Sesuai dengan Undang-undang Praktek Kedokteran No. 29 tahun 2004 dan Undang – Undang
SISDIKNAS tahun 2003, terdapat perubahan paradigma proses pendidikan kedokteran dari
pendidikan spesialis berbasis struktur dan proses menjadi pendidikan yang berbasis kompetensi.
LogBook pendidikan dokter spesialis mata adalah suatu buku catatan peserta didik pada
program pendidikan dokter spesialis mata pada institusi pendidikan, sebagai salah satu bukti untuk
mencapai kompetensi dokter spesialis mata seperti pada standar pendidikan dan standar
kompetensi pendidikan dokter spesialis mata Indonesia.
LogBook pendidikan dokter spesialis mata ini terdiri dari Kemajuan peserta didik dan
kegiatan peserta didik selama proses pendidikan.
Makassar, ............................
Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
NIP :
IV. Standar Kompetensi Tahap Magang dan Mandiri Subdivisi Pediatrik oftalmologi dan Strabismus
Pas Foto
3x4
........................................................................................................................
........................................................................................................................
Subdivisi : IIM…................................................................................................................
Catatan : ........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
Khairun Nisa
TAHAP WAJIB/MAGANG I
Kompetensi :
Residen diharapkan mampu mengenali gejala dan tanda penyakit infeksi dan immunologi mata serta
mampu menginterpretasikan hasil pemeriksaan sederhana seperti tes untuk dry eyes.
NO PROSEDUR Nilai/
Paraf
NO PROSEDUR Nilai/
Paraf
Kompetensi :
Residen mampu melakukan pemeriksaan untuk mendeteksi kelainan infeksi dan imunologi segmen
depan mata dan melakukan penanganan secara rasional di bawah bimbingan/supervisi.
NO PROSEDUR Nilai /
Paraf
NO PROSEDUR Nilai /
Paraf
15 Mampu melakukan biopsy insisi dan eksisi pada lesi palpebral yang
sederhana.
16 Mampu melakukan irigasi pada trauma kimia pada mata.
TAHAP MANDIRI
Kompetensi :
NO PROSEDUR Nilai /
Paraf
NO PROSEDUR Nilai /
Paraf
B. INFLAMASI INTRAOKULAR
TAHAP WAJIB/MAGANG I
Residen mampu mendiagnosis kelainan mata uveitis dan infeksi intra-okuler (endoftalmitis,
panoftalmitis) serta penyakit yang menyertai.
NO PROSEDUR Nilai/
Paraf
1. Mampumenjelaskandefinisidanklasifikasiinflamasiintra-okuli.
2. Mampu menjelaskan prinsip dasar anamnesis:
a. Riwayat okuli:
1. menghubungkan dengan kemungkinan kelainanan atomis
(misalnya foto fobia dengan uveitis; floaters dengan uveitis
posterior)
2. Menjelaskan onsetnya
3. Durasinya
4. Perjalanannya
NO PROSEDUR Nilai/
Paraf
Kompetensi :
Residen mampu mendiagnosis kelainan mata uveitis dan infeksi intra-okuler (endoftalmitis,
panoftalmitis) serta penyakit yang menyertai, serta mampu melakukan penanganan secara rasional,
di bawah supervisi. Pada akhir tahap ini, peserta didik diharapkan :
NO PROSEDUR Nilai /
Paraf
3 Menjelaskan gejala dan tanda klinis lebih detail uveitis anterior dan
posterior, endoftalmitis, panoftalmitis.
4 Menjelaskan klasifikasi diagnostik uveitis (akut, kronik, granulomatosa
dan non granulomatosa, anterior, intermediate, posterior dan
panuveitis), endoftalmitis endogen dan eksogen
5 Menjelaskan gejala dan tanda kinis serta terapi uveitis anterior
infeksi (bakteri, viral , protozoa), non-infeksi (sarkoid, HLA B27,
Behcet, collagen vascular diseases, neoplastic, post surgical, post
trauma, fuchs heterochromic, JRA), endoftalmitis, panoftalmitis,
Tuberkulosis dan Lepra.
6 Menjelaskan gambaran klinis, diagnosa banding dan terapi uveitis
posterior (toxo dll), endoftalmitis dan panoftalmitis
7 Mampu menjelaskan prinsip pemeriksaan dan diagnosis diferensial
pada pasien uveitis dengan gambaran klinik sbb:
a. Segmen anterior (nodule iris, sinekia anterior perifer,
iris bombe)
b. Segmen posterior (tanda inflamasi pars plana,
vaskulitis retna, edema papil, edema makula)
11 Menjelaskan teknik tap bilik mata depan dan vitreus serta injeksi
antibiotik intra vitreal.
NO PROSEDUR Nilai /
Paraf
TAHAP MANDIRI
Kompetensi :
Residen mampu mendiagnosis kelainan mata uveitis dan infeksi intra-okuler (endoftalmitis,
panoftalmitis) serta penyakit yang menyertai, serta mampu melakukan penanganan secara rasional,
secara mandiri.
NO PROSEDUR Nilai /
Paraf
NO PROSEDUR Nilai /
Paraf
Nilai/
Kriteria Paraf
NO PROSEDUR
1 2 3
11.6 Transplantasi kornea
11.71 Keratomileusis √
11.72 Keratofakia √
11.73 Keratoprostesis √
11.74 Termokeratoplasti √
11.76 Epikeratofakia √
11.79 Lainnya √
11.99 Lainnya
Uveitis
Kriteria
NO PROSEDUR
1 2 3
1 Melakukan pemeriksaan segmen anterior dan posterior untuk √
uveitis (misal biomikroskopi lampu celah, depresi skleral,
pemeriksaan segmen posterior dengan pembesaran, evaluasi ada
tidaknya sel-sel pada vitreous, evaluasi retina, koroid, dan pars
plana).
2 Menjelaskan indikasi pemeriksaan tambahan pada uveitis (misal √
angiografi fluoresensi, USG, tes laboratorium dan radiologis).
Kriteria
NO PROSEDUR
1 2 3
1 Memberikan anestesi topikal juga pengecatan topikal kornea. √
1. Menyelesaikan pendidikan dokter spesialis mata pada Institusi pendidikan (IPDS) dokter
spesialis mata di Indonesia, maupun di luar negeri, dan telah menjalani program adaptasi
dan telah dinyatakan lulus oleh pihak yang berwenang ( dalam hal ini Kolegium Oftalmologi
Indonesia)
2. Dinyatakan mempunyai kompetensi yang memadai dengan memiliki sertifikat kompetensi
yang dikeluarkan oleh Kolegium Oftalmologi Indonesia, yang masih berlaku.
Kategori 2 : Dokter Spesialis Mata Umum yang telah mendapatkan pelatihan tambahan tertentu,
atau Dokter Spesialis Mata Plus
Dokter spesialis mata yang telah memiliki tambahan untuk melakukan tindakan atau prosedur
kategori 1 dan kategori 2.
Dokter Spesialis mata konsultan memiliki kompetensi untuk melalakukan tindakan atau prosedur
pada kategori 1, kategori 2 dan kategori 3
15
16
17
18
19
20
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
10
11
12
14
15
16
17
18
19
20
32 Oculus Dextra
Trauma Oculus
Perforasi Sklera,
DD/
Skleromalaise
post Trauma
OS JOAG +
keratopati bullosa
post EUA +
needling + injeksi
5FU
subkonjungtiva
OS Hordeolum
Eksternum +
NILAI
NO JENIS UJIAN TANGGAL UJIAN UJIAN UJIAN
BULAN I BULAN II BULAN III
PENGETAHUAN DASAR
1 (Anatomi, Fisiologi, dan
pemeriksaan mata pada
anak dan stabismus)
2 UJIAN TEORI
UJIAN KETERAMPILAN
3 (Diagnostik dan Bedah)
4 SIKAP
Skala Nilai :
A : > 90
A- : 85 – 90
B : 80 – 84
B- : 75 – 79
C : 70 – 74
D : 1 – 69
Dinyatakan LULUS BERSYARAT, dan boleh pindah ke Subdivisi berikutnya DENGAN CATATAN;
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
Makassar, ............................
Pembimbing / Supervisor
Subdivisi EED dan Infalamsi
Intraokular
NIP :