Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH STATISTIKA

“menerapkan teknik statistika untuk hipotesis komparatif dua sampel


berpasangan independen dengan menggunakan alat T – TESTN satu
sampel ,T-TEST dua sampel dan T-TEST sampel berpasangan”

OLEH : KELOMPOK 7
anggelina putri anastasya cilia nainggolan ( 3203131001 )
Sarah novita silalahi ( 3203131053 )
Ridwan rofiq gurning ( 3203131051 )

KELAS : B
DOSEN PENGAMPU :
Dra. Nurmala Berutu, M.Pd
M. Farouq Ghazali Matondang, S.Pd., M.Sc

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A.2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah Statistika ini tepat pada
waktunya. Penulisan makalah yang berjudul “menerapkan teknik statistika untuk hipotesis komparatif
dua sampel berpasangan independen dengan menggunakan alat T – TESTN satu sampel ,T-TEST dua
sampel dan T-TEST sampel berpasangan” telah disusun sebaik-baiknya untuk memenuhi tugas mata
kuliah statistika.

Kami menyadari makalah yang berjudul menerapkan teknik statistika untuk hipotesis komparatif
dua sampel berpasangan independen dengan menggunakan alat T – TESTN satu sampel ,T-TEST dua
sampel dan T-TEST sampel berpasangan ini masih memerlukan penyempurnaan,terutama pada
bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran yang membangun demi
penyempurnaan makalah kami ini. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami
mohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Besar harapan kami agar makalah ini bermanfaat bagi
seluruh pihak. Akhir kata kami ucapkan Terima Kasih.

Medan,1 november 2021

Kelompok 7
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1.Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2.Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3.Tujuan...............................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
2.1 Independent Sample t-test…………………………………………………………......4
2.2 Uji T-Test Satu Sampel (One Sampel T-Test)………………………………………6
2.3 Two Sample T-Test……………………………………………………………………..8
2.4 Paired Sample t –Test…………………………………………………………………10
BAB III.....................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................11
3.1.Kesimpulan.....................................................................................................................11
3.2.Saran...............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Statistik memegang peranan yang penting dalam penelitian, baik dalam penyusunan model,
perumusan hipotesa, dalam pengembangan alat dan instrumen pengumpulan data, dalam
penyusunan desain penelitian,dalam penentuan sampel dan dalam analisa data. Dalam banyak hal,
pengolahan dan analisa data tidak luput dari penerapan teknik dan metodestatistik tertentu, yang
mana kehadirannya dapat memberikan dasar bertolak dalam menjelaskan hubungan-hubungan
yang terjadi. Statistik dapat digunakan sebagai alat untuk mengetahui apakah hubungan kausalitas
antaradua atau lebih variabel benarbenar terkait secara benar dalam suatukausalitas empiris
ataukah hubungan tersebut hanya bersifat random atau kebetulan saja.
Salah satu uji yang telah dikenal dalam dunia statistika, yaitu uji T. Uji T atau T test adalah
salah satu tes statistik yang dipergunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil
yang menyatakan bahwa di antara dua buah mean sampel yang diambil secara random dari
populasi yang sama, tidak terdapat perbedaan signifikan (Sudijono, 2009:278). Salah satu alat
yang digunakan dalam uji statistik t adalah SPSS yang merupakan sebuah perangkat lunak untuk
membantu percepatan dan akurasi dalam pengolahan data.

1.2. Rumusan Masalah


 Apa sajakah klasifikasi Uji T-Test dan pengertiannya

1.3. Tujuan Masalah


 Untuk mengetahui klasifikasi dari Uji-Test.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Independent Sample t-test


1. Dasar teori
Uji ini untuk mengetahui perbedaan rata-rata dua populasi/kelompok data yang independen.
Contoh kasus suatu penelitian ingin mengetahui hubungan status merokok ibu hamil dengan berat badan
bayi yang dilahirkan. Respondan terbagi dalam dua kelompok, yaitu mereka yang merokok dan yang
tidak merokok.
Uji T independen ini memiliki asumsi/syarat yang mesti dipenuhi, yaitu :
a. Datanya berdistribusi normal.
b. Kedua kelompok data independen (bebas)
c. Variabel yang dihubungkan berbentuk numerik dan kategorik (dengan hanya 2 kelompok)

2. Rumus Independent Sample t-test

Keterangan :
M1 = rata-rata skor kelompok 1
M2 = rata-rata skor kelompok 2
SS1 = sum of square kelompok 1
SS2 = sum of square kelompok 2
n1 = jumlah subjek/sample kelompok 1
n2 = jumlah subjek/sample kelompok 2
Dimana :

3. Interpretasi
a. Untuk menginterpretasikan t-test terlebih dahulu harus ditentukan :
- Nilai signifikansi α
- Interval Confidence = 1- α
- Df (degree of freedom)= N-k, khusus untuk independent sample t-test d f = N-2 atau DF
(Degree of freedom) = (n1-n2) – 2
b. Bandingkan nilai thit dengan ttab
c. Apabila :
- thit>ttab → berbeda secara signifikansi (H0 ditolak)
- thit< ttab → Tidak berbeda secara signifikansi (H0 diterima)

2.2 Uji T-Test Satu Sampel (One Sampel T-Test)


1. Dasar teori
Pengujian rata-rata satu sampel dimaksudkan untuk menguji nilai tengah atau rata-rata populasi µ
sama dengan nilai tertentu µ 0, lawan hipotesis alternatifnya bahwa nilai tengah atau rata-rata populasi µ
tidak sama dengan µ0. Pengujian satu sampel pada prinsipnya ingin menguji apakah suatu nilai tertentu
(yang diberikan sebagai pembanding) berbeda secara nyata ataukah tidak dengan rata-rata sebuah sampel.
Nilai tertentu di sini parla umumnya adalah sebuah nilai parameter untuk mengukur suatu populasi.
Jadi kita akan menguji :
Ho : µ = µ0 lawan H1 : µ ≠ µ0
Ho merupakan hipotesa awal sedangkan H1 merupakan hipotesis alternatif atau hipotesis kerja.

2. Rumus One Sample T-Test

T = nilai t hitung
x = rata-rata sample
µ0 = nilai parameter
S = standar deviasi sample
n = jumlah sample
3. Interpretasi
a. Untuk menginterpretasikan t-test terlebih dahulu harus ditentukan :
- Nilai signifikansi α
- Df (degree of freedom)= N-k, khusus untuk one sample t-test df = N -1
α
b. Bandingkan nilai thit dengan ttab, dimana ttab = t ; N-1
2
c. Apabila :
- thit > ttab → berbeda secara signifikansi (H0 ditolak)
- thit < ttab → tidak berbeda secara signifikansi (H0 diterima)

2.3 Two Sample T-Test


Pada bagian ini dikemukakan statistik yang digunakan untuk pengujian hipotesis komparatif dua sampel
yang berkorelasi dan independen baik menggunakan statistik parametris maupun nonparametris. Terdapat
tiga macam hipotesis komparatif dua sampel dan cara mana yang akan digunakan tergantung pada bunyi
kalimat dalam merumuskan hipotesis. Tiga macam pengujian itu adalah :
1. Uji Dua Pihak
Uji dua pihak bila rumusan hipotesis nol dan alternatifnya berbunyi sebagai berikut :
Ho :Tidak terdapat perbedaan (adakesamaan) produktivitas kerja antara pegawai yang mendapat
kendaraan dinas dengan yang tidak.
Ha : Terdapat perbedaan produktivitas kerja antara pegawai yang mendapat kendaraan dinas dengan yang
tidak.
Atau dapat ditulis dalam bentuk :
Ho :µ1 = µ2
Ha :µ1 ≠ µ2

2. Uji Pihak Kiri


Uji pihak kiridi gunakan apabila rumusan hipotesis nol dan alternatifnya adalah sebagai berikut :
Ho :Prestasi belajar siswa SMA yang masuk sore hari lebih besar atau sama dengan yang masuk pagi
hari.
Ha :Prestasi belaja rsiswa SMA yang masuk sore hari lebih rendah dari yang masuk pagi hari atau dapat
ditulis dalam bentuk :
Ho :µ1 ≥µ2
Ha :µ1<µ2
3. Uji Pihak Kanan
Uji pihak kanan digunakan bila rumusan hipotesis nol dan alternatifnya berbunyi sebagai berikut :
Ho :Disiplin kerja Pegawai Swasta lebih kecil atau sama dengan Pegawai Negeri.
Ha :Disiplin kerja Pegawai Swasta lebih besar dari Pegawai Negeri atau dapat ditulis dalam bentuk :
Ho :µ1≤µ2
Ha :µ1>µ2
Pengujian hipotesis komparatif dua sampel independen
Menguji hipotesis komparatif dua sampel independen berarti menguji signifikansi perbedaan nilai dua
sampel yang tidak berpasangan. Sampel independen biasanya digunakan dalam penelitian yang
menggunakan pendekatan penelitian survey. Sedangkan sampel berpasangan banyak digunakan dalam
penelitian eksperimen. Contoh dua sampel indenpenden: sampel pengusaha ekonomi kuat dan ekonomi
lemah, sampel partai status quo dan partai reformis, sampel pria dan wanita, dan lain-lain. Contoh sampel
berpasangan : sampel pegawai sebelum dilatih dan setelah dilatih, sampel konsumen yang dikenal iklan
dan tidak, sampel mahasiswa yang mendapat bea siswa dan tidak dan lain-lain.
Statistika nonparametrik yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen bila
datanya berbentuk nominal adalah : Chi Kuadrat, Fisher Exact Probality test, dan selanjutnya bila datanya
berbentuk ordinal adalah median test, mann whitney-U test, kolmogorov-smirnov, wolfowitz.

2.4 Paired Sample t –Test


1. Dasar teori
Uji – t berpasangan (paired t-test) adalah salah satu metode pengujian hipotesis dimana data yang
digunakan tidak bebas (berpasangan). Ciri-ciri yang paling sering ditemui pada kasus yang berpasangan
adalah satu individu (objek penelitian) dikenai 2 buah perlakuan yang berbeda. Walaupun menggunakan
individu yang sama, peneliti tetap memperoleh 2 macam data sampel, yaitu data dari perlakuan pertama
dan data dari perlakuan kedua. Hipotesis dari kasus ini dapat ditulis :

Ha berarti bahwa selisih sebenarnya dari kedua rata-rata tidak sama dengan nol.
2. Rumus Paired Sample t-test

t = nilai t hitung
D́ = rata-rata selisih pengukuran 1 dan 2
SD = standar deviasi selisih pengukuran 1 dan 2
n = jumlah sample.

3. Interpretasi
a. Untuk menginterpretasikan uji t-test terlebih dahulu harus ditentukan :
- Nilai signifikansi α
- Df (degree of freedom)= N-k, khusus untuk paired sample t-test df = N-1
b. Bandingkan nilai thit dengan ttab=∝;n-1
c. Apabila :
- thit>ttab → berbeda secara signifikansi (H0 ditolak)
- thit< ttab → Tidak berbeda secara signifikansi (H0 diterima)

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
 Uji T-Test Satu Sampel (One Sampel T-Test)
Nilai tertentu di sini pada umumnya adalah sebuah nilai parameter untuk mengukur suatu
populasi. Jadi kita akan menguji :
Ho : µ = µ0 lawan H1 : µ ≠ µ0
Ho merupakan hipotesa awal sedangkan H 1 merupakan hipotesis alternatif atau hipotesis kerja. Dengan
menggunakan rumus :

 Uji – t berpasangan (paired t-test) adalah salah satu metode pengujian hipotesis dimana data yang
digunakan tidak bebas (berpasangan). Walaupun menggunakan individu yang sama, peneliti tetap
memperoleh 2 macam data sampel, yaitu data dari perlakuan pertama dan data dari perlakuan
kedua. Hipotesis dari kasus ini dapat ditulis :

Ha berarti bahwa selisih sebenarnya dari kedua rata-rata tidak sama dengan nol. Jadi rumus yang
digunakan yaitu

 Independent Sample t-test , Uji ini untuk mengetahui perbedaan rata-rata dua populasi/kelompok
data yang independen. Contoh kasus suatu penelitian ingin mengetahui hubungan status merokok
ibu hamil dengan berat badan bayi yang dilahirkan. Adapun rumus yang digunakan yaitu
3.2 SARAN
Adapun saran dari penulis adalah semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca dan penulis dan juga
dapat menambah wawasan tentang statistik

DAFTAR PUSTAKA
Nuryadi. dkk. 2017. Dasar-Dasar Statistik Penelitian. Yogyakarta : Gramasurya.

Anda mungkin juga menyukai