KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teoritis
model pembelajaran kooperatif. Aktivitas ini merupakan salah satu pendekatan yang
tepat dimana keaktifan dan keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran
kegiatan jasmani sebagai upaya untuk menjaga kebugaran tubuh. Hal ini sangat
bagus untuk melatih kemampuan kognitif, psikomotorik dan afektif peserta didik.
1. Pendidikan Jasmani
dalam struktur kurikulum 2013, yaitu kelompok mata pelajaran yang kontennya di
kembangkan oleh pusat dan dilengkapi oleh kearifan lokal yang di kembangkan
penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan
permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, uji diri, aktivitas ritmik, akuatik
6
7
(aktivitas air), pendidikan luar kelas (out door Education), dan kesehatan. Materi –
materi semacam ini di sajikan untuk membantu peserta didik agar memahami
mengapa manusia bergerak dan bagaimana cara melakukan gerakan secara aman,
bertahap dan berkelanjutan yang pada gilirannya peserta didik diharapkan dapat
meningkatkan sikap positif bagi diri sendiri dan manghargai manfaat pendidikan
jasmani.
Dengan cara itu, kepekaan sistem saraf anak semakin dikembangkan. Domain
kognitif mencakup pengetahuan tentang fakta, konsep, dan lebih penting lagi
3. Pengertian Lompat
Melompat adalah salah satu dasar gerakan yang sering kita lakukan sehari –
hari, baik di dalam rumah maupun di luar rumah. Melompat mempunyai banyak
berat badan, membuat jantung sehat dan mengurangi selulit. Sehingga gerakan ini
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran
dapat dicapai secara efektif dan efisien” (Jurnal Univ Ganesha, Vol 2 : 2014)
umumnya, yakni (1) metode pemberian tugas, (2) metode diskusi, (3) metode
tanya jawab, (4) metode kerja kelompok (kooperatif learning, (5) metode tutor
kelemahan karena tidak ada satu metode kalau berdiri sendiri merupakan metode
yand dianggap paling baik, guru harus menemukan metode yang sesuia dengan
keadaan pengajaran.Oleh karena itu guru harus dapat menetapkan satu atau
9
gabungan metode yang sesuai untuk dapat dipergunakan dalam pembelajaran pada
peserta didik.
5. Pembelajaran Kooperatif
dan di teliti oleh John Hopkins University. Lebih dari separuh kajian metode
memudahkan peserta didik untuk saling membantu satu sama lain sehingga
dan ilmu. Sebagai seni, pengajaran hendaknya dipandang sebagai proses yang
1. ”Jumlah waktu aktif berlatih ( JWAB ) atau waktu melaksanakan tugas gerak
2. Waktu untuk menunggu giliran relative sedikit, sehingga peserta didik aktif,
11
menekankan pada aktivitas guru. Namun demikian, titik sentral proses belajar
yang telah ditemukan, sehingga dapat digunakan sebagai landasan untuk. Penelitian
Melompati Benda Melalui Pendekatan Part And Whole Pada Peserta Didik Kelas V
pemikiran untuk melakukan penelitian yang serupa tetapi lebih mengarah kepada
mengajar.
dasar melompati benda melalui metode pendekatan bermain dan modifikasi alat
Banjarbaru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
tindakan kelas (PTK) yaitu penelitian dalam bentuk reflektif. Pengamatan pada
waktu proses belajar mengajar berlangsung dan analisis data dilakukan berdasarkan
Berdasarkan analisis data ditemukan bahwa dalam tiga kali pertemuan tiga
peserta didik kelas V Sekolah SDN 1 Komet Kota Banjarbaru menunjukkan bahwa
dilakukan dengan bermain yang di sajikan oleh guru lebih mudah di pahami dan
C. Kerangka Berfikir
yang tidak berjalan semestinya atau peserta didik yang merasa terbebani karena
mereka, tak terkecuali pembelajaran gerak dasar lompat memerlukan perhatian dan
persiapan ekstra dari guru penjas yang bersangkutan, pembelajaran dan tugas gerak
yang akan diberikan kepada peserta didik Sekolah Dasar (SD) perlu disusun dan
pembelajaran pendukung yang menarik dan bervariasi agar peserta didik dapat
13
begerak dengan gembira dan tidak merasa terbebani, serta terhindar dari kejenuhan
D. Hipotesis Tindakan
metode pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar gerak dasar lompat
pada peserta didik kelas V (lima) di SDN 1 Komet Kota Banjarbaru sesuai dengan