Anda di halaman 1dari 6

Ada sedikit kendala pada perhitungan pondasi tapak yang memikul beban eksentris 2 arah,

dengan ekstenrisitas yang besar, dalam hal ini lebih besar dari B/6 dan L/6. (B dan L
masing-masing adalah ukuran footing atau tapaknya).

Normalnya, pondasi itu menerima beban aksial yang cukup besar, katakanlah P, bekerja di
titik berat pondasi.

Secara sederhana, kita bisa hitung tekanan di dasar pondasi:

catatan: berat sendiri pondasi diabaikan dulu ya.

Tekanan q itu bekerja merata di seluruh area dasar pondasi. Misalnya, beban P itu kita
geser menjauhi titik berat.

Dari diagram tegangan bisa kelihatan, ada satu sisi pondasi yang tekanannya meningkat,
ada yang mengecil. Hingga suatu saat, ada kondisi di mana mencapai nilai 0 (nol).

Kondisi itu tercapai ketika eksentrisitas e nilainya sama dengan B/6.


Jika nilai e sama dengan B/6, maka:

, dan

Sumber: Geotechnical Engineering – V.N.S Murthy, Fig 12.14, halaman 516

Kita ambil satu kasus di atas – seperti contoh sebelumnya – yaitu gambar (b).

Menurut Meyerhoff, ketika eksentrisitas melewati kern area – yang dibatasi B/6 tadi (atau
L/6) pada arah satunya – maka distribusi tekanan menjadi merata, tapi luas areanya
mengecil menjadi area efektif A’.

, dan
q’ adalah tekanan yang terjadi di dasar pondasi akibat beban P dan eksentrisitas e (> B/6)

Pada kasus kita di atas, eksentrisitas hanya terjadi di arah B, tapi ngga di arah L. Sehingga L’
tetap sama dengan L.

Coba lihat gambar (a) di atas,

Kalo kita substitusi lagi,

Jadi, kita bisa tuliskan lagi sbb:

Untuk ,

Untuk ,

Dimana q adalah tekanan maksimum yang terjadi di dasar pondasi.

Kita ambil kasus, bagaimana jika nilai e kita substitusi dengan nilai batasnya, yaitu B/6?

Untuk kasus pertama (e < B/6), kita udah coba di atas, dan hasilnya adalah

Untuk kasus kedua (e > B/6):


Hanya 1.5P/BL… Bandingkan dengan 2P/BL jika dihitung dari arah kiri (arah e < B/6).
Tidak ada kontinuitas di sini.

Jadi, antara 2P/A dan 1.5P/A ada rasio sebesar 4/3, maka untuk kasus e > B/6, tinggal
mengalikan saja dengan faktor 4/3.

Sehingga, persamaan tekanannya menjadi:

, dan persamaan ini kontinyu di e = B/6, yaitu q = 2P/A.

Dengan adanya solusi untuk eksentrisitas 1 arah itu, paling ngga kita bisa menganalisis
sendiri kasus untuk eksentrisitas 2 arah.

untuk eksentrisitas 2 arah yaa tetap dikalikan lagi suatu faktor yang besarnya juga sama
dengan 4/3. Jadi faktor 4/3-nya ada 2 kali, alias (4/3)x(4/3) = 16/9.

Anda mungkin juga menyukai