Anda di halaman 1dari 2

 Latar Belakang

Eklektik berdasarkan KBBI merupakan (adjektiva) bersifat memilih yang


terbaik dari berbagai sumber (tentang orang, gaya, metode). Atau
arsitektur eklektik meiliki pengertian berupa aliran arsitektur yang
memilih atau juga memadukan unsur-unsur atau gaya dalam bentuk
sendiri. Eklektik sendiri berasal dari Bahsa Yunani “ekleigen” yang
berarti memilih sesuatu.

Pemikiran eklektik mencoba untuk menggabungkan atau


megkombinasikan doktrin-doktrin yang dianggap valid untuk disatukan
walaupun pemikiran-pemikiran tersebut tidak dapat disatukan pada satu
kesatuan yang utuh. Pola oemikiran ini sudah sejak lama berlangsung,
dimulai dari abad ke 2 SM di Yunani. Pada saat itu mulai lahir filsuf-
filsuf hebat seperti Plato dan Aristoteles, yang memiliki motivasi dalam
berfikir untuk mencari kesempurnaan dalam kebenaran yang berangkat
dari pandangan yang bersifat kosmologis. Eklektisme dilakukan dengan
harapan dapat mengambil nilai-nilai yang berguna dan dapat diterima
untuk menciptakan sesuatu sistem terpadu. Para ekletikawan memandang
upaya seperti ini merupakan cara terbaik agar dapat memakai semua
teori-teori yang bernilai dan berupaya menerapkan dalam segala bidang
kehidupan. Misalnya dalam bidang Pendidikan, social, politik,
masyarakat, dan sebagainya.

Paham eklektisme dalam arsitektur sudah ada sejak lama, dimulai dari
zaman renaisans atau masa pembaharuan yang dimulai dari abad ke-15
sampai abad ke-16 yang merupakan abad peralihan dari abad pertengahan
ke zaman modern. Dimana elemen-elemen arsitektur romawi (ornamen-
ornamen, kolom, dan lain-lain) digabungkan dan ditambah dengan unsur-
unsur kaidah dan bentuk-bentuk baru dan dikembangkan menjadi bentuk-
bentuk baru.

Eklektisme dalam arsitektur biasa disebut juga sebagai post renaissance,


neo klasik, dan kolonial. Pada masa itu bisa dikatakan belum terlalu
banyak pilihan dan pencampuran juga masih terbatas, terkait pada kaidah-
kaidah klasik. Oleh karena itu, dalam pembahasan kajian perkembangan
arsitektur sering disebut juga dengan arsitektur neo-kalsik.

Pada abad ke 16, mulai berkembangnya arsitektur modern di Eropa,


ditandai dengan mulainya eklektisme. Diawali dengan kejenuhan
terhadap pola klasik lama dan juga semakin banyak pilihan untuk
digabungkan atau diulang, tetapi dalam pola, bentuk, dan konsep yang
baru. Dalam sejarahnya, istilah eklektisme dipakai untuk menandai gejala
pemilihan atau pencampuran gaya-gaya pada abad ke -19, atau
berakhirnya masa klasikisme.

Arsitektur Eklektisme, abad ke-19, mengandung rasa sentimen dan


nostalgia pada keindahan gaya masa lampau. Eklektisme tidak selalu
menggabungkan tetapi kadang-kadang hanya menerapkan salah satu gaya
saja, tetapi dalam bentuk sistem konstruksi, fungsi, dan sisi konseptual,
berbeda dari sistem klasik asli. Eklektisme menandai perkembangan
arsitektur abad XIX dengan ketidakpastian gaya percampuran bentuk
menghasilkan gaya tersendiri, memperlihatkan adanya pola pikir
akademik, tetapi dalam bentuk konservatif.

Faktor-faktor yang memengaruhi timbulnya eklektisme salah satunya


adalah masyarakat kelas menengah cenderung mengalami kejayaan, ratio
ekonomi dan imperialisme kaum menengah, yang disebut sebagai kaum
borjuis. Borjuis berasal dari kata serapan Bahasa Perancis yaitu
"bourgeoisie" atau "bourgeois" yang berarti kelas untuk warga yang
sebelumnya adalah anggota yang kaya dalam golongan ketiga.

Anda mungkin juga menyukai