Anda di halaman 1dari 6

JAKARTA, KOMPAS.

com — Tepat 100 hari masa kerja pemerintahan Gubernur DKI


Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, Rabu (24/1/2018),
sejumlah kebijakan dan program telah dilakukan. Salah satunya penataan di salah satu pusat
perbelanjaan terbesar di Ibu Kota, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Mulai Jumat, 22 Desember
2017, Anies memutuskan melakukan penataan dengan menutup dua ruas jalan di depan Stasiun
Tanah Abang, Jalan Jatibaru Raya, mulai pukul 08.00 sampai 18.00. Ruas jalan yang mengarah
ke Pasar Tanah Abang ditutup untuk mengakomodasi sekitar 400 pedagang kaki lima (PKL) agar
bisa berjualan.

Pemprov DKI memberikan tenda untuk lapak mereka secara cuma-cuma. Para PKL itu tidak
akan dibebani retribusi. Mereka bisa berjualan secara gratis. Sebelum pukul 18.00, para PKL
harus membongkar kembali tenda jualan mereka sehingga kendaraan bisa melintas setelahnya.
Anies memastikan trotoar di kawasan Tanah Abang akan steril.

PKL tak akan lagi mengokupasi trotoar karena sudah diberi tempat berjualan. "Trotoar
kanan-kiri 100 persen bersih untuk pejalan kaki, tidak ada lagi PKL yang mengganggu," kata
Anies. Baca juga: Penataan PKL Tanah Abang "Out of the Box", tetapi Banyak yang Dilanggar
Anies menjelaskan, penataan Tanah Abang dilakukan untuk menguntungkan semua pihak,
termasuk PKL dan pejalan kaki. PKL bisa tetap berjualan, para pejalan kaki juga leluasa berjalan
di trotoar.
Suasana di Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta, Jumat (22/12/2017). Sehubung keputusan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, ruas jalan di depan stasiun ditutup untuk kendaraan
bermotor pada pukul 08.00-18.00 WIB.(MAULANA MAHARDHIKA)

Pemprov DKI Jakarta juga menyiapkan 10 transjakarta "Tanah Abang Explorer" Untuk
mengakomodasi masyarakat, bus ini akan melewati Jalan Jatibaru Raya yang ditutup untuk
kendaraan setiap pukul 08.00-18.00. Bus akan berputar melewati enam tempat pemberhentian
yang ditetapkan. Setiap unit bus dapat menampung 66 penumpang. Pemprov DKI Jakarta juga
menyiapkan lahan parkir untuk ojek pangkalan dan ojek online.

Lahan parkir ini terletak di jalan masuk keluar stasiun yang menghadap Jalan Jatibaru
Bengkel. Tanah seluas 3.000 meter itu dimiliki PT KAI. Pemprov DKI juga berencana
memberikan tempat baru bagi pedagang Blok G Tanah Abang. Menurut rencana, gedung Blok G
yang ada sekarang akan dibongkar dan dibangun kembali. Pemprov DKI juga berencana
membangun rusun di kawasan tersebut. Evaluasi Setelah sepekan penataan, Pemprov DKI
menyampikan evaluasi.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, berdasarkan data yang ia peroleh,
penataan kawasan Tanah Abang berdampak positif. Ia menyebut 3.200 lapangan pekerjaan
terbuka akibat penataan ini. Sandi juga menyebut, penataan Tanah Abang berdampak pada
penurunan kemacetan sekitar 56 persen dibandingkan dengan hari-hari yang sama pada minggu-
minggu sebelumnya.

Kondisi trotoar di depan Stasiun Tanah Abang, Jumat (24/11/2017) sore pukul 16.00 WIB.
(Kompas.com/Setyo Adi) Data penurunan kemacetan tersebut didapat berdasarkan laporan
kemacetan para pengguna perangkat navigasi Waze. Meski demikian, Sandiaga mengatakan,
data ini belum valid karena rentang waktu pengambilan data tersebut bertepatan dengan hari
libur Natal. "Jadi, untuk yang mendukung di media sosial, yang menyebut ini (penataan Tanah
Abang) adalah langkah brilian Anies-Sandi, jangan senang dulu, jangan euforia dulu. Sebab, ini
tidak valid juga datanya karena kita masuk ke masa liburan. Jadi, data were not lie, data is fair,"
ucap Sandiaga.

Kebijakan penataan kawasan Tanah Abang dengan menutup Jalan Jatibaru dinilai telah
menabrak sejumlah aturan, termasuk undang-undang. Hal itu disampaikan peneliti Laboratorium
Transportasi Unika Soegijapranata, Semarang, Djoko Setijowarno. Aturan yang dilanggar di
antaranya Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun
2006 tentang Jalan. "Terdapat ketentuan pidana yang sangat tegas, yakni 18 bulan penjara atau
denda Rp 1,5 miliar bagi setiap orang yang sengaja melakukan kegiatan yang mengakibatkan
terganggunya fungsi jalan dan trotoar," kata Djoko.
Efek domino

 Warga Ketua RW 001 Kelurahan Kampung Bali, Tanah Abang, Budiharjo mengatakan,
penutupan Jalan Jatibaru membuat akses warga kini tak bisa dilewati. Pemprov DKI, kata
Budiharjo, tidak melibatkan warga sebelum memutuskan kebijakan tersebut. Ada enam
RW yang terdampak akibat penutupan Jalan Jatibaru, yaitu RW 001 hingga RW 006.
”Gubernur mendapat masukan yang salah, Di sini ada enam RW dan semuanya
terganggu. Kami mau masuk keluar enggak bisa," ujar Budiharjo saat ditemui di kawasan
Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Para pejalan kaki di Tanah Abang kesulitan menyeberangi Jalan Jatibaru semenjak ada pembatas
jalan di tengah kedua lajur, Kamis (21/12/2017).(Ridwan Aji Pitoko/KOMPAS.com)

 perusahaan ekspedisi Penutupan juga membuat sejumlah pengusaha, termasuk pengusaha


ekspedisi, menjerit. Ini karena truk barang yang biasanya masuk keluar kawasan tersebut
tak lagi bisa melintas. Hal itu membuat proses bongkar muat barang tak bisa dilakukan
dan membuat pengusaha merugi hingga puluhan juta rupiah. "Saya ekspedisi Jakarta-
Malaysia, itu mau dikemanain bongkar muatnya kalau jalan ditutup seperti itu. Pagi
sampai siang waktunya bongkar muat. Saya rugi puluhan juta," ujar Desi saat ditemui di
kawasan Pasar Tanah Abang.
Puluhan pedagang mendaftarkan diri di kantor PD Pasar Jaya untuk mendapatkan kios di Pasar
Blok G Tanah Abang, Rabu (31/7/2013). Petugas pendaftar yang hanya berjumlah dua orang
kewalahan meladeni antusiasme para pedagang.(KOMPAS.com/ESTU SURYOWATI)

 pedagang Blok G Pedagang Blok G juga mempertanyakan kebijakan Anies-Sandi yang


mengakomodasi PKL berjualan di badan jalan. Mereka heran mengapa Anies-Sandi tidak
memindahkan PKL tersebut ke Blok G yang saat ini kosong agar menjadi ramai. Mereka
juga membandingkan penataan Anies-Sandi dengan penataan Blok G yang dilakukan
mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki
Tjahaja Purnama alias Ahok. Para pedagang menilai, Jokowi dan Ahok lebih tegas
menindak PKL dan menata para pedagang yang sudah ada. "Ini kebijakannya lucu, sudah
tahu yang mematikan Blok G itu PKL. Dulu, ya, kami ini mantan PKL yang dipindahkan ke
sini. Tetapi, sekarang PKL diberi tempat khusus. Ya, pasti semakin parahlah," ujar Saifudin
saat ditemui di Blok G Pasar Tanah Abang, Jumat (22/12/2017). Baca juga: Sandi Siapkan
Konsep Penampungan 3 Lantai untuk Pedagang Blok G Harapan Anies-Sandi bahwa dengan
mengakomodasi PKL berjualan di badan jalan akan membuat trotoar di sekitarnya steril
berbeda dari kenyataan. Di lapangan, masih cukup banyak PKL yang berjualan di trotoar,
tepatnya di pintu keluar Stasiun Tanah Abang. Bahkan, para PKL yang hendak ditertibkan
petugas Satpol PP mulai berani melawan. Mereka meminta  diberikan lapak seperti PKL
yang berjualan di badan jalan saat ini. Mereka mengatakan, PKL yang mendapatkan lapak
merupakan pedagang kaya yang sebelumnya telah memiliki kios di Tanah Abang.
Para pengemudi angkutan umum berbagai jurusan Tanah Abang melakukan aksi unjuk rasa di
depan Balai Kota DKI Jakarta, Senin (22/1/2018). Mereka tidak terima dengan kebijakan
Pemprov DKI Jakarta yang menutup ruas jalan demi pedagang kaki lima.
(KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

 sopir angkot Akibat ditutupnya Jalan Jatibaru, para sopir angkot Tanah Abang melakukan
aksi di depan Gedung Balai Kota, Senin (22/1/2018). Para sopir merasa, penutupan jalan
dan pengoperasian transjakarta telah menggerus pendapatan mereka lebih dari 50 persen.
Dalam aksinya, mereka menuntut agar Pemprov DKI membuka kembali jalan tersebut.
Saat pertemuan dengan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah,
perwakilan sopir mengatakan, Andri tidak bisa memenuhi tuntutan tersebut. Sejumlah
opsi diberikan, seperti penawaran agar para sopir ikut program OK Otrip. Andri juga
menawarkan opsi aturan pelat nomor polisi ganjil genap. Ide ganjil genap tercetus karena
permintaan para sopir agar rute Tanah Abang dibagi dua, melewati kolong jalan layang
dan melintasi jalan layang. Para sopir merasa opsi ganjil genap bukan merupakan solusi.
Untuk tawaran OK Otrip, para sopir angkot masih harus berembuk dengan sopir lainnya.
"Kalau itu sudah jelas ibaratnya kami enggak terlalu capek lagi. Jadis gaji sudah sekian.
Tetapi, benar juga karena ini produk yang ditawarkan jadi belum tahu pasti harus
dipertimbangkan. Tetapi, harapannya tetap jalurnya dibuka kembali," ujar perwakilan
sopir angkot M08, Gorlin.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "100 Hari Anies-Sandi: Efek Domino
Membahagiakan PKL Tanah
Abang", https://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/24/11104681/100-hari-anies-sandi-efek-
domino-membahagiakan-pkl-tanah-abang. 
Penulis : Kontributor Jakarta, David Oliver Purba

Anda mungkin juga menyukai