Anda di halaman 1dari 7

Scaning (Mencari Buhul Sihir)

16 Oktober 2014 pukul 20:38


Bismillah asholatu wassalamu 'ala Rosulillah..

Dua atau tiga tahun terakhir ini, alhamdulillah semarak pelatihan ruqyah syar'iyyah telah bertebaran
dihampir seluruh tanah air hingga ke peloksok negeri bahkan menembus batas nasional. Banyak
dampak positif yang bisa dirasakan langsung oleh ummat, dan tidak dipungkiri ada juga dampak
negative-nya. Karena semua dakwah itu pasti mengandung reaksi dan kebanyakan reaksi adalah
negative, terutama respon dari syaitan dikalangan jin atau manusia.
 
Alhamdulillah saat ini bermunculan para praktisi-praktisi ruqyah baru, meskipun kebanyakan masih
berstatus pasien dan masih awam terhadap syari'at secara menyeluruh --bukan ustadz lc-- namun,
tentu saja apresiasi untuk hal ini tidak dipungkiri. Terutama dari mereka yang memang sangat
membutuhkan berbagai tehnik atau metode ampuh untuk melumpuhkan sihir secara syar'ie.
 
Beberapa tahun lalu, ust. Perdana Ahmad mempopulerkan metode "scanning" di Pelatihan RHQH
Medan. Meskipun sejujurnya, kami temukan tehnik ini dari tahun sebelumnya. Namun kami berfikir
bahwa hal ini banyak mudharatnya atau barangkali kami belum memiliki banyak pasukan, dan
alhamdulillah saat itu kami menilai sudah saatnya untuk mentrainingkan Quranic Healing Level 2
(Advance), hal ini bertujuan untuk menanggapi atau menjawab banyak pertanyaan (permasalahan)
dan keluhan dari praktisi ruqyah yang baru saja terjun. Semisal mencari (scan) buhul yang dibuat
kahin yang bekerjasama dengan syaitan untuk menyakiti jiwa korbannya.
 
Hal ini, tentu saja berdasarkan dalil dan dasar pemikiran yang jelas. Hanya saja kemudian timbul
berbagai pertanyaan dan keraguan dari beberapa kalangan yang belum paham, semoga tulisan ini
bisa menghilangkan syubhat dan meluruskan niat baik kami dalam metode ini.
Saya berangkat dari testimonial dan pertanyaan dari seorang ahwat (Alumni pelatihan Rehab Hati)
di Sumatra Barat.
 
*** ***
 
Ustd, kurang lebih 1 bulan yg lalu kami menangani kesurupan massal di sebuah sma
payakumbuh.Agak perlu waktu lama menanganinya.krn mereka (jin) terus bolak2
mengganggung.terakhir metode scaning yg kami lakukan kpd beberapa siswa,menghasilkan hal yg
luar biasa,salah satu dr siswa yg kami scaning mampU menemukan semua benda sihir yg ada di
sekolah itu dan menghancurkannya.tpi tdk hanya itu,siswi yg kami scaning iTu juga mampu melihat
semua keberadaan jin yg ada di sekolah itu,mulai dr jin penjaga kElas,jin ular pEjaga kolam,sampai
jin penglaris kantin.beberapa jin hanya kami instruksikan untuk diberi peringatan saja,tpi ada juga yg
harus kami instruksikan u/ di bantai.siswi yg di scaning tersebut juga membongkar sebuah kejahatan
yg terjadi +-30th yg lalu dg menemukan sebuah jasad manusia tercincang di kubur di bawah lantai
salah satu kelas. Keesokan harinya saat kami meRuqyah T4 sekolah itu,benda2 sihir yg di sebutkan
dlm scaning itu memang benar2 ada di posisinya.cuman jasad yg terkubur dlm kelas itu tdk ada
persetujuan pihak sekolah untk membongkarnya. Nah,sebenarnya apakah tindakan seperti itu di
benarkan?berkomunikasi langsung dg jin sampai bertatap muka langsung dgnya apakah di
benarkan? Beberapa temanpraktisi RuQyah konfensional mempertanyakan tindakan kami tersebut.
Apalagi saat Ustd memberikan pelatihan kpd kami tentang teori scaning waktu itu tdk terlalu banzak
membahas teori dan dasar hukum scaning,dan lebih banzak langsung praktek.
 
Satu lagi, seorang mahasiswi yg kami scaning saat berkomunikasi dg jin yg mengganggunya,pergi
ke t4 dukun yg menyihirnya dg bantuan jin itu dlm scaning.dan berasil menghancurkan dan merusak
semua peralatan sihir di T4 dukun itu. Bagai mana juga dg tindakan menerima bantuan jin ini?
Tdkkah menyimpang dr hukum Al-Qur'an dan terfikir belakangan tidakkah itu hanxa tipudaya
mereka agar kita merasa berhasil? Tpi sejak saat itu gangguan terhadap mahasiswi itu tdk pernah
muncul lagi sih...
 
 
*** ***
 
Metode scanning/pencarian/penelusuran buhul ini murni untuk mencari buhul atau ikatan sihir dan
menghancurkannya baik secara dzahir ataupun ditembak langsung dengan dengan hingga hancur
lebur dan tukang sihir itu kalah. Adapun metodenya adalah dengan menguatkan jiwa pasien,
membimbingnya berdo'a kepada Allah untuk diperlihatkan dimana letak buhul atau bahkan syaitan
dzalim terkutuk yang menyakitinya baik dalam tubuh atau diluarnya.
 
Biasanya setelah dibimbing berdo'a dan membacakan surah Al Anam 103, pasien diperlihatkan
terhadap sosok jelmaan mahluk jin yang menyakitinya baik berupa sosok menakutkan
dihadapannya (kadang dekat atau jauh) kadang berbentuk hewan (kalajengking, dll) atau bahkan
benda-benda sihir semisal paku, jarum atau apa saja benda yang ditanam tukang sihir. Dan
kemudian pasien membacakan Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nass masing-masing 3 kali lalu ditiupkan
ke tangannya lalu mencaput atau mengusap benda-benda atau mahluk sihir itu dengan niat
menghempaskan atau menghilangkannya. Kadang-kadang saat syaitan itu bertasyakul dihadapan
pasien, pasien cukup menunjukan jari tauhidnya kearah jelmaan syaitan dan syaitan itu hangus
terbakar.
 
Sudah banyak kisah saya saksikan sendiri, dan para peneliti ruqyah pun bisa menyaksikannya di
video-video kami. Kebanyak video belum atau memang tidak di publikasikan untuk publik, dengan
alasan privasi. Semisal ketika RehabHati mengadakan pelatihan di Sabah, Malaysia. Ketika itu saya
menerangkan kepada peserta tentang jenis-jenis buhul dan metode yang dilakukan tukang sihir
yang bekerja dengan syaitan untuk menyakiti korbannya. Tiba-tiba seorang ibu berteriak keras dan
berkata; "Ustad...ustad... saya juga diikat disini, tolong saya..lepaskan ikatan saya. Saya tidak
kuat..wanita ini shalat..suka shalat..manhajnya salaf..salaf...salaf...tidak suka bid'ah.. sering baca
qur'an..saya tidak kuat!!!"
 
Mendengar teriakan itu semua peserta kontan melihat kebelakang dan saya panggil ibu yang sudah
dirasuki jin itu, ia menangis dan memegangi dadanya. Lalu ibu tersebut di dudukan di kursi
dihadapan audience dan saya membacakan beberapa ayat al Qur'an dari surah al baqarah 148
dengan niat untuk memanggil peminpin jin dalam tubuh tersebut. Dan jin dalam tubuh ibu tersebut
bicara, jari kirinya menunjuk kearah gunung kinabali di negeri sebelah dan berteriak
"Ifriiiiiiiittttt...ifriit..ifriit!!!"
 

Setelah itu tubuhnya bergetar selama beberapa detik kemudian dia tenang, dan saya bertanya
kepadanya: "Mana ifritnya?"
"Dia sudah lari ustad!"
 
"Lalu ngapain dia datang kemari?"
 
"Dia datang hanya untuk melepas ikatan saya"
 
"Baik, dan sekarang kamu bebas?"
 
"Iyah.." Jawabnya
 
"Ya sudah, Allah telah menolong kamu. Sekarang saya ambil sumpah kamu untuk keluar dan tidak
pernah lagi masuk kedalam jasad siapapun selepas ini hingga kematian kamu" Lalu saya
mengambil sumpah untuk jin itu dan ia keluar melalui mulutnya tanpa sentuhan.
 
Atau kisah ust. Perdana Akhmad Lakoni bersama pasiennya yang bisa disaksikan di youtube.
Setelah ustad membacakan ayat-ayat al Qur'an, kemudian ibu tersebut diperlihatkan bahwa
didadanya ada lipan dan ustad membimbing ibu tersebut untuk mengambil serta membuangnya.
Namun ibu tadi tidak mampu dan akhirnya ustad meminta suaminya untuk melakukan dan
mengambilnya, alhamdulillah ibu tersebut merasa lega hanya beberapa menit dari saat itu.
Kemudian ibu tersebut disuruh melihat apa yang menyakiti di punggungnya, dan ternyata dia
melihat ada seekor kalajjengking hitam yang melintang di punggungnya. Dengan bimbingan
suaminya membuang kalajengking tersebut. Dan ustad bertanya kepada ibu; "Gimana sudah bersih
semua?"
 
Ibu tersebut menjawab dengan jawaban yang mengejutkan saya yang memegangi mic saat itu, juga
sekitar seratusan audience yang menyaksikan. Ibu itu berkata; "Masih ada anak-anaknya ustad!"
dan selanjutnya, si baca mengusapkan tangannya lagi.
 
Nah kemudian, hamba-hamba Allah yang dirahmati. Lalu bisakah semudah mengusap tangan untuk
mengobati penyakit sihir menahun ini? Pembahasan untuk hal ini memang sangat panjang lebar,
dan saya telah mengonsepnya dalam pelatihan dua hari satu malam. Namun tehnik mengusap ini
perhan dicontohkan Rasul saat menjenguk orang sakit, saat beliau sakit dan bahkan setiap saat
seblum beliau tidur. Dan bahasan ini tidak dibahas kecuali di level 2 atau dipelatihan lanjutan, jika
kondisi mental peserta memungkinkan..
 
Nah kemudian, setelah saya secara pribadi analisa, ternyata memang banyak celah bagi syaitan
untuk masuk ketika melakukan tehnik ini ketika dilakukan orang yang awam terhadap talbis atau tipu
daya iblis. Jadi tehnik ini sangat beresiko, sama dengan tehnik diplomasi dengan jin.
Untuk menghindari kesalahan/tipuan dari jin ini, kita harus hati-hati dalam melakukannya. Barangkali
beberapa point berikut ini bisa dilakukan untuk menghindari tipu daya mereka:
 
1. Jangan pernah melakukan tehnik ini sebelum melakukan ruqyah (membacakan ayat-ayat ruqyah
kepada pasien selama 30 menit hingga satu jam) untuk melemahkan syaitan yang ada di dalam 
tubuhnya.
 
2. Lakukan proteksi atau perbentengan sebelum melakukan tehnik ini dengan melakukan hal
berikut:
- Berwudhu
- Baca ta'awudz
- Baca Ayat Kursi untuk melindungi lokasi ruqyah.
- Baca al falaq dan an nas untuk melindungi jiwa kita dan pasien.
- Bimbing pasien untuk melakukan usapan 3Qul.
 
3. Ajak pasien berdo'a kepada Allah agar pasien diperlihatkan buhul sihirnya.
Misalkan dengan mengatakan padanya; "Pa, ikuti saya. Kita akan berdo'a kepada Allah. Ya Allah,
perlihatkanlah kepada hamba-Mu yang terdzalimi ini, buhul-buhul sihir atau ikatan-ikatan yang
syaitan buat untuk menyakiti hamba dan beri kekuatan untuk menghancurkannya!"
Lalu bacakan ayat Al Anam 103, dan tiupkan ke wajah pasien dan tanya apa yang dia lihat. Kalau
Allah belum memperlihatkannya, maka bacakan surah Al Baqarah 257 dan apa yang terjadi.
 
4. Ketika raut wajah pasien mulai berubah, maka perhatikan baik-baik. Apakah itu dirinya atau jin
dalam dirinya. Ini perlu keahlian khusus, untuk menentukan apakah ini manusia atau syaitan yang
meraksukinya.
Untuk memastikannya, bisa dilakukan beberapa cara;
- Bacakan surah al Kafiirun, atau ayat-ayat yang berkisah tentang azab semisal an Nisa 44, Al Mulk
Ayat 5, Fushilat 19-20, Fushilat 28, 29, 30 dll dan arahkan untuk menyerang dia. Jika itu jin kafir,
maka dia akan berteriak dan terlihat kedustaannya.
- Bisa lihat dari mata dan raut wajahnya, selayaknya pendusta dikalangan manusia.
 
5. Untuk menghindari kedustaan jin ini, upayakan jika pun harus diplomasi setelah jin iu babak belur
dan mulai sekarat.
 
6. Setelah pasti yang bicara itu manusia, baru tanya tentang apa yang dia lihat. Insya Allah itu
adalah petunjuk dari Allah subhanahu wa ta'ala.
 
7. Yang harus ditekankan adalah JANGAN BICARA DENGAN JINnya, TAPI BICARALAH DENGAN
JIWA MANUSIAnya. Jika bicara dengan jin dan memintanya untuk menunjukan buhul, tentu kita
termasuk meminta bantuan kepada jin. Dan ini, tidak usah dilakukan jika kita beriman kepada Allah
dan mencukupkan diri dengan-Nya.
 
8. Jika ada jin yang ikut campur dan kita tau, maka usirlah dia. Karena kebanyakan mereka dusta.
 
9. Batasi tehnik ini, seputar ikatan atau buhul saja. Dan bicaralah seperlunya, jangan sampai
berjam-jam bicara untuk menggali informasi umum karena dikhawatirkan kita terjebak.
 
10. Jika memang terpaksa bicara dengan jin, dan jin itu ingin menunjukan buhulnya baik yang
berbentuk sihir ataupun dzahir suruh dia mengambil dan menghancurkannya sebagai bentuk
hukuman atau tanggungjawab karena dia telah menaruhnya.
Mengenai kasus diatas, tentang mayat yang dimutilasi dan dikubur dikelas, tentang jin penglaris dll.
adalah bukan fokus kita lagi, bahkan syaitan dalam diri siswi tersebut sengaja memalingkan kita
kepada kasus lain dan melupakan kasusnya.
 
Adapun mengenai diplomasi dengan jin, saya lebih senang menghindarinya dan cukup bacakan
ayat-ayat untuk menyiksanya 1 hingga 2 jam hingga mereka benar-benar Allah kalahkan!
 
‫ث أَتَى‬
ُ ‫ح ْي‬
َ ‫الساح ُِر‬
َّ ُ ‫َواَل ُي ْفل‬
‫ِح‬
 
Oleh:
Nuruddin Al Indunissy
[Author & Trainer Rehab Hati]

Anda mungkin juga menyukai