Mano-Rustam Saru dengan jumlah pemilih
menjadi perhatian kita, apakah karena sebanyak 308.775 pemilih. Jumlah TPS
kurang sosialisasi, atau masyarakat yang tercatat 629 buah yang tersebar di 39
memang memilih tidak datang ke TPS,” kampung di lima distrik. Dari pantauan
ungkapnya saat meninjau salah satu TPS di lapangan di beberapa Tempat Pemungutan
Kelurahan Numbay, Distrik Jayapura Suara (TPS) diketahui dari total jumlah
Selatan, Rabu (15/2) siang. Data Pemilih Tetap (DPT), tidak sampai 60
Lebih lanjut Menurut salah satu persen yang menggunakan hak suaranya
warga kota jayapura (John 30 Tahun) saat Sebagai contoh, dari pantauan lapangan di
diwawancara bahwa pemilihan wali kota dua TPS, yaitu di TPS 6 dari 398 DPT,
jayapura denga satu pasangan calon..tidak hanya 228 orang yang menggunakan hak
demokrasi karena tidak terdapat nilai pilihnya. Kemudian di TPS 7 hanya 225
demokrasi . dan KPUD pusat maupun suara sah yang masuk dan tiga suara
propinsi tidak melihat kebutuhan daerah . dianggap tidak sah, sementara jumlah DPT
hal ini sangat merugika pasangan calon 368 jiwa. Pilkada Kota Jayapura
yang lain. Dan juga masyarakat tidak dapat dilakukan di 629 TPS dan dengan jumlah
memberikan pihan sesuai dengan hati DPT 308.775. KPU belum maksimal dalam
nurani melaksanakan sosialisasi Paslon Tnggal
sehingga mengakibatkan pertipasi pemilih
KESIMPULAN DAN SARAN rendah
KESIMPULAN
KPU Kota Jayapura dan Pemkot SARAN
Jayapura sebagai pembina politik di Kota 1. Kepada KPU adalah baro meter sukses
Jayapura terkait Pilkada Kota Jayapura dan gagalnya pilkada, maka itu harus
periode 2017-2022, untuk pertama kalinya bebas dari kepentingan balon dan politik
menyelenggarakan Pilkada dengan uang serta pentingnya prinsip Netralitas
Pasangan Calon (Paslon) Tunggal, dan dan integritas oleh KPU Kota Jayapura,
demi kelancaran pesta demokrasi ini sebab konflik pilkada sering muncul
didesak segera melakukan sosialisasi karena ketidak netralan Komisioner
mekanisme Paslon . KPU
Komisi Pemilihan Umum (KPU) 2. KPU dan Panwas harus sejalan dan
Kota Jayapura memutuskan hanya satu saling koordinasi agar pesta demokrasi
pasangan sah yang bisa mengikuti Pilkada dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Jayapura pada 15 Februari 2017, yakni 3. Masyarkat harus tetap tenang dan
pasangan calon wali kota dan calon wakil menerima keputusan KPU dan tidak
wali kota Benhur Tomi Mano-Rustam Saru boleh mudah terpancing dengan isu-isu
(BTM-Harus). Pasangan BTM-Harus yang tidak bertanggung jawab

DAFTAR PUSTAKA

Abdulkarim, Aim. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan: Membangun Warga Negara yang


Demokratis". Jakarta: PT Grafindo Media Pratama.
A. Ubaedillah dan Abdul Rozak, 2008. Pendidikan Kewarganegaraan Edisi Ketiga
(Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani). Jakarta: Prenada Media
Group.

63
Jurnal Civic Education, Vol. 2 No. 1 Juni 2018

Aa Nurdiaman, Pendidikan Kewarganegaraan: Kecakapan Berbangsa dan Bernegara.


Jakarta: PT Grafindo Media Pratama
Mochlisin. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMP. Jakarta: Interplus.
Gunawan, Markus. 2008. Buku pintar calon anggota dan anggota legislatif, DPR, DPRD
dan DPD. Tangerang: Visimedia.
St. Benn and R.s Peters. Principels of political thought (New york : Collier Books, 1964). h.
393.
Sugiyono, (2011), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Alfabeta Bandung.
Sorensen, Georg. (2003). Demokrasi dan Demokratisasi (Proses dan Prospek dalam Sebuah
Dunia yang Sedang Berubah ). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Soekanto, Soerjono. (1990). Sosiologi Suatu Pengantar . Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada. Publik (KOMPIP).
Sulastomo, (2014), Cita-Cita Negara Pancasila. Penerbit PT Kompas Media Nusantara Jln
Palmerah Selatan 26-28, Jakarta10270
Pradhanawati, Ari (Peny). (2005). Pilkada Langsung Tradisi Baru Demokrasi Lokal.
Jakarta: Konsorsium Monitoring dan Pemberdaya Institusi.
Prihatmoko, Joko J. (2005), Pemilihan Kepala Daerah Langsung: Filosofi, Sistem dan
Problema Penerapan di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Putra, Febri Purnama. (2009). Meretas Perdamaian Dalam Konflik Pilkada Langsung.
Yogyakarta: Gava Media.
Rubin, Jeffrey Z. (2004). Teori Konflik Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rais, Amien (Pengantar). (1986). Demokrasi dan Proses Politik. Jakarta: LP3ES Pendidikan
Nasional.
Rizkiyansyah, Ferry Kurnia. (2007). Mengawali Pemilu Menatap Demokrasi (Catatan
Penyelenggaraan Pemilu 2004). Bandung: IDEA Publishing.
.

64

Anda mungkin juga menyukai