Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MATAKULIAH ELEKTIF 1

(HEALTH ENTREPRENEURSHIP)

DOSEN PENGAMPU : Ns. SRI MULYANI, S.Kep., M.kep

NAMA : ETIA ZARIA AMNA

NIM : G1B118007

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020/2021
“BIOGRAFI SINGKAT ETIA ZARIA AMNA”

NAMA : ETIA ZARIA AMNA

TTL : TELUK KECIMBUNG,29 Januari 2000

ASAL : Sarolangun Bathin VIII

NIM : G1B118007

PRODI: ILMU KEPERAWATAN

STATUS : MAHASISWA

ALASAN MEMILIH MK HEALTH ENTERPREUER : Alasan kenapa saya memilih mata


kuliah elektif 1 enterprenuer dikarenakan saya ingin belajar membuka usaha sendiri dalam
bidang kesehatan dll
TOKOH ENTREPRENEUR DI BIDANG KESEHATAN

MEDINA ZEIN

nama panjang Medina Zein, ialah Medina Susani Zein, seorang pengusaha muda bisnis hijab.
Punya cerita tersendiri dibanding pengusaha lainnya. Di umurnya masih 19 tahun, wanita cantik
Kota Kembang, Bandung, sudah dikenal pandai berbisnis. Apakah yang melatar belakangi dia
menjadi pengusaha.Ketika orang tua berharap dia menjadi dokter. Medina justru mau berbisnis
kecantikan saja. Orang tua itu sangat berharap anak kedua -dari dua bersaudara- ini menjadi
seorang dokter. Pokoknya menjadi dokter tidak yang lainnya. Namun namanya jalan tidak bisa
dipungkiri, hingga membawa Medina jadi pengusaha.Dia tidak bisa menjadi dokter. Medina pilih
mengambil jurusan Akademi Kebidanan Stikes Budi Luhur, Bandung, tetapi cukup membuat
orang tua senang. Dia mengikuti jejak orang tua yang juga bekerja bidang persalinan
tersebut.Meskipun mereka diarahkan berkuliah. Ia tidak merasa terbebani. Justru dia mengambil
sisi wirausaha dari berkuliah di bidang kesehatan. Ketika dia ditawari kuliah kembali, Medina
memilih belum. Di hatinya ia menginginkan menjadi pengusaha muda.Ia ingin membuka klinik
kecantikan. Ingin sukses berdasarkan minatnya yakni berwirausaha. Ketika lulus kuliah, wanita
kelahiran 23 Mei 1992 ini, kemudian mengikuti kursus singkat estetika. Ketika semua di
keluarga diarahkan orang tua menjadi profesional di bidang kesehatan, Medina enteng pengen
berbeda! Medina pengen punya klinik kecantikan. Namun orang tua sangat menentang akan
keputusan tersebut. "... mereka juga sempet ngambek," paparnya. Rasa ingin membuktikan
bahwa dia akan sukses kuat.Disela-sela kuliah dia mengikuti aneka pelatihan di bidang
impiannya.Dia mulai menabung. Ingin membuka usaha sendiri tanpa bantuan orang tua. Diantara
kesibukan berkuliah, dia memutuskan menikah muda Medina menikah umur segitu tinggal di
kosan. Suami hanya bekerja jadi pegawai hotel. Maka benar- benar sukar buat menambung.
Diantara kesibukan mengikuti aneka pelatihan. Dia juga berjualan kecil- kecilan produk
kecantikan. Memang kekurangan sisi finansial bukan alasan kamu berhenti menjadi
pengusaha.Dulu dia kerap gonta- ganti produk kecantikan. Untung keluarga Madina kebanyakan
adalah tenaga bidang kesehatan. Termasuk seorang dokter estetika, menawarkan produk skin
care buatan sendiri ke Medina. Ia menanggapi dengan senang hati. Hasilnya ternyata cocok tidak
meragukan membuat dia betah memakai.Beberapa waktu teman- teman wanita melihat. Mereka
membicarakan kulitnya kinclong. Inilah cikal- bakal dia ingin wirausaha. Dia jualan produk
kecantikan milik omnya -yang dokter kecantikan wanita. Dia membagi antara uang saku,
ditabung buat bisnis, begitu terus sambil mengikuti kuliah dan pelatihan.Selanjutnya dia
mencoba jualan lewat online shop. Hasilnya lumayan dan diseriusi sambil berkuliah. Dia
mengumpulkan Rp.50 juta, dan pada 2015 membuka klinik sendiri. Awal dia kerja dibantu
empat orang karyawan, dimana dia merangkap jadi pegawai beautician.Tidak mudah memang
apalagi dia juga ibu rumah tangga. Awal dia masih jualan aneka produk dari omnya. Dia mulai
bergriliya. Termasuk mencoba dapat endorse seleb- Intagram. Cara lainnya, dia menjaring para
pelanggan menjadi distributor atau reseller. Memakai brand sendiri Lazata Skincare usahanya
terus maju bertahap.Eh, ternyata, permintaan malah membludak, awal tahun 2015 menjadi
puncak bagi usahanya. Disinilah dia mulai mencari jalan menciptakan sendiri. Dia bertemu
seorang dokter kecantikan. Dia diajari membuat produk sendiri. Dia juga mengajak kerjama
dengan apoteker dan dokter kecantikanJadilah sebuah pabrik dimana dalam sebulan
menghasilkan 10 ribu. Jika awalnya berjualan lewat online, kini, orang datang sendiri membeli
atau mau menjualkan. Kalau dulu dia mengantarkan sendiri jika ada pesanan. Sekarang memakai
jasa antar TIKI atau JNE, lebih gampang menyebar ke penjuru Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai