6601 12807 1 SM
6601 12807 1 SM
1)
Besperi, 2)Agustin Gunawan, dan 3)Mawardi
1) 2)
Staf Pengajar Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik UNIB, Jl.WR. Supratman,
Kandang Limun Bengkulu 38371, Telp. (0736) 344087,
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bengkulu, Jl. Kandang Limun
Abstract
This research is aimed to find out characteristic of waves and significant wave happened in
breakwater building as the reference in analyzing the dimension of standing breakwater type.
The researcher used wind data analysis and visual measurement of wave. Based on the
analysis, the researcher found that the waves were fully developed seas condition. This
condition was caused by fetch value which was long enough, so the height of wave reached
maximum value. The lengths of fetch was 200 km and the significant height of wave (Hs) was
2,85 meters and the significant wave period (Ts) was 8,48 seconds. The stress force (p) was
46,274 tons and the moment (Mp) was 185,094 tonmeters. The lift force (U) was 11,674 ton and
the moment (Mu) was 31,131 tonmeter.
tersebut. Erosi, abrasi dan sedimentasi yang terhadap struktur bangunan breakwater
terjadi di daerah-daerah pesisir pantai ini, tegak di Pantai Tapak Paderi Bengkulu.
keadaannya sudah sangat memprihatinkan, Adapun tujuan penelitian untuk mengetahui
karena semakin menipisnya daerah pinggir karakteristik gelombang yang terjadi dan
pantai. Ada beberapa solusinya yaitu mengetahui gelombang signifikan yang
melakukan pembangunan pengaman pantai terjadi di bangunan breakwater sebagai
berupa bangunan pantai pemecah acuan analisis dimensi breakwater tipe sisi
gelombang (breakwater), revetment, dan tegak. Diharapkan penelitian ini bermanfaat
pembentukan tembok laut (groin), dan hutan untuk pengembangan ilmu pengetahuan
mangrove di sekitar pantai yang terkena terutama di bidang perlindungan bangunan
dampak erosi dan abrasi tersebut (Besperi, pantai.
2012). Pemecah gelombang adalah
bangunan yang digunakan untuk melindungi
daerah perairan dari gangguan gelombang. METODELOGI PENELITIAN
Pemecah gelombang dibedakan menjadi dua Lokasi Penelitian
macam yaitu pemecah gelombang sambung
Lokasi penelitian tentang analisis pengaruh
pantai dan lepas pantai. Tipe pertama
angin terhadap tinggi gelombang pecah
digunakan untuk perlindungan perairan
pantai Tapak Paderi kota Bengkulu berlokasi
pelabuhan sedang tipe kedua untuk
dalam lingkungan objek wisata pantai Tapak
perlindungan pantai terhadap erosi
Paderi di dekat Pelabuhan Marina Bengkulu.
(Triatmodjo, 1999). Pemecah gelombang
Batas-batas lokasi penelitian ini adalah
dapat dibedakan menjadi 3 tipe (Triatmodjo,
sebagai berikut:
1999), yaitu: pemecah gelombang sisi
1. Sebelah Utara : Pantai Zakat.
miring, tegak dan pemecah gelombang
2. Sebelah Timur : Pantai Zakat.
campuran.
3. Sebelah Selatan :.Benteng
Selama ini dalam perencanaan bangunan Malabrough.
pantai kurang memperhatikan arah 4. Sebelah Barat : Mess Pemda.
datangnya angin serta tinggi gelombang Denah lokasi penelitian dapat dilihat pada
pecah. Melihat kondisi tersebut penelitian Gambar 1.
ini dilakukan untuk menganalisis gelombang
Lokasi survey
Pencatatan tnggi
gelombang
pecah
Mulai
Studi Literatur
Analisa Data
Kesimpulan
Selesai
d d d
= 0,0630 = 0,10724 Dari Tabel pada Lampiran VII, fungsi
L0 L L0
X 0,10626
0,0623 0,0620 2d
cosh untuk penambahan
0,0620 0,0620 L
0,10626 0,10724 d
0,0623 ; dengan interpolasi didapat:
X 0,10655 L0
d d 2d
Dari Tabel pada Lampiran VII, fungsi = 0,0620 cosh =0,7184
L0 L0 L
4d d d 2d
untuk penambahan 0,0623 ; = 0,0623 cosh =X
L L0 L0 L
dengan interpolasi didapat: d 2d
= 0,0630 cosh = 0,7260
d 4d L0 L
= 0,0620 = ,3354
L0 L 0,0623 0,0620
X 0,7184
d
= 0,0623
4d
=X 0,0620 0,0620
L0 L 0,7184 0,7260
d 4d X 0,7207
= 0,0630 = ,3476
L0 L d
Jadi, didapat nilai = 0,10655, nilai
X 1,3354
0,0623 0,0620 L
0,0620 0,0620 4d 4d
= 1,3391, nilai sinh =
1,3354 1,3476 L L
X 1,3391 2d
1,7766, dan nilai cosh = 0,7207. Dari
Dari Tabel
d
pada Lampiran VII, fungsi L
L0 beberapa nilai yang diperoleh tersebut
4d dihitung koefisien tekanan gelombang
sinh untuk penambahan sebagai berikut:
L 2
d 4d
0,0623 ; dengan interpolasi didapat:
1 L
L0 1 0,6
2 4d
d 4d sinh
= 0,0620 sinh =1,7691 L
L0 L
2
4d 1 1,3391
d
= 0,0623 sinh =X 1 0,6
L0 L 2 1,7766
d 4d 1 0,88
= 0,0630 sinh = ,7942
d bw h H max
2
7,475 4 5,13
2
L0 L
X 1,7691
0,0623 0,0620 3d bw h 3 7,475 4
0,0620 0,0620 0,255
1,7691 1,7942 2d 27
2,729
X 1,7766 H max 5,13
d
p1 p 4 p1 1 c*
p2
2d
cosh 2
L p 4 5,8061
7,564
5,806
p2 p 4 4,271 t/m2
0,7207
p 2 8,057 t/m2 Jadi, elevasi maksimum dari distribusi
tekanan gelombang terhadap muka air laut
p3 3 p1 * = 7,564 dan nilai p 4 4,271 t/m2.
Selanjutnya dapat dihitung gaya gelombang
p3 1,277 5,806 dan momen.
p3 7,415 t/m2 1 1
p ( p1 p 3 )d ' ( p1 p 4 )d c*
Jadi, dari hasil perhitungan didapatkan nilai 2 2
p1 = 5,806, p 2 = 8,057, dan p3 = 7,415. 1
p (5,806 7,415) 5
Selanjutnya menghitung tekanan ke atas 2
1
(5,806 7,415) 2
2
Jurnal Inersia Oktober 2014 Vol.6 No.2 28
Email : jurnalinersia_tsunib@yahoo.com
ISSN 2086-9045
Jadi, gaya tekanan gelombang (p) adalah Jadi, gaya angkat (U) adalah sebesar 11,674
sebesar 46,274 ton dan momennya (Mp) ton dan momennya (MU) adalah sebesar
adalah sebesar 185,094 tonmeter. 31,131 tonmeter.
DAFTAR PUSTAKA
Besperi. 2012. Pengaruh Angin terhadap
Gelombang Pecah Pantai Zakat
Propinsi Bengkulu. Laporan
Penelitian, Univeritas Bengkulu,
Bengkulu.
Nadia, P., 2013. Analisis Pengaruh Angin
Terhadap Tinggi Gelombang Pada
Struktur Bangunan Breakwater
Miring di Tapak Paderi Kota
Bengkulu. Bengkulu: Universitas
Bengkulu.
Nizam. 1994. Proses Kepantaian Bagian
I. Program Pascasarjana Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.
Triatmodjo, B. 1999. Teknik Pantai. Beta
Offset, Yogyakarta.
Yuwono, N. 1992. Teknik Pantai Volume
II. Biro Penerbit Keluarga Mahasiswa
Teknik Sipil Universitas Gadjah
Mada. Yogyakarta.
.