Anda di halaman 1dari 84

Faculty of Dental Medicine

Universitas Airlangga

The Normal Periodontium


Irma Josefina Savitri
Department of Periodontology

1
STRUKTUR JARINGAN
PENYANGGA GIGI

Sementum

Gingiva
Tulang alveolaris

Ligamen Periodontal

2
1. GINGIVA

• Mukosa adalah :. lapisan basah yang kontak dengan


lingkungan ekternal
• Mukosa mulut terdiri atas 3 bagian:
– Masticatory mucous : gingiva & palatum durum
– Specialized mucous : dorsum lidah
– Membran mukosa lainnya yang melapisi RM

What is gingiva ?

Gingiva adalah bagian mukosa mulut yang melapisi


prosesus alveolaris dan mengelilingi leher gigi.

3
1. GINGIVA
Secara klinis gingiva
terdiri dari 3 bagian

Interdental gingiva

marginal or unattached or free gingiva

Attached gingiva

Palatal mucous
Attached gingiva

Margin gingiva
Margin gingiva

4
1. GINGIVA

Marginal or unattached or free gingiva


•Tepi Gingiva yang mengelilingi gigi
•Bagian gingiva yang paling koronal
•Dapat dipisahkan dari permukaan gigi
•Berbatasan dgn attached gingiva
•50% individu ditemukan free gingival groove (lekukan dangkal
yang merupakan batas marginal dgn attached gingiva)
•Merupakan dinding jaringan lunak sulkus gingiva

5
1. GINGIVA
Sulkus Gingiva

• Celah dangkal yang mengelilingi gigi,


berbentuk V
• Dibatasi oleh
– Permukaan gigi 4. Sulkus gingiva
– Oral sulcular epithelium (bagian
dari epitel marginal gingiva) 2. Oral sulcular epithelium

– Dasar sulkus : junctional

Permukaan gigi
epithelium atau epithelial
attachment
• Secara klinis kedalaman sulkus penting
dalam penegakkan diagnosa 1. Junctional epithelium
• Kedalaman bervariasi :
– secara histologis: ±1,8mm,
– secara klinis: 2-3 mm
3. Connective tissue
6
1. GINGIVA

Attached Gingiva (AG)

•Kelanjutan marginal gingiva pada arah apikal mucogingival junction

•Konsistensi padat dan melekat erat pada


periosteum tulang alveolar AG

•Bagian fasial meluas sampai mukosa alveolar,

mukosa
yaitu mukosa yang relatif mudah bergerak,
dibatasi oleh mucogingival junction

•Lebar attached berubah oleh karena faktor


usia atau penyakit

7
1. GINGIVA

Attached gingiva

•Lebar attached gingiva mempunyai arti klinis penting


•Lebar attached merupakan jarak antara mucogingival junction dgn
proyeksi dasar sulkus ke arah luar
•Lebar attached bervariasi
– insisif RA : 3,5-4,5 mm
– insisif RB:3,3-3,9mm
– paling sempit P1 (RA:1,9mm; RB:1,8mm)

8
1. GINGIVA

Attached Gingiva

•Ukuran lebar attached berubah oleh karena perubahan


kedalaman sulkus

•Lingual: attached berakhir pd mukosa alveolar lingual


yang menyatu dengan mukosa yang melapisi dasar
mulut

•Palatal: attached menyatu tanpa batas jelas dengan


mukosa palatal yang sama-sama firm dan resilient

9
1. GINGIVA

Interdental Gingiva
Interdental gingiva

•Terdapat pada ruang interdental di


bawah area kontak gigi
Interdental papil
•Bentuk gingiva pada ruang
interdental tergantung titik kontak
antara 2 gigi
– Gigi-gigi anterior : Piramida
– gigi-gigi posterior : Col

10
1. GINGIVA

Col
• Col adalah jaringan lunak berbentuk seperti lembah yang
menghubungkan interdental papil bagian fasial dengan
lingual atau palatal

• Col merupakan pertemuan antara junctional epithelium


dari arah fasial dan lingual atau palatal dan terdiri dari
nonkeratinized stratified squamous epithelium

11
1. GINGIVA

Interdental gingiva

•.
Bentuk interdental
gingiva dapat
mencerminkan ada atau
tidaknya resesi

Bila gigi-gigi diastema, maka bentuk


interdental gingiva membulat dan
tidak mempunyai interdental papil

12
1. GINGIVA

Gingiva Normal secara Mikroskopis

• Gingiva berisi:
a. jaringan ikat (connective tissue)
b. stratified squamous epithelium
• Epitel gingiva dibedakan menjadi 3
bagian:
1. oral epithelium b 2
a
2. sulcular epithelium 1
3. junctional epithelium 3
• Sel-sel yang ditemukan
– Keratinocyte
– nonkeratinocyt: sel langerhans,
sel merkel, melanocyt
13
1. GINGIVA

Epitel gingiva

• Fungsi utama melindungi struktur dibawahnya,


dengan cara:

– Proliferasi sel keratinocyt, yaitu


memperbanyak sel dan migrasi ke superfisial

– differensiasi berupa proses keratinisasi, yaitu


kelanjutan proses proliferasi dan mengalami
perubahan sifat (keratinisasi)

14
1. GINGIVA

Epitelial gingiva Oral / Outer Sulcular Epithelium Junctional


Epithelium Epithelium
Letak anatomis Epitel yang Epitel yg membatasi sulkus Melekat pada:
menutupi bagian gingiva. Memanjang dari permukaan gigi yang
luar gingiva, pada batas koronal junctional diperkuat oleh
bagian marginal epithelium ke puncak gingival fibers.
gingiva dan marginal gingiva Perlekatan ini disebut
attached gingiva dentogingival unit

Sel pembentuk Keratin dan Tipis, tidak berkeratin, Terdiri dari stratified
Parakeratin atau terdiri dari stratified squamous
kombinasi squamous epithelium nonkeratinizing
keduanya tanpa rete peg epithelium

2
1 3
15
1. GINGIVA

Pembentukan Sulkus Gingiva

1. Reduced enamel epithelium (REE)


adalah pelapis enamel setelah
terbentuk sempurna

2. Ketika gigi erupsi, REE bersatu dengan


oral epithelium dan membentuk
junctional epithelium

3. Sulkus gingiva terbentuk ketika gigi


mulai erupsi, junctional epithelium
bersama REE membentuk pita lebar yg
melekat ke permukaan gigi mulai
puncak mahkota hingga
cemento-enamel junction

16
1. GINGIVA

Pembaharuan Epitel Gingiva

• Epitel rongga mulut selalu mengalami pembaharuan

• Ketebalan epitel terpelihara oleh keseimbangan antara


pembentukan sel baru di lapisan basal dan terkelupasnya sel
tua di lapisan permukaan

• Berlangsung terus menerus


– aktivitas tertinggi: pagi hari
– terendah: sore hari
– meningkat pd kondisi keradangan
– tidak berbeda antara pria dan wanita

17
1. GINGIVA

Gingiva Fluid (Sulcular Fluid)

• Sulkus gingiva berisi cairan yg keluar dari jaringan


ikat gingiva melalui epitel sulkus yang tipis

• Fungsi :
– membersihkan materi dari sulkus
– memperkuat perlekatan epitel ke permk. Gigi
– bersifat antimikroba
– meningkatkan aktivitas antibodi

18
1. GINGIVA

Gingiva Fluid (Sulcular Fluid)

• Kandungan:
– zat-zat organik (protein & karbohidrat)
– antibodi & elemen seluler (lekosit)
– elektrolit (potassium, sodium, calcium)
– enzim

• Jumlah meningkat :
– inflamasi
– stimulasi mekanis
– Pregnancy
– Ovulasi
– kontrasepsi hormonal
– periode penyembuhan setelah perawatan periodontal

19
1. GINGIVA

Jaringan Ikat Gingiva

• Dikenal dengan nama lamina


propria, terdiri dari dua lapis:
– papillary layer: tepat di bawah
epitel, diantara epitel-epitel
rete peg
– reticular layer: menyatu dgn
periosteum tl. alveolar

20
1. GINGIVA
Gingival Fibers

• Merupakan jaringan ikat marginal


gingiva yg sebagian besar tdd
serat-serat kolagen
• Fungsi:
– menyangga marginal gingiva agar
tetap rapat ke permukaan gigi
– mempertahankan kekakuan
marginal gingiva agar tidak terkuak Gingival Fibers
dari permukaan gigi saat
pengunyahan
– menyatukan marginal gingiva dgn
sementum serta attached gingiva Tulang alveolar
yang berbatasan
21
1. GINGIVA

Gingival fiber tersusun dalam 3


kelompok:

• Gingivodental
– Tertanam pd sementum tepat di
bawah epitel dasar sulkus
– Terdapat pd permukaan fasial,
lingual, dan interproksimal
– Gingivodental fibers berjalan ke:
• (1) puncak gingiva
• (2) permukaan luar
• (3) periosteum dari labial plate
• Circular (4) : Serat-serat ini berjalan
melalui jaringan ikat marginal,
melingkari gigi seperti cincin

• transeptal Gambaran fasiolingual dari


gingival fiber
22
1. GINGIVA
Transeptal
• Tdpt pd interproksimal, meluas secara horizontal dari
sementum gigi yang satu ke yg lain yg berdekatan
• Terbentang pd area antara epitel dasar sulkus dengan puncak
tulang interdental
• Kadang serat ini diklasifikasikan sebagai principal fibers ligamen
periodontal

23
1. GINGIVA

Elemen Seluler Jaringan Ikat


• Fibroblas
– Fungsi mensintesa serat kolagen dan elastic
fibers (glikoprotein & glikosaminoglikan) dan
mengatur degradasi kolagen & pembaharuan
serat kolagen
• mast cell
• sel plasma
• Limfosit
• netrofil

24
1. GINGIVA
Suplai Darah, Limfatik dan persyarafan pada gingiva
Interdental area Fasial area

1
1
2

Suplai darah terdiri dari 3


1. Arterioles supraperiosteal
2. Pembuluh darah ligamen periodontal
3. Arteriol yg muncul dari puncak septum interdental

25
1. GINGIVA

Suplai Darah, Limfatik dan persyarafan pada gingiva

Suplai darah terdiri dari 3

1. Arterior supraperiosteal berjalan pd permukaan fasial


dan lingual tulang Alveolar sulcular epithelium

2. Pembuluh darah ligamen periodontal yang meluas ke


gingva, mengadakan anastomose dng kapiler daerah
sulkus gingiva

3. Arteriol yg muncul dari puncak septum interdental,


berjalan sejajar dengan puncak tulang
26
1. GINGIVA

Suplai Darah, Limfatik dan persyarafan pada gingiva

• Aliran limfatik gingiva


– bermula dari papil jar. Ikat
– berjalan ke periosteum prosesus alveolaris
– menuju kelenjar limfoid
– disamping itu ada pula yg berawal dari bawah junctional
epithelium menuju ke ligamen periodontal dengan
mengikuti pembuluh darah

• Inervasi gingiva
– berasal dari serabut syaraf yg keluar dari ligamen periodntal,
syaraf-syaraf labial, bukal & palatinal.

27
1. GINGIVA

Gambaran Klinis Gingiva Normal

1. Warna: coral pink


– Warna bervariasi antar individu =
warna kulit

– Pd permukaan fasial, attached


Gingiva gingiva dgn mukosa alveolar
dibatasi oleh garis mukogingiva
Garis mukogingiva
– Mukosa alveolar berwarna agak
lebih merah, halus an
Mukosa mengkilatdrpd attached gingiva yg
berwarna coral pink

28
1. GINGIVA
Gambaran Klinis Gingiva Normal
Gingiva Normal
2. Pigmentasi Fisiologis
– Oleh karena adanya melanin
Pigmentasi gingiva kelihatan diffus,
pewarnaan lila tua / coklat dgn
bentuk tidak teratur disertai
bercak-bercak coklat muda

Pigmentasi fisiologis melanin

29
1. GINGIVA

Gingiva Normal Gambaran Klinis Gingiva Normal

3. Ukuran
– Tergantung jumlah
elemen seluler,
interseluler serta suplai
Gingival enlargement
vaskuler
– Perubahan ukuran
terjadi pd keradangan
gingiva

30
1. GINGIVA

Gambaran Klinis Gingiva Normal

4. Kontur
• Bervariasi tergantung
bentuk dan susunan
gigi, lokasi & ukuran
kontak proksimal serta
bentuk embrasure
gingiva pd permukaan
fasial dan lingual

31
1. GINGIVA

Gambaran Klinis Gingiva Normal


embrasure gingiva
5. Bentuk
• Bentuk gingiva
interdental
tergantung: kontur
proksimal, lokasi serta
bentuk embrasure
gingiva

embrasure gingiva

32
1. GINGIVA

Gambaran Klinis Gingiva Normal

6. Konsistensi
• Firm dan resilient Kecuali daerah marginal gingiva
yang bergerak, bagian gingiva lainnya melekat erat
pada tulang alveolar di bawahnya
• Konsistensi attached gingiva: padat oleh karena
lamina proprianya kaya serat kolagen serta menyatu
dg periosteum tulang, sedangkan pd marginal
gingiva ok adanya serat gingiva

33
1. GINGIVA
7. Tekstur permukaan

Gambaran Klinis Gingiva Normal • Pola & perluasan stippling


bervariasi antar individu dan
antar regio pd rongga mulut

• Stipling bisa tidak dijumpai pd


individu meskipun gingivanya
Stippling normal dan dipengaruhi oleh
umur

• Stippling disebabkan adanya


penonjolan dan lekukan yg
berselang pd permukaan gingiva

• Stippling merupakan gambaran


gingiva yang sehat, dimana
berkurang atau hilangnya
stippling merupakan tanda klinis
adanya penyakit gingiva

34
1. GINGIVA

Gambaran Klinis Gingiva Normal

8. Posisi
• Merupakan batas marginal gingiva melekat pada gigi
• Ketika awal gigi erupsi, margin dan sulkus terdapat pada
ujung mahkota
• Saat gigi erupsi sempurna, gingiva tampak dekat dengan akar
• Selama proses erupsi, junctional epithelium, oral epithelium
dan reduced enamel epithelium secara extensive melakukan
remodelling, serta bersama-sama membentuk sulkus gingiva.
Tanpa remodeling, gingiva akan mengalami bentuk yang
abnormal

35
1. GINGIVA

Konsep Continous Tooth Eruption

• Erupsi gigi berlangsung terus-menerus


• Terdiri dari:
– Fase Aktif: pergerakan gigi ke dataran
oklusal
– Fase Pasif: munculnya gigi disertai
migrasi gingiva ke apikal
• Erupsi aktif & pasif berjalan bersama-sama
• Erupsi pasif dibedakan 4 tahap:

36
1. GINGIVA 4 tahap erupsi pasif

1 2 3 4

• Gigi telah mencapai • JE berproliferasi • Seluruh JE berada pada • JE berproliferasi lebih


dataran oklusal • Sebagian berada pada sementum jauh ke apikal
• junctional epithelium (JE) • Dasar sulkus berada pada • Dasar sulkus berada
sementum, sebagian cemento-enamel pd sementum yang
dan dasar sulkus berada pada enamel
pd enamel junction sebagian terbuka
1. GINGIVA

Konsep Continous Tooth Eruption

• Proliferasi junctional epithelium ke arah akar ini


disertai degenerasi gingiva dan ligamen
periodontal

• Penyebab: inflamasi kronis

• Terbukanya akar akar gigi krn migrasi gingiva ke


apikal disebut resesi gingiva

38
Review

39
2. Ligament periodontal

• Jaringan ikat yang


mengelilingi akar gigi dan
menghubungkan akar
gigi dengan tulang
Ligamen Periodontal
• Kelanjutan jaringan ikat
gingiva yg dihubungkan
melalui kanal-kanal
vaskular yang terdapat
pada tulang.

40
2. Ligamen Periodontal

Bone
Principal fibers
• Principal fibers: elemen
terpenting pada ligamen
periodontal yang terdiri dari

m
cementu
serat-serat kolagen

• Sharpey’s fibers : Bagian ujung


dari principal fibers yang Vena
tertanam dalam sementum

fibers

m
• Fungsi principal fibers

cementu
Sharpey ’s
– merespon berbagai macam
rangsangan
– mengadaptasikannya secara
fisiologis.

Principal fibers
41
2. Ligamen Periodontal

Principal fibers terbagi dalam 6 kelompok:

1. Transeptal
2. Alveolar Crest
3. Horizontal
4. Oblique
5. Apikal
6. Interradicular

42
2. Ligamen Periodontal

Principal fibers terbagi dalam 6 kelompok:

Tooth
Tooth
Transeptal

Alveolar crest

1. Transeptal group
• Merentang di daerah proksimal di atas alveolar crest
• Tertanam dalam sementum di antara dua akar gigi yang bertetangga
• Selalu ada meskipun telah rusak oleh karena penyakit Periodontal
43
2. Ligamen Periodontal

Principal fibers terbagi dalam 6 kelompok:

2. Alveolar Crest fibers group


• Merentang miring dari
sementum, tepat di bawah
junctional epithelium ke
alveolar crest

up t
gro res
ers ar C
fib eol
• Berfungsi mempertahankan

Alv
gigi dlm soketnya dan
menahan gerakan lateral

• Walaupun dilakukan sementum


pemotongan pd serat ini, tidak
meningkatkan pergerakan gigi Alveolar Crest

44
2. Ligamen Periodontal

Principal fibers terbagi dalam 6 kelompok:

3. Horizontal group
• Merentang tegak lurus terhadap sumbu panjang gigi dari
sementum ke tulang alveolar 45
2. Ligamen Periodontal

Principal fibers terbagi dalam 6 kelompok:

4. Oblique group
• Terbanyak
• Merentang miring dari sementum ke tulang alveolar, dengan kecondongan
arah koronal
• Menahan tekanan arah vertikal akibat pengunyahan 46
2. Ligamen Periodontal

Principal fibers terbagi dalam 6 kelompok:

5
5. Apikal
• Merentang dari sementum ke tulang alveolar pada fundus soket
• Hanya dijumpai pd akar gigi yg terbentuk sempurna
47
2. Ligamen Periodontal

Principal fibers terbagi dalam 6 kelompok:

6. Interradicular
• Merentang dari sementum ke tulang interradicular pada
daerah furkasi
48
2. Ligamen Periodontal

Elemen Seluler ligament periodontal

1. Sel-sel jaringan ikat


– fibroblas
– sementoblas,
– osteoblas
2. Epithelial rest cells
– sel-sel epitel malassez
3. Defense cells
– makrofag
– eosinofil
– mast cell
4. Sel-sel yg berhubungan dg neuromuskuler

49
2. Ligamen Periodontal

Substansi Dasar

• Substansi dasar mengisi celah diantara serat dan sel


• Terdiri dari dua komponen utama:
1. Glikosaminoglikan
– hyaluronic acid
– proteoglikan
2. Glikoprotein
– Fibronectin
– Laminin
• Cementicle : masa terkalsifikasi yang bisa melekat dan terlepas dari
permukaan akar. Cementicle berasal dari kalsifikasi trombosit dalam
pembuluh darah pada ligamen periodontal, serta pecahan kecil sementum
akibat traumatik

50
2. Ligamen Periodontal

Fungsi Ligamen Periodontal

1. Fisikal
2. Formatif dan remodeling
3. Nutrisional dan sensori

51
2. Ligamen Periodontal

Fungsi Fisikal dari ligamen periodontal

1. Penghantar kekuatan oklusal ke tulang


2. Shock absorber: melawan dampak tekanan oklusal
3. Melekatkan gigi ke tulang
4. Memelihara hubungan gingiva dgn tulang
5. Pelindung pembuluh darah dan syaraf

52
2. Ligamen Periodontal Fungsi Fisikal dari ligamen periodontal

Penghantaran Tekanan Oklusal ke Tulang

a. Tekanan vertikal
a. gigi bergeser ke dalam alveolus
b. serat oblique meregang untuk menahan tekanan

b. Tekanan horizontal / tipping yang terjadi dalam 2 fase:


a. Gerakan yg tjd dlm batas ligamen periodontal
b. Gerak yg menyebabkan perubahan plate tulang fasial dan
lingual / palatal
• Pada bagian tension: serat utama meregang
• Pada bagian pressure: gigi bergeser dan plate tulang
mengalami pergerakan searah dgn gerak gigi

53
2. Ligamen Periodontal Fungsi Fisikal dari ligamen periodontal

Distribusi tekanan faciolingual terhadap sumbu gigi pada


premolar rahang bawah

54
2. Ligamen Periodontal Fungsi Fisikal dari ligamen periodontal

Terdapat 3 Teori mengenai shock absorbtion

1. Teori tensional yaitu principal fibers bertanggung jawab


terhadap penghantaran kekuatan oklusal ke tulang

2. Teori sistem viskoelastik yaitu cairan ekstraseluler


bertanggung jawab terhadap pergerakan gigi

3. Teori tiksotropik yaitu ligamen periodntal mempunyai sifat


yang dapat berubah bila terkena tekanan, dan kembali
seperti semula bila tekanan dihilangkan

55
2. Ligamen Periodontal

Fungsi Formasi dan Remodelling

• Ligamen periodontal berperan dalam


resorbsi-aposisi sementum dan tulang secara
fisiologis, serta adaptasi terhadap tekanan
oklusal dengan mengadakan repair

56
2. Ligamen Periodontal

Fungsi Nutrisional dan Sensori

• Ligamen periodontal memberi nutrisi untuk


– sementum
– tulang dan gingiva melalui pembuluh darah
– memberi drainase limfatik

• Ligamen periodontal banyak mengandung serat


syaraf sensorik, berfungsi transmisi bagi
tactile,pressure, pain melalui jalur syaraf trigeminal

57
3. Sementum

• Jaringan avaskuler mesenchymal


yang terkalsifikasi yang
menutupi bagian akar

• Mengandung serat2 kolagen


Sementum yang melapisi permukaan akar
gigi

• Serat-serat kolagen dalam


sementum berasal dari
• Sharpey’s fibers
• Fibroblast

58
3. SEMENTUM

Ligament periodontal
Aselular cementum
• Macam sementum :
– aseluler (sementum primer)

Dentin
• Pertama kali terbentuk
• Menutupi separuh atau sepertiga dari akar
• Struktur utama : Sharpey’s fibers yang
completely calcified
• Fungsi utama :menunjang gigi

– seluler (sementum sekunder)

Ligament periodontal
selular cementum
• Terbentuk setelah gigi mencapai dataran
oklusal

Dentin
• Bentuknya lebih tidak beraturan dan
mengandung cell Sementosit
• Lebih tidak terkalsifikasi dibanding dengan
aseluler

59
3. SEMENTUM

• Ketebalan sementum terbesar pada apikal dan


furkasi
• Ketebalan sementum meningkat seiring dengan
bertambahnya umur
• Sementum bersifat permeabel sehingga
memungkinkan adanya difusi
• Cemento-enamel junction (CEJ) merupakan
perbatasan antara sementum & enamel

60
3. SEMENTUM

Variasi normal morfologi CEJ pada gigi

Pada keadaan sementum & enamel mempunyai jarak, disertai adanya resesi
gingiva, hipersensitif dentin bisa terjadi

61
3. SEMENTUM

Hipersementosis (cementum hyperplasia)

• Penebalan sementum yang berlebihan


• Sulit dibedakan antara hipersementosis dengan penebalan
sementum yang fisiologis
• Gambaran: penebalan sementum sepanjang akar disertai
pembesaran berbentuk nodul pd 1/3 apikal
• Etiologi hipersementosis:
– Tekanan alat ortho
– Tekanan oklusal yg berlebihan
– Iritasi pulpa & periapikal
– Gigi tanpa antagonis
– Paget’s disease

62
3. SEMENTUM

Resorbsi sementum dan repair

• Secara mikroskopis : tampak konkavitas pada


permukaan akar
• Proses resorbsi dapat meluas ke dentin bahkan pulpa
• Etiologi resorbsi sementum
– Lokal : trauma oklusi, gerakan alat ortho, tekanan
saat erupsi, kista, tumor, gigi tanpa antagonis
fungsional, implantasi gigi, penyakit periapikal dan
periodontal
– Sistemik :defisiensi kalsium, hipotiroid, hereditary
fibrous osteodystrophy, Paget’s disease
63
3. SEMENTUM

Resorbsi sementum dan repair

• Resorbsi sementum tidak


terjadi secara terus menerus,
umumnya diselingi periode
repair
• Repair sementum
membutuhkan jaringan ikat
yang masih hidup
• Perbaikan sementum dapat
terjadi pada gigi vital &
nonvital
64
3. SEMENTUM

Ankylosis
• Penggabungan sementum dengan tulang
alveolar tanpa ligamen periodontal
• Terjadi pada gigi yg mengalami resorbsi
sementum
• Etiology:
– radang apikal kronis
– replantasi gigi
– trauma oklusi
– gigi yg impaksi
65
4. Tulang alveolaris

• Bagian dari tulang maksila


Tulang alveolaris dan mandibula yang
membentuk dan
mendukung soket gigi

66
4. Tulang Alveolar

•Tulang alveolar terdiri dari :


– plate luar (korteks) yang
merupakan tulang kompak
– alveolar bone
proper/cribriform yang tampak
sebagai lamina dura
– cancellous trabecula, dimana
pada septum interdental terdiri
dari cancellous trabeculae yg
dibatasi tulang kompak

67
4. Tulang Alveolar

Lamina dura

68
4. Tulang Alveolar

Sel pembentuk tulang


•Tulang alveolar dibentuk selama masa pertumbuhan
janin oleh osifikasi intramembran
•Remodelling dan renewal tulang alveolar ditentukan
oleh aktifitas dan keseimbangan osteoblas dan
osteoklas

Dinding Soket
•Dinding soket terdiri dari : lamellated bone yg padat yg
sebagian tersusun dalam sistem Havers dan bundle
bone yg berisi fibers

69
4. Tulang Alveolar

Periosteum dan Endosteum

• Periosteum adalah lapisan yg menutupi tulang


• Periostium terdiri dari jaringan ikat osteogenik yg
berdeferensiasi
• Endosteum adalah periosteum yang terdapat pada
internal bone cavities

70
4. Tulang Alveolar

Periosteum dan Endosteum


• Periosteum terdiri dari:
1. Lapisan luar
• kaya pembuluh darah & saraf
• Terdiri dari serat-serat kolagen dan fibroblas
2. Lapisan dalam
• kaya sel-sel yg mempunyai potensi deferensiasi menjadi
osteoblas

• Endosteum terdiri dari :


1. selapis sel-sel osteoprogenitor
2. sejumlah kecil jaringan tulang

71
4. Tulang Alveolar

Topografi Tulang

• Kontur tulang umumnya mengikuti bentuk


tonjolan akar gigi
• Tinggi & tebal plate tulang tergantung posisi
gigi
• Labioversi : plate labial tipis, ketinggian
berkurang
• Linguoversi : plate labial tebal, margin tulang
tumpul & membulat

72
4. Tulang Alveolar

Fenestration dan Dehiscence


Fenestration : suatu keadaan Fenestration
pada tulang yang berbentuk
lubang, akar gigi tidak tertutup
oleh tulang, margin tulang
masih utuh

Dehiscence : bila akar gigi


tidak tertutup tulang dan telah
meluas sampai margin tulang

Dehiscence
73
4. Tulang Alveolar

• Fenestration dan Dehiscence sering terjadi pada


tulang fasial daripada lingual dan lebih sering
terjadi pada gigi anterior daripada posterior
• Umumnya bilateral
• Etiology :
– kontur akar yg prominen
– gigi malposisi

74
4. Tulang Alveolar

Remodelling Tulang Alveolar

• Tulang alveolar adalah organ yang tidak stabil


• Labilitas fisiologis dipelihara oleh keseimbangan
antara proses resorbsi dan aposisi
• Remodelling dipengaruhi oleh
– faktor lokal : erupsi gigi
– Sistemik : hormon

75
4. Tulang Alveolar

Remodelling Tulang Alveolar

• Remodeling meliputi:
– tinggi
– kontur
– kepadatan
• Remodeling terjadi pada:
– Daerah yang berbatasan dengan ligamen periodontal
– Daerah yang berbatasan dgn periosteum
– permukaan endosteal sumsum tulang

76
4. Tulang Alveolar

Migrasi Gigi secara Fisiologis

• Pergerakan gigi tidak berhenti walaupun gigi telah


erupsi sempurna
• Selama gigi berfungsi maka gigi akan mengalami
keausan, daerah kontak proksimal menjadi datar dan
gigi cenderung bergerak ke arah mesial

77
4. Tulang Alveolar

Tekanan Oklusal

• Periodonsium berfungsi mensupport gigi selama


berfungsi
• Terjadi keseimbangan yang konstan & sensitif antara
tekanan oklusal dengan periodonsium
• Tulang alveolar mengalami remodeling fisiologis yang
terus menerus sebagai respon terhadap tekanan
oklusal

78
4. Tulang Alveolar

Tekanan Oklusal

• Jika tekanan melampaui kapasitas adaptasi


periodonsium maka akan menimbulkan injury dan
trauma oklusi
• Jika tekanan oklusi meningkat maka jumlah dan
ketebalan trabeculae akan meningkat.
• Jika tekanan oklusi menurun, maka jumlah dan
ketebalan trabeculae akan menurun dan
mengakibatkan disuse atau afunctional atrophy

79
4. Tulang Alveolar

Vaskularisasi, persyarafan dan sistem Limfatik pada


Struktur Penyangga

• Suplai darah berasal dari arteri alveolaris superior & inferior


• Arteriol-arteriol tersebut memasuki septum interdental
melalui nutrient canal bersama sama dengan vena, syaraf dan
limfe
• Menuju ligamen periodontal melalui
1. pembuluh darah apikal
2. pembuluh darah dari tulang alveolar
3. anastomose dari gingiva
• Pembuluh apikal masuk ke ligamen periodontal, bercabang ke
lateral menuju sementum & tl. Alveolar

80
4. Tulang Alveolar

Vaskularisasi, persyarafan dan sistem Limfatik pada


Struktur Penyangga

• Aliran darah meningkat jumlahnya dari I ke M

• Sistem limfatik bersama dengan pembuluh vena


tepat di bawah junctional epithelium, masuk ke
ligamen periodontal bersama-sama dengan
pembuluh darah menuju daerah apikal, kemudian
masuk ke tulang alveolar menuju inferior dental
canal (RB), atau infraorbital canal (RA), kemudian
menuju submaxillary lymph node

81
Review

82
Review

Jaringan
periodontal

Kortex

cancelous

Alveolar bone proper (lamina dura)

Fenestration
Dehiscence
83
“Saya belum gagal. Saya baru
saja menemukan 10.000 cara
yang tidak akan berhasil. "-
Thomas Edison

Sachiko 2019

84

Anda mungkin juga menyukai