A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Undang-Undang Pangan Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kab/Kota.
Perpres Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi.
Permenkes Nomor 23 tahun 2014 tentang Upaya Perbaikan Gizi.
Permenkes 43 tahun 2016 Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
Kepmenkes No 284/Menkes/SK/III/2004 tentang Buku Kesehatan Ibu dan Anak.
2. GambaranUmum
Di Indonesia Angka kematian bayi(AKB) masih tinggi yaitu 34/1000 kelahiran hidup,
sekitar 56% kematian terjadi pada periode yang sangat dini yaitu masa neonatal.Target MDGs
2015 untuk menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 23/1000 kelahiran hidup
memerlukan rangkaian upaya danstrategi khususnya peningkatan akses dan kualitas pelayanan
kesehatan pada masa neonatal.
Penyebab utama kematian neonatal tersebut adalah asfiksia bayi baru lahir,
prematuritas/bayi berat lahir rendah dan infeksi.Bidan sebagai penolong persalinan dini
terdepan akan sering menjumpai kasus asfiksia dan masalah bayi baru lahir lainnya. Sehingga
bidan harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai tentang resustasi bayi baru
lahir dan penangganan neonates sakit, yang sangat penting dalam upaya penurunan Angka
Kematian Bayi.
Pelayanan kesehatan neonatalessensial merupakan suatu pelayanan yang digunakan
untuk menunjang kesehatan bayi yang baru lahir meliputi perawatan tali pusat dan perawatan
pasca lahir,pencegahan hipotermia, meneteki bayi secara dini dan eksklusif,usaha bernafas
spontan dan upaya pencegahan infeksi.
Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut tentu dibutuhkan suatu indicator untuk mengukur
keberhasilan suatu pelayanan tersebut.Adapun indicator terpenting untuk pencapaian
penyelamatan bayi meliputi :
1. Penyediaan system yang berkualitas untuk pelayanan kesehatan dan memasukkan program
esensial kedalam program pelayanan ibu dan anak.
2. Menyediakan akses pelayanan kesehatan yang esensial.
3. Memberikan wawasan berupa pengetahuan tentang kesehatan neonatal yang esensial.
Penyelamatan bayi baru lahir merupakan kerjasama antara menteri kesehatan republic
Indonesia dengan the children untuk mengembangkan pelayanan berprogram efektif.
No Rincian Menu/ Uraian
Komponen
B. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaatdari Kegiatan pemantauan kesehatan neonatus termasuk resiko tinggi adalah:
Dokter
Pengelola Program KIA
Kordinator Bidan
Bidan Desa
1. Pelacakan dan pendampingan kasus Ibu dan Bayi dengan Faktor resiko dan komplikasi
( Neonatus Resiko Tinggi )
a. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan dan prilaku ibu dan keluarga agar memahami tentang neonatus
yang resiko tinggi
b. Tujuan Khusus
Meningkatkan pengetahuan,merubah prilaku ibu agar memahami neonatus yang
resiko tinggi
Meningkatkan pelayanan neonatus untuk menurunkan AKB
Total Rp.