Anda di halaman 1dari 5

Nama : Jessica Rusdi

Kelas : PA 403

NIM : 1821104

PERPAJAKAN 2 (PAJAK PERTAMBAHAN NILAI)

Rabu, 15 April 2020 (07.30-10.00)

Pertanyan:

1. Silvya Margareta 1821111


Bisa tolong jelaskan gak faktur pajak standar itu seperti apa, dan misal ada data yang sudah
lengkap tetapi ingin menggunakan faktur pajak sederhana apakah boleh?

2. Tharissa Lorensya 1821128


Pada contoh 1 itu yang PPN Dipungut dengan Kredit Pajak (FPM) nya ada pengurangan
1.000.000 dapat drmna ya? terimakasih.

3. Yohanes Irwanda Widyantara 1821125


Di jelaskan di ppt anda bahwa PPN di Indonesia hanya mengenal satu jenis tarif (single tarif),
yaitu 10% dan 0% untuk Barang Kena Pajak. yg ingin saya tanyakan, apakah di negara lain
menggunakan jenis tarif itu juga? jika tidak tarif apa yg mereka gunakan dan apa keuntungan
menggunakan tarif tersebut?

4. Ernest Yacob 1821121


Mengenai tarif pajak PPN selama ini kan biasanya jika membeli barang dikenakan 10%,
kenapa sampai ada yang 15% dan 5% dan digunakan dikondisi seperti apa? Terima kasih
Jawaban:
Jadi berdasarkan Penjelasan Pasal 7, Ayat (3)
Berdasarkan pertimbangan perkembangan ekonomi dan/atau peningkatan kebutuhan dana
untuk pembangunan, Pemerintah diberi wewenang mengubah tarif Pajak Pertambahan Nilai
menjadi paling rendah 5% (lima persen) dan paling tinggi 15% (lima belas persen) dengan
tetap memakai prinsip tarif tunggal. Perubahan tarif sebagaimana dimaksud pada ayat ini
dikemukakan oleh Pemerintah kepada Dewan Perwakilan Rakyat dalam rangka pembahasan
dan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Penjelasan dari Ibu Delfi: Tarif ppn itu tunggal 10%. Tapi ada barang/jasa yg dikenakan 0%,
misal ppn untuk ekspor brg/jasa, yg tujuan pemerintah meningkatkan devisa/eksport.

5. Devina Valencia Arie 1821117


Impor tertentu yang dibebaskan dari pengenaan PPN. Contohnya apa? Terimakasih
Jawaban:
Barang bebas PPN tertentu meliputi barang yang diperlukan untuk kepentingan umum dan
dikelola unit-unit pemerintah. Contoh barang bebas PPN tertentu:
- Impor senjata.
- Amunisi.
- Alat angkutan di darat (termasuk kendaraan TNI/POLRI).
- Impor buku-buku

6. Tasya Bernadita Nur Salsabilla 1821114


Apakah atas seluruh kegiatan ekspor jasa kena pajak terutang ppn dengan tarif 0%?
Mengapa?

7. Rama Vikar 1821137


Di slide klian menjelaskan di slide saat terutangnya PPN salah satunya pada saat
pemanfaatan, contohnya yg bagaimana ya?

8. Hendry Agus K 1821122


Pada slide ppn dibebaskan, saya ingin bertanya bkp tertentu yg bersifat strategis itu apa?
tolong dijelaskan dan kalo ada contohnya tolong skalian disebutkan juga.
Jawaban:
Berdasarkan UU No. 12 tahun 2001, pasal 1. Dalam peraturan pemerintah ini yang dimaksud
dengan:
Barang kena pajak tertentu yang bersifat strategis adalah:
a. Barang modal berupa mesin dan peralatan pabrik, baik dalam keadaan terpasang
maupun terlepas, tidak termasuk suku cadang;
b. makanan ternak, unggas, dan ikan, dan atau bahan baku untuk pembuatan makanan
ternak, unggas, dan ikan;
c. Barang hasil pertanian;
d. bibit dan atau benih dari barang pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan,
penangkaran, atau perikanan;
e. bahan baku perak dalam bentuk butiran (granule) dan atau dalam bentuk batangan;

9. Angela Nerissa (1821100)


Apa maksud dari penyerahannya adalah penyerahan kena pajak? mungkin bisa diberikan
contohnya. Terimakasih.

10. Vivin Angelica 1821103


Mengapa ada beberapa objek yang mendapat fasilitas pembebasan PPN?

11. Gusnawati 1821124


Hingga sekarang anggaran pendapatan belanja Negara masih mengalami deficit. Menurut
pemerintah, meskipun deficit, pemerintah masih mengganggap kondisi tersebut masih
sejalan dengan upaya mencapai fiscal sustainability. Apakah penerimaan PPN di Indonesia
dan intervensi pemerintah efektif dalam upaya mencapai fiscal sustainability?

12. Efansius Mario Samosir 1821138


Dislide kalian ada tertulis "kawasan pengembangan ekonomi terpadu", bisakah kelompok
kalian menjelaskan dimana saja kawasan itu?
Jawaban:
Lokasi KAPET atau kawasan pengembangan ekonomi terpadu yaitu 14 KAPET, yang terdiri
dari 12 KAPET di Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan dua KAPET di Kawasan Barat Indonesia
(KBI). Seiring dengan perkembangan otonomi daerah, kebijakan KAPET disempurnakan
kembali melalui Keputusan Presiden (Keppres) No. 150 Tahun 2000. Keempat belas KAPET
tersebut, yakni KAPET Biak, Batulicin, Sasamba, Sanggau (Khatulistiwa), Manado-Bitung,
Mbay, Parepare, Seram, Bima, Palapas (Batui), Bukari, DAS Kakab, Natuna dan Sabang.

13. Yosefh Sendi Situmorang 1821118


Coba Sebutkan contoh dan jelaskan contoh dari Multistage Tax dan coba jelaskan
keterkaitan mata rantai produksi dan distribusi dalam penerapan PPN WP OP?

14. Deska Viola 1821115


Adakah hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan PPN untuk dilakukan perusahaan
agar dapat membayar PPN seefisien mungkin dan terhindar dari sanksi yang seharusnya
tidak perlu terjadi. Jelaskan dan berikan contohnya.

15. Yunita 1821126


Bagaimana tata cara pembuatan faktur pajak pengganti yang rusak/salah?

16. Cristin Natasya Meliani 1821116.


Bisa kasih contoh masing2 poin dari penyerahan terutang Ppn (dalam negeri) yg penyerahan
Ppn-nya tidak dipungut? (slide 10)

17. Agata Retno 1821096


Saya ingin bertanya tentang pengembangan kawasan terpadu itu yg seperti aap bisa kah di
jelaskan lebih jelas dan berikan contohnya . Terimakasih
Jawaban:
KAPET adalah wilayah geografis dengan batas-batas tertentu yang memiliki potensi untuk
cepat tumbuh, mempunyai sektor unggulan yang dapat mengerakkan pertumbuhan
ekonomi wilayah dan memerlukan dana investasi yang besar bagi pengembangannya serta
penetapan lokasi dan Badan Pengelolanya dilakukan melalui Keputusan Presiden (Bappenas,
2013). KAPET merupakan sebuah pendekatan dalam rangka menterpadukan potensi
kawasan untuk mempercepat pembangunan dan pergerakan ekonomi melalui
pengembangan sektor unggulan yang menjadi penggerak utama (prime mover) kawasan
yang bertumpu pada prakarsa daerah dan masyarakat, memiliki sumberdaya, posisi ke akses
pasar, sektor unggulan dan memberikan dampak pertumbuhan pada wilayah sekitarnya.
Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET) dibentuk berdasarkan Keputusan
Presiden (Keppres) No. 9 Tahun 1998 yang merupakan perubahan atas Keputusan Presiden
(Keppres) No.89 Tahun 1996 tentang Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu.

18. Jessica Rusdi 1821104


Apakah setiap daerah di Indonesia memberlakukan PPN yang sama atau ada kebijakan
daerah yang mengatur PPN itu sendiri dan apa maksudnya Penyerahan dilakukan di daerah
Pabean pada 4 prinsip objek terkena PPN? Terima kasih
Jawaban:
Indonesia menerapkan tarif tunggal untuk PPN yaitu 10%. Sebelumnya Daerah Pabean
adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan, dan ruang udara di
atasnya, serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen yang
di dalamnya berlaku Undang-Undang yang mengatur mengenai kepabeanan yaitu Undang-
Undang Nomor 10 tahun 1995 sebagaimana telah dirubah dengan Undang-undang nomor
17 tahun 2006 tentang Kepabeanan. Jadi yang dimaksud dengan penyerahan dilakukan di
daerah pabean adalah penyerahan BKP atau JKP yang dilakukan di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai