HAFIZ ALISTIAN
19601241112
Virus corona atau covid-19 saat ini menjadi pandemi bagi banyak negara
di dunia termasuk Indonesia. Berawal dari kota Wuhan, Cina pada akhir desember
2019. Virus ini menyebar dengan cepat hampir ke semua negara hanya dalam
waktu beberapa bulan. Virus corona atau coronavirus adalah kumpulan virus yang
menginfeksi ke dalam sistem pernapasan. Terdapat beberapa kasus, virus ini
hanya menimbulkan terjadinya infeksi pernapasan ringan seperti flu biasa.
Namun, virus ini dapat menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi
paru-paru (pneumonia).
ض ِم ْثلَه َُّن يَتَنَ َّز ُل اأْل َ ْم ُر بَ ْينَه َُّن لِتَ ْعلَ ُموا أَ َّن هَّللا َ َعلَ ٰى ُكلِّ َش ْي ٍء قَ ِدي ٌر َوأَ َّن
ِ ْت َو ِمنَ اأْل َر
ٍ ق َس ْب َع َس َما َوا َ َهَّللا ُ الَّ ِذي خَ ل
هَّللا َ قَ ْد أَ َحاطَ بِ ُكلِّ َش ْي ٍء ِع ْل ًما
“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah
Allâh berlaku padanya, agar kamu mengetahui (memahami) bahwasannya Allâh
Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allâh, ilmu-Nya benar-benar
meliputi segala sesuatu.” (ath-Thalaq/65:12)
Pandemik atau wabah seperti ini pun pernah terjadi pada zaman Rasulullah
SAW. Wabah penyakit thaun, wabah penyakit ini hampir sama dengan virus
corona yaitu dapat menular. Wabah ini terjadi pada era sahabat nabi terutama pada
masa Umar Bin Khattab menjadi khalifah. Tidak hanya itu, Nabi Muhammad pun
pernah menjelaskan tentang wabah thaun ini.
Dalam hadits Shahih Bukhari dan Muslim diriwayatkan dari Amir bin Saad bin
Abi Waqqash, dari ayahnya bahwa ia pernah mendengar ayahnya bertanya kepada
Usamah bin Said, “Apa hadits yang pernah engkau dengar dari Rasulullah
berkaitan dengan wabah thaun?” Usamah menjawab, “Rasulullah pernah
bersabda: wabah thaun adalah kotoran yang dikirimkan oleh Allah terhadap
sebagian kalangan bani israil dan juga orang-orang sebelum kalian. Kalau kalian
mendengar ada wabah thaun di suatu negeri, janganlah kalian memasuki negeri
tersebut. Namun, bila wabah thaun itu menyebar di negeri kalian, janganlah kalian
keluar dari negeri kalian menghindar dari penyakit itu.” (HR Bukhari-Muslim)
Pada hadits diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Rasulullah SAW
menganjurkan tentang apa yang harus dilakukan saat terjadi wabah. Yaitu untuk
tetap berada di tempat wabah tersebut dan tidak keluar masuk wilayah yang
terkena wabah tersebut. Hal ini sesuai dengan kebijakan pemerintah untuk
melakukan segala kegiatan di rumah, termasuk melaksanakan ibadah.
Untuk itu, pemuda muslim juga harus ikut berperan aktif dalam menaati
himbauan pemerintah dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan positif di rumah.
Seperti meluangkan waktu untuk membaca Al-Quran, shalat berjamaah dengan
keluarga, membantu membereskan pekerjaan rumah, dan melakukan olahraga
untuk menjaga daya tahan tubuh agar terhindar dari virus corona. Rasulullah
SAW bersabda:
“Rabbmu kagum dengan pemuda yang tidak memiliki shobwah”[1] [HR. Ahmad]
ُس أَنَّه
ٍ ع َْن َع ْب ِد هَّللا ِ ْب ِن َعبَّا
ْصاَل ِة قُل َّ ير إِ َذا قُ ْلتَ أَ ْشهَ ُد أَ ْن اَل إِلَهَ ِإاَّل هَّللا ُ أَ ْشهَ ُد أَ َّن ُم َح َّمدًا َرسُو ُل هَّللا ِ فَاَل تَقُلْ َح
َّ ي َعلَىال ٍ ال ِل ُم َؤ ِّذنِ ِه فِي يَوْ ٍم َم ِط
َ َق
َاس ا ْستَ ْن َكرُوا َذاكَ فَقَا َل أَتَ ْع َجبُونَ ِم ْن َذا قَ ْد فَ َع َل َذا َم ْن هُ َو َخ ْي ٌر ِمنِّي إِ َّن ْال ُج ُم َعة
َ َّصلُّوا فِي بُيُوتِ ُك ْم قَا َل فَ َكأ َ َّن الن
َ
ِ ْين َوالدَّح
ض ِ ِّت أَ ْن أُ ْخ ِر َج ُك ْم فَتَ ْم ُشوا فِي الطُ ع َْز َمةٌ َوإِنِّي َك ِر ْه
dari Abdullah bin Abbas dia mengatakan kepada muadzinnya ketika turun hujan
(pada siang hari Jum’at), jika engkau telah mengucapkan “Asyhadu an laa ilaaha
illallaah, asyhadu anna Muhammadan Rasulullah,” maka janganlah kamu
mengucapkan “Hayya alash shalaah,” namun ucapkanlah shalluu fii buyuutikum
(Shalatlah kalian di persinggahan kalian).” Abdullah bin Abbas berkata;
“Ternyata orang-orang sepertinya tidak menyetujui hal ini, lalu ia berkata;
“Apakah kalian merasa heran terhadap ini kesemua? Padahal yang demikian
pernah dilakukan oleh orang yang lebih baik dariku (maksudnya Rasulullah saw).
Shalat jum’at memang wajib, namun aku tidak suka jika harus membuat kalian
keluar sehingga kalian berjalan di lumpur dan comberan.” (HR. Bukhori Muslim
dari Abdullah ibn Abbas).
Dari hadits di atas terdapat pelajaran yang dapat kita ambil bahwa pada saat itu
hanya terjadi hujan, namun para jamaah dianjurkan untuk shalat di rumah agar
tidak kehujanan dan kotor. Hal itu menjadi jelas ketika terjadi pandemik ini semua
kegiatan beribadah di masjid hendaknya diberhentikan terlebih dahulu untuk
menjaga kesehatan setiap umat muslim.
https://suaraislam.id/hikmah-dan-pelajaran-dari-wabah-covid-19/
https://almanhaj.or.id/3467-kehendak-allah-al-iraadah-ar-rabbaaniyyah.html
https://almanhaj.or.id/3891-marifatullah-gerbang-utama-menuju-kesempurnaan-
iman-kepada-allah-azza-wa-jalla-1.html
https://republika.co.id/berita/q7wox4430/deretan-sahabat-nabi-yang-pernah-
membahas-wabah-penyakit
https://www.madaninews.id/10994/sikap-seorang-mukmin-dalam-menghadapi-
pandemi-corona.html
https://almanhaj.or.id/5766-haditshadits-yang-berkaitan-dengan-pemuda.html
https://tirto.id/tata-cara-memandikan-menyucikan-jenazah-pasien-corona-covid-
19-eKo1