Bab2 Taro
Bab2 Taro
maka pendidikan Islam pada hakekatnya tidak boleh lepas dari kedua
at-Tarbiyah.
bagian dari tugas manusia sebagai Khalifah Allah di bumi. Allah adalah
Rabb al-’Alamin juga Rabb al-Nas. Tuhan adalah “yang mendidik makhluk
1
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam Suatu Tinjauan Teoritis Dan Praktis Berdasarkan
Pendekatan Interdisipliner (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), 32.
2
Zuhairini, dkk., Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), 147.
21
22
diajarkan saja, tetapi harus dididik melalui proses pendidikan.” 4 Dari satu
segi, kita melihat bahwa pendidikan Islam itu banyak ditujukan kepada
kebaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan, baik
bagi keperluan diri sendiri maupun orang lain. Di sisi lain, pendidikan
Islam tidak hanya bersifat teoritis saja tapi juga praktis. Ajaran Islam juga
Islam yang benar dan yang mengarahkan pada proses pendidikan Islam, M.
3
M. Arifin, Ilmu Pendidikan, 32.
4
Zakiyah Daradjat, dkk., Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), 28.
23
pula.”5
dapat ditinjau dari segi bahasa dan istilah. Adapun dua segi tersebut
adalah:
maka kita harus melihat di dalam bahasa Arab, karena ajaran Islam itu
5
M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), 16.
6
Zakiyah Daradjat, dkk., Ilmu Pendidikan, 25.
24
optimal.
hal tersebut dapat diartikan bahwa pendidikan Islam yang ada pada
9
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung: Al-Ma’arif, 1964), 24.
26
profesi.
10
Jamaluddin dan Abdullah Ali, Kapita Selekta Pendidikan Islam (Bandung: Pustaka Setia,
1998), 10.
11
Omar Muhammad At-Toumy As-Syaibani, Falsafah Pendidikan Islam (Jakarta: Bulan
Bintang, 1979), 339.
27
iman dan amal soleh. Oleh karena itu pendidikan Islam adalah
12
Jamaluddin Dan Abdullah Ali, Kapita Selekta, 11.
28
menyatakan bahwa, “tugas dari pendidikan Islam meliputi tiga unsur, yaitu
antara potensi dan budaya”. 14 Untuk lebih jelasnya akan penulis uraikan
dunia.
manusia.
demikian tidak akan berguna bila mana manusia itu sendiri sebagai
melalui proses pendidikan yang sesuai dengan ajaran agama yang telah
alam. Hal ini berarti bahwa potensi yang dimiliki manusia akan dapat
dan optimal, sehingga kelak hidupnya dapat berdaya guna dan berhasil
15
Zuhairini, dkk., Filsafat Pendidikan, 38.
31
akhirat.
nilai Islam. Hal ini dikarenakan nilai-nilai Islam akan mati bila nilai-
16
Arifin, Filsafat Pendidikan, 38.
17
Musa Asy’arie, Filsafat Islam Tentang Kebudayaan (Yogyakarta: Lembaga Studi Filsafat
Islam, 1999), 87-88.
33
yang ada dalam setiap ciptaan Allah dan melalui penguasaan kebenaran
nilai akhlakul karimah dan menjadi bagian dari ibadah sebagai wujud
cita-cita bangsa.
18
Ibid., 113-114.
34
pada bentuk pola kehidupan yang positif berdasarkan nilai dan norma
lainnya.
manusia itu sendiri. Manusia sebagai wujud dari eksistensi nafs yang
19
Ibid., 48.
20
Ibid., 74-75.
35
bumi.
optimal.
Kemampuan potensi pada diri manusia itu, baru dapat diwujudkan dan
21
Muhaimin dan Abdul Mujib, Pemikiran Islam, 143.
22
M. Arifin, Filsafat Pendidikan, 34.
36
keinsanan.” 23
Islam adalah :
a.Dasar konstitusional
26
“Pendidikan Islam” di sini harus kita bedakan dengan “Pendidikan Agama Islam”. Hal ini
disebabkan pada realitas kontemporer yang me”mukul rata” dan merancukan pengertian keduanya.
Kedua istilah ini dianggap sama, sehingga ketika seseorang berbicara tentang pendidikan Islam
ternyata isinya terbatas pada pendidikan agama Islam. Dan sebaliknya, ketika seseorang berbicara
tentang pendidikan agama Islam justru yang dibahas di dalamnya adalah tentang pendidikan Islam.
Padahal kedua istilah itu memeliki substansi yang berbeda. Lebih jauh lihat: Muhaimin,
Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah dan Perguruan Tinggi
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), l6
27
PP No 55 Tahun 2007 Tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan, 2.
39
Pancasila
b. Dasar operasional
28
Ahmad Patoni, Metodologi Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Bina Ilmu, 2004), 46.
40
lembaga formal.
Universitas Negara. 29
c.Dasar Religius
29
Ibid., 47.
41
ٌون لِيَ ِنف ُرواْ َكآفَّةً َفلَ ْوالَ َن َف َر ِمن ُك ِّل فِ ْرقَ ٍة ِّم ْن ُه ْم طَآئَِف ة
َ ُان الْ ُم ْؤ ِمن
َ َو َما َك
َ ين َولِيُن ِذ ُرواْ َق ْو َم ُه ْم إِذَا َر َجعُ واْ إِلَْي ِه ْم لَ َعلَّ ُه ْم حَيْ َذ ُر
﴿ ون ِ َّه واْ يِف ال ِّد
ُ لِّيََت َفق
﴾١٢٢
ِ ون بِ الْمعر
وف َو َي ْن َه ْو َن َع ِن َ ون إِىَل اخْلَرْي ِ َويَ أْ ُم ُر
َ ُنك ْم أ َُّم ةٌ يَ ْدع
ُ َولْتَ ُكن ِّم
ُْ َ
عن,عن دودبن مجي ل:ح دثنا عبد اهلل بن دود,حد ثنا مس دد بن مس رهد
فق ال يا أىب, كنت جالسا ىف املس حد دمسق فج أه رج ل:دردإ
ق ال ف إىن مسعت:بلغىن ح دث عن رس ول اهلل صل اهلل عايه وس لم,دردإ
من س لك طريقا يطلب فيه:عن رس ول اهلل صل اهلل عايه وس لم يق ول
وإذ املال ئكت لتضع,ة رق اجلن هل اهلل طريقا به من ط علما س
أجنحتهارضا لطلب العلم ف إن فضل الع امل عل العابد كفضل القمر اليلة
......البدر على سائر الكوكب
Musadad ibnu Musarhad bercerita kepada kami, Abdillah ibn Dawud
bercerita kepada kami, dari Abu Darda’; Saya duduk di masjid
Dimasqo’ datang seorang pria lalu berkata; Ya abi Darda’ berilah
saya hadits dari Rasul SAW. Abi Darda’ menjawab Sesungguhnya saya
pernah mendengar dari Rasul SAW. Beliau bersabda: Barang siapa
berjalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan orang
tersebut untuk menuju berbagai jalan di surga. Para malaikat
mengepakkan sayap keridhaannya untuk orang-orang yang menuntut
ilmu Kelebihan orang yang berilmu dari orang yang beribadah (tanpa
ilmu) bagaikan kelebihan terangnya sinar rembulan pada bulan
purnama mengalahkan sinar berbagai bintang lainnya.. (diriwayatkan
oleh At-Tarmidzi) 33
اق رب الن اس من درجة النب وة اهل العلم واجله اد اما اهل العلم
فدلوالناس على ماجاءت به الرسول واما اهل اجلهاد فجا هدوا بأمسا
)فهم على ما جاءت به الرسل (رواه أبو نعيم
33
Abi Dawud Sulaiman Ibnu As’ad, Sunan Abi Dawud, Juz 3 (Qohirah : Dar al hadits, 1999),
1576.
43
Manusia yang paling dekat kepada derajat kenabian itu ialah orang-
orang yang berilmu dan orang-orang yang berjihad. Adapun orang-
orang berilmu,maka mereka itu memberi petunjuk kepada manusia
berdasarkan apa yang dibawa oleh para rasul. Sedangkan orang-orang
yang berjihad itu berjuang dengan–pedang- rasul itu. 34
d. Dasar psikologi
mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, hanya saja caranya
fitrah manusia tersebut kearah yang benar yang sesuai dengan ajaran
agama Islam.
34
Ibid., 228-229.
35
Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Semarang: Tanjung Mas Inti, 1992), 157.
44
Islam maka terlebih dahulu di sini akan penulis jelaskan yang dimaksud
antara lain:
peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang
beriman dan bertaqwa kepada Allah swt. serta berakhlaq mulia dalam
dapat diketahui bahwa secara garis besar antara tujuan pendidikan dengan
39
Patoni, Metodologi., 44.
40
Busyairi Madjidi, Konsep Pendidikan Para Filusuf Muslim (Yogyakarta: al-Amin Press,
1997), 89-90.
41
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam (Bandung Remaja Rosdakarya, 2004), 78.
46
yang mampu menghadapi segala bentu kehidupan yang lebih layak dan