Nim : 1821107
FRAUD TREE
. Occupational Fraud Tree ini mempunyai 3 cabang utama yaitu corruption, asset,
misappropriation, dan fraudulent statements. Masing masing cabang beseta ranting dan anak,
rantingnya akan dibahas dibawah.
Corruption / Korupsi
Cabang dan ranting yang menggambarkan fraud yang di beri label “corruption”
dapat di lihat di sisi kiri dari ”fraud tree” istilah “corruption” di sini serupa tetapi tidak
sama dengan istilah korupsi dalam ketentuan perundang – undangan Nomor 13 Tahun
1999 meliputi 30 tindak pidana korupsi , dan bukan bentuk seperti yang di gambarkan
dalam ranting – ranting conflictsof interest bribery, illegal gratuities, economic,
extortion.
Conflicts of interest atau benturan kepentingan sering kita jumpai dalam berbagai
bentuk, di antaranya bisnis pelat merah atau bisnis pejabat (penguasa) dan keluarga serta
kroni mereka yang menjadi pemasok atau rekanan di lembaga – lembaga pemerintah dan
di dunia bisnis sekalipun.
Aset Misappropriation
Aset misappropriation atau ”Pengambilan” aset secara illegal dalam bahasa sehari
– hari di sebut mencuri. Namun dalam istilah hukum, “mengambil” aset secara illegal
(tidak sah , atau melawan hukum) yang di lakukan oleh seseorang yang di beri wewenang
untuk mengelola atau mengawasi aset tersebut, di sebut menggelapkan. Istilah
penggelapan dalam bahasa inggrisnya adalah embezzlement. Dalam fraud tree ACF,
kelihatannya istilah larceny di pergunakan sebagai sinonim dari embezzlement.
Aset misappropriation dalam bentuk penjarahan cash atau cash misappropriation
di lakukan dalam bentuk tidak bentuk : skimming, larceny, dan fraudulent disbursements.
Klasifikasi penjarahan kas dalam tiga bentuk di sesuaikan dengan arus kas masuk.
Skimming
“Uang di jarah sebelum uang tersebut secara fisik masuk ke perusahaan
Larceny
"Peluang untuk terjadinya penjarahan jenis ini berkaitan erat dengan
lemahnya sistem pengendalian inten, khususnya yang berkenaan dengan
perlindungan keselamatan aset (safeguarding of assets).
fraudulent disbursements
pelaku melakukan trik agar perusahaan melakukan pengeluaran secara tidak
benar. Contoh yang umum adalah pelaku memasukkan faktur palsu atau kartu
absen yang tidak benar. Jenis-jenis Fraudulent Disbursements adalah:
a. Billing schemes
b. Payroll schemes
d. Check tampering
Fraudulent Statement
yakni fraud yang berkenaan dengan penyajian laporan keuangan. Ada beberapa cara yang
dapar dilakukan antara lain menyajikan asset atau pendapatan lebih tinggi dari yang
sebenarnya dan juga menyajikan asset atau pendapatan lebih rendah dari yang
sebenarnya.
Fraud tree yang di buat ACFE sangat bermanfaat. Fraus tree memetakan fraud dalam
lingkungan kerja. Peta ini membantu akuntan forensik mengenali dan mendiagonsis fraud yang
terjadi. Ada gejala gejala penyakit fraud yang dalam auditing dikenal sebagai red flags. Akuntan
forensic sebaiknya membuat sendiri fraud tree atau peta dari tindak pidana yang diperiksanya.
Ia dapat membuat pohon atau skema yang komprehensif untuk semua jenis pajak atau pohon
tindak pidana perpajakan yang khusus unntuk suatu jenis perpajakan tertentu, transaksi tertentu,
atau tindak pidana perpajakan dalam industry tertentu. Pohon tindak pidana yang koperhensif
yang melipiti ke-30 jenis tindak pidana korupsi akan sangat rumit penyajiannya. Lebih mudah
dan bermanfaat menyusun pohon tindak pidana korupsi yang parsial, misalnya berdasarkan tujuh
kelompok tindak pidana korupsi.
Akuntansi forensik sebaiknya membuat sendiri fraud tree atau peta dari tindak pidana
yang di periksa. Seorang penyidik tindak pidana perpajakan. Misalnya, perlu membuat pohon
tindak pidana perpajakan. Ia dapat membuat pohon atau skema yang komprehensif untuk semua
jenis pajak atau pohon tindak pidana perpajakan yang khusus untuk suatu jenis pajak tertentu
(Misalnya Pajak Pertambahan Nilai), untuk jenis transaksi tertentu (misalnya restitusi pajak),
atau tindak pidana perpajakan dalam industry tertentu misalnya, pertambangan, production
sharing contactors (PCS) dan seterusnya.