Anda di halaman 1dari 4

A.

Kajian Teori

Kajian teori dari laporan observasi ini adalah:

1. Kesulitan belajar

Pada umumnya "kesulitan" merupakan suatu kondisi tertentu yang ditandai dengan adanya hambatan-
hambatan dalam kegiatan mencapai tujuan dan dibutuhkan usaha yang lebih giat untuk mengatasinya.
Kesulitan belajar dapat diartikan sebagai suatu kondisi dalam suatu proses hasil belajar. Dimana
hambatan tersebut mungkin disadari dan mungkin tidak disadari oleh orang yang mengalaminya.
Kesulitan belajar merupakan suat hal yang dialami oleh sebagian siswa di sekolah dasar. Bahkan dialami
oleh siswa-siswa pada jenjang selanjutnya. Jadi berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
kesulitan belajar adalah suatu kondisi yang dialami oleh seseorang dimana mengalami hambatan-
hambatan dalam proses belajar sehingga kesulitan untuk mencapai hasil belajar. Hambatan-hambatan
tersebut bisa disadari maupun tidak oleh orang yang mengalaminya. Dan orang yang mengalaminya
akan mendapatkan hasil di bawah semestinya dalam proses mencapai hasil belajar. Kesulitan belajar
merupakan rentangan dari kesulitan belajar ringan sampai pada kesulitan belajar berat. Kesulitan ini
mempengaruhi salah satu atau lebih proses penerimaan, pengolahan, penggunaan informasi yang
berkaitan dengan hal-hal berikut ini:

a. Kemampuan berbahasa lisan yang mencakup (mendengar, berbicara, dan memahami pembicaraan).

b. Kemampuan membaca yang mencakup encoding, pengetahuan tentang fonetik, pengenalan dan
pemahaman arti kata.

c. Kemampuan menulis, yang mencakup mengeja, menulis, dan mengarang

d. Kemampuan matematika, yang berhitung dan pemecahan masalah. Mencakup

2. Pembelajaran Matematika

Dalam dunia pendidikan matematika di Indonesia dikenal dengan adanya matematika modern yang
mulai diajarkan di SD. Matematika modern ini menekankan pada pemahaman struktur dasar sistem
bilangan yang menekankan mengapa dan bagaimana matematika melalui penemuan dan eksplorasi
daripada mempelajari keterampilan dan fakta fakta hafalan. Pembelajaran seperti ini telah mengabaikan
psikologi belajar dan kurang menguntungkan bagi anak berkesulitan belajar.

Ada beberapa pendekatan dalam pengajaran matematika yang masing masing didasarkan atas teori
belajar yang berbeda. Ada empat pendekatan yang paling berpengaruh dalam pengajaran matematika:

1) Urutan belajar yang bersifat perkembangan (development learning sequences).

2) Belajar tuntas (matery learning),

3) Strategi belajar (learning strategies)

4) Pemecahan masalah (problem solving).

Empat pendekatan yang telah dikemukakan di atas memiliki implikasi bagi anak berkesulitan belajar
matematika. Empat pendekatan di atas dapat digunakan secara gabungan untuk membantu anak
berkesulitan belajar matematika. Adapun implikasinya sebagai berikut:
1) Guru harus mengetahui perkembangan siswa. Anak berkesulitan belajar perlu belajar pra bilangan
sebagai landasan belajar matematika. Anak tidak dapat diharapkan melalui penalaran yang abstrak.

2) Anak berkesulitan belajar memerlukan pendekatan belajar tentang konsep melalui pembelajaran
terstruktur dan sistematis.

3) Pendekatan strategi belajar terbukti efektif untuk membantu anak berkesulitan belajar

4) Pemecahan masalah bagi anak berkesulitan belajar merupakan hal yang sulit sehingga perlu
bimbingan dan latihan yang cukup.

3. Operasi hitung pecahan

1. Pengertian Pecahan

Pecahan yang dipelajari siswa di SD/MI, sebetulnya merupakan bagian dari bilangan rasional
yang dapat ditulis dalam bentuk  dengan a dan b merupakan bilangan bulat dan b tidak sama
dengan nol. Secara simbolik pecahan dapat dinyatakan sebagai salah satu bentuk dari: (1)
pecahan biasa, (2) pecahan desimal, (3) pecahan persen, dan (4) pecahan campuran. Begitu pula
pecahan dapat dinyatakan menurut kelas ekuivalensi yang tak terhingga banyaknya:

Kata pecahan yang berasal dari bahasa Latin fractio yang berarti memecah menjadi bagian-
bagian yang lebih kecil atau bagian dari keseluruhan. Penulisan lambang pecahan meliputi 2
bagian yaitu pembilang dan penyebut yang dipisahkan oleh garis lurus (–) dan bukan garis
miring (/).

Pecahan biasa adalah lambang bilangan yang dipergunakan untuk melambangkan bilangan pecah
dan rasio (perbandingan). Menurut Kennedy (1994:425–427) makna dari pecahan dapat muncul
dari situasi-situasi sebagai berikut.

 Pecahan sebagai bagian yang berukuran sama dari satu utuh


Pecahan biasa dapat digunakan untuk menyatakan makna setiap bagian dari 1 utuh.
 Pecahan sebagai bagian dari kelompok-kelompok yang beranggotakan sama banyak,
atau juga menyatakan pembagian
 Apabila sekumpulan apel dikelompokkan menjadi 2 bagian yang beranggotakan sama
banyak, maka situasinya jelas dihubungkan dengan pembagian.
 Pecahan sebagai perbandingan (rasio)
Hubungan antara sepasang bilangan sering dinyatakan sebagai sebuah perbandingan
(rasio). Berikut diberikan contoh situasi yang biasa memunculkan perbandingan.
B. Kerangka berfikir
Belajar merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Belajar juga
merupakan sesuatu yang dilakukan untuk menguasai hal tertentu. Beberapa ahli berpendapat
sebagai berikut:
Menurut Slameto (2010: 2), ”belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.
Kesulitan belajar merupakan suat hal yang dialami oleh sebagian siswa di sekolah dasar. Bahkan
dialami oleh siswa-siswa pada jenjang selanjutnya. Kesulitan belajar merupakan suatu kondisi
yang dialami oleh seseorang dimana mengalami hambatan-hambatan dalam proses belajar
sehingga kesulitan untuk mencapai hasil belajar. Hambatan-hambatan tersebut bisa disadari
maupun tidak oleh orang yang mengalaminya. Dan orang yang mengalaminya akan
mendapatkan hasil di bawah semestinya dalam proses mencapai hasil belajar
Tidak dapat dipungkiri setiap pembelajaran selalu terdapat problematika,terutama
pembelajaran yang dialami oleh siswa sekolah dasar. Meraka sering menemui problematika saat
pembelajaran berlangsung,terutama tentang pemecahan matematika,banyak sekali materi yang
dikeluhkan sehingga menjadi kesulitan dalam pembelajaran. Oleh karena itu perlunya strategi
serta konsep yang efektif terutama pada operasi hitung pecahan.
Permasalahan yang dihadapi siswa

Kesulitan belajar pada mata


pelajaran matematika bab operasi KBM yang efektif
hitung pecahan

Kesulitan belajar dalam


memecahkan masalah operasi Solusi
hitung pecahan

Gambar 2.1 bagan kerangka berfikir

Anda mungkin juga menyukai