Anda di halaman 1dari 92

KEKUATAN MARITIM PENGUNGKIT

EKONOMI BANGSA

Disampaikan pada dialog Publik


Dalam memperingati
Hari Maritim Nasional

Jakarta 23 September 2021

Oleh :
Laksda TNI (Purn) Soleman B. Ponto, ST, MH
KEKUATAN MARITIM PENGUNGKIT
EKONOMI BANGSA

EKONOMI BANGSA

MARI
TIM
MARITIM
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
Kata maritim /ma·ri·tim/ a berkenaan dengan
laut; berhubungan dengan pelayaran dan
perdagangan di laut; jadi, secara umum kata
Maritim mengindikasikan tentang penggunaan
dari laut berupa pelayaran dan perdagangan
untuk kepentingan ekonomi.
MARITIM
Hukum Maritim (Maritime Law) menurut kamus
hukum “Black’s Law Dictionary”, adalah hukum
yang mengatur pelayaran dalam arti pengangkutan
barang dan orang melalui laut, kegiatan
kenavigasian, dan perkapalan sebagai sarana /
moda transportasi laut termasuk aspek
keselamatan maupun kegiatan yang terkait
langsung dengan perdagangan melalui laut yang
diatur dalam hukum perdata / dagang maupun yang
diatur dalam hukum publik .
ARTI MARITIM
SCR NASIONAL & INTERNASONAL

PELAYARAN DAN PERDAGANGAN DI LAUT


ATAU

PELAYARAN KAPAL DAGANG YANG


MENGANGKUT BARANG DAGANGAN DAN
ORANG UNTUK KEPENTINGAN EKONOMI
MARITIM
MARITIM = PELAYARAN, KEGIATAN ANGKUTAN
BARANG DAN ORANG MELALUI LAUT UNTUK
KEPENTINGAN EKONOMI
MARITIM PELAYARAN KAPAL DAGANG YG MENGANGKUT
BARANG DAGANGAN DAN ORANG UNTUK KEPENTINGAN EKONOMI
MARITIM KAPAL DAGANG YG MENGANGKUT
BARANG DAGANGAN DAN ORANG UNTUK KEPENTINGAN EKONOMI
MARITIM (PELAYARAN)
UU 17/2008 TTG PELAYARAN
Pasal 1 UU/17 THN 2008 TTG PELAYARAN
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud
dengan:
Pelayaran adalah satu kesatuan sistem yang
terdiri atas angkutan di perairan,
kepelabuhanan, keselamatan dan keamanan,
serta perlindungan lingkungan maritim.
UNSUR (KEKUATAN) KEMARITIMAN
1. ANGKUTAN DI PERAIRAN
2. KEPELABUHANAN
3. KESELAMATAN DAN KEAMANAN
4. PERLINDUNGAN LINGKUNGAN MARITIM
ANGKUTAN DI PERAIRAN
ANGKUTAN DI PERAIRAN
1. ANGKUTAN DI PERAIRAN

Pasal 8

(1) Kegiatan angkutan laut dalam negeri dilakukan oleh


perusahaan angkutan laut nasional dengan
menggunakan kapal berbendera Indonesia serta
diawaki oleh Awak Kapal berkewarganegaraan
Indonesia.

(2) Kapal asing dilarang mengangkut penumpang


dan/atau barang antarpulau atau antarpelabuhan di
wilayah perairan Indonesia.
1. ANGKUTAN DI PERAIRAN
Bagian Ketiga Pengawakan Kapal
Pasal 135

Setiap kapal wajib diawaki oleh Awak Kapal yang memenuhi


persyaratan kualifikasi dan kompetensi sesuai dengan ketentuan
nasional dan internasional.

Pasal 136

(1) Nakhoda dan Anak Buah Kapal untuk kapal berbendera Indonesia
harus warga negara Indonesia.
(2) Pengecualian terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dapat diberikan izin sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
1. ANGKUTAN DI PERAIRAN
1. KAPAL
2. PERLENGKAPAN KAPAL
3. PENGUSAHA KAPAL
4. PEMILIK KAPAL
5. PERUSAHAAN PELAYARAN
6. NAKHODA KAPAL
7. AWAK KAPAL
1. ANGKUTAN DI PERAIRAN
8. MUATAN KAPAL
9. PEMILIK MUATAN
10.PENGIRIMAN MUATAN/EMKL
11.GALANGAN KAPAL
12.KEAGENAN KAPAL
2. KEPELABUHANAN
PELABUHAN TG PRIOK 1940
DISAMBUNG DGN STASIUN KERETA API
2. KEPELABUHANAN
BAB VII KEPELABUHANAN

Tatanan Kepelabuhanan Nasional

Pasal 67
(1) Tatanan Kepelabuhanan Nasional diwujudkan dalam rangka
penyelenggaraan pelabuhan yang andal dan berkemampuan tinggi,
menjamin efisiensi, dan mempunyai daya saing global untuk menunjang
pembangunan nasional dan daerah yang ber-Wawasan Nusantara.
(2) Tatanan Kepelabuhanan Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan sistem kepelabuhanan secara nasional yang menggambarkan
perencanaan kepelabuhanan berdasarkan kawasan ekonomi, geografi, dan
keunggulan komparatif wilayah, serta kondisi alam.
(3) Tatanan Kepelabuhanan Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
memuat:
a. peran, fungsi, jenis, dan hierarki pelabuhan; b. Rencana Induk
Pelabuhan Nasional; dan c. lokasi pelabuhan.
2. KEPELABUHANAN
BAB XI SYAHBANDAR
Bagian Kesatu
Fungsi, Tugas, dan Kewenangan Syahbandar
Pasal 207
(1) Syahbandar melaksanakan fungsi keselamatan dan
keamanan pelayaran yang mencakup, pelaksanaan,
pengawasan dan penegakan hukum di bidang angkutan di
perairan, kepelabuhanan, dan perlindungan lingkungan
maritim di pelabuhan.
(2) Selain melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) Syahbandar membantu pelaksanaan pencarian dan
penyelamatan (Search and Rescue/SAR) di pelabuhan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
2. KEPELABUHANAN

1. DITJEN HUBLA
2. ADMINISTRATOR PELABUHAN
3. SYAHBANDAR
4. BURUH PELABUHAN
5. DERMAGA DAN PERLENGKAPAN PELABUHAN
6. EKSPEDISI MUATAN KAPAL LAUT (EMKL)
3. KESELAMATAN DAN KEAMANAN
3. KESELAMATAN DAN KEAMANAN

BAB XVII PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI (SEA AND COAST


GUARD)
Pasal 276

(1) Untuk menjamin terselenggaranya keselamatan dan


keamanan di laut dilaksanakan fungsi penjagaan dan
penegakan peraturan perundang- undangan di laut dan
pantai.
(2) Pelaksanaan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan oleh penjaga laut dan pantai.
(3) Penjaga laut dan pantai sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dibentuk dan bertanggung jawab kepada Presiden
dan secara teknis operasional dilaksanakan oleh Menteri.
3. KESELAMATAN DAN KEAMANAN
3. KESELAMATAN DAN KEAMANAN

Keselamatan dan Keamanan Angkutan Perairan


Pasal 117
(1) Keselamatan dan keamanan angkutan
perairan yaitu kondisi terpenuhinya
persyaratan:

a. kelaiklautan kapal; dan


b. kenavigasian.
3. KESELAMATAN DAN KEAMANAN

1. Biro klasifikasi
2. Sea and coast guard atau Penjaga Laut dan
Pantai (PLP)
3. Kenavigasian ( suar dan rambu-rambu)
4. IMO (ISPS CODE)
4. PERLINDUNGAN LINGKUNGAN MARITIM

1. Tumpahan minyak dilaut


2. Sampah dilaut
4. PERLINDUNGAN LINGKUNGAN MARITIM
4. PERLINDUNGAN LINGKUNGAN MARITIM
4. PERLINDUNGAN LINGKUNGAN MARITIM
UNSUR (KEKUATAN) MARITIM
1. ANGKUTAN LAUT
1. Kapal
2. Perlengkapan kapal
3. Muatan kapal
4. Galangan kapal
5. Nakhoda kapal (Ship’s Master)
6. Awak kapal (Crew’s)
7. Pengusaha kapal (Ship’s operator)
8. Pemilik kapal (Ship’s owner)
9. Perusahaan Pelayaran (Shipping company)
10. Pemilik muatan (Cargo owner)
11. Pengirim muatan (Cargo shipper)
12. Penumpang kapal (Ship’s passangers)
UNSUR (KEKUATAN) MARITIM
2. KEPELABUHANAN
13. Ekspedisi Muatan Kapal Laut ( EMKL )
14. Ditjen Perhubungan Laut
15. Administrator Pelabuhan
16. Kesyahbandaran
17. Buruh Pelabuhan
18. Dermaga dan perlengkapan pelabuhan
UNSUR (KEKUATAN) MARITIM
3. KESELAMATAN DAN KEAMANAN
19. Biro Klasifikasi
20. Kenavigasian (suar dan rambu-rambu)
21. PLP
22. IMO (ISPS CODE)
UNSUR (KEKUATAN) MARITIM
4. PERLINDUNGAN LINGKUNGAN MARITIM
23. Tumpahan minyak dilaut
24. Sampah dilaut
UNSUR (KEKUATAN) MARITIM
1. Kapal
2. Perlengkapan kapal 13. Ekspedisi Muatan Kapal Laut ( EMKL )
3. Muatan kapal
4. Galangan kapal
14. Ditjen Peruhubungan Laut
5. Nakhoda kapal (Ship’s Master) 15. Administrator Pelabuhan
6. Awak kapal (Crew’s) 16. Kesyahbandaran
7. Pengusaha kapal (Ship’s operator)
8. Pemilik kapal (Ship’s owner) 17. Buruh Pelabuhan
9. Perusahaan Pelayaran (Shipping company) 18. Dermaga dan perlengkapan pelabuhan
10. Pemilik muatan (Cargo owner)
11. Pengirim muatan (Cargo shipper)
12. Penumpang kapal (Ship’s passangers

19. Biro Klasifikasi


20. Kenavigasian (suar dan rambu-rambu) 23. Tumpahan minyak dilaut
21. KPLP 24. Sampah dilaut
22. IMO (ISPS CODE)
KEKUATAN MARITIM MENGANGKUT
BARANG DAGANGAN DAN ORANG UNTUK
KEPENTINGAN EKONOMI
KEKUATAN MARITIM MENGANGKUT
BARANG DAGANGAN DAN ORANG UNTUK
KEPENTINGAN EKONOMI
Janji Pres Joko Widodo
Konsep pengangkutan pakai kapal dari
pelabuhan kepelabuhan. "Jadi harus ada
penyediaan kapal besar, dari Sumatera
langsung ke Papua, Papua ke Sumatera. Kalau
ada kapal besar, ongkos angkutnya akan menjadi
kecil dan murah, karena mengangkutnya
langsung banyak. Jadi tidak akan ada lagi harga
semen di Jawa Rp 50 ribu, di Papua Rp 1 Juta,"
ujarJokowi seperti dikutip kompas.com.
23/09/2021 39
Janji Pres Joko Widodo
Sangat jelas konsep yang dimaksud adalah
konsep PENGGUNAAN KEKUATAN MARITIM
yaitu :
PENGGUNAAN LAUT OLEH PELAYARAN KAPAL DAGANG (DARI
SUMATERA KE PAPUA, PAPUA KE SUMATERA) YG
MENGANGKUT BARANG DAGANGAN (SEMEN)
DAN ORANG UNTUK KEPENTINGAN EKONOMI

23/09/2021 40
KEKUATAN MARITIM (PELAYARAN) ANGKUTAN
LAUT UNTUK KEPENTINGAN EKONOMI

41
Konsep & Rencana Poros Maritim
POROS
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, KBBI, kata
po·ros n 1 sumbu (gandar) roda dsb; 2 ujung puncak
(tt tombak, tiang, kerucut, dsb); 3 Olr pemain sepak
bola yg di tengah-tengah antara gelandang kanan
dan gelandang kiri; gelandang tengah; poros halang;
-- bumi Geo garis yg bersifat khayal yg
menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan
tempat bumi berputar pd posisi yg tetap;
-- engkol El poros yg mempunyai beberapa engkol yg
memutar poros tsb melalui beberapa batang silinder
yg bergerak lurus dan terikat dng engkol;
-- halang pemain yg posisinya di tengah-tengah
antara gelandang kanan dan gelandang kiri (dl
permainan sepak bola); libero
MARITIM
MARITIM = PELAYARAN, KEGIATAN ANGKUTAN
BARANG DAN ORANG MELALUI LAUT UNTUK
KEPENTINGAN EKONOMI
INDONESIA SBG POROS MARITIM
• INDONESIA Berada di tengah-tengah kegiatan
pengangkutan barang dan orang melalui laut,
untuk kepentingan ekonomi.
.
• Berada ditengah berarti sangat menentukan
bergeraknya kegiatan.
INDONESIA POROS MARITIM DUNIA
INDONESIA POROS MARITIM DUNIA
SEJAK LAHIR INDONESIA SUDAH BERADA
BERADA DITENGAH TENGAH PERDAGANGAN
DUNIA LEWAT LAUT ATAU SEJAK LAHIR
INDONESIA SUDAH PADA POSISI POROS
MARITIM DUNIA
INDONESIA POROS MARITIM DUNIA
(INDONESIA DILEWATI JALUR PELAYARAN KAPAL DUNIA)
INDONESIA POROS MARITIM MASA LALU
JALUR PELAYARAN PERDAGANGAN SUTERA
INDONESIA POROS MARITIM MASA LALU
JALUR PELAYARAN PERDAGANGAN REMPAH-REMPAH
INDONESIA POROS MARITIM MASA LALU
JALUR PELAYARAN PERDAGANGAN REMPAH-REMPAH
(PELAYARAN HONGI)
KEMARITIMAN
DIABADIKAN DIBOROBUDUR
EKONOMI DLM UNSUR
(KEKUATAN) MARITIM

EKONOMI MARITIM
EKONOMI DLM (UNSUR)
KEKUATAN MARITIM
Pasal 31 UU 17/2008 TTG PELAYARAN

(2) Usaha jasa terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa:
a. bongkar muat barang;
b. jasa pengurusan transportasi;
c. angkutan perairan pelabuhan;
d. penyewaan peralatan angkutan laut atau peralatan jasa terkait
dengan angkutan laut;
e. tallymandiri;
f. depo peti kemas;
g. pengelolaan kapal (ship management);
h. perantara jual beli dan/atau sewa kapal (ship broker);
i. keagenan Awak Kapal (ship manning agency);
j. keagenan kapal; dan
k. perawatan dan perbaikan kapal (ship repairing and maintenance).
23/09/2021 54
BONGKAR MUAT BARANG
BONGKAR MUAT BARANG
PENYEWAAN PERALATAN ANGKUTAN LAUT
PENYIAPAN SUMBER DAYA MANUSIA
PENYIAPAN SUMBER DAYA MANUSIA
USAHA JASA TRANSPORTASI
ANGKUTAN di PELABUHAN
ANGKUTAN PERAIRAN PELABUHAN
GALANGAN KAPAL
(TRADISIONIL- MODERN)
GALANGAN KAPAL BITUNG
BENGKEL MESIN KAPAL
BENGKEL MESIN KAPAL
TALLY MANDIRI
Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Tally Mandiri Indonesia (APTMI) FS.Popal mengatakan,
kegiatan tally mandiri mesti mendapat dukungan semua pihak, termasuk pengguna
jasa/pemilik barang maupun oleh operator pelabuhan/Pelindo.

“Tally mandiri sangat efektif menyerap lapangan kerja dan hal ini sangat sejalan dengan
target pemerintah yang menanrgetkan mengurangi jumlah pengangguran hingga satu
juta orang pertahun,” ujarnya kepada Bisnis hari ini, Rabu (19/12/2012).

Popal mengatakan, Menko Perekonomian Hatta Rajasa telah menyatakan bahwa


Pemerintah RI akan terus mendorong sektor industri yang menyerap lapangan kerja
banyak, dengan membentuk tim atau desk khusus untuk itu guna menekan jumlah
pengangguran di Indonesia.

“Kegiatan tally mandiri ini bisa menyerap ribuan tenaga kerja di tiap pelabuhan seiring
peningkatan volume arus barang di tiap-tiap pelabuhan,” paparnya.
EKONOMI DLM KEKUATAN MARITIM
• MULAI DARI RAKYAT SAMPAI KONGLOMERAT
• MULAI CORPORASI SAMPAI PERORANGAN
• SANGAT LUAS DAN BANYAK MACAMNYA
• DIBUTUHKAN LANGSUNG UNTUK
KELANGSUNGAN HIDUP RAKYAT
• DRIVE EFEKNYA SANGAT BESAR
• PERKEMBANGANNYA DARI DAERAH SAMPAI
DUNIA INTERNASIONAL
MARITIM PENGUNGKIT EKONOMI DAMBAAN RAKYAT
L AMARITIM
INDONESIA POROS U T DUNIA ANTARA
HARAPAN DAN KENYATAAN
Menurut KBBI, kata laut berarti kumpulan
Disampaikan pada acara Diskusi di Wantimpres
air
asin (dalam jumlah yang banyak dan luas)
yang menggenangi Jakarta 4dan membagi
September 2015 daratan atas
benua atau pulau. Salah satu ciri khas dari
Oleh :
laut adalah laut tidak bisaB. dibatasi.
Laksda TNI (Purn) Soleman Ponto, ST, MH
LAUT MENGGENANGI DAN MEMISAHKAN
DARATAN MENJADI BENUA DAN PULAU
MARITIM (PELAYARAN) ANGKUTAN LAUT
MENYATUKAN DARATAN DAN PULAU

75
KELAUTAN
Kelautan
1. Berhubungan dengan dasar Laut dan tanah
di bawahnya, kolom air dan permukaan
Laut, termasuk wilayah pesisir dan pulau-
pulau kecil.
2. Diatur oleh UU 32/2014 ttg Kelautan
DASAR LAUT DAN TANAH DIBAWAHNYA
DASAR LAUT TERUMBU KARANG
SUMBER DAYA IKAN
TANAH DIBAWAH DASAR LAUT UNTUK ESDM
KOLOM AIR DAN PERMUKAANNYA
KOLOM AIR ADA IKAN
PERMUKAAN LAUT ADA
ANGKUTAN DI PERAIRAN
WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU
UNTUK PARIWISATA
PENGGUNAAN LAUT UNTUK PARIWISATA
KELAUTAN
DASAR LAUT DAN TANAH DIBAWANYA, KOLOM AIR DAN PERMUKAAN LAUT,
WIL PESISIR & PULAU- PULAU KECIL
KESIMPULAN
TERBUKTI BAHWA KEKUATAN
MARITIM PENGUNGKIT EKONOMI
BANGSA

EKONOMI BANGSA

MARI
TIM
MARITIM TIDAK SAMA DGN LAUT
• ADA HARI MARITIM NASIONAL : 23
SEPTEMBER
• ADA HARI LAUT NASIONAL : 2 JULI
• ADA HUKUM MARITIM
• ADA HUKUM LAUT
UNSUR (KEKUATAN) MARITIM
1. Kapal
2. Perlengkapan kapal 13. Ekspedisi Muatan Kapal Laut ( EMKL )
3. Muatan kapal
4. Galangan kapal
14. Ditjen Peruhubungan Laut
5. Nakhoda kapal (Ship’s Master) 15. Administrator Pelabuhan
6. Awak kapal (Crew’s) 16. Kesyahbandaran
7. Pengusaha kapal (Ship’s operator)
8. Pemilik kapal (Ship’s owner) 17. Buruh Pelabuhan
9. Perusahaan Pelayaran (Shipping company) 18. Dermaga dan perlengkapan pelabuhan
10. Pemilik muatan (Cargo owner)
11. Pengirim muatan (Cargo shipper)
12. Penumpang kapal (Ship’s passangers

19. Biro Klasifikasi


20. Kenavigasian (suar dan rambu-rambu) 23. Tumpahan minyak dilaut
21. KPLP 24. Sampah dilaut
22. IMO (ISPS CODE)
KELAUTAN
DASAR LAUT DAN TANAH DIBAWANYA, KOLOM AIR DAN PERMUKAAN LAUT,
WIL PESISIR & PULAU- PULAU KECIL
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai