Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

GLAUKOMA

DEPARTEMEN

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

OLEH :

FAKHRUR RIFQI A.

202010461011045

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2021
A. Definisi
Glaukoma adalah suatu keadaan dimana tekanan bola mata tidak normal atau lebih tinggi
dari pada normal yang mengakibatkan kerusakan saraf penglihatan dan kebutaan (Sidarta Ilyas,
2014).
Menurut Sunaryo Joko Waluyo (2019),bahwa Glaukoma merupakan kelainan mata yang
mempunyai gejala peningkatan tekanan intra okuler (TIO), dimana dapat mengakibatkan
penggaungan atau pencekungan pupil syaraf optik sehingga terjadi atropi syaraf optik,
penyempitan lapang pandang dan penurunan tajam pengelihatan.
Glaukoma adalah suatu penyakit dimana tekanan di dalam bola mata meningkat,sehingga
terjadi kerusakan pada saraf optikus dan menyebabkan penurunan fungsi penglihatan (Mayenru
Dwindra, 2019)

B. Klasifikasi
Klasifikasi dari glaukoma dalah sebagai berikut ( Sidarta Ilyas, 2015) :
 Glaukoma Primer
Glaukoma yang tidak diketahui penyebabnya. Pada galukoma akut yaitu timbul pada
mata yang memiliki bakat bawaan berupa sudut bilik depan yang sempit pada kedua mata.
Pada glukoma kronik yaitu karena keturunan dalam keluarga, DM Arteri osklerosis, pemakaian
kartikosteroid jangka panjang, miopia tinggi dan progresif dan lain-lain dan berdasarkan
anatomis dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Glaukoma sudut terbuka / simplek (kronis)
Glaukoma sudut terbuka Merupakan sebagian besar dari glaukoma ( 90-95% ) , yang meliputi
kedua mata. Timbulnya kejadian dan kelainan berkembang Disebut sudut terbuka karena
humor aqueous mempunyai pintu terbuka ke jaringan trabekular. Pengaliran dihambat oleh
perubahan degeneratif jaringan trabekular, saluran schleem, dan saluran yg berdekatan.
Perubahan saraf optik juga dapat terjadi. Gejalaawal biasanya tidak ada, kelainan diagnose
dengan peningkatan TIO dan sudut ruang anterior normal. Peningkatan tekanan dapat
dihubungkan dengan nyeri mata yang timbul
b. Glaukoma sudut tertutup / sudut semut (akut)
Glaukoma sudut tertutup (sudut sempit), disebut sudut tertutup karena ruang anterior secara
otomatis menyempit sehingga iris terdorong ke depan, menempel ke jaringan trabekuler dan
menghambat humor aqueos mengalir ke saluran schlemm. Pargerakan iris ke depan dapat
karena peningkatan tekanan vitreus, penambahan cairan diruang posterior atau lensa yang
mengeras karena usia tua. Gejalah yang timbul dari penutupan yang tiba-tiba dan
meningkatnya TIO, dapat nyeri mata yang berat, penglihatan kabur. Penempelan iris
memyebabkan dilatasi pupil, tidak segera ditangni akan terjadi kebutaan dan nyeri yang hebat.
 Glaukoma Sekunder
Adalah glaukoma yang diakibatkan oleh penyakit mata lain atau trauma didalam bola mata,
yang menyebabkan penyempitan sudut /peningkatan volume cairan dari dalam mata . Misalnya
glaukoma sekunder oleh karena hifema, laksasi / sub laksasi lensa, katarak instrumen, oklusio
pupil, pasca bedah intra okuler.
 Glaukoma Kongenital
Adalah perkembangan abnormal dari sudut filtrasi dapat terjadi sekunder terhadap kelainan
mata sistemik jarang ( 0,05 %) manifestasi klinik biasanya adanya pembesaran mata
(bulfamos), lakrimasi.
Berdasarkan lamanya glaukoma dibedakan menjadi:
 Glaukoma akut
penyakit mata yang disebabkan oleh tekanan intra okuler yang meningkat mendadak sangat
tinggi.
 Glaukoma kronik
Penyakit mata dengan gejalah peningkatan tekanan bola mata sehingga terjadi kerusakan
anatomi dan fungsi mata yang permanen.

C. Etiologi
 Glaukoma primer terdiri dari :
Akut: dapat disebabkan karena trauma.
Kronik : dapat disebabkan karena keturunan dalam keluarga seperti: diabetes mellitus,
arterisklerosis, pemakaian kortikosteroid jangka panjang, myopia tiggi dan progresif.
 Sekunder
Disebabkan penyakit mata lain, seperti: katarak, perubahan lensa kelainan uvea pembedahan.

D. Manifestasi klinik
 Glaukoma primer
 Kerusakan visus yang serius
 Lapang pandang mengecil dengan maca-macam skottoma yang khas
 Perjalanan penyakit progresif lambat
 Nyeri hebat didalam dan sekitar mata
 Timbulnya halo/pelangi disekitar cahaya
 Pandangan kabur
 Sakit kepala
 Mual, muntah
 Kedinginan
 Demam baahkan perasaan takut mati mirip serangan angina, yang sangat
sedemikian kuatnya keluhan mata ( gangguan penglihatan, fotofobia dan lakrimasi)
tidak begitu dirasakan oleh klien.
 Glaukoma sekunder
 Pembesaran bola mata
 Gangguan lapang pandang
 Nyeri didalam mata
 Glaukoma kongential
 Gangguan penglihatan

E. Pemeriksaan Penunjang
 Glaukoma Akut
Pengukuran dengan tonometrischiotz menunjukkan peningkatan tekanan, parimetri
genioskopi dan tonografi dilakukan setelah edema kornea menghilang.
 Glaukoma Kronik
Pemeriksaan tekanan bola mata dengan palpasi dan tonomebri menunjukkan peningkatan,
nilai dianggap mencurigakan bila berkisar antara 21 – 25 mmHg dan dianggap patologik
bila berada diatas 25 mmHg. Pada funduskopi ditemukan cekungan papil menjadi lebih
lebar dan dalam, dinding cekungan bergaung, warna memucat dan terdapat perdarahan
pada pupil.
 Pemeriksaan lapang pandang menunjukkan lapang pandang menyempit, depresi bagian
nasal, tangga rone, atau stroma busur.
 Uji provokasi minum air, uji variasi diurnal dan ujian provokasi steroid dilakukan pada
kasus-kasus yang meragukan.
 Pengukuran tekanan intraocular (dengan tonometer), pemeriksaan keadaan sudut bola mata
dengan genioskopi. Sedangkan pemeriksaan lapang pandangan mata dengan alat perimetri.
 Pengecekan terhadap kondisi syaraf mata digunakan alat Heidelberg Retinal Tomography
(HRT) atau Optical Coherence Tomography(OCT). Pemberian obat tetes mata yang
dilanjutkan pemberian obat tablet. Fungsi obat-obatan tersebut untuk menurunkan produksi
atau meningkatkan keluarnya cairan akuos humor. Cara ini diharapkan dapat menurunkan
tekanan bagi bola mata sehingga dicapai tekanan yang diinginkan. Agar efektif pemberian
obat dilakukan secara terus menerus dan teratur.
 Ahmed valve ditanamkan pada bola mata dengan cara operasi. Bila tekanan bola mata
berada pada 18 mmHg maka klep tersebut akan terbuka sehingga cairan yang tersumbat
bisa keluar, sehingga tekanan bola mata otomatis akan turun. Sebaliknya, klep akan
tertutup kembali bila tekanan sudah berada di bawah 18 mmHg.

F. Penatalaksanaan Medis
1. Glaukoma Sudut Terbuka / Simplek / Kronik
 Obat-obat miotik
 Golongan kolinergik (pilokarpin 1 – 4 % 5 kali / hari), karbakol (0,75–3 %)
 Golongan anti kolineoterase (demekarium bromid, hurmosal 0,25 %)
 Obat-obat penghambat sekresi aquor humor (Adrenergik)
 Timolol (tetes 0,25 dan 0,5 % 2x / hari)
 Epinerprin 0,5 – 2 % 1 – 2 x / hari
 Carbonucan hidrase intibitor
 Asetazolamid (diamol 125 – 250 mg 4 x / hari)
 Diklorfenamid (metazolamid)
 Laser trabeculoplasty dimana suatu laser zat organ disorotkan langsung kejaringan
trabekuler untuk merubah susunan jaringan dan membuka aliran dari humor Aguos dan
iridektomi.
 Tindakan bedah trabeculectomy.
G.      Pathway
H.      Komplikasi
Komplikasi glaukoma pada umumya adalah kebutaan total akibat tekanan bola mata
memberikan gangguan fungsi lanjut. Kondisi mata pada kebutan yaitu kornea terlihat keruh, bilik
mata dangkal, pupil atropi dengan ekskavasi (penggaungan) glaukomatosa, mata keras seperti
batu dan dengan rasa sakit. Mata dengan kebutaan mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah
sehingga menimbulkan penyulit berupa neovaskularisasi pada iris yang dapat menyebabkan rasa
sakit yang hebat. Pengobatan kebutaan ini dapat dilakukan dengan memberikan sinar beta pada
badan siliar untuk menekan fungsi badan siliar, alcohol retrobulbar atau melakukan pengangkatan
bola mata karena mata sudah tidak bisa berfungsi dan memberikan rasa sakit.
DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer, Suzanne. C, Bare, Brenda. G. 2019. Buku Ajar Keperawatan Medikal

Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol. 3. Jakarta: EGC

Doengoes, Marylinn. E. 2018. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien.Jakarta: EGC

Carpenito, Lynda Juall. 2015. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8. jakarta: EGC Price,
Sylvia. A. 1995.

Patofisiolog: Konsep Klinis Proses Proses Penyakit Edisi 4 buku II Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai