2 KIMIA FISIK
Termodinamika
contoh
contoh
Siklus Carrot - AC
- kulkas
Hukum konservasi energi :Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan , bila satu
bentuk energy hilang maka harus muncul bentuk energi lain yang ekivalen .
Hukum konservasi energy bisa diungkapkan juga sebagai berikut :Kalor yang diserap
sistem = kenaikan energi dalam sistem + kerja yang dilakukan sistem
Contoh :
- Pengeras suara: Mengubah energi listrik menjadi energi suara.
- Generator: mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.
- Bahan bakar: Bensin atau bahan bakar lainnya yang dibakar mengubah energi kimia
menjadi energi panas atau cahaya
- Contoh soal :Sebuah benda jatuh bebas dari ketinggian 20m. Jika percepatan gravitasi
bumi 10 m/s2, maka waktu yang diperlukan oleh benda sampai ketanah adalah :
Diket :
h = 20m
g = 10m/s2
Kerja (w)
Bila sistem menerima sejumlah kerjamaka (w) bertanda positif (energi sistembertambah),
dan sebaliknya bila sistemmelakukan kerja (artinya sistem kehilanganenergi) maka (w) bert
anda negatif (energi sistemberkurang).
Kalor (q):
Bila sistem menyerap/menerima kalordari luar maka kita konvensikan harga q bertandaposi
tif (energi sistem bertambah), sebaliknya bilasistem melepaskan/kehilangan kalor maka q b
ertanda negative (energi sistem berkurang).
Contoh :
Gas dalam suatu silinder dipanaskan sehinggavolumeklgas bertambah (ekspansi). Apabila j
umlahkalor yang dimasukkan kedalam sistem sebesar100kJ maka sistem akan menerima ka
lorsebesar 100 kJ, berati q = 100 kJ.
Kerja yang dilakukan dalam penyiapan suatu keadaan atau energy yang pindahkan sebagai
kalor. Kita tidak menyebut system yang berada di keadaan khusus itu sebagai memiliki
kerja atau kalor. Dalam hal ini nenggayang dipindahkan sebagai kerja atau kalor
berhubungan dengan jalan yang diambil, bukan pada keadaan akhirnya sendiri
(Atkins,1999)
Sumber:
BMP Modul 3 PEKI4206 Hal3.7
Kapasitas kalor gas adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu gas
sebesar 1°C. Jika jumlah zat tersebut seberat 1 gram maka di sebut kalor jenis (c), dan jika
jumlah zat tersebut 1 mol maka di sebut sebagai kapasitas panas molar (Cy). Kalor yang di
ukur pada volume tetap disebut kapasitas panas pada volume tetap ( Cv) juga masuk dalam
proses Isokorik.
Perumusan pada kapasitas kalor tersebut secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:
CV = QV/ΔT
Dimana:
CV = Kapasitas Kalor
QV = kalor yang diberikan pada volume tetap
ΔT = perubahan suhu
Sumber :
• BMP PEKI4206 Kimia Fisika 1 Modul 3
• https://pdfcoffee.com/kapasitor-kalor-gas-alam-pdf-free.html
Jawab :
Energi dalam (E) yaitu total energi kinetik (Ek) dan energi potensial (Ep) yang hadir di
dalam sistem. Oleh karena itu energi dalam dapat dirumuskan dengan persamaan E = Ek +
Ep. Namun karena mulia energi kinetik dan energi potensial pada sebuah sistem tidak dapat
diukur, maka mulia energi dalam sebuah sistem juga tidak dapat ditentukan, yang dapat
ditentukan yaitu mulia perubahan energi dalam suatu sistem. Perubahan energi dalam dapat
diketahui dengan mengukur kalor (q) dan kerja (w), yang akan timbul bila suatu sistem
bereaksi. Oleh karena itu, perubahan energi dalam dirumuskan dengan persamaan E = q - w.
Energi dalam merupakan fungsi keadaan yang di pengaruhi oleh suhu, volume, tekanan,
jumlah mol, dll. Terjadi pada system tertutup ( jumlah dan macam zat tetap)
Suatu proses dapat di langsungkan dari keadaan awal ke keadaan akhir, volume sistem di jaga
tetap sehingga volume awal dan volume akhirnya sama. Proses ini dapat di lakukan dalam
suatu sistem tertutup. Pengaruh perubahan variable suhu dan volum :
Sumber :
• http://p2k.unkris.ac.id/id1/3065-2962/Energi-Dalam_22840_p2k-unkris.html
• https://unacademy.com/lesson/bab-6-energi-dalam-sebagai-fungsi-suhu-dan-
volume/OYRZZZ5V
7. Jelaskan entalpi sebagai fungsi suhu dan tekanan
Jawab:
• Entalpi merupakan potensial termodinamika, maka untuk mengukur entalpi suatu sistem, kita
harus menentukan titik reference terlebih dahulu, baru kita dapat mengukur perubahan entalpi
ΔH. . Perubahan ΔH bernilai positif untuk reaksi endoterm dan negatif untuk eksoterm.
• Untuk proses dengan tekanan konstan, ΔH sama dengan perubahan energi dalam sistem
ditambah kerja yang dilakukan sistem pada lingkungannya.[2] Maka, perubahan entalpi pada
kondisi ini adalah panas yang diserap atau dilepas melalui reaksi kimia atau perpindahan
panas eksternal.
• Entalpi gas ideal, solid, dan liquid tidak tergantung pada tekanan. Benda nyata pada
temperatur dan tekanan ruang biasanya kurang lebih mengikuti sifat ini, sehingga dapat
menyederhanakan perhitungan entalpi.
• Entalpi merupakan potensial termodinamika, maka untuk mengukur entalpi suatu sistem,
kita harus menentukan titik reference terlebih dahulu, baru kita dapat mengukur perubahan
entalpi ΔH. . Perubahan ΔH bernilai positif untuk reaksi endoterm dan negatif
untuk eksoterm.
• Untuk proses dengan tekanan konstan, ΔH sama dengan perubahan energi dalam sistem
ditambah kerja yang dilakukan sistem pada lingkungannya.[2] Maka, perubahan entalpi pada
kondisi ini adalah panas yang diserap atau dilepas melalui reaksi kimia atau perpindahan
panas eksternal.
• Entalpi gas ideal, solid, dan liquid tidak tergantung pada tekanan. Benda nyata pada
temperatur dan tekanan ruang biasanya kurang lebih mengikuti sifat ini, sehingga dapat
menyederhanakan perhitungan entalpi.
Sumber :
https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/07/003606369/hubungan-energi-dan-entalpi,.
Jawab:
Tingkat perubahan suhu sehubungan dengan tekanan dalam proses Joule-Thomson (yaitu,
pada entalpi konstan ) adalah koefisien Joule-Thomson (Kelvin) . Koefisien ini dapat
dinyatakan dalam bentuk volume gas , kapasitas panasnya pada tekanan konstan ,
dan koefisien ekspansi termal sebagai Lihat koefisien Derivation of Joule-Thomson
(Kelvin) di bawah untuk membuktikan hubungan ini. Nilai dari biasanya dinyatakan
dalam ° C / bar (satuan SI: K / Pa ) dan tergantung pada jenis gas dan suhu dan tekanan gas
sebelum ekspansi. Ketergantungan tekanan biasanya hanya beberapa persen untuk tekanan
hingga 100 bar.
Semua gas riil memiliki titik inversi dimana nilai tanda perubahan Suhu titik ini, suhu
inversi Joule-Thomson , bergantung pada tekanan gas sebelum ekspansi.
Dalam ekspansi gas, tekanan menurun, jadi tanda adalah negatif menurut definisi. Dengan
pemikiran tersebut, tabel berikut menjelaskan kapan efek Joule-Thomson mendinginkan
atau menghangatkan gas nyata.
Jika
suhu kemudian sejak demikian jadi gasnya
gasnya aku s aku s harus
dibawah
selalu
suhu Positif Negatif mendingin
negatif
inversi
diatas
selalu
suhu negatif Positif menghangatkan
negatif
inversi
Helium dan hidrogen adalah dua gas yang temperatur inversi Joule-Thomson pada tekanan
satu atmosfer sangat rendah (misalnya sekitar 45 K (-228 ° C) untuk helium). Dengan
demikian, helium dan hidrogen hangat bila diperluas pada entalpi konstan pada suhu
ruangan yang khas. Di sisi lain, nitrogen dan oksigen , dua gas paling melimpah di udara,
memiliki suhu inversi masing-masing 621 K (348 ° C) dan 764 K (491 ° C): gas-gas ini
dapat didinginkan dari suhu kamar oleh Joule- Efek Thomson.
Untuk gas ideal, selalu sama dengan nol: Gas ideal tidak hangat dan tidak dingin saat
diperluas pada entalpi konstan.
Sumber:
https://akimia16.wordpress.com/2017/12/10/efek-joule-thomson/,.
Pengertian reversible dalam sebuah reaksi adalah proses termodinamik yang dapat
berlanggsung secara
bolak-balik atau dua arah. Sebuah sistem yang mengalami idealisasi proses reversibel
selalu mendekati keadaan kesetimbangan termodinamika antara sistem itu sendiri
dan lingkungannya.
Isotermik, isotermal :
Sesuai dengan namanya, proses isotermal merupakan proses perubahan keadaan
termodinamika yang terjadi pada suhu konstan atau tetap.
Dalam proses ekspansi isotermis reversible artinya tidak terjadi perubahan suhu,
sehinggha dT=0 dan pada gas ideal proses berlangsung reversible berarti tekanan luar
(Plinkungan) = tekanan sitem (Psistem).
Karena berlangsung dalam suhu yang kosntan, maka tidak terjadi perubahan energi dan
berdasarkan hukum termodinamika, kalor yang diberikan sama dengan usaha yang diberikan,
maka :
q=-w
q= - (-n RT
ln V2/V1) q
= n RT. ln
(V2/V1)
Perubahan enthalpi (ΔH) = ΔU+ (P2 .
V2-P1 . V1) Karena pada proses isoterm
berlaku:
1. (P2 . V2) = (P1 . V1)
2. ΔU = 0
Maka nilai ΔH = 0 , artinya tidak ada perubahan enthalpi yang terjadi pada proses isotermis
reversible gas ideal.
Sumber:
• BMP PEK14206/modul 3
• https://id.wikipedia.org/wiki/Isoterm, diakses pada 27 Oktober:12.25
• https://id.wikibooks.org/wiki/Rumus-Rumus_Fisika_Lengkap/Termodinamika,
diakses pada 27 Oktober:12.25
Dalam proses ekspansi isotermis reversible artinya tidak terjadi perubahan suhu,
sehinggha dT=0 dan pada gas nyata, persamaan yang berlaku adalah :
Untuk gas yang mengikuti persamaan Van Der Waals, berlaku rumus (∂U/∂V)T. dV =
(an2/V2), sehingga ; dU = (∂U/∂V)T. dV
dU = (an2/V2). dV
Perubahan energi dalam dinyatakan sebagai ΔU = an2 (1/V2 – 1/V1)
Sumber:
BMP PEK14206/modul 3
https://id.wikipedia.org/wiki/Isoterm, diakses pada 27 Oktober:12.25
https://id.wikibooks.org/wiki/Rumus-Rumus_Fisika_Lengkap/Termodinamika, diakses pada 27
Oktober:12.25
11. Jelaskan cara menghitung besaran-besaran
termodinamika dalam proses ekspansi isotermik irreversibel
gas ideal!
Jawab:
Pengertian irreversible adalah proses reaksi themodinamik yang terjadi searah, artinya
keadaan akhir tidak bisa kembali pada keadaan awalnya, dengan kata lain Proses irreversible
merupakan suatu proses yang tidak dapat dibalik atau keadaan awal sistem sebelum
mengalami suatu proses tidak akan bisa tercapai kembali.
w = -P2 . (V2-V1)
w = -P2 [( nRT/P2)-(nRT/P1)]
w = - nRT [(1-(P2/P1)]
Karena gas ideal dan berlangsung isotermis, berlaku persamaan
ΔU= q+w, maka kalor yang dipertukarkan(q) adalah:
q = ΔU- w
q = 0 + nRT [(1-(P2/P1)]
Perubahan enthalpi
ΔH =
ΔU+
Δ(PV)
ΔH =
ΔU+
Δ(RT)
ΔH = 0 (karena ΔU = 0 dan tidak ada perubahan suhu/ suhu tetap)
Sumber:
-https://roboguru.ruangguru.com/question/jelaskan-perbedaan-proses-reversible-dengan-
irreversible-_ QU-9OY7R6MK, diakses pada 27 Oktober:13.25
-https://id.wikibooks.org/wiki/Rumus-Rumus_Fisika_Lengkap/Termodinamika,
diakses pada 27 Oktober:13.25
Untuk substansi sederhana, pada proses adiabatik dimana volume meningkat, energi
dalam dari substansi mesti menjadi kurang
Persamaan matematika untuk gas ideal yang mengalami proses adiabatik reversibel yaitu
yaitu panas spesifik pada tekanan konstan, yaitu panas spesifik pada volume
konstan, yaitu indeks adiabatik, dan yaitu derajat kebebasan (3 untuk gas
monoatomik, 5 untuk gas diatomik dan senyawa sederhana, seperti karbon dioksida).
Untuk ekspansi adiabatik tidak terikat dari suatu gas ideal, gas diletakkan dalam suatu
kontainer terisolasi dan mengembang dalam vakum. Karena tidak hadir tekanan luar
untuk gas, karenanya kerja yang diterapkan oleh atau ke sistem yaitu nol. Karena tidak
hadir perubahan panas atau kerja, karenanya menurut hukum pertama termodinamika,
perubahan energi dalam yaitu nol. Untuk gas ideal, temperatur tetap konstan karena
energi dalam hanya bergantung pada temperatur untuk kasus ini. Pada temperatur
konstan, entropi berbanding lurus dengan volume, sehingga entropi juga naik, karenanya
proses ini tergolong ireversibel
Ruang lingkup dari proses adiabatik yaitu tidak hadir perpindahan panas ke dalam
sistem, . Maka, menurut hukum pertama termodinamika,
dengan dU yaitu perubahan energi dalam sistem dan δW yaitu kerja yang
diterapkan oleh sistem. Semua kerja (δW) yang diterapkan akbarnya sala dengan
perubahan energi dalam U karena tidak hadir panas δQ yang masuk dari lingkungan.
Kerja tekanan-volume δW yang diterapkan oleh sistem dirumuskan
Meski begitu, P tidak konstan pada proses adiabatik tapi ikut berubah seiring dengan
perubahan V.
Karenanya perlu dikenal berapa nilai dP dan dV berkomunikasi satu sama lain. Untuk gas
ideal, energi dalamor an ideal gas the internal energy is given by
dengan yaitu angka derajat kebebasan dibagi 2, R yaitu konstanta gas universal,
dan n yaitu banyak mol pada sistem.
Turunkan persamaan (3) dan memakai hukum gas ideal, , menghasilkan
gabungkan : :
Setelah mengintegralkan sisi kiri dan kanan dari sampai V dan dari sampai P karenanya
menjadi,
Maka:
dan
13. Jelaskan hubungan antara suhu dan volume pada
ekspansi adiabatik reversibel gas ideal.
Jawab :
Untuk ekspansi adiabatik tidak terikat dari suatu gas ideal, gas diletakkan dalam suatu kontainer
terisolasi dan mengembang dalam vakum. Karena tidak hadir tekanan luar untuk gas, karenanya
kerja yang diterapkan oleh atau ke sistem yaitu nol. Karena tidak hadir perubahan panas atau
kerja, karenanya menurut hukum pertama termodinamika, perubahan energi dalam yaitu nol.
Untuk gas ideal, temperatur tetap konstan karena energi dalam hanya bergantung pada
temperatur untuk kasus ini. Pada temperatur konstan, entropi berbanding lurus dengan volume,
sehingga entropi juga naik, karenanya proses ini tergolong ireversibel
Untuk proses adiabatik reversibel, juga berjalan hubungan
Di waktu yang sama, kerja yang diterapkan oleh perubahan tekanan-volume sebagai hasil proses
ini, sama dengan
Substitusi ke (2)
Diintegralkan
Substitusi ,
Disusun ulang,
Dengan rumus,
atau
Sederhanakan,
Sederhanakan,
Sederhanakan,
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Proses_adiabatik#Penurunan_rumus_disk
ekspansi adiabatik merupakan proses perubahan sistem dimana tidak adanya kalor yang
masuk ataupun keluar dari sistem. Maka dq=0, dan diperoleh persamaan dU= dw. Karena
ini gas ideal akan didapatkan hubungan Cp-Cv= nR.
Hubungan antara tekanan dan suhu dapat menggunakan persamaan sebagai berikut:
P1 V1 = P2 V2
T1 T2
16. Menghitung perbandingan kerja reversibel masing-
masing pada gas ideal dan gas nyata.
Jawab:
untuk kerja yang dilakukan gas ideal dan gas nyata pada proses reversibel dari keadaan 1
(P1, T1, V1) ke keadaan 2 (P2, T2, V2) dapat dibandingkan dengan cara berikut :
wid = -nRT In V2/V1
untuk gas yang menggunakan persamaan van dr Waals, yaitu
w = -nRT In V2 - nb
V1 - nb an2 (1/V2 - 1/V1 )
Bila V>>nb, maka (V - nb)~V, maka gas van der Waals dapat direduksi menjadi berikut ini :
wvdw = -nRT In V2/V1 - an2 (1/V2 - 1/V1 )
Selisih kerja kedua gas dapat dikurangkan dengan cara (wvdw) terhadap (wideal) dengan cara
Wideal - wvdw = an2 (V1 - V2 )
V1 - V2
Pada ekspansi V2> V1 pada persamaan diatas ruas kanannya akan bernilai positif. Untuk
kuantitas wvdw - Wideal bernilai positif atau dapat dimengerti (-Wideal) > (-wvdw). jika negatif
menunjukkan gas yang melakukan kerja. Dalam hal ini menunjukkan bahwa kerja reversibel
yang didapat dalam ekspansi gas ideal lebih besar daripada kerja yang diperoleh dari
ekspansi gas nyata.
proses lingkar merupakan proses yang keadaan akhirnya sama dengan keadaan awal. pada
proses lingkar (daur) dilakukan secara isotermik dan adiabatik.
Pada tahap 1 gas akan melakukan ekspansi secara isotermik dengan suhu tinggi dan
menyerap kalor.
Pada tahap 2 gas melakukan ekspansi secara adiabatik dengan suhu rendah sehingga sistem
melakukan kerja.
Pada tahap 3 terjadi proses kompresi isotermik, jika bernilai positif maka sistem menerima
kerja sedangkan jika bernilai negatif sistem melepaskan kalor.
Pada tahap 4 gas dikompresi secara adiabatik, pada tahap ini tidak terjadi pertukaran kalor.
Maka dapat diketahui bahwa perubahan energi pada proses lingkar adalah 0, karena energi
sebagai fungsi keadaan.