Anda di halaman 1dari 4

1.

Teori Organisasi Internasional

Pada dewasa ini, memang tidak dapat dipungkiri bahwasanya dari tiap negara akan
cenderung hidup bersama dan berhubugan dengan lainnya. Hal ini pula yang mendasari
bagaimana negara-negara yang ada di dunia memutuskan untuk membentuk kerja sama
ataupun juga membentuk kesepakatan melalui sebuah organisasi internasional agar dapat
menjadi wadah bagi negara anggotanya dalam mewujudkan kepentingan bersama.

Namun sebenarnya terkait dengan definisi dari organisasi internasional sendiri


dianggap masih belum begitu dirumuskan secara langsung. Pasalnya dewasa ini organisasi
internasional juga terdiri dari organisai yang sifatnya antar pemerintah dan ada juga yang
sifatnya non pemerintah. Akan tetapi definisi terkait organisasi internasional sendiri telah
mengarah pada berbagai bentuk kriteria dan terdapat banyak pandangan berbeda terkait
definisinya. Adapun berikut terdapat beberapa definisi mengenai organisasi internasional
yang diberikan oleh para ahli, antara lain :

1. Sumoryo Suryokusumo
Menurutnya Suryokusumo, organisasi internasional itu ialah bentuk proses, dan selain
itu juga organisasi internasional dianggap diperlukan untuk rangka kerja dan mencari
kompromo dalam melakukan pengurangan dan kesejahteraan dalam melalukan
pemeccahan permasalahan dan mengurangi adanya bentuk pertikaian [ CITATION
Ade03 \l 1033 ].
2. T.May Rudy
Organisasi internasional adalah bentuk pola kerjasama yang mana dalam hal ini
dilakukan dalam bentuk lintas batas negara, dan juga cenderung didasari dari adanya
struktur organisasi lengkap dan jelas, serta nantinya diharapkan agar bisa berlangsung
ataupun juga melaksanakan fungsinya dengan lebih berkesinambungan guna dapat
mencapai tujuan yang telah disepakati bersama [ CITATION Teu09 \l 1033 ].
3. T. Sugeng Istanto
Organisasi internasional dapat diartikan sebagai suatu kerja sama yang terjadi di
antara pihak-pihak internasional serta tujuannya juga bersifat internasional. Adapun
pihak-pihak yang dimaksud internasional ini ialah badan-badan yang mana terdapat di
berbagai negara. Sedangkan tujuan internasional ini diartikan sebagai bentuk tujuan
yang kepentingannya menyangkut berbagai negara [ CITATION Ade03 \l 1033 ].
Berdasarkan beberapa pengertian dari organisasi internasional tersebut, secara
sederhana organisasi internasional dapat diartikan sebagai bentuk pengelompokan dan kerja
sama yang terjadi diantara berbagai negara yang sifatnya berkelanjutan dan didasarkan pada
kesepatan dari anggota-anggotanya, dengan tujuan agar dapat mengejar dan mencapai
kepentingan bersama. Adanya organisasi internasional yang dibentuk oleh berbagai negara
tentunya memiliki fungsi dan peran. Adapun menurut [ CITATION Teu09 \l 1033 ], fungsi dari
organisasi internasional antara lain :
1. Menjadi tempat berhimpunnya negara-negara anggota apabila itu merupakan
organisasi internasional antar pemerintah. Selain itu juga menjadi tempat
berhimpunnya kelompok masyarakat apabila itu merupakan bentuk organisasi non
pemerintah.
2. Organisasi Internasional juga berfungsi agar dapat merumuskan adanya agenda
bersama yang mana ini berhubungan dan menyangkut pada bentuk kepntingan dari
anggotanya. Selain itu juga Organisasi Internasional juga menjadi tempat
berlangsungnya adanya bentuk perundingan ataupun tempat yang menghasilkan
bentuk perjanjian internasional.

Singkatnya, organisasi internasional pada umumnya memiliki fungsi agar bisa


menjadi wadah bagi perhimpunan negara-negara anggotanya dalam merumuskan bentuk
agenda dan kesepatakan bersama. Selain itu juga bisa menjadi wadah dalam menyediakan
saluran untuk negara anggotanya dalam berkomunikasi dan menyelesaikan permasalahan
yang ada pada negara anggotanya. Sedangkan untuk peran dari organisasi internasional
sendiri menurutnya [ CITATION Cli83 \l 1033 ] terbagi menjadi tiga kategori, yakni :
1. Organisasi internasional sebagai instrumen. Maksud dari sebagai instrumen yaitu
organisasi internasional digunakan oleh negara anggotanya agar dapat mencapai
tujuan bagi negara anggotanya dan tujuan tersebut cenderung mengarah pada
kepentingan politik luar negeri tiap anggotanya.
2. Organisasi internasional sebagai arena. Adapun maksudnya organisasi sebagai arena
yaitu organisasi internasional digunakan bagi negara anggotanya agar dapat bertemu
dan juga membahas serta membicarakan terkait permasalahan yang tengah dihadapi
oleh negara anggotanya, dan tidak jarang juga organisasi internasional berperan agar
dapat mengangkat permasalahan yang ada dalam suatu negara ataupun juga
permasalahan yang terdapat di negara lain, yang mana tujuannya agar bisa
mendapatkan bentuk perhatian dari internasional.
3. Organisasi internasional berperan sebagai aktor yang independen. Maksud dari hal ini
yakitu organisasi internasional dapat membuat bentuk keputusan yang sifatnya
didasarkan atas keputusan sendiri dan tidak adanya paksaan atau pengaruh dari
kekuasaan organisasi luar lainnya.

Adapun untuk menjalankan dan melaksanakan fungsi serta peranan dari organisasi
internasional tersebut, menurut Andre Pariera, organisasi internasional dapat menampilkan
bntuk sejumlah perananya baik itu sebagai mediator, inisiator, rekonsiliator, fasilitator, dan
juga determinator [ CITATION And99 \l 1033 ]. Jika berdasarkan penjelasan mengenai teori dari
organisasi internasional serta seperti apa peran dan fungsinya dalam mengatasi permasalahan
yang ada pada negara anggotanya, maka teori ini dapat digunakan dalam menjelasakan serta
memahami peran dari ASEAN yang menjadi organisasi internasional di kawasan Asia
Tenggara. Khususnya dalam melihat seperti apa peran dari ASEAN dalam mengatasi
permasalahan terkiat perebutan pulau Spartly. Adapun alasan mengapa teori organisasi
internasional cocok menjadi pisau analisis untuk kasus ini terlihat dari indikator berupa
peranan organisasi internasional yang dapat menjadi arena, instrumen yang bisa menjadi
wadah dalam menyelesaikan kasus perebutan yang tengah terjadi pada pulau Spartly di
kawasan Laut China Selatan yang juga melibatkan negara anggota ASEAN.

2. Alur Kerangka Pemikiran

Konflik Perebutan Pulau


Spartly

Organisasi
Internasional

Peran ASEAN

Mediator Inisiator Rekonsiliator Fasilitator Determinator


2. Argumentasi Utama

Organisasi internasional menjadi wadah dalam menyelesikan kasus ataupun bentuk


sengketa yang terjadi diantara sesame anggotanya. Adapun dalam hal ini ASEAN sendiri
menjadi organisasi regional di kawasan Asia Tenggara yang dimana memiliki peranan cukup
penting dalam mengatasi masalah perebutan pada pulau Spartly yang ada di kawasan China
Selatan. Adapun peranan dari ASEAN untuk kasus ini dapat beruapa sebagai mediator yang
dimana dapat menghubungkan negara-negara yang terlibat konflik perebutan pulau ini untuk
mencari solusi bersama. Selain itu juga adanya ASEAN juga dapat menjadi inisiator agar
dapat mengajukan inisiasi ataupun solusi bersama agar dapat menyelesaikan permasalahan di
pulau Spartly secara damai. Selanjutnya ASEAN juga dapat menjadi rekonsialiator yang
dimana menjadi wadah yang dapat memulihkan kembali bentuk hubungan dari tiap negara
anggota yang berkonflik dalam perebutan pulau Spartly.

Anda mungkin juga menyukai