Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik                           : Manajemen nyeri non farmakologi

Hari / Tanggal            : Jum’at / 6 Desember 2019

Waktu                         : 10.00 WIB (30 menit)

Penyaji                        : Juanda

Tempat                        : Kamar 407 Lantai 4 Gedung A RSCM

1. Tujuan

1.1. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan diharapkan klien mampu


mengontrol nyeri dengan manajemen non nonfarmakologi.

1.2. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )


Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan selama 1
x 30 menit klien diharapkan mampu :
1. Mengetahui pengertian dari nyeri
2. Mengetahui klasifikasi nyeri
3. Mengetahui tanda dan gejala nyeri
4. Menjelaskan manajemen nyeri secara nonfarmakologi
2. Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan
N Kegiatan Waktu Penyaji Peserta Media
o
1. Pembukaan 5 Menit o Salam pembuka o Menjawab
o Memperkenalka salam
D : n diri o Mendengarkan
Deskripsi o Menjelaskan
topik yang akan
disampaikan
T : Tujuan o Menjelaskan
TIU dan TIK
R : o Menjelaskan
Relevansi relevansi dari
materi yang
disampaikan
terhadap
kesehatan

2. Acara 10 1. 1.Penyampaian Mendengarkan Leafleat


Penyuluhan menit Materi dengan penuh dan
Menjelaskan perhatian lembar
tentang : balik

o pengertian
nyeri
o klasifikasi nyeri
o tanda dan
gejala nyeri
o manajemen
nyeri secara
nonfarmakologi
3 menit 2.Tanya jawab Bertanya
Memberi
kesempatan pada
peserta untuk
mengajukan
pertanyaaan.
3.Evaluasi
3 menit Memberikan o Menjawab
pertanyaan tentang pertanyaan
o pengertian o Menjelaskan
nyeri dan
o klasifikasi nyeri memraktekkan
o tanda dan gejala
nyeri
o manajemen
nyeri secara
non
farmakologi

3. Penutup 3 menit Menyampaikan Menjawab salam


salam

3. Sasaran
Sasaran ditujukan pada klien dan keluarga

4. Strategi Pelaksanaan
a. Metode : Ceramah, diskusi
b. Media : Leaflet dan lembar balik

5. Setting
Peserta penyuluhan dengan bed berhadapan dengan penyaji

Keterangan:
: Penyaji
: Pasien
: Keluarga

6. Evaluasi
a. Evaluasi Struktural
o Membuat SAP
o Kontrak Waktu
o Menyiapkan Peralatan : Peralatan atau media yang digunakan adalah
leaflet dan lembar balik
o Setting : Tempat penyuluhan adalah kamar 407
b. Evaluasi Proses
 Peserta
o Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan sampai selesai.
o Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses
penyuluhan
o Pertemuan berjalan dengan lancar.
 Penyuluh
o Bisa memfasilitasi jalannya penyuluhan.
o Bisa menjalankan perannya sesuai tugas dan tanggung jawab.
o Suasana selama kegiatan penyuluhan kondusif.
MATERI PENYULUHAN
MANAJEMEN NYERI NONFARMAKOLOGI

1. Pengertian Nyeri
Nyeri merupakan sensasi tidak menyenangkan yang terjadi bila kita mengalami
cedera atau kerusakan pada tubuh kita. Nyeri dapat terasa sakit, panas, gemetar,
kesemutan seperti terbakar, tertusuk, atau ditikam (Smeltzer and Bare, 2002)

2. Klasifikasi Nyeri
Menurut Brunner and Suddart, 2001 nyeri dibagi menjadi dua klasifikasi
a. Nyeri akut  (< 6 bulan)
Nyeri akut biasanya terjadi secara tiba- tiba dan umumnya berkaitan dengan
cedera spesifik. Nyeri akut merupakan nyeri yang berlangsung dari beberapa
detik hingga enam bulan.
b. Nyeri kronik
Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau menetap sepanjang suatu periode
waktu. Nyeri kronik merupakan nyeri yang dirasakan selama lebih dari 6
bulan.

3. Tanda dan Gejala Nyeri


Tanda dan gejala nyeri menurut Irawan, 2007 adalah :
a. Suara
o menangisa
o Merintih
o menarik/ menghembuskan nafas
b. Ekspresi wajah
o Meringis
o menggigt lidah , mengatupkan gigi
o tertutup rapat/membuka mata atau mulut
o menggigit bibir
c. Pergerakan tubuh
o Kegelisahan
o mondar-mandir
o gerakan menggosok atau berirama
o bergerak melindungi tubuh
o otot tegang
d. Interaksi sosial
o menghindari percakapan dan kontak social
o berfokus aktivitas untuk mengurangi nyeri
o disorientasi waktu

4. Manajemen Nyeri Nonfarmakologi


a. Distraksi
Distraksi adalah teknik untuk mengalihkan perhatian terhadap hal – hal lain
sehingga lupa terhadap nyeri yang dirasakan. Contoh :
o Membayangkan hal – hal yang menarik dan indah
o Membaca buku, Koran sesuai dengan keinginan
o Menonton TV
o Medengarkan musik, radio, dll
b. Relaksasi
Teknik relaksasi memberi individu control diri ketika terjadi rasa tidak
nyaman atau nyeri, stres fisik dan emosi pada nyeri Sejumlah teknik
relaksasi dapat dilakukan untuk mengendalikan rasa nyeri ibu dengan
meminimalkan aktivitas simpatik dalam system saraf otonom .
Tahapan relaksasi nafas dalam adalah sebagai berikut :
o Ciptakan lingkungan yang tenang
o Usahakan tetap rileks dan tenang
o Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara
melalui hitungan 1,2,3
o Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan
ekstrimitas atas dan bawah rileks
o Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
o Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut
secara perlahan-lahan
o Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
o Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam
o Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri
o Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
o Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.
Daftar Pustaka

Smeltzer & Bare. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.

Suddarth & Brunner. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah. Jakarta:


EGC.

Irwan. (2007). Penatalaksanaan Nyeri. Diakses pada tanggal 5 Desember 2019


dari http://iwansain.file.wordpress.com/2007/09/penatalaksanaan-nyeri.doc.

Anda mungkin juga menyukai