Angkatan : XVI
Kelompok :4
NDH : 38
Soal Kasus :
1. Mendeskripsikan rumusan kasus dan/ atau masalah pokok, aktor yang terlibat dan
persan setiap aktornya berdasarkan konteks deskripsi kasus.
2. Melakukan analisis terhadap : A. Bentuk penerapan dan pelanggaran terhadap nilai-
nilai dasar PNS, dan Pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dan NKRI oleh
setiap aktor yang terlibat berdasarkan konteks deskripsi kasus. B. Dampak tidak
diterapkannya nilai-nilai dasar PNS dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran
PNS dalam NKRI berdasarkan konteks deskripsi kasus
3. Mendeskripsikan gagasan-gagasan alternatif pemecahan masalah berdasarkan konteks
deskripsi kasus
4. Mendeskripsikan konsekuensi penerapan dari setiap alternatif gagasan pemecahan
masalah berdasarkan konteks deskripsi kasus.
Jawaban Kasus :
1. Masalah yang terjadi pada masa sekarang ini di Indonesia ketika memasuki dunia
industri yang sudah memasuki revolusi industri 4.0 adalah kurang tersebar luasnya
teknologi digital di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini dapat terlihat dari masih
banyaknya wilayah-wilayah di indonesia yang masih belum terjamah dengan
teknologi digital. Pada saat ini teknologi digital hanya tersebar di kota-kota besar dan
kota atau kabupaten yang transportasinya dapat dijangkau dengan mudah baik dari
darat, laut dan udara. Kemudian masih banyaknya SDM di Indonesia ini yang tidak
bisa bahkan tidak tahu cara menggunakan teknologi digital pada masa sekarang. Oleh
sebab itu Pemerintah harus mempunyai suatu cara agar teknologi digital ini dapat di
maksimalkan di masyarakat dan masyarakat dapat menggunakan teknologi digital ini
untuk mengakses produk digital yang dikeluarkan oleh pemerintah. Produk digital ini
merupakan sistem atau program yang dibuat pemerintah untuk memenuhi pelayanan
yang diatur dalam undang-undang bagi setiap warga negara atas barang dan jasa atau
pelayanan administrasi publik, sebagai contoh dokumen kependudukan, jaminan
kesehatan, pembayaran pajak dan lain sebagainya. Aktor yang terlibat dalam
permasalahan ini meliputi Mentri sebagai pemangku kebijakan program, Pimpinan
BUMN sebagai kepala instansi yang termasuk dalam program, DPR wakil rakyat
untuk memnuhi kebutuhan rakyat, Gubernur, Walikota, Bupati, Camat, Lurah/Kepala
Desa para pimpinan daerah yang kesemuanya bertanggung jawab terhadap
kepentingan masyarakat. Semua yang disebutkan itu sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan Indonesia dalam program teknologi digital.
2. A. Dalam Keseharian sebagai PNS dalam bekerja terdapat tugas yang utama yaitu
PNS sebagai Pelaksana pelayan publik, sebagai pelaksana kebijakan publik, dan
sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Terdapat beberapa pelanggaran yang dapat
dilihat dari permasalahan tersebut, anatara lain :
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan pertanggung jawaban atas apa yang telah kita lakukan
dan kerjakan sebagai PNS dalam hal ini aspek yang dilanggar seperti adanya
konflik kepentingan diantar para pemimpin untuk memperoleh keuntungan pribadi
yang berkaitan juga dengan praktek kecurangan dan korup. Kemudian tidak
adanya transparansi informasi pada masing-masing sektor yang terlibat dan saling
berkaitan. Kurang maksimalnya penggunaan aset negara untuk kepentingan
program yang sudah dirancang dan berjalan.
2. Nasionalisme
Merupakan sikap yang wajib dimiliki oleh PNS sebagai bentuk pengabdian
kepada negara. Dalam permasalahan ini kita sebagai PNS sepatutnya
mementingkan kepentingan negara terlebih dahulu, karena merupakan
kepentingan orang banyak, apalagi kita sebagai PNS merupakan pelaksana dan
pelayan kebijakan publik. Dalam kasus dapat dilihat bahwa kurangnya rasa
nasionalisme karenan banyak kurangnya penerapan sila pancasila pada
permasalahan tersebut.
3. Etika Publik
Sikap yang ditunjukkan PNS dalam melayani dan melaksanakan tugas dan
kewajiban dalam sehari-hari. Didalam permasalahan dia atas kurangnya menjaga
perilaku etika publik dengan tidak memaksimalkan sumber daya yang ada, serta
kurangnya penerapan ideologi pancasila, dan masih banyaknya para pemangku
jabatan yang mempunyai kepentingan tersendiri
4. Komitmen Mutu
Jelas pada kasus diatas kualitas pelayanan atau komitmen mutu pada program
yang dijalankan kurang begitu maksimal. Karena tidak adanya upaya dari para
stakholder untuk membuat program ini berjalan dengan baik, terkesan
menjalankan sebuah program hanya sekedarnya saja tidak maksimal untuk
melayani masyarakat. Kurang cepat tanggapnya pemerintah sebagai pelayan
publik dalam melayani masyarakat.
5. Anti Korupsi
Dalam permasalahan diatas masih belum nampak perilaku antikorupsi, karena
masih adanya celah atau kemepatan untuk melakukan tindakan korupsi dalam
menjalankan program, mulai dari pemanfaatan anggaran, sumber daya negara, dan
pengadaan barang.
1. Tidak akuntabelnya seorang PNS sebagai pelaksana dan pelayan publik, serta
tingkat kepuasan stakeholder dan masyarakat
3. Tidak adanya kode etika dalam pemanfaatan sumber daya yang ada, artinya
sumber daya yang ada tidak digunakan secara maksimal dan efisien untuk
kepentingan orang banyak.
4. Pelayanan dan pelaksanaan kebijakan publik dijalankan dengan sekedarnya saja,
kurang cepat dan tanggap dalam melayani masyarakat dan tidak menjaga mutu
atau kualitas suatu produk yang dihasilkan untuk masyarakat.
5. Adanya kesempatan untuk memperkaya diri sendiri dari program yang telah
dibuat dan dijalankan. Bisa didapatkan dari anggaran atau pemanfaatan sember
daya yang ada.
Dari kelima yang disebutkan diatas dampak yang paling penting adalah hilangnya
kepercayaan masyarakat terhadap mekanisme pemerintahan yang ada. Sehingga ke
depannya masyarakat menganggap semua PNS atau pelaku kebijakan publik itu
sama saja.