Prarancangan Pabrik Gipsum Dari Kalsium Hidroksida Dan Asam Sulfat Kapasitas 315.000 Ton Per Tahun
Prarancangan Pabrik Gipsum Dari Kalsium Hidroksida Dan Asam Sulfat Kapasitas 315.000 Ton Per Tahun
Oleh :
Suprih Adhi Wibowo
D 500 050 007
Dosen Pembimbing
1. Dr. Ir. H. Ahmad M. Fuadi, M.T.
2. Emi Erawati, S.T.
BAB I
PENDAHULUAN
negeri dan impor dari luar negeri. Krisis ekonomi yang menimpa Indonesia
sejak tahun 1997, menyebabkan mahalnya harga gipsum dari luar negeri. Kurs
Rupiah yang melemah terhadap Dolar Amerika membawa dampak yang besar
bagi industri dengan bahan baku yang diimpor dari luar negeri. Untuk
1
2
antara lain:
1200000
1000000
Kebutuhan (ton/tahun)
800000
600000
400000
Perhitungan
Yi = 69.504,4 X + 231.614,5
Y = 1.691.207 ton/tahun
3. Kapasitas Komersial
akan dirancang, kita harus mengetahui dengan jelas kapasitas pabrik yang
Negara Algeria 150.000 ton per tahun, dan Arab saudi mencapai 300.000
Gipsum dari Badan Pusat Statistik dan data pabrik yang telah berdiri di
Indonesia, Pabrik Gipsum dari kalsium hidroksida dan asam sulfat ini
tahun 2015.
pabrik karena hal ini berhubungan langsung dari nilai ekonomis pabrik yang
timur. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk menentukan lokasi
1. Faktor Primer
baku. Dalam hal ini, bahan baku asam sulfat diperoleh dari PT.
b. Pemasaran produk
dekat dengan PT. Semen Gresik sebagai salah satu produsen semen di
Indonesia.
c. Sarana transportasi
fasilitas jalan raya dan pelabuhan laut yang memadai, maka pemilihan
d. Tenaga kerja
e. Penyediaan utilitas
dengan baik. Sebagai suatu kawasan industri yang berskala besar dan
2. Faktor Sekunder
mempunyai areal yang cukup luas. Hal ini perlu diperhatikan karena
perluasan pabrik.
b. Karakteristik lokasi
Dalam hal ini, Gresik sebagai kawasan industri adalah daerah yang
daerah tersebut.
c. Kebijaksanaan pemerintah
d. Kemasyarakatan
primary crusher kemudian diayak agar diperoleh batuan yang halus. Setelah
belum halus dapat dihancurkan lagi dan sebagian lagi masuk dalam fine
grinding untuk digiling menjadi butiran yang halus. Setelah dari fine grinding
butiran yang halus di calcining dan menghasilkan board plaster, dan sebagian
batu kapur CaCO3 dalam rotary klin sehingga akan terjadi reaksi proses
kalsinasi yang akan menghasilkan CaO dan CO2. Kemudian CaO yang
setelah itu masuk ke crystallizer sehingga akan terbentuk kristal. Setelah itu
dalam rotary dryer, lalu didinginkan dalam rotary cooler sehingga akan
terbentuk gypsum.
perbandingan dari beberapa proses alternatif baik dari aspek teknis maupun
ekonomis.
2 Aspek ekonomi
• investasi Besar Sedang Besar
Dari Tabel 3. maka yang paling baik dan efisien dari segi teknis dan
karena bahan baku yang digunakan mudah didapat dan berlimpah jumlahnya.
c. Pada industri cat, digunakan sebagai bahan pengisi dan campuran cat
putih.
komponen-komponen elektronika.
a. Bahan baku
1. Asam sulfat
• Wujud : cair
• Kemurnian : 52 - 100%
• Bersifat korosif
(www.jtbaker.com)
2. Kalsium hidroksida
• Wujud : padat
• Kemurnian : 100% wt
• Impuritas :-
• Titik Didih :-
(www.jtbaker.com)
b. Bahan pembantu
Air
• Berta molekul : 18
• Wujud : cair
• Kemurnian : 100%
• Impuritas :-
• Titik Lebur :-
c. Produk
Gipsum
• Kemurnian : 90 -100%
• Impuritas : 0 – 10%
• Titik didih :-
(www.sciencelab.com)
asam sulfat.
Reaksi ini berjalan secara isothermal pada suhu 90ºC dan tekanan 1
atm. Untuk mengurangi kadar air dalam gipsum maka digunakan rotary dryer.