Anda di halaman 1dari 10

PERENCANAAN KAPAL IKAN UNTUK NELAYAN DAERAH TEGAL

Ir. Kiryanto, MT, Untung Budiarto


Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik UNDIP

ABSTRAK

Dalam penelitian ini direncanakan kapal penangkap ikan jenis purse seine 50 GT untuk
daerah tangkapan nelayan kota Tegal yang efektif dan efisien dari segi teknis. Mengingat kapal
tradisional yang sudah beroperasi memiliki banyak kerugian dari segi waktu berlayar dan biaya
operasional. Perencanaan kapal ini dimulai dengan penentuan parameter-parameter atau
batasanbatasan yang sesuai dengan usaha penangkapan yang akan dijalankan. Perencanaan ini
menggunakan metode perbandingan harga displacement kapal dan volume dari ruang muat kapal
dari kapal pembanding yang kemudian menghasilkan ukuran utama kapal baru.
Dalam melaksanakan penelitian ini dilakukan beberapa tahapan perancangan yaitu
perhitungan ukuran utama, membuat rencana garis, rencana umum, analisa hidrostatik, hambatan
kapal, stabilitas kapal dan analisis olah gerak kapal. Serta perhitungan jaring purse seine yang akan
digunakan dan motor induk berdasarkan hasil perhitungan daya motor sesuai dengan hambatan yang
dialami kapal.
Hasil perancangan kapal penangkap ikan ini didapatkan hasil analisa hidrostatik, stabilitas
dan olah gerak serta gambar rencana garis dan rencana umum kapal. Dari hasil hidrostatik, letak
titik bouyancy terletak dibelakang midship kapal sejauh 0.360 m. Pada tinjauan stabilitas, hasil
menunjukkan nilai GZ terbesar dan periode oleng tercepat terjadi pada saat kapal dengan muatan
kosong tanpa ada isi yaitu pada saat kapal bersandar didermaga. Pada tinjauan olah gerak, kapal
penangkap ikan memiliki olah gerak yang baik terbukti dengan tidak terjadinya deck wetness .

Kata kunci : Kapal penangkap ikan, purse seine, jaring purse seine, hambatan, stabilitas, olah gerak
kapal.

1. PENDAHULUAN dikota tegal masih belum maksimal. Hal ini


dikarenakan kapal yang mereka gunakan untuk
1.1. Latar Belakang menangkap ikan masih menggunakan
Kota Tegal merupakan salah satu kota yang kapalkapal dengan ukuran yang kecil ( < 30 GT)
berbatasan langsung dengan pantai utara pulau sehingga kapal tersebut tidak bisa untuk mencari
jawa yang terletak di provinsi Jawa Tengah, ikan didaerah laut yang lebih dari 12 Mil Laut.
dengan luas wilayah ± 39,68 km2, dan dengan Karena pada dasarnya, kapal-kapal ikan yang
panjang garis pantai yang menghadap laut jawa berukuran dibawah 30 GT hanya bisa melaut di
sepanjang ± 9,7 km dengan jumlah penduduk ± daerah yang kurang dari 12 Mil Laut. Oleh
253.072 jiwa. Kota Tegal Terletak diantara karena itu, dibutuhkan kapal dengan ukuran
109°08’ - 109°10’ Bujur Timur dan 6°50’ - yang lebih besar dari 30 GT untuk menangkap
6°53’ Lintang selatan.. Kota Tegal terdiri dari 4 ikan didaerah 12 Mil Laut.
kecamatan dan 27 kelurahan /desa. Rancangan dari kapal ini mempunyai
Dengan panjang garis pantai ± 9,7 km daerah pelayaran yang lebih dari 12 Mil Laut
yang terbentang di kota Tegal, maka tidak heran maka alat tangkap yang diguanakan adalah alat
membuat 12.013 orang penduduk tegal memilih tangkap jenis Purse seine. Alat ini dipilih
menjadi nelayan. Hal ini membuat kota Tegal Karena Purse seine merupakan alat tangkap
menjadi penghasil ikan laut terbesar ketiga di yang paling banyak digunakan untuk
Jawa Tengah setalah pekalongan dan batang. menangkap ikan-ikan pelagis kecil di Laut Jawa.
Namun dari data-data yang ada pada saat ini, Untuk membantu para nelayan dan dalam
hasil tangkapan dari nelayan-nelayan yang ada menyosong program pemerintah dalam hal
Restrukturisasi kapal ikan di Indonesia, 4. Menentukan motor induk berdasarkan
hasil perhitungan daya motor sesuai
KAPAL- Vol. 9, No.3 Oktober 2012

dengan hambatan kapal.


157 5. Perhitungan konstruksi profil kapal kayu
khususnya untuk daerah tegal maka dibutuhkan yang sesuai dengan standard BKI
penelitian lebih lanjut dalam proses
pembuatan/perancangan kapal yang sesuai
dengan karakteristik ombak, ikan, dan angin di 2. TINJAUAN PUSTAKA
wilayah penangkapan ikan nelayan-nelayan 2.1. Tinjauan Umum Kapal Penangkap
kota tegal. Agar nantinya hasil tangkapan yang Ikan Jenis Purse Seine
didapat oleh nelayan bisa maksimal dan tidak Purse seine adalah alat yang digunakan
merugi dalam hal pendapatan mereka sendiri. untuk menangkap ikan pelagic yang membentuk
Oleh karena itu penulis mengambil judul “ gerombolan. Menurut buku Fish methods
Perancangan Kapal Penangkap Ikan jenis purse (Ayodhyoa, 1985), ikan yang menjadi tujuan
seine 50 gt untuk untuk daerah tangkapan penangkapan dari purse seine adalah ikan – ikan
Nelayan Kota Tegal ”. “pelagic shoaling species” yang berarti ikan –
ikan tersebut haruslah membentuk gerombolan,
1.2. Perumusan Masalah berada di dekat dengan permukaan air dan
sangatlah diharapkan pula gerombolan ikan
Dalam penelitian ini diambil beberapa tersebut tinggi,yang berarti jarak ikan dengan
rumusan masalah sebagai berikut : ikan lainnya haruslah sedekat mungkin. Prinsip
1. Ukuran utama kapal baru sesuai tidak penangkapan ikan dengan purse seine adalah
dengan daerah pelayaran nelayan kota melingkari gerombolan ikan dengan jaring,
tegal? sehingga jaring tersebut membentuk dinding
2. Bagaimana karakteristik ? vertical, dengan demikian gerakan ikan kearah
3. Rencana umum kapal berdasarkan rencana horizontal dapat dihalangi. Setelah itu, bagian
garis ( lines plan )? bawah jaring dikerucutkan untuk mencegah ikan
4. Besarnya daya motor yang diperlukan? lari kebawah jaring.
5. Bagaimana Konstruksi kapal? Kapal purse seine harus mempunyai
kemampuan untuk beroperasi di daerah perairan
1.3. Tujuan Penelitian pantai dengan berbagai kondisi cuaca dan iklim,
sehingga kapal purse seine termasuk dalam
Berdasarkan latar belakang di atas maka kapal perikanan pantai. Perkembangan teknologi
maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah : kapal purse seine semakin maju dengan
1. Perancangan lines plan dengan ukuran jangkauan daerah penangkapan (Fishing
utama kapal disesuaikan dengan GT kapal ground) semakin luas dan jenis ikan yang
yang telah direncanakan. tertangkap semakin beragam. Kapal purse seine
2. Mengetahui karakteristik kapal dengan sangat memerlukan adanya tempat penyimpanan
perhitungan hydrostatik, hambatan, jaring, ruang akomodasi, gardan (line Hauler)
stabilitas kapal dan analisa olah gerak sehingga operasi penangkapan berjalan dengan
kapal. cepat dan efisien.
3. Pembuatan rencana umum kapal
berdasarkan ukuran utama dan
perencanaan jaring purse seine yang akan
digunakan.

158
KAPAL- Vol. 9, No.3 Oktober 2012
perhitungan, dan karena dilakukannya
pengulangan tersebut maka metode ini sering
juga disebut metode spiral. Ukuran-ukuran
pokok kapal rancangan dihitung dengan
menggunakan persamaan-persamaan empiris.
Metode yang digunakan dalam penelitian
untuk perancangan Kapal penangkap ikan jenis
purse seine 50 GT ini menggunakan trial and
Gambar 1. Pengoperasian kapal ikan tipe error method dengan menentukan ukuran utama
purse seine kapal secara berulang-ulang kali sampai
dihasilkan ukuran utama kapal yang sesuai
2.1.1 Metode Perbandingan dengan kapal yang akan dirancang dalam tulisan
(comparison method) ini ukuran kapal 50 GT. Dan selanjutnya
Merupakan metode perancangan kapal dilakukan pengecekan perbandingan ukuran
yang mensyaratkan adanya satu kapal utama kapal baru yang harus sesuai dengan
pembanding dengan type yang sama dan telah aturan yang telah ada tentang kapal perikanan
memenuhi criteria rancangan (stabilitas, jenis purse seine dengan konstruksi kayu.
kekuatan kapal, dll.) dan mengusahakan hasil
yang lebih baik dari kapal yang telah ada ( kapal 2.1.3. Metode Kompleks (Complexs Solutions)
pembanding ). Ukuran-ukuran pokok kapal atau Metode Matematis
dihasilkan dengan cara mengalikan ukuran (Mathematical Method).
pokok kapal pembanding dengan faktor skala Pada rancangan dengan metode matematis,
(scale factor). seluruh ukuran pokok kapal rancangan dihitung
dengan menggunakan persamaan-persamaan
2.1.2. Metode Statistik matematis sehingga ketelitiannya cukup besar
(Statistical Method). dan hampir tidak diperlukan koreksi dalam
perencanaan pembuatan kapal. Akan tetapi
Merupakan metode perancangan kapal metode ini jarang digunakan dalam
yang mensyaratkan penggunaan data kapalkapal merencanakan kapal, kecuali jika
dengan type yang sama yang telah dibangun dan dikombinasikan dengan metode yang lain,
beroperasi serta memenuhi kriteria rancangan. missal metode perbandingan dan metode
Dari data statistik ukuran kapal-kapal tersebut statistik.
kemudian ditentukan persamaan statistik yang
pada hakekatnya adalah pendekatan rata-rata 2.1.4 Metode Penentuan Hambatan Kapal
terhadap ukuran-ukuran kapal tersebut. Hal Sejalan dengan semua pengembangan
yang perlu diperhatikan dalam penggunaan teknik, cara-cara yang digunakan untuk
metode statistik adalah memperbaiki secara memprediksi hambatan kapal telah berkembang
terus menerus semua statistik dari data – data pesat dari waktu ke waktu. Salah satu cara yang
kapal baru sehingga kemungkinan kesalahan biasa digunakan untuk memprediksi hambatan
akan dapat diperkecil. kapal adalah menggunakan analisa dimensional
dari data empiris. Pendekatan ini merupakan
2.1.3 Metode Iterasi / trial and error (Iteration metode utama yang digunakan oleh semua
Method). aplikasi penghasil kecepatan/tenaga pada kapal
Rancangan kapal dengan metode iterasi kecil.
pada dasarnya adalah pengembangan dari Masing-masing perancang dan arstitek
metode perbandingan dan metode statistik tetapi perkapalan sepertinya tidak asing dengan analisa
dilakukan secara berulang-ulang dengan koreksi dimensional data set yang lebih popular yaitu
pada setiap pengulangan. Ukuran pokok kapal Savitsky, Holtrop, Series 60, Van Oortmertsen,
rancangan yang dihasilkan cukup akurat karena Compton. Namun tidak selalu metode-metode
telah dilakukan koreksi setiap kali pengulangan
159
KAPAL- Vol. 9, No.3 Oktober 2012
tersebut berhasil digunakan. Kelemahan dari
metode-metode tersebut, beberapa orang
berpendapat bahwa metode-metode tersebut
perlu validasi untuk mendapatkan prediksi yang
nyata. Namun sangat tidak mungkin untuk
mendanai program pengujian untuk setiap
perancang, khususnya untuk kapal-kapal kecil
dimana anggaran sangat terbatas. Meskipun
demikian banyak perancang tetap berusaha
keras mencoba menemukan kombinasi dari Gambar 2. Macam Gerak Kapal Sesuai
“faktor tiruan” yang menghasilkan jawaban Sumbunya
yang masuk akal.
Salah satunya adalah dengan memodelkan 3. METODOLOGI PENELITIAN
bentuk lambung kapal secara 3 (tiga) dimensi
yang selanjutnya penentuan hambatan diuji Metodologi yang dipergunakan dalam
dengan paket perhitungan yang telah terintegrasi penelitian ini adalah simulasi komputasi yang
pada software. Hullspeed version 11.12 adalah menggunakan bantuan komputer untuk
salah satu software yang dapat digunakan untuk perhitungan dari kapal rancangan ini. Adapun
prediksi besarnya hambatan kapal dari beberapa ringkasan metodologi dari penelitian ini adalah
interval kecepatan. sebagai berikut

2.2. Gerak Kapal


Pada dasarnya kapal yang berada diatas
permukaan laut akan selalu memperoleh gaya
external yang menyebabkan kapal bergerak
(ship moving). Gerakan kapal ini disebabkan
adanya factor dari luar terutama oleh
gelombang. Dalam memperoleh perlakuan dari
gelombang kapal mengalami 2 jenis gerakan
yaitu :
1. Gerakan rotasi, gerak ini merupakan gerak
putaran meliputi :
• rolling
• pitching
• yawing
2. Gerakan linear, gerak ini merupakan gerak .
lurus beraturan sesuai dengan sumbunya
meliputi : 4. PERHITUNGAN&ANALISA DATA
• surging
• swaying 4.1. Penentuan Ukuran Utama
• heaving seperti yang
ditunjukkan pada gambar dibawah ini,
Metode yang digunakan dalam penelitian
untuk perancangan Kapal penangkap ikan jenis
purse seine 50 GT ini menggunakan trial and
error method dengan menentukan ukuran utama
kapal secara berulang-ulang kali sampai
dihasilkan ukuran utama kapal yang sesuai
dengan kapal yang akan dirancang dalam tulisan
ini ukuran kapal 50 GT. Dan selanjutnya
160
KAPAL- Vol. 9, No.3 Oktober 2012
dilakukan pengecekan perbandingan ukuran = 0,85 bagi kapal-kapal dengan bentuk
utama kapal baru yang harus sesuai dengan dasar rata, secara umum digunakan bagi
aturan yang telah ada tentang kapal perikanan kapal tongkang.
jenis purse seine dengan konstruksi kayu. = 0,70 bagi kapal-kapal dengan bentuk
Dengan menggunakan rumus dari dasar agak miring dari tengah ke sisi
perhitungan GT kapal dan perbandingan ukuran kapal, secara umum digunakan bagi
utama kapal penangkap ikan jenis purse seine kapal motor.
sebagai validasi dalam penentuan ukuran utama = 0,50 bagi kapal-kapal yang tidak
kapal, maka didapatkan ukuran utama kapal termasuk golongan diatas dan secara
yang baru. Berdasarkan Peraturan Menteri umum bagi kapal layar atau kapal layar
Perhubungan Nomor : KM 6 Tahun 2005 motor.
tentang Pengukuran Kapal, metode pengukuran V2 =l x b(r) x d(r)
dalam negeri (*) adalah sebagai berikut : Dimana :
GT = 0,25 x V V2 = Volume ruangan di atas geladak utama
(m3) l = Panjang ruangan (m), diukur
Keterangan :
hingga kesebelah dalam kulit atau plat
GT = Gross Tonnage atau tonase kotor (RT)
dinding
0,25 = faktor
(*)
V = Volume ruang tertutup yang berada
b(r) = Lebar rata-rata (m), diukur hingga
dalam kapal (m3)
kesebelah dalam kulit atau plat dinding
= V1 + V2
(*)
V1 = Volume ruangan di bawah geladak
d(r) = Tinggi rata-rata (m), tinggi ruang
utama (m3)
bangunan atas diukur dari sebelah atas
V2 = Volume ruangan di atas geladak utama geladak sampai sebelah bawah geladak
diatasnya; tinggi kepala palkah diukur
(m3)
dari sebelah bawah geladak sampai
V1 =Ldl x Bdl x D x F 1 sebelah bawah tutup kepala palkah (*)
Setelah melakukan percobaan sebanyak 5
Dimana :
kali dalam menentukan ukuran utama kapal
V1 = Volume ruangan di bawah geladak
didapatkan ukuran utama kapal baru yang sesuai
utama (m3)
dengan penelitian yaitu kapal penangkap Ikan
Ldl = Panjang (m), diperoleh dengan dengan
jenis purse seine 50 GT.
mengukur jarak mendatar antara titik
Ukuran Utama Kapal
temu sisi luar kulit lambung dengan
• LOA = 16.85 m
linggi haluan dan linggi buritan pada
• Ldl = 16.25 m
ketinggian geladak atas pada bagian
• BOA = 5,80 m
sebelah atas dari rimbat tetap (*)
• D = 2,45 m
Bdl = Lebar (m), diperoleh dengan mengukur
• T = 1.90 m
jarak mendatar antara kedua sisi luar
• Cb = 0,56
kulit lambung pada bagian kapal yang
• Displ. = 92,991 Ton
terlebar,tidak termasuk pisang-pisang
(*) Rangkuman data-data ukuran utama kapal
D = Tinggi (m), diperoleh dengan mengukur yang dilakukan sebagai percobaan sehingga
jarak tegak lurus ditengah-tengah lebar didapatkan ukuran utama kapal yang diinginkan
pada bagian kapal yang terlebar dari dapat dilihat pada table 1.
sebelah bawah alur lunas sampai bagian
bawah geladak atau sampai garis 4.2. Rencana Umum Kapal
melintang kapal yang ditarik melalui
kedua sisi atas rimbat tetap
F1 = Faktor (*)
161
KAPAL- Vol. 9, No.3 Oktober 2012
Pada pembahasan kali ini, akan dijelaskan 3. Tangki Air Tawar (Wfw)
mengenai mesin induk yang Penentuan besarnya volume tanki air tawar
digunakan, besarnya volume tangki bahan bakar, direncanakan untuk menampung persediaan air
pelumas, air tawar untuk pendingin mesin tawar untuk kebutuhan pendingin mesin utama
selama kapal beroperasi dan berat jaring purse (Wfw) engine. Kebutuhan air tawar untuk
seine yang digunakan. 1. Tanki bahan bakar pendingin motor induk sebagai berikut :
(Wfo) Berat air tawar terdiri dari 2 macam :
- Berat air tawar untuk ABK (Pa1)
Pf  aEHPMe EHPAeCf - Berat air tawar untuk pendingin mesin
(Pa2)
a. Berat air tawar untuk ABK :
V
1000 dimana: a = 600
Pa1  aZ Ca1
Seamiles
V = 8 Knots 24Vs1.000
EHP Me = 98% x BHP Me Dimana :
= 98% x 250 Z = Jumlah ABK = 15 orang
= 245 HP Ca1 = 50 Kg/org/hari Jadi
EHP Ae = 20% x BHP Me :
= 20% x 250
= 49 HP Pa1
Cf = 0,18 ton/BHP/jam Pa1 2,678 Ton
Pf = Untuk cadangan 10% :
Pa1110%2,678
Pf = 3,969 Ton Untuk cadangan bahan
Pa1 2,946Ton
b. Berat air tawar untuk pendingin mesin
bakar ditambah 10% :
Pf = 110% x 3.969
Pf = 4,37 Ton Pa2  aEHPMe EHPAeCa2
Spesifikasi volume bahan bakar = 1,25
m3/ton V 1000
Vf = 4,37 / 1,25 Dimana : Ca2 = 0,04
Vf = 3,493 m3 Kg/BHP/jam Jadi :
2. Tangki Minyak Pelumas ( Wsc )
Pa2=
Pl  aEHPMe  EHPAeCl = 0.088 Ton
Untuk cadangan 10% :
V 1000 Pa2 110%0,088
Cl = 0,0025 Kg/HP jam(0,002~0,0025) Pa2  0,097 Ton
Berat air tawar total adalah :
Pl = Pa= Pa1 + Pa2
Pl = 0.055 Ton Pa= 2,946 + 0,097
Untuk cadangan minyak lumas ditambah Pa= 3,04 Ton
10% : Pl = 110% x 0,055 Pl = 0,0605 Ton = 3 Ton
Spesifikasi volume minyak lumas = 1,25
m3/ton 4. Perhitungan Dimensi dan Berat Jaring Purse
Vl = 0,0605 / 1,25 seine
Vl = 0,0484 m3
162
KAPAL- Vol. 9, No.3 Oktober 2012
Panjang dan dalam minimum purse seine,
80
ukuran kantong Van
• Panjang purse seine 60 Oort
= 15 x panjang kapal ( LOA ) meer
40 sen
= 15 x 16,86
= 252,9 m 20 Holtr
Maka panjang jaring diambil 300 m op
• Dalam minimum 0
= 10 % dari panjang purse seine 1 9 172533
= 10 % x 253 m
=25,3 m Gambar 3. Grafik Perbandingan
• Panjang dan dalam bunt (kantong) Resistance- Speed dari uji model
minimum = panjang kapal 1500
jumiah berat pemberat (di udara) berkisar
antara 1/2 dan 2/3 dari berat jaring (di udara). Van
1000
Oortmeers
Jumlah berat pemberat (di udara) per meter en
panjang ris bawah umumnya antara 1 dan 3 kg 500 Holtrop
(untuk purse seine dengan ukuran mata kecil
yang digunakan untuk menangkap ikan-ikan 0
pelagis kecil yang memiliki kedalaman tinggi, 1 7 13 19 25 31 37
jumlah pemberat per meter kadang-kadang
diperbesar, sedangkan untuk purse seine tuna Gambar 4. Grafik Perbandingan
yang besar jumlah sampai 8 kg/meter. Power - Speed dari uji model
Maka : Berdasarkan perhitungan di atas maka
• Berat jaring per Meter =.8 Kg/Meter dapat ditentukan besarnya daya mesin yang
2/3 dibutuhkan untuk menggerakkan kapal sebagai
= 12 Kg/Meter berikut :
• Berat Jaring Total EHP = Rt x Vs
= 300 Meter x 12 Kg/Meter Rt = Hambatan total Kapal ( dari data Hull
= 3,6 Ton speed)
• Besar ruangan di kapal yang diperlukan Vs = Kecepatan service kapal
untuk purse seine = 8 Knot
V ( m3 ) = 5 x Berat (ton) Purse seine = 0,5144 x 8 Knot
di udara (1 Knot = 0,5144 m/s)
= 5 x 3,6 Ton = 3,6008 m/s
EHP= 6,92 kN x 3,6008 dibandingkan pada kondisi lain kapal hal ini EHP= 24,92 kW 1
dikarenakan kapal pada kondisi ini memiliki
EHP= 24,92. 1000 / 735,4990 momen kopel (righting moment) yang cukup
= 18 m 3 HP = 735,499 Watt
EHP= 33,878Hp
BHP = EHP / 0,173 (untuk kapal kayu)
4.3. Hambatan dan Motor Kapal
= 33,878 Hp / 0,173
= 195,828 Hp
Dari hasil analisa menggunakan hull speed
version 11.12 diketahui bahwa besarnya BHP mesin induk 250 HP dengan data mesin
hambatan yang dialami kapal pada kecepatan sebagai berikut :
maksimum sebesar 6,92 kN dan • Merk Mesin : Yuchai
• Tipe Mesin : YC6A250C
• Daya Mesin : 250 Hp
• RPM : 2200 putaran/menit
163
KAPAL- Vol. 9, No.3 Oktober 2012
• Berat Mesin : 780 kg Pada heading 180 derajat kapal penangkap
• Panjang : 1450 mm ikan ini mempunyai amplitudo gerakan heaving
• Lebar : 930 mm dan pitching yang lebih besar dibanding pada
• Tinggi : 1150 mm heading 0, 45, 90 dan 135 derajat. Kemudian
pada heading 90 derajat amplitudo gerakan
4.4. Hidrostatik Kapal rolling dari kapal pengangkap ikan lebih besar
dibanding pada heading 45 derajat.
Hasil perhitungan hidrostatik, kapal Dari hasil analisa velocity menunjukkan
memiliki displacement sebesar 92,991 ton bahwa arah masuk gelombang (wave heading)
dengan coeffisien block ( Cb ) = 0.56 dan letak mempengaruhi kenyamanan kapal. Pada
LCB = -0.360 (belakang midship kapal). heading 180 derajat kapal penangkap ikan ini
mempunyai kecepatan gerakan (velocity)
4.5. Stabilitas dan Periode Oleng Kapal heaving dan pitching yang lebih cepat dibanding
pada heading 0, 45, 90 dan 135 derajat.
Dari hasil analisa stabilitas kapal, nilai GZ Kemudian pada heading 45 derajat kecepatan
maksimum terjadi pada kondisi VII atau pada gerakan (velocity) rolling dari kapal penangkap
saat kapal bersandar didermaga setelah ikan ini lebih cepat dibanding pada heading 90
melakukan pelayaran dengan berat muatan derajat.
adalah nol. Hal ini menunjukkan bahwa pada Dan dari hasil analisa olah gerak kapal
saat kapal bersandar didermaga, kapal dapat disimpulkan bahwa kapal penangkap ikan
mempunyai momen pembalik justru yang paling memiliki kemampuan untuk tidak mengalami
besar nilainya dikarenakan kapal pada kondisi deck wetness pada semua heading yang dialami
ini memiliki momen kopel (righting moment) oleh kapal.
yang cukup besar pula.
Dari perhitungan periode oleng kapal,
menunjukkan bahwa semakin muatan dan berat 4.7. Perhitungan Konstruksi Kapal
consumable berkurang nilai dari MG semakin
besar dan nilai periode oleng kapal semakin 1. Berdasarkan hasil pengukuran data di
kecil. Nilai MG terkecil terjadi pada kondisi II lapangan, maka selanjutnya kita
yang menyebabkan kapal memiliki waktu paling memerlukan ukuran-ukuran utama yang
lambat untuk kembali ke posisi tegak kecil pula. nantinya akan dipergunakan untuk
menghitung ukuran-ukuran profil pada buku
4.6. Olah Gerak Kapal Peraturan Konstruksi Kapal Kayu BKI.
Disamping itu dari ukuran-ukuran tersebut
Pada penelitian ini perhitungan olah gerak dapat diperoleh angka-angka penunjuk
kapal menggunakan program Seakeeper 11.12. untuk perhitungan modulus-modulusnya.
Dan data yang diambil sebagai pedoman dalam Berikut adalah dari perhitungan konstruksi
analisa olah gerak kapal kapal penangkap ikan untuk kapal dengan konstruksi kayu: a.
di daerah pelayaran yang menjadi obyek Lunas Kapal
penelitian menggunakan data gelombang yang 220 mm x 340 mm
telah ditetapkan oleh WMO (World b. Linggi Haluan Kapal
Meteorological Organization). 190 mm x 280 mm
Nilai amplitudo dan velocity (kecepatan c. Gading-Gading
gerak) menunjukkan bahwa amplitudo dan 93 mm x 144 mm
velocity berpengaruh linier terhadap kondisi d. Jarak Gading = 380 mm
gelombang. Semakin buruk kondisi gelombang e. Tinggi Wrang = 247 mm
maka nilai amplitudo dan kecepatan gerakan f. Galar Balok = 275 mm x 65 mm
semakin besar. g. Galar Kim = 245 mm x 47 mm
h. Balok Geladak

164
KAPAL- Vol. 9, No.3 Oktober 2012
152 mm x 138 mm terjadi pada kondisi II yang
i. Tebal Kulit Geladak = 51 mm menyebabkan kapal memiliki waktu
j. Tebal Kulit Lambung = 49 mm paling lambat untuk kembali ke posisi
k. Sekat Ruang Muat tegak dibandingkan pada kondisi lain.
88 mm x 137 mm d) Untuk menganalisa olah gerak kapal,
l. Sekat Tubrukan penulis menggunakan data gelombang
99 mm x 149 mm yang telah ditetapkan oleh WMO
m. Pondasi Mesin (World Meteorological Organization)
225 mm x 235 mm karena nilainya lebih besar atau ekstrim
dari data gelombang pada laut obyek
5. KESIMPULAN penelitian dan didapatkan hasil bahwa
kapal kapal penangkap ikan mempunyai
Berdasarkan dari hasil penelitian yang olah gerak yang baik pada semua
dilakukan yaitu Perancangan Kapal penangkap kondisi laut dan semua sudut heading.
ikan jenis purse seine 50 GT untuk daerah Hal ini terbukti dari tidak terjadinya
tangkapan nelayan kota Tegal, maka dapat deck wetness atau masuknya air ke
disimpulkan beberapa informasi teknis sebagai dalam dek kapal.
berikut: 3. Perhitungan daya mesin yang akan
1. Dengan menggunakan metode perancangan digunakan penulis menggunakan
perbandingan optimasi dari kapal perhitungan manual sehingga didapatkan
pembanding dan perbandingan displacement Power sebesar 195,828 HP. Dari hasil
dengan kapasitas muat ikan pada kapal tersebut, maka dipilihlah motor penggerak
maka didapatkan ukuran utama kapal yaitu: berupa mesin yuchai type YC6A250C
Loa = 16,85 m dengan power daya inboard diesel sebesar
Ldl = 16,25 m 250 HP.
B = 5,80 m 4. Hasil General Arrangement (rencana
D = 2,45 m umum) menunjukkan bahwa kapal
penangkap ikan ini memiliki ruangan yang
T = 1,90 m
cukup untuk menyimpan seluruh jaring
2. a) Hasil perhitungan hidrostatik, kapal
purse seine dengan panjang jaring 300 m
memiliki displacement sebesar 92,991 ton
dan dengan daya jelajah atau alur pelayaran
dengan coeffisien block ( Cb ) = 0.555 dan
sejauh 600 sea mile, kapal penangkap ikan
letak LCB = -0.360.
ini membutuhkan bahan bakar 4.37 Ton,
b) Hasil perhitungan hambatan dengan
minyak peumas 0,0605 Ton dan air tawar
analisa Hullspeed version 11.12 dengan
untuk pendingin mesin sebesar 3 Ton.
kecepatan penuh V = 8 knot didapatkan
5. Hasil perhitungan konstruksi profile kapal
nilai resisten dan power dengan metode
kayu untuk kapal penangkap ikan jenis
van Oortmeersen. Nilai resisten yang
purse seine 50 GT ini antara lain: a. Lunas
dialami kapal sebesar 6,92 kN dan
Kapal
power sebesar 88,95 HP.
= 220 mm x 340 mm
c) Hasil analisa stabilitas menunjukkan
b) Linggi Haluan Kapal
bahwa kapal memiliki nilai GZ
maksimum terjadi pada kondisi VII atau = 190 mm x 280 mm
pada saat kapal bersandar didermaga c) Gading-Gading
setelah melakukan pelayaran dengan = 93 mm x 144 mm
berat muatan adalah nol. Dan nilai MG d) Jarak Gading = 380 mm
terbesar juga terjadi pada kondisi VII e) Tinggi Wrang = 247 mm
yang menyebabkan kapal memiliki f) Galar Balok = 275 mm x 65 mm
waktu tercepat untuk kembali ke posisi g) Galar Kim = 245 mm x 47 mm
tegak. Sedangkan nilai MG terkecil h) Balok Geladak

165
KAPAL- Vol. 9, No.3 Oktober 2012
= 152 mm x 138 mm ..............., 1996. Buku Peraturan Klasifikasi Dan
i) Tebal Kulit Geladak = 51 mm Konstruksi Kapal Laut. Peraturan Kapal
j) Tebal Kulit Lambung = 49 mm Kayu. Biro Klasifikasi Indonesia. Jakarta.
k) Sekat Ruang Muat ..............., ......., Perancangan Solar Cold Storage
= 88 mm x 137 mm For Traditional Fisheries.
l) Sekat Tubrukan Bab IV.
= 99 mm x 149 mm Penelitian. Universitas Indonesia. Jakarta.
m) Pondasi Mesin Fuad. 2006. Analisis Efisiensi Operasi
= 225 mm x 235 mm Penangkapan Kapal Purse Seine Di
Perairan Probolinggo. Tesis. Institut
6. DAFTAR PUSTAKA Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.
Dubrousky , V. 2001. Multi Hull Ships. ............., 2010,.................................,
Backtone Publishing Company. USA. Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa
Tengah.
Semarang.

Ngumar, H.S. 2004. Identifikasi Ukuran Kapal.


Departemen Pendidikan
Nasional.
Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan
Menengah. Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan. Jakarta.
Prayugo, S. 2005. Perancangan Kapal
Penyeberangan Yang Sesuai Untuk Rute
Situbondo – Sumenep – Kangean.
Penelitian. Jurusan Teknik Perkapalan.
Fakultas Teknologi Kelautan. Institut
Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.
Santoso, IGM., Sudjono, YJ. 1983. Teori
Bangunan Kapal. Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. Indonesia.
Siswanto, D. 1988. Teori Tahanan Kapal I.
Fakultas Teknologi Kelautan. Institut
Teknologi 10 November. Indonesia.
Watson, D.G.M. 1998. Practical Ship Design.
British Library Cataloguing. Netherlands.
Parsons, Michael G.,….., “ Chapter 11
Parametric Design “,......, .......
Prado, J. and Dremiere, P.Y. 1991. Fisherman’s
WorkBook. Diterjemahkan oleh Balai
Pengembangan Penangkapan Ikan
Semarang. Organisasi Pangan dan
Pertanian PBB. Italy.
Sahrun, T. 1998. Membangun Kapal Ikan
Secara
Praktis,....................................., Jakarta.

166
KAPAL- Vol. 9, No.3 Oktober 2012

Anda mungkin juga menyukai