Anda di halaman 1dari 26

FILSAFAT DAN ETIKA ADMINISTRASI

PENGAJAR

DR. KARNO, S.KOM, M.SI


Kompetensi
• Melalui mata ajar ini, mahasiswa akan mampu
menjelaskan filsafat administrasi sebagai suatu
cabang filsafat khusus dan tumbuhnya pengetahuan
ilmiah tentang administrasi dan memahami
pentingnya etika dalam administrasi (publik, bisnis,
dan pajak).
Materi:
• Menjelaskan berbagai pendekatan dalam filsafat administrasi
Fungsionalis Interpretif Dialektis
• Menjelaskan hakikat ilmu administrasi dilihat dari aspek:
Ontologi, Aksiologi Epistemologi
• Teori dasar tentang etika dan etika administrasi
• Menjelaskan konsep-konsep dalam etika administrasi dilihat dari aspek:
– moral dan norma
– kode etik, kode perilaku, dan etos kerja
– netralitas birokrasi
– komunikasi publik
– kebijakan public
– Demokrasi
– anti korupsi
Komponen Penilaian

• Tugas individu 25%


• Tugas kelompok 20%
• Partisipasi kelas 10%
• Ujian Tengah Semester 20%
• Ujian Akhir Semester 25%
CATATAN
• Minimal kehadiran 75% (maksimal ketidakhadiran 3 kali
pertemuan tatap muka. Kehadiran kurang dari 75%
maka tidak diperkenankan mengikuti UAS.
• Tugas Kelompok:
• Dikumpulkan pada pertemuan ke 14 dan 15. Pembagian
kelompok akan ditentukan pada kuliah kedua.
Kelompok memilih topik presentasi berupa studi kasus
dari salah satu topik perkuliahan. Output berupa esai
singkat (1.000 kata ±10%) dan bahan paparan (format
Ms. PPT atau Prezi)
CATATAN
• Tugas individu: Dikumpulkan pada saat UAS.
• Mahasiswa membuat esai secara individu dengan
memilih salah satu pertanyaan:
– Apakah pencitraan organisasi bertentangan dengan
objektivitas dan netralitas birokrasi?
– Adakah justifikasi bagi organisasi untuk melakukan
tindakan amoral?
– Pemberantasan korupsi, mana yang didahulukan,
pencegahan atau penindakan?
– Masih relevankah kajian etika dalam ilmu
administrasi kontemporer
FILSAFAT DAN ETIKA ADMINISTRASI
Pengantar dan Pendekatan dalam Filsafat
Ada orang yang tahu di tahunya
Bagaimana
Ada orang yang tahu di tidaktahunya

Ada orang yang tidak tahu di tahunya


cara agar
mendapatka
Ada orang yang tidak tahu di tidaktahunya n
pengetahuan
yang
benar

Ketahuilah apa yang kau tahu


dan ketahuilah apa yang kau
tidak tahu
Dimulai dengan
Pengetahuan rasa ingin tahu

Dimulai dengan
Kepastian ragu-ragu

Rendah hati,
Dimulai dengan
Filsafat kedua-duanya
koreksi diri, berani
teus terang

Di atas langit Jangan seperti


masih ada langit katak dalam
tempurung
The idea of a philosophy of administrationis difficult
to convey to those students of public administration
who have not studied philosophy. (Jun, 1993)

Secara etimologi, berasal dari bahasa Yunani,


• Philo =cinta
• Sophia = kebijaksanaan/kebenaran.

Philosophia adalah orang yang mencintai kebenaran,


sehingga berupaya memperoleh dan memilikinya
Mengapa harus belajar filsafat
• Untuk mengetahui sejak kapan
munculnya ilmu pengetahuan
• Agar mampu berpikir sistematis, kritis
untuk memperoleh kebenaran
mendasar
• Tidak percaya
begitu saya
bahwa ilmu itu
benar
menyeluruh Spekulatif
• Melihat hakikat • memilih
ilmu dari sedut
pandang ilmu
lain

Karakteristik
berpikir
filsafat
Tahap • Siapakah
manusia
awal itu?

Tahap • Hidup dan


eksistensi
kedua manusia

Tahap • Prosedur
ilmiah
ketiga
Cara Berfilsafat

Pendekatan fungsionalis dan


pendekatan positivistik

pendekatan interpretif

pendekatan dialektis
Pendekatan fungsionalis dan pendekatan positivistik
• Herbert Spencer: bagian dari masyarakat adalah organ
yang bekerja demi berfungsinya seluruh badan secara
wajar.
• Emile Durkheim: masyarakat adalah sebuah kesatuan
dimana di dalamnya terdapat bagian-bagian yang
dibedakan. Bagian-bagian dari sistem tersebut
mempunyai fungsi masing-masing yang membuat sistem
menjadi seimbang. Bagian tersebut saling
interdependensi satu sama lain dan fungsional, sehingga
jika ada yang tidak berfungsi maka akan merusak
keseimbangan sistem.
Pendekatan fungsionalis dan pendekatan positivistik
• Pemikiran struktural fungsional sangat dipengaruhi
oleh pemikiran biologis yaitu menganggap
masyarakat sebagai organisme biologis yaitu terdiri
dari organ-organ yang saling ketergantungan,
ketergantungan tersebut merupakan hasil atau
konsekuensi agar organisme tersebut tetap dapat
bertahan hidup.
• Positivistik: suatu paham yang dalam "pencapaian
kebenaran"-nya bersumber dan berpangkal pada
kejadian yang benar-benar terjadi.
Pendekatan fungsionalis dan pendekatan positivistik
• Karena dasar yang digunakan adalah rasional,
motivasi dan perilaku manusia dapat diprediksi dan
dapat dijelaskan secara empiris dengan menguji
serangkaian hipotesis dan hubungan variabel.
• fungsionalis mengadopsi pendekatan deduktif untuk
mengubah, melihat itu sebagai langkah dari umum
ke khusus, atau dari teori ke tindakan, dan
menggunakan seperangkat prinsip untuk
menginduksi dan membimbing tindakan.
Pendekatan interpretif
• Reaksi terhadap asumsi positivistik, atau deterministik,
dan pendekatan fungsionalis
• Bergerak dari khusus untuk umum, atau dari tindakan
untuk teori.
• Dengan mempelajari tindakan individu, teori dan hipotesis
dapat dirumuskan
• Tacit knowledge dengan memahami makna budaya,
bahasa, simbol, dan benda-benda melalui interpretasi
individu. tindakan manusia dan motivasi tidak
dikondisikan oleh tuntutan eksternal, melainkan hasil dari
interpretasi individu dari makna yang melekat pada
elemen eksternal,
Tacit knowledge
• pengetahuan yang terdapat di dalam otak/pikiran kita
sesuai dengan pemahaman, keahlian dan pengalaman
seseorang
• Biasanya pengetahuan ini tidak terstruktur, susah
untuk didefinisikan dengan bahasa formal dan isinya
mencakup pemahaman pribadi.
• Pengetahuan ini umumnya belum terdokumentasi
karena pengetahuan ini masih ada pada keahlian atau
pengalaman seseorang
Tacit knowledge
• ciri khas yaitu:
– Diperoleh dari pengalaman (yang pernah diliat,
dirasakan dan dilakukan) yang kemudian dicerna di
dalam otak.
– tidak mudah di komunikasikan/diberikan kepada orang
lain karena sulit untuk diekspresikan
– Akan mudah di transfer melalui percakapan
• Contoh: gagasan, persepsi, cara berpikir, wawasan,
keahlian/kemahiran.
• Garam secukupnya dalam resep
Pendekatan dialektis
• Kritik atas filsafat yang metafisis --melihat benda-
benda sebagai sesuatu yang statis dan terpisah satu
sama lain, tidak saling berhubungan
• Dialektika menjelaskan alam suatu materi (benda);
fenomena akan 'pergerakan' dan 'interrelasi’
bukannya keterasingan dan kestatisannya.
Pendekatan dialektis
• Lenin: "setiap hal (fenomena, proses dll) saling
berhubungan satu sama lain".Dalam pengkajian
fenomena sosial, mungkin terdapat periode-periode
dimana isolasi merupakan preseden terhadap kondisi
saling berhubungan
• F. Engels,"Bagi dialektika, tidak ada sesuatu yang
berakhir, absolut, keramat (suci). Berarti, segala sesuatu
itu bersifat fana, dan di dalam segala sesuatu tidak dapat
berlangsung lama sebelum mengecualikan proses
kelahiran - kematian yang tidak terganggu"
Pendekatan dialektis
• Cara dialektis berfilsafat adalah untuk menekankan
perlunya tindakan kolektif dalam demokrasi organisasi
dan pemecahan masalah partisipatif. Mempertahankan
dan mengubah administrasi, termasuk struktur, fungsi,
proses, dan budaya, harus "hasil dari kesadaran penuh
alternatif dan konsensus oleh peserta" (Scott, 1972).
Setiap usaha untuk mencapai sintesis kreatif antara
kebutuhan organisasi dan harapan para anggota
individu harus dimulai dengan latihan diri-refleksif aktor
individu (Schon, 1984; Juni 1986)
Pendekatan dialektis

Tesis Antitesis Sintesis


Contoh
• kode etik menyediakan kerangka kerja individu
Fungsionalis mempertahankan kewajiban dan tanggung
jawab mereka yang kompleks.

• etik berasal dari kesadaran refleksif individu,


yang menyerukan kepada situasi tertentu dalam
Interpretif rangka untuk memutuskan apakah perilaku
dapat diterima.

• administrasi akan berjalan karena komitmen


Dialektis individu untuk mengembangkan intersubjektif,
pengalaman bersama dengan anggota lain.

Anda mungkin juga menyukai