Dakwah dikembangkan dengan ilmu komunikasi. Ilmu kmunikasi juga mengalami perluasan area dan perkembangan melalui intensitas dakwah, yang selalu membutuhkan kreativitas dan pengembangan metode, materi dan sebagainya. Kandungan ajaran Islam yang didakwahkan merupakan sekumpulan pesan yang dikomunikasikan kepada manusia. Dakwah dalam kerangka proses komunikasi inilah yang dalam berbagai istilah Islam disebut sebagai tabligh, yang menjadi inti dari komunikasi dakwah. Istilah tabligh di sini tampaknya lebih tepat jika diartikan sebagai proses penyampaian pesan atau risalah keagamaan melalui berbagai metode, media dan mencakup materi keagamaan umumnya, sehingga sasaran tabligh dapat menerima dan memahami pesan dari tabligh tersebut, baik dalam bentuk feedback langsung (menolak atau menerima), maupun responsi perbuatan langsung. 1. Unsur-unsur Dakwah dalam Pendekatan Ilmu Komunikasi Tujuan komunikasi ataupun dakwah adalah adanya partisipasi dari komunikan atas ide-ide atau pesan-pesan tersebut terjadi perubahan sikap dan perilaku yang diharapkan. Dakwah adalah proses komunikasi, tetapi tidak semua proses komunikasi menjadi dakwah. Kekhasan dakwah sebagai proses komunikasi sebagai berikut : a. Pelakunya (komunikator) adalah dai atau mubaligh. Sebagai dai, mubaligh atau mualim merupakam pilihan profesi, bukan sampingan aktivitas. b. Pesan utama dakwah adalah risalah Allah yang mencakup : 1) Menyempurnakan hubungan manusia dengan Khaliq-nya 2) Menyempurnakan hubungan manusia dengan sesama manusia 3) Mengadakan keseimbangan antara keduanya c. Metode pendekatan yang dipakai secara garis besar ditentukan oleh Al-Qur’an, bil hikmah, al mau’izhatil hasanah, wajadilhum billati hiya ahsan. d. Tujuan komunikasi dakwah adalah amar ma’ruf nahi munkar, dan penyempurnaan akhlak. 2. Maddah atau Materi Dakwah a. Akidah 1) Iman kepada Allah 2) Iman kepada Malaikat Allah 3) Iman kepada Kitab Allah 4) Iman kepada Rasul Allah 5) Iman kepada hari akhir 6) Iman kepada qhada-qhadar b. Syariat 1) Ibadah - Thaharah - Shalat - Zakat - Puasa - Haji 2) Muamalah - Al-qununul khas (hukum perdata) Muamalah (hukum niaga) Munakahat (hukum nikah) Waratsah (hukum waris) - Al-qununul ‘am (hukum publik) Hinayah (hukum pidana) Khilafah (hukum negara) Jihad (hukum perang dan damai) - Akhlak Akhlak terhadap Khaliq Akhlak terhadap makhluk Akhlak terhadap bukan manusia 3. Pendekatan (Aprroach) dalam Dakwah a. Pendekatan sosial 1) Pendekatan pendidikan Lembaga-lembaga pendidikan memegang peranan penting dalam pembentukan kecerdasan yang bersangkutan, kedewasaan serta pembentukan manusia moralis yang berakhlakul karimah. 2) Pendekatan budaya Dengan budaya yang tinggi secara tepat menggunakan budaya dalam dakwahnya, dan ternyata membawa hasil. 3) Pendekatan politik Hadits Nabi secara khusus memerintahkan amar ma’ruf nahi munkar dengan falyughyyirhu biyadihi, artinya melakukan nahi munkar dengan kekuasaan (politik) pada penguasa. 4) Pendekatan ekonomi Pendekatan ekonomi dalam pelaksanaan dakwah pada masyarakat yang minus ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan hidup atau disebut dakwah bil hal mutlak dilakukan sebagai stabilitas keimanan dan kontinuitas ibadah masyarakat. b. Pendekatan psikologis 1) Citra pandang dakwah terhadap manusia sebagai makhluk yang memiliki kelebihan dibanding dengan makhluk lainnya. 2) Realita pandang dakwah terhadap manusia di samping memiliki kelebihan, juga memiliki berbagai kekurangan dan keterbatasan.