ZIRAA’AH, Volume 41 Nomor 2, Juni 2016 Halaman 276-284 ISSN ELEKTRONIK 2355-3545
(Characteristics Of Water Quality Of Coal Post-Mining Pool Which Used For Fish Cultivation)
ABSTRACT
Utilization of after the coal mine pool for the cultivation need to know the quality, so it can be
known whether the appropriate media for fish life. The purpose of this study was to determine the
characteristics of water quality of coal post-mining pool used for fish cultivation. The sampling
method was in situ and ex situ, and then analyzed in the laboratory. The water were analyzed were
temperature, pH, O2, NH3-N, NO3, NO2-N, PO4, -P, and H2S. Analysis of water quality compared to
the quality of standard regulation of Province of Kalimantan Timur No. 02 / 2011 on Water Quality
Management and Water Pollution Control. The results of the analysis showed that pH, NH3 and H2S
exceed the quality standards.
Keywords: Water quality, after the coal mine pool, fish cultivation
30.4
30.5 30.2 30.2
30
29.4 29.5
29.5
Suhu (° C)
29
28.5
Non Aerasi Luar Dalam Luar
Aerasi kolam kolam kolam 2
Suhu perairan merupakan salah satu metabolisme organisme yang hidup di perairan
faktor yang sangat penting dalam mengatur dan semakin meningkat kebutuhan oksigen,
metabolisme serta penyebaran organisme, dan tetapi kemampuan haemoglobin untuk
mempengaruhi sifat fisik kimia perairan. mengikat oksigen semakin berkurang. Walk et
Kenaikan temperatur dapat menurunkan al., (2000) menyatakan bahwa suhu tinggi
kandungan oksigen serta menaikkan daya akan berpengaruh langsung terhadap proses
toksik yang ada dalam suatu perairan tertentu. fisiologis pada beberapa jenis ikan dan
Setiap perubahan suhu cenderung untuk menurunkan kelimpahannya di perairan.
mempengaruhi banyak proses kimiawi yang Suhu air pada kolam pasca tambang
terjadi secara bersamaan pada jaringan batubara berada pada kisaran 29,4 - 30.4 oC,
tumbuhan dan hewan, karenanya juga kisaran suhu ini masih memenuhi standar baku
mempengaruhi biota secara keseluruhan. mutu yang dipersyaratkan standar baku mutu
Semakin tinggi suhu maka semakin meningkat Perda Prov. Kaltim No. 02 Tahun 2011
278
ZIRAA’AH, Volume 41 Nomor 2, Juni 2016 Halaman 276-284 ISSN ELEKTRONIK 2355-3545
15 12
10
9
10 7 7
TSS (mg/l)
5
0
Non Aerasi Luar Dalam Luar
Aerasi kolam kolam kolam 2
271 266
300
200
Kekeruhan
100 42 63 53
0
Non Aerasi Luar Dalam Luar
Aerasi kolam kolam kolam 2
9.1 9.1
9.5
9
8.5 7.95
7.83
7.63
8 pH
7.5
7
6.5
Non Aerasi Luar Dalam Luar
Aerasi kolam kolam kolam 2
di air, salinitas dan senyawa yang mudah biota perairan lainnya. Hasil analisis
teroksidasi. Oksigen sangat esensial bagi kandungan oksigen terlarut pada kolam pasca
pernafasan dan merupakan satu diantara tambang batubara berada pada kisaran 3,84 –
komponen utama bagi metabolisme ikan dan 4,1 mg/l. Dapat dilihat pada Gambar 5.
4.1
4.1
3.98
4 3.93
3.89
3.9 3.84
Oksigen
3.8 terlarut
(mg/l)
3.7
Non Aerasi Luar Dalam Luar
Aerasi kolam kolam kolam 2
0.08 0.08
0.08
0.06
0.06
0.04 0.03
NH3 (mg/l)
0.02
0.02
0
Non Aerasi Luar Dalam Luar
Aerasi kolam kolam kolam 2
7.38
8
6.01 5.93
6 5.3
4.29
4 NO3-N
0
Non Aerasi Luar Dalam Luar
Aerasi kolam kolam kolam 2
0.002 0.002
0.002
0.0015
0.001 0.001 0.001
NO2 mg/l
0.001
0.0005
0
Non Aerasi Luar Dalam Luar
Aerasi kolam kolam kolam 2
0.77
0.8
0.6
0
Non Aerasi Aerasi Luar kolam Dalam Luar kolam
kolam 2
Terdeteksinya Sulfida pada lokasi Senyawa ini bersifat mudah larut, dan dapat
sampling mengindikasikan adanya proses menimbulkan bau busuk serta bersifat toksik
dekomposisi bahan organik, yaitu proses jika kadarnya tinggi.
reduksi sulfat oleh bakteri pada kondisi aerob.
0.3 0.27
0.24
0.25 0.22 0.22
0.19
0.2
0.15 H2S mg/l
0.1
0.05
0
Non Aerasi Luar Dalam Luar
Aerasi kolam kolam kolam 2
Gambar 10. Hasil analisis kualitas air parameter Asam Sulfida (H2S)
management and ecology of river Wang, Y., Xia H., Fu, J. Sheng, G. 2004.
fisheries. University of Hull. United Science of the Total Environment 328
Kingdom. p 115-126 (2004) 195–206