Anda di halaman 1dari 16

PRAKTIK PENGAUDITAN

PENILAIAN RISIKO DAN MENJALANKAN PROSEDUR SUBSTANTIF TERKAIT


SIKLUS PERSEDIAAN BARANG dan JASA SERTA UTANG DAGANG
(SIKLUS AKUISISI DAN PEMBAYARAN)

PT GUDANG GARAM TBK (GGRM)

Dosen Pengampu : Bapak Banniady Gennody P.D, M.Si., Ak

Kelompok:

Nurul Dwi Astuti 19133100007

Ratna Permata Sari 19133100015

Amilia Umil Makarim 19133100034

Putri Astuti 19133100068

FAKULTAS BISNIS

UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

2021/2022
A. Latar Belakang Perusahaan

Gudang Garam Tbk (dahulu PT Perusahaan Rokok Tjap) (GGRM) didirikan


tanggal 26 Juni 1958 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1958. Kantor
pusat Gudang Garam beralamat di Jl. Semampir II / 1, Kediri, Jawa Timur 64121, serta
memiliki pabrik yang berlokasi di Kediri, Gempol, Karanganyar dan Sumenep. Selain itu,
GGRM juga memiliki kantor perwakilan di Jl. Jenderal A. Yani 79, Jakarta 10510 dan Jl.
Letjen. Sutoyo 55, Sidoarjo, Jawa Timur 61256 – Indonesia. Telp: (62-21) 2955-7000,
(62-354) 682-091 (Hunting), Fax: (62-21) 424-3136, (62-354) 681-555.

Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Gudang Garam Tbk adalah
PT Suryaduta Investama (69,29%) dan PT Suryamitra Kusuma (6,26%). PT Suryaduta
Investama merupakan induk usaha dan induk usaha terakhir GGRM.

Penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham PT Suryaduta Investama adalah


Susilo Wonowidjojo, Juni Setiawati Wonowidjojo, Sigid Sumargo Wonowidjojo,
Sumarto Wonowidjojo, PT Suryaduta Mandiri, Tan Siok Tjien (Almarhum) dan Ahli
waris Rahman Halim.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan GGRM
bergerak di bidang industri rokok dan aktivitas lain yang terkait dengan industri rokok.
Gudang Garam memproduksi berbagai jenis rokok kretek, termasuk jenis rendah tar dan
nikotin (LTN) serta produk tradisional sigaret kretek tangan. Merek-merek rokok GGRM,
antara lain: Klobot, Sriwedari, Djaja, Patra, Gudang Garam, Gudang Garam Merah,
Gudang Garam Signature Mild, Surya, GG Move, Surya Pro Mild dan GG Mild,
Pada tanggal 17 Juli 1990, GGRM memperoleh izin Menteri Keuangan untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham GGRM (IPO) kepada masyarakat sebanyak
57.807.800 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran
Rp10.250,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia
(BEI) pada tanggal 27 Agustus 1990.
B. Prosedur Substantif Tes Awal

1. Memahami pengendalian internal

Komponen Pengendalian Penjelasan Penerapan di PT GGRM


Internal

Lingkungan Pengendalian Merupakan tanggung jawab Dewan Komisaris menjalankan


manajemen puncak fungsi pengawasan utamanya
Manajemen puncak untuk dengan baik sepanjang tahun
menyatakan dengan jelas meliputi memeriksa dengan
nilai-nilai integritas dan cermat rencana strategis
kegiatan tidak etis yang Perseroan, penilaian dan
tidak dapat ditoleransi. pengelolaan risiko, meninjau
kerja komite audit independen,
menelaah kebijakan remunerasi
dan nominasi, sumber daya
manusia dan hubungan dengan
karyawan.

Penafsiran Risiko Perusahaan harus Mengantisipasi kemungkinan


mengidentifikasi dan terjadinya tekanan dalam pasar
menganalisis faktor-faktor keuangan, kami mengupayakan
yang menciptakan risiko agar posisi keuangan Perseroan
bisnis dan harus menentukan tetap mantap dan menjaga nilai
bagaimana caranya bagi para pemangku
mengelola risiko tersebut. kepentingan. Yang juga tak
kalah penting, kami
menjalankan tanggung jawab
dengan sebaik-baiknya dan
patuh pada peraturan
perundang-undangan yang
berlaku.

Kegiatan Pengendalian Untuk mengurangi Direksi Perseroan mengambil


terjadinya kecurangan, keputusan untuk tidak
manajemen harus membayar dividen agar kondisi
merancang kebijakan dan keuangan Perseroan dapat tetap
prosedur untuk optimal. Kami akan terus
mengidentifikasi risiko memantau kondisi dengan
tertentu yang dihadapi seksama agar kegiatan
perusahaan. operasional dapat tetap berjalan
dengan baik, dan memastikan
bahwa kami siap beroperasi
dengan normal ketika pasar
pulih kembali.

Informasi dan Komunikasi Sistem pengendalian Kesejahteraan karyawan


internal harus menjadi perhatian utama, dari
dikomunikasikan dan standar keselamatan kerja dan
diinfokan kepada seluruh penyediaan fasilitas kesehatan
karyawan perusahaan dari hingga pelatihan
atas hingga bawah. kepemimpinan, manajemen,
administrasi serta keterampilan
teknik yang diselenggarakan di
dalam maupun di luar
Perusahaan.

Pemantauan Sistem pengendalian Dengan mempertimbangan


internal harus dipantau faktor-faktor di atas, tekanan
secara berkala. Apabila terhadap laba dan pendapatan
terjadi kekurangan yang Perseroan diperkirakan masih
signifikan, harus segera akan terjadi. Namun kami tetap
dilaporkan kepada berkeyakinan bahwa kami dapat
manajemen puncak. melalui masa-masa yang sulit
ini dengan mengandalkan
kekuatan merek dan loyalitas
konsumen terhadap produk
kami.

2. Uji kewajaran
Rasio Perputaran Utang

Rasio perputaran utang usaha (accounts payable turnover ratio) adalah rasio keuangan
menunjukkan berapa kali perusahaan membayar membayar pemasoknya selama setahun
atau periode akuntansi. Semakin tinggi rasio perputaran utang usaha, semakin sering
perusahaan membayar pemasoknya.

Rasio perputaran utang usaha = beban pokok pendapatan / utang usaha

2019 = 87.740.564 / 1.297.463


= 67,62

2020 = 97.089.067 / 1.123.703


= 86,40

Semakin tinggi rasio perputaran utang usaha, semakin sering perusahaan membayar
pemasoknya. Perhitungan rasio perputaran utang usaha dari PT GGRM menunjukan
bahwa perusahaan lebih sering melakukan pembayaran ke pemasok pada tahun 2020
daripada tahun 2019.

Rasio Perputaran Kas

Rasio Perputaran Kas (Cash Turn Over Ratio) Rasio ini digunakan untuk mengukur
tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan dan
membiayai penjualan.

2019 = 110.523.819 / 3.571.886

= 30,94

2020 = 114.477.311 / 4.774.272

= 23,97

Perhitungan rasio perputaran kas dari PT GGRM menunjukan bahwa perusahaan


mengalami penurunan dalam perputaran kas nya. Dalam hal ini dikarenakan penjualan
bersih dan rata-rata kas ditahun 2020 mengalami peningkatan.
Quick ratio

Quick ratio = (Aktiva lancar – persediaan – biaya yang dibayar di muka) / kewajiban
lancar

2019 = (52.081.133 - 42.847.314 - 271.314) / 25.258.727

= 8.962.505 / 25.258.727

= 0,35

2020 = (49.537.929 - 39.894.523 - 367.231) / 17.009.992

= 9.276.175 / 17.009.992

= 0,55

Perhitungan Quick Ratio dari PT GGRM menunjukkan bahwa perusahaan tidak memiliki
kondisi keuangan yang baik karena nilai hasilnya berada dibawah angka 1. Perhitungan di
atas juga menunjukkan bahwa tahun 2020 lebih baik kondisinya daripada tahun 2019
karena mendekati angka 1

Inventory Turn Over (ITO)

2019 = 110.523.819 / 40.703.679,5

= 2,72

2020 = 114.477.311 / 41.370.918,5

= 2,77

Perhitungan rasio perputaran persediaan dari PT GGRM pada tahun 2020 mengalami
kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar 0,05. Hal ini disebabkan meningkatnya jumlah
beban pokok penjualan. Dan menunjukkan bahwa tahun 2020 lebih baik daripada tahun
2019 karena rasio nya semakin tinggi daripada tahun 2019.
ANALISIS TREND

Analisis tren dilakukan untuk menguji kecenderungan kondisi keuangan dan kinerja perusahaan
PT. GGRM.

Angka indeks = (Tahun pembanding - tahun dasar) / tahun dasar × 100%

URAIAN 2020 2019 TREND

Kas 4.774.272 3.571.886 33,66%

Persediaan 39.894.523 42.847.314 (6,9%)

Piutang Dagang 2.556.127 1.875.909 36,26%

Hutang Lancar 17.009.992 25.258.727 (32,65%)

Laba Bersih Tahun Berjalan 10.880.704 7.647.729 42,27%

Analisis trend menunjukkan bahwa PT. GGRM mengalami trend peningkatan dari tahun
sebelumnya. Hal ini dibuktikan dengan tren peningkatan Kas sebesar 33,66%. Kenaikan ini
disebabkan oleh naiknya kas dan setara kas, dan dikarenakan adanya pelunasan piutang dari
pelanggan, sedangkan piutang dan utang usaha mengalami penurunan karena ada pelunasan
piutang dan pembayaran kewajiban PT. GGRM.

C. Penilaian risiko

1. Risiko bawaan
Risiko ini merupakan risiko yang tidak dapat dipengaruhi oleh manajemen dan
perusahaan karena beberapa hal tidak dapat dikendalikan dan auditor tidak dapat
menemukannya dalam audit. Risiko ini berasal dari auditor yang tidak dapat
mengidentifikasi risiko karena transaksi memerlukan tingkat penilaian yang tinggi,
kemungkinan besar perusahaan salah melaporkan beberapa data untuk mengulangi
kesalahan lagi, transaksi bisnis perusahaan rumit dan melibatkan instrumen derivatif

Berbagai macam (keanekaragaman) item yang ada dalam inventaris

Volume aktivitas yang tinggi

Metode penilaian akuntansi

Pengindentifikasian persediaan usang dan menerapkan biaya atau pasar untuk


menentukan penilaian

Risiko nilai tukar valas

Persediaan sering dikembalikan oleh pelanggan, jadi harus berhati-hati untuk secara
terpisah mengidentifikasi barang dagangan yang dikembalikan, memeriksa kualitasnya,
dan mencatatnya
pada nilai realisasi bersih

Risiko nilai tukar valuta asing terjadi dari waktu ke waktu. Risiko ini juga
berdampak pada PT GGRM, khususnya saat dilakukan pengadaan barang atau pembelian
barang dari luar negeri dan dalam skala yang lebih kecil, dari pengadaan rutin bahan baku
pembantu impor misalnya filter, perasa, serta suku cadang. Perseroan menghadapi risiko
pergerakan suku bunga di pasar karena suku bunga untuk setiap pinjaman ditetapkan pada
tanggal penarikan dan perpanjangan pinjaman tersebut.

Upaya Mitigasi Risiko Bawaan:

a. Upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk memitigasi risiko gejolak nilai tukar
valuta asing yaitu Perseroan mempertahankan kebijakan untuk melakukan
pendanaan dalam Rupiah.
b. Risiko ini berjangka relatif pendek dan sebagian kecil dapat dikurangi dengan
hasil penjualan ekspor dalam mata uang asing. Dampak dari risiko nilai tukar
valuta asing relatif kecil jika dibandingkan dengan skala keuangan Perseroan
secara keseluruhan.
c. Kebutuhan pendanaan terutama untuk modal kerja, dipenuhi dari fasilitas
pinjaman jangka pendek dari sejumlah bank lokal dan asing. Seluruh fasilitas
pinjaman ditinjau setiap tahun dan dapat diperbaharui dengan persetujuan kedua
belah pihak. Jumlah dan periode pinjaman disesuaikan dengan kebutuhan
pendanaan dan kondisi pasar uang. Periode bunga pinjaman pada umumnya adalah
1,3 hingga 6 bulan dan pada akhir periode, Perseroan memiliki opsi untuk
memperpanjang atau melunasi pinjaman tersebut. Sesuai kebutuhan Perusahaan,
dari waktu ke waktu, Perseroan melakukan pengambilan kredit berjangka panjang.

2. Risko pengendalian

Risiko ini mengacu pada risiko salah saji keuangan dan kesalahan dalam laporan
perusahaan karena perusahaan gagal mengendalikan pengendalian internalnya dengan
baik. Misalnya, manajemen tidak dapat mengontrol dan mencegah staf yang tidak
melakukan transaksi sejak awal. Sumber risiko ini adalah manajemen yang gagal
memastikan pemisahan tugas, manajemen tidak dapat menanamkan pengendalian internal
yang baik dan benar dalam pelaporan keuangan, manajemen tidak menerapkan budaya
pengarsipan dan dokumentasi yang tepat.

Persediaan barang dan jasa Akuisisi pembayaran

Pencurian inventaris oleh karyawan Menyalahgunakan akun perjalanan dan


hiburan dan membebankan biaya
mereka sebagai biaya perusahaan

Individu yang terlibat dengan pembelian Otorisasi Pembayaran dan pembelian


inventaris mungkin memiliki insentif
untuk mengeksploitasi kelemahan dalam
sistem kontrol untuk keuntungan ekonomi
mereka

Penyusutan persediaan Risiko salah saji material


Inventaris fiktif Dokumen bukti pembayaran fiktif
(pengeluaran fiktif)

Penyesuaian manual yang besar untuk


akun inventaris

Potensi pemberian perintah produksi yang


berlebihan

Pemakaian bahan baku tanpa otorisasi

Pencurian persediaan

Upaya Mitigasi Risiko Pengendalian

Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak
mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Perbedaan
antara jumlah nilai tercatat kepentingan nonpengendali yang disesuaikan dan nilai wajar
imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas yang dapat
diatribusikan pada pemilik entitas induk.

3. Risiko deteksi

Risiko ini mengacu pada risiko saat auditor gagal mendeteksi salah saji dan
kesalahan dalam laporan keuangan perusahaan dan akibatnya auditor mengeluarkan opini
yang salah atas laporan tersebut. Sumber dari risiko ini yaitu auditor tidak memilih ukuran
sampel yang benar, auditor tidak memahami kompleksitas dan bisnis yang dilakukan
perusahaan, auditor tidak terlibat komunikasi dengan baik terhadap manajemen, dan
auditor tidak merencanakan audit dengan baik dan memilih prosedur audit yang tidak
tepat.
Transaksi yang mempengaruhi saldo persediaan

Ketidakakuratan catatan transfer persediaan memungkinkan terdapat pencatatan ganda

Menelah Penyajian dan Pengungkapan Persediaan dalam Laporan Keuangan

Kemungkinan salah saji pada perputaran persediaan

D. Asersi

Asersi Persediaan barang dan jasa Pembayaran

Keberadaan dan 1. Meninjau prosedur inventaris 1. Melakukan uji pisah batas


Keterjadiaan fisik yang diusulkan klien untuk atas pembelian dan
menentukan apakah kemungkinan
pengeluaran kas
besar akan menghasilkan
inventaris fisik yang lengkap dan
benar.
2. Mengamati hitungan klien dari
inventaris fisik tahunan. Pilih item
secara acak dari catatan
persediaan perpetual klien dan
amati (hitung) barang-barang
yang ada. Sampel harus
menekankan item bernilai tinggi

Kelengkapan 1. Lakukan uji batas akhir tahun 1. Meminta laporan


dengan mencatat nomor dokumen bulanan vendor atau
kirim konfirmasi ke
pengiriman dan penerimaan
vendor besar untuk
terakhir digunakan sebelum meminta pernyataan item
persediaan fisik diambil. Tinjau pada akun terbuka
jurnal pembelian dan penjualan 2. Menyetujui pernyataan
bulanan dan konfirmasi
untuk suatu periode waktu sesaat dari vendor besar dengan
sebelum dan sesudah akhir tahun, akun daftar hutang
dengan memperhatikan dokumen 3. Memeriksa sampel
pengeluaran kas yang
pengiriman dan penerimaan
dilakukan setelah akhir
nomor untuk menentukan apakah tahun untuk menentukan
barang dicatat dalam periode apakah pengeluaran
waktu yang tepat. tersebut untuk barang
2. Menanyakan kepada klien dan jasa yang berlaku
pada tahun sebelumnya
mengenai potensi keberadaan
4. Lakukan tinjauan analitis
barang pada konsinyasi atau atas akun pengeluaran
terletak di gudang luar. Untuk terkait, seperti biaya
barang material, kunjungi lokasi perjalanan dan hiburan
atau biaya hukum
atau kirim konfirmasi ke pihak
manajemen gudang luar.
3. Membuat pertanyaan untuk klien
tentang tunjangan yang dibuat
untuk pengembalian yang
diharapkan. Menentukan
kebijakan klien pada akuntansi
untuk item yang dikembalikan.
Tinjau tanda terima transaksi yang
dipilih pada periode waktu untuk
menentukan apakah pengembalian
yang signifikan diterima dan
dicatat dengan tepat.

Hak dan 1. Meninjau faktur vendor saat Meninjau komitmen


Kewajiban menguji pengeluaran untuk pembelian jangka panjang,
menentukan apakah disajikan dan tentukan apakah
dengan tepat kerugian perlu ditanggung
2. Meninjau kontrak pembelian terkumpul
untuk menilai hak pengembalian
barang dagangan.

Penilaian dan 1. Tentukan apakah metode Verifikasi akurasi matematis


Alokasi penilaian sesuai untuk klien. dari akun-akun tersebut, dan
2. Menanyakan kepada bagian menyetujuinya ke buku
produksi dan gudang tentang besar dan pendukungnya
keberadaan persediaan usang atau lalu didokumentasikan.
tidak dipakai
3. Catat inventaris yang berpotensi
usang sambil mengamati
penghitungan fisik inventaris.
4. Melacak item yang berpotensi
usang ke kompilasi inventaris
klien, dan tentukan apakah
mereka diberi label dengan benar
sebagai barang usang.
5. Menguji biaya persediaan dengan
mengambil sampel persediaan
yang tercatat, dan menelusuri ke
dokumen sumber, termasuk :
a. Menelusuri pembelian bahan
mentah ke faktur vendor
b. Menguji biaya standar yang
dibangun melalui sistem biaya
standar
6. Uji kemungkinan persediaan
usang yang harus diturunkan ke
nilai pasar:
a. Tinjau jurnal perdagangan
untuk perubahan dalam
teknologi produk.
b. Tindak lanjut item yang
berpotensi usang dicatat
selama pengamatan fisik klien
penghitungan persediaan.
c. Gunakan perangkat lunak
audit untuk membaca file
inventaris dan umur item
inventaris dan menghitung
perputaran persediaan.
Selidiki produk dengan omset
yang sangat rendah atau item
yang tidak digunakan atau
tidak dijual untuk jangka
waktu yang lama.
d. Menanyakan klien tentang
penyesuaian penjualan
(markdown) yang telah
ditawarkan untuk dijual
dengan produk apapun.
e. Verifikasi harga jual dengan
meninjau faktur terbaru untuk
menentukan apakah harga jual
sama seperti yang disertakan
pada file komputer. Gunakan
standar umum untuk
menghitung nilai realisasi
bersih untuk item inventaris,
dan siapkan salinan inventaris
untuk semua item di mana
nilai realisasi bersih lebih
kecil dari biaya.
f. Menganalisis penjualan
menurut lini produk, dengan
mencatat penurunan yang
signifikan dalam penjualan
lini produk.
g. Tinjau komitmen pembelian
untuk potensi eksposur
kerugian. Tentukan apakah
kerugian kontinjensi
diungkapkan atau dicatat
dengan benar.
h. Gunakan standar audit umum
untuk menguji ekstensi dan
menyiapkan salinan
perbedaan.
i. Gunakan standar audit umum
untuk mencatat kompilasi
inventaris. Telusuri totalnya
ke neraca saldo

Penyajian dan Mengkaji pengungkapan laporan Meninjau pengungkapan


Pengungkapan keuangan klien tentang laporan keuangan klien
1. Metode penilaian inventaris yang tentang:
digunakan 1. Hutang usaha
2. Angka biaya FIFO dan efek 2. Akun pengeluaran
likuidasi LIFO jika LIFO seperti perjalanan
digunakan
dan hiburan
3. Persentase inventaris yang dinilai
oleh setiap metode penilaian yang
berbeda
4. Klasifikasi persediaan sebagai
bahan baku, barang dalam proses,
dan barang jadi
5. Adanya kerugian kontinjensi yang
terkait dengan kontrak atau
pembelian jangka panjang
komitmen
6. Kebijakan inventaris mengenai
pengembalian dan pengurangan,
jika diharapkan material, untuk
barang dagangan diharapkan
dikembalikan
E. Analisis PT. Gudang Garam Tbk Terkait Siklus Akuisisi dan Pembayaran

1. GGRM mencatatkan jumlah persediaan yang dimiliki sebesar Rp39,9 triliun di tahun
2020, lebih rendah dibandingkan dengan Rp42,8 triliun di tahun sebelumnya.
Penurunan persediaan sebesar 6,9% disebabkan oleh oleh pembelian bahan baku yang
lebih sedikit seiring dengan turunnya volume penjualan.
2. Pada tahun 2020, piutang usaha naik 36,3% dari Rp 1,9 triliun menjadi Rp 2,6 triliun,
dengan jumlah piutang usaha yang jatuh tempo lebih dari 30 hari sebesar 5,5% dari
jumlah piutang usaha keseluruhan.
3. Kas bersih dari aktivitas operasi tercatat meningkat sebesar 56,4% menjadi Rp 17,5
triliun pada tahun 2020, terutama disebabkan oleh peningkatan penerimaan kas dari
pelanggan sebesar 3,1% menjadi Rp 113,8 triliun seiring dengan peningkatan
pendapatan penjualan selama tahun 2020. Pembayaran kas kepada pemasok turun 2,4%
menjadi Rp 85,5 triliun, terutama disebabkan oleh penurunan pembelian bahan baku.
4. Pada tahun 2020, GGRM juga melakukan beberapa pembayaran terkait dengan
aktivitas operasi sebesar Rp94,2 triliun dan pendanaan sebesar Rp20,8 triliun.

KESIMPULAN:

Pada tahun 2020 PT. Gudang Garam Tbk (GGRM) mencatat kas meningkat seiring
dengan menurunnya jumlah persediaan. Hal tersebut terjadi karena pembelian bahan baku lebih
sedikit dari tahun sebelumnya. Di sisi lain, perseroan bisa meningkatkan kas sebesar Rp4,8
triliun. Selain itu, perseroan juga bisa melakukan pembayaran terkait dengan aktivitas operasi
yang berhubungan dengan persediaan barang.
DAFTAR PUSTAKA

Annual Report PT Gudang Garam Tbk – Jakarta, Tahun 2020

(PT GGRM Tbk, 2020)

Anda mungkin juga menyukai