Anda di halaman 1dari 5

Nama : Mery indahsari

NIM : 1821107

Kelas / Angkatan : PA 503 / 2018

Mata Kuliah : Audit Kecurangan

Matriks Audit

Audit Akuntansi Audit Manajemen Audit Kecurangan Audit Forensik

Pengertian Suatu pemeriksaan Suatu pemeriksaan Pemeriksaan yang Pemeriksaan yang


umum atas laporan terhadap kegiatan di lakukan bertujuan untuk
keuangan yang operasi suatu terhadap suatu membuktikan atau
dilakukan oleh KAP perusahaan, termasuk kegiatan yang mengungkap
independen dengan kebijakan akuntansi bertujuan untuk kasus untuk
tujuan untuk bisa dan kebijakan mendeteksi mendapat
memberikan operasional yang kecurangan yang kebenaran yang
pendapat mengenai telah di tentukan oleh mengakibatkan sesungguhnya
kewajaran laporan manajemen, untuk kerugian pada
keuangan secara mengetahui apakah pihak tertentu
keseluruhan. kegiatan operasi serta
Pemeriksa tersebut tersebut sudah di menguntungkan
harus dilakukan lakukan secara pihak lainnya.
sesuai dengan efektif, efisien, dan
standar propesional ekonomis
akuntan publik dan
memperhatikan kode
etik akuntan
indonesia, aturan
etika KAP yang
telah diisahkan oleh
ikatan akuntan
indonesia serta
standar pengendalian
mutu.
Tujuan Untuk memberikan  Menilai kerja Untuk untuk
pendapat atas (performance) dari menetapkan menerjemahkan
kewajaran laporan manajemen dan apakah transaksi
keuangan suatu berbagai fungsi kecurangan terjadi keuangan yang
perusahaan dalam perusahaan dan siapa yamg kompleks dari
 Menilai apakah bertanggung data, angka ke
berbagai sumber jawab dalam bentuk
daya yang di miliki yang dapat
perusahaan telah di dimengerti secara
gunakan secara umum. Serta
ekonomis dan memahami apa
efisien yang ada di balik
 Menilai efektivitas laporan keuangan.
perusahaan dalam Hal ini tentu saja,
mencapai tujuan dimaksudkan agar
yang telah di segala sesuatu
tetapkan oleh top dapat dilakukan
management pendeteksian
 Dapat memberikan sejak dini,
kontribusi sehingga bisa
rekomendasi kepada segera diketahui
top management ada yang tidak
untuk memperbaiki beres dalam data-
kekelamahan – data keuangan
kelemahan yang yang disajikan
terdapat dalam
penerapan
pengendalian intern,
sistem pengendalian
manajemen, dan
prosedur
operasional
perusahaan, dalam
rangka
meningkatkan
efisiensi,
keekonomisan, dan
efektivitas dari
kegiatan operasi
perusahaan.
Dasar Hukum PMK No. Kitab 372 kitab  Pasal 362 Pasal 35 ayat (1)
17/PMK.01/2008 undang – undang tentang Undang-Undang
hukum pidana pencurian Nomor 31 Tahun
(KUHP)  Pasal 368 1999
tentang Pasal 36
Pasal 374 KUHP pemerasan dan Undang-Undang
pengancaman Nomor 31 Tahun
 Pasal 372 1999,
tentang pasal 159 ayat
penggelapan (2)
 Pasal 378
tentang
perbuatan
curang
 Pasal 396
tentang
merugikan
pemberi piutang
dalam keadaan
pailit

Pihak Yang Harus di pimpin oleh Bisa di lakukan oleh Bisa pihak Akuntansi
Mengaudit seseorang registered internal auditor atau internal atau pihak forensik
accountant dari management eksternal dan bisa dilaksanakan oleh
sebuah kantor consultant. Selain itu juga pemerintah berbagai lembaga
akuntan public di Indonesia dalam proses seperti Badan
management audit audit menjadi Pemeriksa
juga bisa di lakukan auditor dalam Keuangan (BPK),
oleh BPK dan BPK fraud audit Komisi
Pemberantasan
Korupsi (KPK),
Pusat Pelaporan
dan Analisis
Transaksi
Keuangan
(PPATK), Badan
Pengawasan
Keuangan dan
Pembangunan
(BPKP), Bank
Dunia (untuk
proyek-proyek
pinjamannya), dan
kantor-kantor
akuntan publik
(KAP) di
Indonesia.
Kapan di Di lakukan secara Biasanya di lakukan Saat kasus terjadi Tidak Berulang
Perlukan Audit rutin ( Setiap tahun) jika manajemen (khusus) audit
merasakan adanya hanya di lakukan
kebutuhan (misalnya jika cukup
jika laba terus indikasi /
menurun, biaya terus penilaian
meningkat, terasa
banyak terjadi
pemborosan dan
kecurangan, tujuan
perusahaan yang
sudah di tentukan
tidak tercapai)
Kriteria Kriteria dalam Kriteria dalam suatu Kriteria dalam Auditor
financial audit sudah management audit audit fraud forensik harus
jelas, yaitu bisa berupa kebijakan terdapat dalam memiliki
ETAP/PSAK/IFRS yang di tentukan consideration of kompetensi
manajemen, peraturan fraud in a akademis dan
pemerintah, peraturan financial empiris sebagai
asosiasi, dan lain – statement audit bukti proses
lain (SAS 99) yaitu litigasi atau
petunjuk bagi memberikan
auditor dalam keterangan ahli di
mendeteksi pengadilan ketika
kecurangan yang proses hukum atas
material dengan suatu kasus
tekanan bahwa korupsi sedang
auditor harus berjalan.
menerapkan sikap
skeptisisme
professional
dalam auditnya
dan tidak
mengasumsikan
bahwa
manajemen selalu
berlaku jujur
Hasil Akhir  Pada Akhir Pada Akhir Pada akhir auditor melakukan
Pemeriksaaan pemeriksaannya , pemeriksaannya pemeriksaan audit penyusunan
auditor harus auditor memberikan fraud auditor laporan hasil audit
memberikan laporan kepada memberikan forensik. Dalam
pendapat mengenai manajemen berupa laporan tentang laporan ini
kewajaran laporan temuan – temuan kecurangan – setidaknya ada 3
keuangan yang audit mengenai kecurangan apa poin yang harus
telah di susun efektivitas sistem saja yang di diungkapkan. Poin-
manajemen. pengendalian lakukan baik oleh poin tersebut
 Selain itu manajemen, apakah karyawan sampai antara lain adalah:
memberikan kegiatan operasi top management 1. Kondisi, yaitu
perusahaan sudah di di dalam sebuah kondisi yang
management letter
jalankan secara perusahaan benar-benar
yang
efisien, ekonomis, terjadi di
memberitahukan
dan efektif, beserta lapangan.
kepada manajemen
2. Kriteria, yaitu
mengenai saran – saran untuk
standar yang
kelemahan – meperbaiki
menjadi patokan
kelemahan dalam kelemahan –
dalam
pengendalian kelemahan yang di
pelaksanaan
intern dan saran – temukan selama
kegiatan. Oleh
saran pelaksanaan karena itu, jika
perbaikannya. management audit kondisi tidak
sesuai dengan
kriteria maka hal
tersebut disebut
sebagai temuan.
3. Simpulan, yaitu
berisi
kesimpulan atas
audit yang telah
dilakukan.
Biasanya
mencakup sebab
fraud, kondisi
fraud, serta
penjelasan detail
mengenai fraud
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai