Anda di halaman 1dari 4

Ada.

Karya atau pemiktan inovatif yang saya ingin abdikan bagi bangsa Indonesia, khususnya Semarang,
adalah dengan membuka “Rumah Pintar dan Sehat" atau disingkat RUMPINHAT yang ditujukan bagi
anak-anak yang kurang mampu, agar mereka tetap mampu mengenyam pendidikan yang seharusnya
dan mendapat fasilitas kesehatan yang layak. Disini, anak-anak yang tidak bisa bersekolah akan
disediakan buku-buku pelajaran, dan buku-buku lainnya yang mmenambah wawasan tentang
pendidikan juga kesehtan. “Rumah Pintar dan Sehat” akan memberikan pelayanan kesehatan dan
konsultasi gratis bagi anak-anak yang berkekurangan.

Selain menetap di satu tempat, saya dan teman-teman saya berencana keliling Semarang untuk
memberikan penyuluhan pendidikan dasar dan kesehatan gratis bagi anak-anak dan orang tua yang
tinggal di tempat-tempat kurang layak.

Dengan demikian, saya sudah berinovasi dan berkontribusi dalam upaya mengentaskan kemiskinan
dimulai dari kota Semarang.

Anak jalanan yang menjadi dampingan Rumah pintar dan Sehat diharapka menjadi pribadi yang
mempunyai nilai-nilai konservasi seperti nilai inspiratif, humanis, peduli, inovatif, sportif, kreatif,,
kejujuran, dan keadilan.

Fokus Rumpinhat adalah pada pendidikan karakter, pengembangan bakat, dan peduli sehat.

Metode penanaman nilai yang dilakukan ada tigga yaitu:

a. Mengajarkan. Rumpinhat akan mengajarkan prinsip-prinsip kesehatan atau prokes dan materi
pendidikan dasar yang sudah menjadi hak anak-anak seperti membaca, berhitung, menulis, dsb.
b. Keteladanan. Anak lebih banyak belajar dari apa yang anak jalanan lihat (verba movent exempla
trahunt). Apa yang murid pahami tentang nilai-nilai itu memang bukan sesuatu yang jauh dari
kehidupan anak jalanan, namun ada didekat anak jalanan yang anak jalanan temukan dalam
perilaku pendidik.
Oleh karena itu dalam mengajar materi, akan diarahkan pada praktiknya di lingkungan,dengan
melakukan demo-demo kesehatan, seperti demo P3K, dsb. Selain itu dalam pemberian materi,
akan langsung difokuskan pada praktiknya sehari-hari, misal manfaat pupuk dan cara
membuatnya dari limbah rumah tangga.. maka anak akan langsung diajak untuk ke rumah-nya
dan ditunjukkan bahan" apa saja yang dapat didaur ulang dijadikan pupuk.
c. Refleksi
Setelah mendapat materi, anak akan diarahkan untuk berkarya dan mempraktikkan materinya
dalam kehidupan sehari hari. Misal medaur ulang sampah menjadi barang" hiasan ruangan yang
mempunyai nilai jual, sehingga bisa membantu anak' mendapat penghasilan dan menumbuhlan
jiwa kewirausahaannya. Rumpinhat akan menyediakan fasilitas yang anak" butuhkan untuk
berkarya, misal cat, gunting, dan peralatan berkarya lainnya.

Event-event Rumpinhat:
1. Event AP2 (Amati, Pelajari, Praktik). Dilaksanakan dengan memberikan materi esensial yang
dapat langsung dipraktikkan setiap seminggu sekali. Seperti materi cara mendaur ulang sampah,
memilah sampah, dan menjualnya, dsb.
2. Event Ayo Berkarya. Dilaksanakan setiap sebulan sekali, dengan mengarahkan anak" untuk
membuat suatu karya yang mempunyai nilai jual. Nantinya penghasilan dsri karya tersebut akan
didekasikan sepenuhnya untuk kelangsungan kehidupan anak" jalanan.
3. Event Cek Kesehatan. Dilaksanakan setiap 2 bulan sekali, dengan mengecek dan mendats kondisi
kesehatan anak-anak.
4. Event “Di Jalan Tetap Bisa Berkarya" merupakan event pameran setiap satu tahun sekali, yang
menampilkan karya-karya anak-anak yang inovatif dan menginspirasi serta memiliki nilai jual.
Disitu juga akan ada penampilan bakat dari anak-anak.

Anak jalanan yang menjadi dampingan Rumah Pintar dan Sehat diharapkan menjadi pribadi yang
mandiri, tangguh, bertanggungjawab dan pekerja keras. Hardati (2016), menjelaskan adanya nilai-nilai
konservasi yang dapat melatarbelakangi kegiatan anak jalanan, antara lain:

a. Inspiratif

Anak jalanan diharapkan mampu menciptakan ide atau gagasan untuk menunjang masa depan supaya
keluar dari jalanan.

b. Humanis

Ketika anak jalanan berinteraksi dengan sesama anak jalanan ataupun orang yang berada di sekitar, di
harapkan anak dapat berhubungan baik dengan orang-orang di sekitarnya dan mampu menentukan
jalan hidup masing-masing sesuai dengan kemampuam yang dimiliki.

c. Peduli

Sikap menghargai antar sesama dan lingkungan sekitar sangat ditekankan karena setiap harinya anak-
anak tersebut hidup berdampingan dan berinteraksi dengan orang lain.

d. Inovatif

Anak jalanan telah dibekali keahlian dari Rumah Pintar dan Sehat guna mendapatkan masa depan yang
lebih layak dengan cara mengembangkan potensi yang dimiliki. Ada kegiatan yang dapat dikembangkan
setelah keluar dari jalanan dan berharap hidup yang lebih layak.

e. Sportif

Banyak sekali kegiatan yang diikuti oleh anak jalanan, yang didalamnya mengandung nilai-nilai yang
diharapkan dapat melatih jiwa ksatria anak-anak. Pertandingan futsal misalnya, anak-anak diajarkan
dapat menerima kekalahan dan mengedepankan kerjasama. Dari kegiatan tersebut diharapkan ketika
sudah bekerja
tidak memiliki rasa ingin menang dan angkuh.

f. Kreatif

Kegiatan yang ada di Rumah Pintar salah satunya adalah pendampingan, dimana kegiatan tersebut
memberikan kesempatan kepada anak untuk menyampaikan semua keluh kesah yang dialami. Dalam
kegiatan tersebut, anak-anak mampumenyampaikan gagasan-gagasan yang dapat dilakukan guna keluar
dari jerat jalanan.

g. Kejujuran

Dalam pendampingan di Rumah Pintar para relawan selalu mengajarkan kepada anak dampingan untuk
selalu berbicara dan berkelakuan sama dan tidak berdusta kepada semua orang yang ditemui, termasuk
ketika ngamen di jalanan hendaknya tidak diperbolehkan berbohong, mengambil dan berdusta kepada
orang di sekitarnya.

h. Keadilan

Diharapkan anak jalanan yang menjadi dampingan Rumah Pintar harus dapat menyeimbangkan pola
kehidupan supaya dirinya berkualitas. Menyeimbangkan antara pendidikan dan jalanan yang telah
dipilih sangat tidak mudah, banyak sekali gangguan dan godaan yang anak-anak jalani, akan tetapi anak-
anak harus tetap bisa melakukan itu dengan seimbang.

Pendidikan karakter terhadap anak

hendaknya menjadikan seorang anak lebih terbiasa untuk berperilaku baik sehingga

menjadi terbiasa, dan akan merasa bersalah kalau tidak melakukannya. Pendidikan

karakter yang mendasari metode penanaman nilai sebagai berikut:

a. mengajarkan

Mengajarkan ialah memberikan pemahaman yang jelas tentang kebaikan,

keadilan dan nilai, sehingga murid memahami. Perilaku berkarakter memang

mendasarkan diri pada tindakan sadar dalam merealisasikan nilai. Tindakan

dikatakan bernilai jika seseorang itu melakukannya bebas, sadar dan dengan

pengetahuan.

b. keteladanan

Anak lebih banyak belajar dari apa yang anak jalanan lihat (verba movent

exempla trahunt). Apa yang murid pahami tentang nilai-nilai itu memang bukan

sesuatu yang jauh dari kehidupan anak jalanan, namun ada didekat anak jalanan

yang anak jalanan temukan dalam perilaku pendidik.


c. refleksi

Refleksi ialah kemampuan sadar khas manusiawi. Dengan kemampuan

sadar ini, manusia mampu mengatasi diri dan meningkatkan kualitas hidupnya

agar menjadi lebih baik. Ketika pendidikan karakter sudah melewati fase

tindakan dan praksisi perlu diadakan pendalaman dan refleksi untuk melihat

sejauh mana telah berhasil atau gagal dalam merealisasikan pendidikan karakter

Anda mungkin juga menyukai