Anda di halaman 1dari 13

Pertemuan Ke-V

Epidemiologi Penyakit Tidak Menular

Kur niat i Nawa ng w u l a n , SKM .M . K e s


DEFINISI

 Penyakit ini merupakan penyakit non infeksi yang


penyebabnya bukan mikroorganisme. Biasanya penyakit
ini terjadi karena pola hidup yang kurang sehat seperti
merokok, turunan/bawaan, cacat fisik, penuaan/usia,
dan gangguan kejiwaan.

 Penyakit tidak menular kurang lebih mempunyai


kesamaan dengan beberapa sebutan lainnya, seperti:
 Penyakit kronis
 Penyakit noninfeksi
 New communicable diaseases
 Penyakit degenerative
 Penyakit perilaku
DEFINISI

 Penyakit Tidak Menular (PTM)


adalah penyakit yang tidak menular dan
bukan disebabkan oleh penularan
vektor, virus atau bakteri, namun lebih
banyak disebabkan oleh perilaku dan gaya hidup.

 Berdasarkan laporan WHO mengenai PTM di Asia


Tenggara terdapat lima PTM dengan tingkat kesakitan
dan kematian yang sangat tinggi, yaitu penyakit Jantung
(Kardiovaskuler), DM, kanker, penyakit pernafasan
obstruksi kronik dan penyakit karena kecelakaan.
Kebanyakan PTM mempunyai prevalensi tinggi pada
orang berusia lanjut dan merupakan penyakit
degenerative
PENYAKIT TIDAK MENULAR MEMPUNYAI
KARAKTERISTIK

 Penularan penyakit tidak melalui suatu rantai penularan


tertentu
 Masa inkubasi yang panjang dan laten
 Keberlangsungan penyakit berlarut-larut atau yang disebut
dengan kronis
 Banyak menghadapi kesulitan diagnosis
 Mempunyai variasi yang luas
 Memerlukan biaya yang tinggi dalam upaya pencegahan dan
penaggulangannya
 Factor penyebabnya bermacam-macam (multikausal),
bahkan tidak jelas
JENIS-JENIS PENYAKIT TIDAK
MENULAR

 Penyakit jantung, Atherosklorosis, Hipertensi, Stroke, Diabetes


Melitus, Kanker, Tumor, Kecelakaan lalulintas, Merokok, Usia
lanjut

 Penyakit yang dapat menyebabkan kematian, yaitu: Penyakit


jantung iskemik, Kanker, CHF, DM, Cerebrovasculer disease,
Chronic obstructive pulmonary disease, dan cirrhosis

 Penyakit yang termasuk dalam special-interest, banyak


menyebabkan masalah kesehatan tetapi frekuensinya kurang,
antara lain: Osteoporosis, Gagal ginjal kronis,
JENIS-JENIS PENYAKIT TIDAK MENULAR

 Penyakit yang akan menjadi perhatian di masa


yang akan datang, antara lain: Defesiensi nutrisi,
Alkoholisme, Ketagihan obat, Penyakit-penyakit
mental, Penyakit yang berhubungan dengan
lingkungan pekerjaan, dan lain-lain
FAKTOR RISIKO YANG DAPAT MENIMBULKAN
PENYAKIT TIDAK MENULAR

 Faktor risiko
untuk timbulnya penyakit tidak menular yang
belum kronis belum ditemukan secara keseluruhan:
 Untuk setiap penyakit, faktor risiko dapat berbeda-beda
(merokok, hipertensi, hiperkolesterolemia)
 Satu faktor risiko dapat menyebabkan penyakit yang
berbeda-beda, misal: merokok dapat menimbulkan
kanker paru, penyakit jantung koroner, kanker laring.
 Untuk kebanyakan penyakit, faktor-faktor risiko yang
telah diketahui hanya dapat menerangkan sebagian kecil
kejadian penyakit, tetapi etiologinya secara pasti belum
diketahui.
FAKTOR RISIKO YANG DAPAT MENIMBULKAN
PENYAKIT TIDAK MENULAR

Faktor risiko yang telah diketahui ada


kaitannya dengan penyakit tidak menular
yang bersifat kronis, antara lain:
Tembakau, Alkohol, Kolestero, Hipertensi,
Diet, Obesitas, Aktivitas , Stress,
Pekerjaan, Lingkungan, Gaya hidup, dan
lain-lain


PENCEGAHAN PENYAKIT TIDAK MENULAR

 Tidak merokok.
 Batasi konsumsi Gula Garam Lemak berlebihan.
 Rajin aktivitas fisik.
 Rajin konsumsi buah dan sayur.
 Cek kesehatan secara teratur
PENELITIAN UNTUK PENYAKIT TIDAK
MENULAR
 Penelitian Studi Cross Sectional adalah studi epidemiologi yang mempelajari
prevalensi, distribusi, maupun hubungan penyakit dan paparan dengan cara
observasional secara serentak pada individu-individu suatu populasi pada suatu
saat.

 Penelitian kasus Kontrol Studi merupakan studi observasional yang menilai


hubungan paparan penyakit dengan cara menentukan sekelompok orang-orang
berpenyakit (kasus) dan sekelompok orang-orang tidak berpenyakit (control),
lalu membandingkan frekuensi paparan pada kedua kelompok.

 Penelitian Kohort Studi Kohort adalah penelitian epidemiologic yang bersifat


observasional dimana dilakukan perbandingan antara sekelompok orang yang
terkena (terpapar) dengan sekelompok lainya yang tidak terkena penyebab
(tidak terpapar), kemudian dilihat dari akibat yang ditimbulkan. Dasar penelitian
kohort adalah unsur akibat pada masa yang akan datang.
TRANSISI EPIDEMIOLOGI MEMILIKI DUA
PENGERTIAN, MENURUT OMRAN (1971):

 Statis : interval waktu yang dimulai dari dominasi


penyakit menular dan diakhiri dengan dominasi
penyakit tidak menular sebagai penyebab kematian.

 Dinamis : proses dinamis pola sehat sakit dari suatu


masyarakat berubah sebagai akibat dari perubahan
demografi, sosial ekonomi, teknologi dan politis
Transisi epidemiologi atau transisi kesehatan diawali
oleh transisi demografi.
MEKANISME TERJADINYA TRANSISI
EPIDEMIOLOGI :
 Penurunan fertilitas yang akan mempengaruhi insiden
penyakit.
 Perubahan factor resiko yang akan mempengaruhi
insiden penyakit.
 Perbaikan organisasi dan teknologi pelayanan kesehatan
yang berpengaruh pada Crude Fatality Rate (CFR).
 Terjadi perubahan dalam jumlah, distribusi, organisasi
dan kualitas pelayanan kesehatan yang mempengaruhi
transisi epidemiologi dengan teknik diagnosis dan terapi
yang baik maka CFR dapat diturunkan.
 Intervensi pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai