1. Paradigma Dependensi pertama kali muncul di Amerika Latin. Pada awal kelahirannya, teori
ini lebih merupakan jawaban atas kegagalan program yang dijalankan oleh ECLA (United
Nation Economic Commission for Latin Amerika) pada masa awal tahun 1960-an. Lembaga
tersebut dibentuk dengan tujuan untuk mampu menggerakkan perekonomian di negara-
negara Amerika Latin dengan membawa percontohan teori modernisasi yang telah terbukti
berhasil di Eropa.
3. Paradigma dependensia juga lahir atas respon ilmiah terhadap pendapat kaum Marxis Klasik
tentang pembangunan yang dijalankan di negara maju dan berkembang. Dependensia
menyatakan bahwa sejumlah negara inti mengeksploitasi beberapa negara yang lebih lemah
demi kemakmuran mereka, sehingga sangat menekankan perlunya perubahan.
1. Teori spin-off oleh J. Galtung, menyatakan bahwa negara inti memproduksi komoditas
industri yang nilai tambah dan spin-off nya tinggi, sedangkan negara pinggiran memproduksi
produk pertanian yang nilai tambah dan spin-off nya rendah.
2. Teori Inti_Pinggiran oleh A.G. Frank, menyatakan bahwa ada dua kelompok negara di dunia
yaitu negara inti dan negara pinggiran. Akar dari kemiskinan dan keterbelakangan adalah
eksploitasi yang dilakukan oleh negara inti kepada negara pinggiran.
3. Teori Proses Ketergantungan oleh Dos Santos, menyatakan bahwa kemiskinan dan
keterbelakangan disebabkan oleh penghisapan surplus atas negara pinggiran melalui
pengembalian bantuan kapital/modal, teknologi dan SDM. Ketergantungan modal ditandai
dengan modal kembali ke Negara maju dalam bentuk pembayaran utang dan bunganya.
Ketergantungan teknologi dimana eksploitasi terjadi melalui pembayaran harga teknologi.
Ketergantungan SDM ditandai dengan eksploitasi melalui gaji tenaga ahli.
4. Teori Pemutusan Hubungan oleh Samir Amir, menyatakan bahwa putuskan hubungan
dengan negara inti kemudian mengelola SDA secara mandiri. Revolusinya adalah
menggulingkan rezim yang berkuasa dan pro negara inti, menggantikannya dengan rezim
anti Negara inti
6. Teori Sistem Dunia oleh Immanuel Wallerstein menyatakan bahwa sistem dunia mengacu
pada pembagian kerja internasional, yang membagi dunia ke dalam negara-negara inti,
negara-negara semi-pinggiran, dan negara-negara pinggiran.
1. Pada masa pemerintahan Soekarno, penolakan tawaran bantuan dari Amerika, membuat
situasi ekonomi sangat buruk dan terjadi G30S PKI
2. Pada zaman orde baru, muncul laporan Sritua Arief dan Adi Sasono yang menjadi suara
pinggiran yang kurang berpengaruh terhadap pemikiran main-stream pertumbuhan ekonomi
dengan mengandalkan bantuan asing pada saat itu.
Menurut mereka, pertumbuhan ekonomi di Indonesia telah dibarengi pula dengan
melebarnya jurang pemisah antara si kaya dan si miskin yang akhirnya golongan miskin
bertambah miskin, mereka tidak menikmati pertumbuhan ekonomi.
3. Ketergantungan masih akan melekat dalam proses pembangunan di Indonesia.
Penyebabnya adalah faktor luar, yang tidak berada di dalam jangkauan pengendalian kita.
Yang pada akhirnya, posisi ketergantungan ini akan membawa akibat lebih jauh berupa
keterbelakangan pembangunan ekonomi seperti yang sedang kita alami dan rasakan
sekarang ini.