Anda di halaman 1dari 3

Nama: Risalatul Mu’awanah

NIM: 12204193034

Kelas: TMT 3C

Mata Kuliah: Filsafat Pendidikan Matematika

RESUME

PENELITIAN, PEMECAHAN MASALAH DAN PEDAGOGIK (ILMU MENDIDIK)

1. Hasil Matematika dari pengajuan dan pemecahan masalah manusia


Pembangun masyarakat memperkenalkan matematika sebagai institusi
kemasyarakatan, hasil dari pengajuan dan pemecahan masalah. Sejumlah philosopi telah
memperkenalkan masalah dan pemecahan masalah sebagai kebohongan dihati untuk
berusaha ilmiah. Dalam philosopi matematika Hallet (1979) mengusulkan bahwa
masalah harus memainkan sebuah oeran kunci didalam evaluasi teori matematika. Sejak
Euclid menekankan dalam presentasi matematika telah mengambil kesimpulan secara
logis dalam perananya dalam pembenaran pengetahuan matematika. Pada jaman Yunani
kuno pada dasarnya telah perkenalkan bahwa pendekatan sistimatik dapat memudahkan
penemuan dalam matematika. Jaman Renaissance sejumlah metodologi penting telah
mencoba untuk sistimatis dalam cara matematis (Bacon !960) mengusulkan satu metode
induksi untuk sampai dihipotesis, yang kemudian menjadi mata pelajaran untuk diujikan.
2. Masalah-masalah dan Penelitian dalam Pendidikan
Bagian dalam matematika adalah pengajuan dan pemecahan masalah dan ini adalah
satu kegiatan yan dapat diperoleh untuk semua. Pemecahan masalah dan peneletian kerja
telah tersebar kebagian retorika pada pendidikan matematika Inggris sejak
Cockroft(1982). Satu dari kesulitan-kesulitan dalam mendiskusikan masalah- masalah
dan peneletian adalah bahwa konsep-konsep ini tidak jelas (belum terpecah) dan
dimengerti berbeda oleh penulis yang berbeda. Karena itu mungkin untuk membedakan
objek penyelidikan, proses penyelidikan dan penyelidikan berdasarkan pedagogik.
Obyek penyelidikan adalah salah satu dari masalahnya atau memulai batas penelitian.
Defifnisi ini menunjukkan ketidakrutinan sifat-sifat dari masalah-masalah seperti tugas-
tugas yang membutuhkan kreatifitas untuk masalahnya.
Khususnya, hubungan antar tujuan guru dan pelajar adalh kompleks dan itu tidak
mungkin untuk dipindahkan secara sederhana dari satu ke yang lainnya dengan perintah.
Konsep suatu penyelidikan adalah problematika untuk dua alasan. Pertama walaupun
peneletian adalah suatu benda itu dijelaskan proses penyelidikan, namun sebuah defenisi
kamus tentang penyelidikan adalah tindakan penelitian, pencarian, penyelidikan, ujian
sistimatis, waktu, dan penelitian dengan hati-hati. Masalah kedua adalah penyelidikan
boleh dimulai dengan situasi atau pertanyaan matematika. Jika sebuah masalah diteliti
dengan sebuah pertanyan.proses pemecahan masalah matematika adalah kegiatan
mencari sebuah jalan kecil untuk menjawab.
3. Penyelidikan berdasarkan Pedagogik
Pengertian ketiga dalam pemecahan masalah dan penelitian adalah sebagai
pendekatan pedagogi untuk matematika. Reaksi negatif yang paling kuat dalam masalah
dan penelitian adalah penolakan mereka seperti tidak tepat pada sekolah matematika.
Dalam tahun belakangan ini sejumlah laporan dan berwenang melaporkan telah
diterbitkan anjuran penggabungan pemecahan masalah dalam mengajar yang diberikan
setiap anjuran. Di Inggris setiap laporan telah disimpulkan Cockroft(1982) dan
inspektorat tertinggi (1985) dan di Amerika Serikat mereka telah memasukkan guru
matematika dalam dewan nasional. Sebuah masalah dalam pengajuan pedagogi seperti
dalam teori pendidik umum dalam mengajar matematika dan ke sebuah tingkat yang
kurang.
Memajukan kesempatan sama dalam matematika adalah masalah spesifik pada
reproduksi sosial yang menyangkut penolakan kesempatan sama dalam matematika
kesuku minoritas khususnya berkulit hitam dan ke wanita. Maksud solusi pada masalah
ini adalah implementasi pengajuan masalah pedagogi berdasarkan idiologi pendidik
umum. Selanjutnya, maksud masalah pedagogik pada pendidik umum.
Konsep pemecahan masalah dan penelitian mempunyai arti berdasarkan perspektif
yang mereka pahami dan tafsirkan, seperti yang telah kita lihat. Disetiap level ada
kontradiksi dan gaya pertentangna dalam pekerjaan yang dapat dimanfaatkan untuk
menumbangkan tujuan anti pendidikan dalam kurikulum nasional. Pertama ada idiologi
yang menentang kelompok berbeda disamping kurikulum nasional. Kedua, Beberapa
maksud ini diambil untuk terus bermanfaat sampai akhir, seperti aplikasi matematika,
teknologi dan program komputer, dapat sama-sama melayani emancipatory(pembebas).
Akhirnya, walaupun kurikulum nasional dalam matematika menyediakna spesipikasi
kuat dalam isi dan maksud membebani sekolah matematika namun pedagagi tidak
ditentukan.
Pertanyaan dan Jawaban

1) Jelaskan yang dimaksud Satu defenisi dari sebuah masalah?


Satu defenisi dari sebuah masalah adalah satu situasi yang individu atau sekelompok
yang dipanggil untuk melakukan satu tugas yang mana tidak ada alogarithm dapat
diperoleh dengan mudah menentukan pemecahan metode dengan sempurna.
2) Bagaimana kesulitan-kesulitan dalam mendiskusikan masalah-masalah dan
penelitian?
Satu dari kesulitan-kesulitan dalam mendiskusikan masalah- masalah dan peneletian
adalah bahwa konsep-konsep ini tidak jelas (belum terpecah) dan dimengerti berbeda
oleh penulis yang berbeda. Bagaimana ada persetujuan bahwa keduanya berhubungan
dalam penyelidikan matematika.Namun, ada sejumlah perbedaan pendahuluan yang
mana dapat berguna berlaku keduanya. Karena itu mungkin untuk membedakan objek
penyelidikan, proses penyelidikan dan penyelidikan berdasarkan pedagogik.
3) Apa hubungan antara Epistimologi dengan Pedagogik?
Dalam tahun belakangan ini sejumlah laporan dan berwenang melaporkan telah
diterbitkan anjuran penggabungan pemecahan masalah dalam mengajar yang
diberikan setiap anjuran. Untuk konsep-konsep pengajuan masalah dan penelitian
dimengerti kedalam juru bahasa dan mengerti sesuai apa yang telah kita lihat.
Rintangan yang kedua adalah implementasi. Ini melibatkan hubungan antara teroi
mengajar dan belajar. Yang memasukkan Pedagogi yang sebenarnya dalam praktik
ruang kelas.

Anda mungkin juga menyukai