Disusun Oleh:
Tingkat 3/Semester 5
Ways Al Qorny
P27905119040
2021
LAPORAN PENDAHULUAN RESIKO BUNUH DIRI
Pada umumnya tindakan bunuh diri merupakan cara ekspresi orang yang penuh stress.
Perilaku bunuh diri berkembang dalam rentang diantaranya :
Suicidal ideation, Pada tahap ini merupakan proses contemplasi dari suicide, atau sebuah
metoda yang digunakan tanpa melakukan aksi/ tindakan, bahkan klien pada tahap ini tidak
akan mengungkapkan idenya apabila tidak ditekan. Walaupun demikian, perawat perlu
menyadari bahwa pasien pada tahap ini memiliki pikiran tentang keinginan untuk mati
Suicidal intent, Pada tahap ini klien mulai berpikir dan sudah melakukan perencanaan
yang konkrit untuk melakukan bunuh diri.
Suicidal threat, Pada tahap ini klien mengekspresikan adanya keinginan dan hasrat yan
dalam , bahkan ancaman untuk mengakhiri hidupnya .
Suicidal gesture, Pada tahap ini klien menunjukkan perilaku destruktif yang diarahkan
pada diri sendiri yang bertujuan tidak hanya mengancam kehidupannya tetapi sudah pada
percobaan untuk melakukan bunuh diri. Tindakan yang dilakukan pada fase ini pada
umumnya tidak mematikan, misalnya meminum beberapa pil atau menyayat pembuluh
darah pada lengannya. Hal ini terjadi karena individu memahami ambivalen antara mati
dan hidup dan tidak berencana untuk mati. Individu ini masih memiliki kemauan untuk
hidup, ingin di selamatkan, dan individu ini sedang mengalami konflik mental. Tahap ini
sering di namakan “Crying for help” sebab individu inisedang berjuang dengan stress yang
tidak mampu di selesaikan.
Suicidal attempt, Pada tahap ini perilaku destruktif klien yangmempunyai indikasi individu
ingin mati dan tidak mau diselamatkan misalnya minum obat yang mematikan . walaupun
demikian banyak individu masih mengalami ambivalen akan kehidupannya.
Suicide. Tindakan yang bermaksud membunuh diri sendiri . hal ini telah didahului oleh
beberapa percobaan bunuh diri sebelumnya. 30% orang yang berhasil melakukan bunuh
diri adalah orang yang pernah melakukan percobaan bunuh diri sebelumnya. Suicide ini
yakini merupakan hasil dari individu yang tidak punya pilihan untuk mengatasikesedihan
yang mendalam.
III. A. Pohon Masalah
B. Data yang perlu dikaji
Subjektif Objektif
Menyatakan pikiran, Perubahan fungsi kardiovaskuler.
harapan dan perencanaan Perubahan fungsi pernafasan.
tentang bunuh diri Perubahan fungsi neuromuskuler.
Memiliki riwayat satu kali Perubahan fungsi gastroinestinal.
atau lebih melakukan Perubahan pada sistem kulit.
percobaan bunuh diri. Perubahan pola tidur
Perilaku panik
Depresi, cemas dan perasaan
putus asa
Impulsivitas dan agressif
DAFTAR PUSTAKA
Stuart, G.W. 2009. Principles & Practice of Psychiatric Nursing. St. Louis: Mosby. Vanessa, Ivi.
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
a. Klien sebulan yang lalu mengurung diri di kamar.
b. Kedua orangtuanya meninggal karena kecelakaan 2 bulan lalu.
c. Klien merasa sebatang kara karena ditinggal mati oleh kedua
orangtuanya.
d. Klien merasa malu karena setelah kecelakaan itu, tubuhnya cacatpada wajah
dan kedua ekstrimitas (tangan dan kakinya fraktur).
e. Klien tidak mau mandi, baju tidak pernah diganti, kulit, kuku dan gigi
tampak kotor.
f. Klien mengutarakan ingin bunuh diri karena menganggap dirinya sudah
sebatang kara dan tidak berguna lagi.
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko bunuh diri
3. Tujuan Khusus
a. Klien bersedia bergaul/ bersosialisasi dengan perawat
b. Klien mau diajak membina hubungan saling percaya dengan perawat
sehingga mau mengutarakan masalahnya.
4. Tindakan Keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya dengan klien
Mengucapkan salam teraupetik
Menanyakan kondisi klien saat ini
Mengajak klien jalan-jalan ke taman
b. Klien bersedia bergaul/ berbicara dengan perawat
Menyapa klien saat bertemu di jalan
Menanyakan kabar klien hari ini
Menggali lebih dalam rasa percaya klien terhadap perawat
B. STRATEGI KOMUNIKASI
Orientasi
1. Salam Teraupetik
Selamat pagi, pak!
Assalamualaikum!
2. Evaluasi/ Validasi
Bagaimana kabarnya hari ini?
Sebenarnya apa sih yang membuat bapak seperti ini?
3. Kontrak : Topik, waktu dan tempat
Bisa minta waktunya sebentar, nggak? Cuma mau mengenal lebih jauhtentang
pak. Paling lama 15 menit.. gimana? Kalau bersedia di sini saja ya (kamar
tidur klien).
Kerja
Assalamualaikum, pak!
Perkenalkan, saya perawat…..
Pak, saya di sini akan menemani bapak selama 15 menit ke depan untuk
mendengarkan keluhan bapak. Bagaimana? Apa bapak bersedia saya
temani?
Oh ya, bagaimana kabar pak hari ini? Merasa lebih baik atau justru masih
cemas tidak karuan?
Kalau ada yang ingin pak ceritakan, ceritakan saja pada saya. Gak apa-
apa kok. Saya akan menjaga rahasia pak dari siapapun.
Oh ya, nama pak siapa? Sekarang masih sekolah atau kuliah? Tingkat
berapa?
Bagaimana kalau kita jalan-jalan di sekitar sini?
Terminasi
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Subyektif : Nah, sekarang apa b a pak sudah merasa nyaman ngobrol
dengan saya?Senang nggak jalan-jalan dengan saya?
Obyektif : (perawat mendapati tatapan mata kosong, dan klientampak
melamun dan kurang antusias)
2. Tindak lanjut klien
Baik, pak. Tolong kalau nanti ketemu saya, balas sapaan saya ya. 4 jam
lagi saya akan datang kemari untuk membawakan obat pak. Nanti pak
bisa menceritakan apa yang pak keluhkan sekiranya pak bersedia. Oke?!
3. Kontrak yang akan datang (topik, waktu dan tempat)
Baik, pak. Kita sudah ngobrol selama 15 menit. Besok kita akan
berdiskusi lagi tentang penyebab dari masalah yang dialami bapak. Jam
10 pagi di sini saja ya…gak lama kok. 15 menit saja sudah cukup. Oke?!
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA TN. S DENGAN GANGGUAN RESIKO BUNUH DIRI
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas Klien
1) Nama : Tn S
2) Jenis Kelamin : Laki-laki
3) Umur : 48 Tahun
4) Agama : Kristen Protestan
5) No. RM 00159021
6) Status : Belum Menikah
7) Pendidikan : SMA
8) Pekerjaan : Petani
9) Alamat : Toraja
10) Tgl masuk RS : 06 April 2009
11) Tgl pengkajian : 18 Maret 2019
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama :
Pusing, sakit kepala, sering memukul-mukul kepala
b. Riwayat keluhan utama :
Pada saat di kaji, Klien mengatakan bahwa dirinya sering
mengeluh pusing dan memukul kepalanya, Klien mengatakan bahwa
dirinya sering membenturkan kepalanya ke dinding, Klien mengatakan
ingin mati saja, Klien mengatakan takut bergaul dengan teman-teman
dilingkungannya karena takut dipukul, Klien berbicara sering
mengulang dan mempertahankan kata-kata yang tidak sesuai dengan
kenyataan, Klien sering menyendiri dan melamun.
Masalah Keperawatan : Risiko Bunuh Diri
c. Alasan masuk :
Klien mengatakan masuk di Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi
Provinsi Sulawesi Selatan diantar oleh kakaknya karena menyakiti diri
sendiri. Klien pernah tertarik sapi sejak tamat SMA kemudian sering
mengalami pusing, sakit kepala, dan memukul kepalanya sendiri.
3. Faktor predisposisi
Klien pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya dimasa lalu,
pengobatan sebelumnya kurang berhasil karena Klien tidak minum obat
secara teratur.
Masalah Keperawatan : Risiko Bunuh Diri
5. Pemeriksaan fisik
a. Tanda Vital :
TD 120/80 mmHg, N : 90 x/menit, S: 36°C, P: 24 x/menit
b. Ukur :
BB 60 kg, TB 168 Cm.
c. Keluhan Fisik
Klien mengatakan kepalanya pusing dan terputar-putar
6. Psikososial
a. Genogram
GI
GII
? ? ? ? ? ?
? ?
48
GIII ? ? ? ? ? ? ?
Keterangan:
d. Alam Perasaan
e. Afek
Pada saat di kaji, afek yang di perlihatkan Klien adalah afek tumpul.
Ekspresi perasaan Klien sangat kurang saat wawancara.
g. Persepsi
h. Proses pikir
i. Isi pikir
Klien phobia. Klien mengatakan banyak orang jahat, Klien merasa takut
dan tidak percaya pada orang lain.
j. Tingkat kesadaran
k. Memori
Saat tiba waktu minum obat, Perawat menyuruh Klien untuk meminum
obatnya tetapi Klien tidak mau minum obat jika tidak mandi sebelum
minum obat.