Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

VARIABEL PENELITIAN KUANTITATIF


Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah

Metodologi Penelitian Kuantitatif

Yang dibimbing oleh:

Bapak Muhammad Ansori M.Pd.I

PENYUSUN: KELOMPOK 2

 Anik O (2018.096.48
 Hurin Inayah (2018.096.48.157)
 Iin Rofiqoh (2018.096.48.163)
 Luhrina Candra Y (2018.096.48.174)
 Wardaus Sholehah (2018.096.48.223)

INSTITUT AGAMA ISLAM AL-QODIRI JEMBER

PROGRAM PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH

Oktober 2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Variabel penelitian pada dasarnya aalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.
Secara teoritis, variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek,
yang mempunyai variasi antara satu objek dengan yang lain atau satu obyek dengan
obyek yang lain. Variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuwan atau
kegiatan tertentu.
Variabel ini menjadi sangat penting karena tidak mungkin peneliti melakukan
penelitian tanpa adanya variabel. Namun terkadang banyak hal juga yang menyebabkan
kita kurang mengetahui mengenai apa dan seperti apa variabel serta apa saja jenis
variabel dalam penelitian kuantitatif, oleh sebab itu kami kelompok dua akan
membahasnya dalam makalah kami yang berjudul Variabel Penelitian Kuantitatif.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari variabel?


2. Apa saja jenis-jenis variabel?
3. Apa fungsi variabel?
4. Bagaimana penerapan penggunaan dua variabel pada pembuatan judul penelitian?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian variabel
2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis variabel
3. Untuk mengetahui apa fungsi variabel
4. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan dua variabel pada pembuatan judul
penelitian
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Variabel


Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap
sesuatu (benda atau manusia dan lainnya). 1Ciri yang dimiliki oleh anggota suatu kelompok
(orang, benda, situasi) berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok tersebut. Dalam riset,
variabel dikarakteristikkan sebagai derajat, jumlah, dan perbedaan. Variabel juga merupakan
konsep dari berbagai level abstrak yang didefinisikan sebagai suaru fasilitas untuk
pengukuran dan atau manipulasi suatu penelitian.
Konsep yang dituju dalam suatu penelitian bersifat konkret dan secara langsung bisa
diukur. Sesuatu yang konkret tersebut bisa diartikan sebagai suatu variabel dalam penelitian.
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya.2
Secara teoritis variabel dapat dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau objek,
yang mempunyai fariasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek
yang lain. Variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan
tertentu. Tinggi, berat badan, sikap, motivasi, kepemimpinan, disiplin kerja, merupakan
atribut – atribut dari setiap orang. Berat, ukuran, bentuk, dan warna merupakan atribut –
atribut dari objek. Bahan baku pabrik, tekhnologi produksi, pengendalian mutu, pemasaran,
advertensi, nilai penjualan, keuntungan adalah merupakan contoh variabel dalam kegiatan
maupun ilmu bisnis.
Dinamakan variabel karena ada variasinya. Misalnya berat badan dapat dikatakan
variabel, karena berat badan sekelompok orang itu bervariasi antara satu orang dengan yang
3
lain. demikian juga motivasi, persepri juga dikatakan sebagai variabel karena misalnya
persepsi dari sekelompok orang tentu bervariasi. Jadi kalau peneliti akan memilih variabel
penelitian, baik yang dimiliki orang, objek, maupun bidang kegiatan dan keilmuan tertentu,
maka harus ada variasinya.

1
Nursalam (2020), Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta, Salemba, halaman 203.
2
Sugiono (2019), Statistika Untuk Penelitian, Bandung, Alfabeta, halaman 2.
3
Ibid,3.
Variabel yang tidak ada variasinya bukan dikatakan sebagai variabel. Untuk dapat
bervariasi, maka penelitan harus di dasarkan pada sekelompok sumber data atau objek yang
bervariasi.
Kerlinger ( 1973 ) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs ) atau sifat
yang akan di pelajari. Diberikan contoh misalnya, tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan,
status sosial, jenis kelamin, golongan gaji, produktivitas kerja, dan lain – lain. Di bagian lain
Kerlinger menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari
suatu nilai yang berbeda ( Different values ). Dengan demikian variabel itu merupakan suatu
yang bervariasi. Selanjutnya Kidder (1981 ) menyatakan bahwa variabel adalah suatu
kualitas (Qualities ) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpilan darinya.
Berdasarkan pengertian – pengertian di atas, maka dapat di rumuskan disini bahwa
variabel peneliatan adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan
yang mempunyai variasi tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan di tarik
kesimpulannya.

2.2 Jenis – jenis Variabel


Jenis Variabel di klasifikasikan menjadi bermacam – macam tipe untuk menjelaskan
penggunaannya dalam penelitian. Beberapa variabel di manipulasi, yang lainnya sebagai
control. Beberapa variabel di identifikasi tetapi tidak di ukur dan yang lainnya di ukur
dengan pengukuran sebagian. Jenis – jenis variabel tersebut meliputi :
1. Variabel Independen ( Bebas ) 4
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent.
Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen ( terikat ). Dalam SEM ( Structural Equation Modeling )
atau pemodelan persamaan struktural, variabel independen di sebut sebagai variabel
Eksogen.
Variabel yang mempengaruhi atau nilainya menentukan variabel lain. Suatu
kegiatan stimulus yang dimanipulasi oleh peneliti atau tidak untuk menciptakan suatu

4
Ibid,4.
dampak pada variabel dependen. Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati, dan di
ukur untuk di ketahui hubungannya atau pengaruhnya terhadap variabel lain. 5
2. Variabel Dependen (Terikat)
Sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa
Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam SEM
(Structural Equation Modeling) atau Pemodelan Persamaan Struktural, variabel
dependen disebut sebagai variabel indogen.6
Variabel yang dipengaruhi nilainya ditentukan oleh variabel lain. Variabel
Respons akan muncul sebagai akibat dari manipulasi variabel-variabel lain. Dalam ilmu
perilaku, variabel terikat adalah aspek tingkah laku yang diamati dari suatu organisme
yang dikenai stimulus. Variabel terikat adalah faktor yang diamati dan diukur untuk
menentukan ada tidaknya hubungan atau pengaruh dari variabel bebas.7
3. Variabel Moderator
Variabel Moderator adalah variabel yang mempengaruhi ( memperkuat dan
memperlemah ) hubungan antara variabel indepenen dan dependen. Variabel disebut
juga sebagai variabel independen kedua.8
Variabel yang dapat berperan sebagai variabeel bebas dan terikat. Variabel
Moderator ( sering kali disebut sebagai variabel bebas kedua ) adalah variabel yang
diangkat untuk menentukan apakah ia memengaruhi hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat. Dengan kata lain, variabel moderator adalah faktor yang diukur,
dimanipulasi atau dipilih peneliti untuk mengungkapkan apakah faktor tersebut
mengubah hubungan antara variabel bebas dan terikat. Jika peniliti ingin mempelajari
pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y tetapi ragu apakah hubungan
antara X dan Y tersebut berubah karena variabel Z, maka Z dapat dianalisis sebagai
variabel moderator (bebas atau terikat).9

5
Nursalam (2020), Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta, Salemba, halaman 203.
6
Sugiono (2019), Statistika Untuk Penelitian, Bandung, Alfabeta, halaman 4.
7
Nursalam (2020), Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta, Salemba, halaman 204.
8
Sugiono (2019), Statistika Untuk Penelitian, Bandung, Alfabeta, halaman 4.
9
Nursalam (2020), Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta, Salemba, halaman 204.
4. Variabel Intervening
Dalam hal ini Tuckman (1988) menyatakan banhwa “ Variabel Intervening adalah
variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen
dengan dependen, tetapi tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel
penyela atau antara yang terletak diantara variabel independen dan dependen,sehingga
variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel
dependen.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keberbakatan adalah kemampuan unjuk kerja yang tinggi di dalam aspek intelektual,
kreativitas, seni, kepemimpinan, atau bidang akademik tertentu. Sedangkan seni adalah suatu
ekspresi perasaan manusia yang memiliki unsur keindahan di dalamnya. Jika seseorang
mempunyai keahlian dalam bidang seni berarti orang tersebut juga termasuk orang yang
berbakat.

Kreativitas adalah suatu kemampuan untuk mengesampingkan kemampuan dan


prosedur. Sehingga sering terjadi anak berbakat ini saat dilakukan pengukuran atau tes
intelegensia justru mendapatkan skor yang tidak terduga, yang bisa saja ia justru
mendapatkan nilai jelek. Faktor kreativitas itu sendiri , selalu disebut sebagai faktor yang
penting dalam pengembangan potensi keberbakatan.

Kurikulum berdiferensiasi (differ-rentiation instruction) adalah kurikulum


pembelajaran yang memperhatikan perbedaan-perbedaan individual anak. Kurikulum ini
bertujuan untuk menampung pendidikan berbagai kelompok belajar, termasuk
kelompok  berbakat. Melalui program khusus,  berbakat akan memperoleh pengayaan dari
materi pelajaran, proses belajar dan produk belajar.
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, 2020, Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta, Salemba

Andi Hakim Nasution, dkk. Anak-Anak Berbakat Pembinaan dan Pendidikannya. (Jakarta: CV.

Rajawali. 1982)

Akbar, Reni dkk. Kurikulum berdiferensiasi. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. 2001.

Mahmudah, Riffatul. 2016. PROGRAM PENGEMBANGAN KECERDASAN EMOSI SISWA

BERBAKAT DI KELAS AKSELERASI SMA X MEDAN. Medan. repository.upi.edu.

Diakses melalui http://repository.upi.edu/23759/ pada 17 Juli 2020 pukul 21.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai