Anda di halaman 1dari 11

Modul 1 Iduksi matematika

PENDAHULUAN

Pendahuluan

Apa itu prinsip iduksi matematika?, Bagaimana proses iduksi

matematika. Pada kegiatan belajar pertama akan diuraikan sistim iduksi

matematika lemah dan iduksi matemtika kuta. prasyarat dalam

mempelajari modul-modul berikutnya. Dengan memahami materi-materi

yang terdapat dalam modul ini akan memudahkan Anda dalam mempelajari

modul-modul berikutnya.

Setelah Anda mempelajari materi-materi dalam modul ini

diharapkan Anda dapat memahami dan menggunakan konsep induksi

matematika.

Mahasiswa mengetahui dan memahami iduksi matematika

12
Modul 1 Iduksi matematika

Kegiatan Belajar

INDUKSI MATEMATIKA

URAIAN MATERI

A. PENDAHULUAN

Matematika diskrit (discrete mathematics atau finite mathematics)

adalah cabang matematika yang mengkaji objek-objek diskrit. Apa yang

dimaksud dengan kata diskrit (discrete) ? Benda disebut diskrit jika ia

terdiri dari sejumlah berhingga elemen yang berbeda atau elemen-elemen

yang tidak bersambungan. Himpunan bilangan bulat (integer) dipandang

sebagai objek diskrit. Sedangkan himpunan bilangan riil ( real) dipandang

sebagai objek kontinu. Fungsi diskrit digambarkan sebagai sekumpulan

titik-titik, sedangkan fungsi kontinu digambarkan sebagai kurva.

B. PRINSIP INDUKSI MATEMATIKA

Sebuah cara pembuktian yang sering dipakai, simpel, dan sangat

ampuh dalam matematika kombinatorial dan ilmu komputer, dikenal

dengan prinsip induksi matematika. Induksi matematika adalah metode

pembuktian untuk proposisi bilangan bulat.

Untuk suatu pernyataan tertentu yang melibatkan sebuah bilangan

asli n, jika kita dapat menunjukkan bahwa :

1. Pernyataan itu benar untuk n = n0 , dan

2. Pernyataan itu benar untuk n = k+1, dengan mengasumsikan

bahwa pernyataan itu benar untuk n = k, (k ≥ n0),

maka kita dapat menyimpulkan bahwa pernyataan itu benar untuk semua

bilangan asli n ≥ n0.

13
Modul 1 Iduksi matematika

Langkah (1) dinamakan basis induksi, sedangkan langkah (2) dinamakan

langkah induksi. Di samping itu, asumsi bahwa pernyataan tersebut benar

untuk n = k di dalam langkah (2) biasanya dinamakan hipotesis induksi.

CONTOH SOAL

Cotoh 1

n(n  1)
Buktikan bahwa 1  2  3    n  , untuk semua n ≥1.
2
Solusi:

n(n  1)
Misalkan P(n) menyatakan 1  2  3    n  , untuk semua
2
n ≥1.
1.) Basis induksi.

Akan dibuktikan P(1) benar untuk n = 1.

Perhatikan bahwa:

1(1  1)
1
2
1( 2)

2
2

2
 1.

Jadi, basis induksi benar.

2.) Langkah induksi.

k (k  1)
Misalkan P(k) benar, yaitu 1  2  3    k  ,
2
Akan dibuktikan P(k+1) juga benar yaitu

(k  1)((k  1)  1)
1  2  3    k  (k  1)  .
2

14
Modul 1 Iduksi matematika

Perhatikan bahwa:

1  2  3    k  (k  1)  (1  2  3    k )  (k  1)
k (k  1)
  (k  1)
2
(k 2  k )  2(k  1)

2
k  3k  2
2

2
(k  1)(k  2)

2

k  1k  1  1 , untuk semua k  1.
2
n(n  1)
Karena (1) dan (2) benar, maka terbukti bahwa 1  2  3    n 
2
untuk semua n ≥1, juga benar.

Contoh 2

Buktikan bahwa 2  n  20 , untuk setiap bilangan bulat n ≥ 5.


n

Solusi:

Misalkan P(n) menyatakan 2  n  20 , untuk setiap bilangan bulat


n

n ≥ 5.
1.) Basis induksi.

Akan dibuktikan P(5) benar untuk n = 5.

Perhatikan bahwa:

2 5  5  20
32  25
Jadi, basis benar.

2.) Langkah induksi.

Misalkan P(k) benar, yaitu 2  k  20 ,


k

Akan dibuktikan P(k+1) juga benar yaitu

2 k 1  (k  1)  20 .

15
Modul 1 Iduksi matematika

Perhatikan bahwa:

2 k 1  2.2 k  2(k  20)  2k  40  (k  1)  20 , untuk setiap k  5.

Karena (1) dan (2) benar, maka terbukti bahwa 2  n  20 , untuk setiap
n

bilangan bulat n ≥ 5, juga benar.

Contoh 3

Buktikan bahwa 2 2 n  1 habis dibagi 3 untuk semua bilangan bulat n ≥ 1.

Solusi:

Misalkan P(n) menyatakan 2 2 n  1 habis dibagi 3 untuk semua bilangan


bulat n ≥ 1.

1.) Basis induksi.

Akan dibuktikan P(1) benar untuk n = 1.

Perhatikan bahwa:

2 2.1  1  2 2  1
 4 1
3 benar habis dibagi3
Jadi, basis benar.

2.) Langkah induksi.

Misalkan P(k) benar, yaitu 2  1 habis dibagi 3


2k

Akan dibuktikan P(k+1) juga benar yaitu

2 2 ( k 1)  1 habis dibagi 3

16
Modul 1 Iduksi matematika

Perhatikan bahwa:

2 2( k 1)  1  2 2 k  2  1
 2 2 k .2 2  1
 2 2 k .4  1
 4.2 2 k  1
 (3.2 2 k  2 2 k )  1
 (3.2 2 k )  (2 2 k  1)
Habis dibagi 3 Habis dibagi 3

Karena (1) dan (2) benar, maka terbukti bahwa 2 2 n  1 habis dibagi 3 untuk

semua bilangan bulat n ≥ 1, juga benar.

LATIHAN MADIRI

1. Gunakan prinsip induksi matematika untuk membuktikan

pernyataan berikut adalah benar.

n(n  1)(2n  1)
a. 12  2 2  32    n 2  , untuk semua bilangan
6
bulat n ≥ 1.
Penyelesaian

17
Modul 1 Iduksi matematika

b. n  2 n , untuk setiap bilangan bulat positif n.


Penyelesaian

c. 2  1 habis dibagi 7 untuk semua bilangan bulat n ≥ 1.


3n

Penyelesaian

18
Modul 1 Iduksi matematika

d. 1(1!) + 2(2!) + 3(3!) + …+ n(n!) = (n + 1)! - 1 , untuk semua bilangan

bulat n ≥ 1.

Penyelesaian

19
Modul 1 Iduksi matematika

e. 2 0  21  2 2    2 n  2 n 1  1 , untuk semua bilangan bulat tak

negatif n.
Penyelesaian

20
Modul 1 Iduksi matematika

f. Jumlah n buah bilangan ganjil positif pertama adalah n2.

Penyelesaian

21
Modul 1 Iduksi matematika

Bagaimana mengukur tingkat penguasaan Anda?Cocokkanlah jawaban latihan


mandiri Anda dengan kunci jawaban! Hitunglah jawaban benar, kemudian gunakan
rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat pengusaan Anda terhadap materi
kegiatan belajar.

Rumus:

Arti tingkat pengusaan yang Anda capai:


90% - 100% = baik sekali
80% - 89% = baik
70% - 79% = cukup
< 70% = kurang

Berapa persenkah tingkat penguasaan Anda?Apabila Anda mencapai tingkat 80%


atau lebih, anda dapat meneruskan dengan modul berikutnya. Tetapi, kalau kurang
dari 80%, Anda harus mengulangi lagi kegiatan belajar ini terutama bagian yang
belum Anda kuasai.

Kunci Jawaban

Kesimpulan
Setelah mengerjakan soal-soal di atas buatlah kesimpulan
dari materi ini pada tempat kosong di bawah

22

Anda mungkin juga menyukai