Anda di halaman 1dari 2

Karbohidrat diketahui sebagai salah satu komponen yang penting didalam tubuh

manusia. Biasanya karbohidrat banyak dijumpai pada makanan dan minuman.


Karbohidrat dikenal sebagai senyawa polihidroksil aldehid dan keton yang tersusun
oleh unsur hydrogen, oksigen, dan karbon. Karbohidrat juga dikenal sebagai polimer
yang tersusun oleh gula. Berdasarkan gula penyusunnya, ada empat jenis karbohidrat
yaitu monosakarida, disakarida, polisakarida, dan oligosakarida.

Monosakarida disebut sebagai gula yang paling sederhana karena hanya terusun oleh
satu gula dan dijumpai dalam bentuk glukosa dan fruktosa. Disakarida tersusun oleh
dua gula dan sering dijumpai dalam bentuk sukrosa dan laktosa. Oligosakarida
tersusun dari 3-8 molekul monosakarida, biasanya dijumpai dalam bentuk maltosa.
Polisakarida terusun oleh 10 atau lebih monosakarida, biasanya ditemui dalam bentuk
pati atau amilum.

Analisis karbohidrat pada percobaan ini menggunakan metode Luff Schoorl. Metode
ini digunakan untuk analisis karbohidrat karena sampel yang digunakan cocok
dengan metode Luff Schoorl yaitu karbohidrat jenis monosakarida dan metode ini
juga lebih sensitive terhadap karbohidrat jenis monosakarida. Prinsip kerja dari Luff
Schoorl yaitu mereduksi tembaga (II) oksida menjadi tembaga oksida. Kelebihan dari
metode ini yaitu persentasi kesalahan saat melakukannya lebih sedikit yaitu kurang
dari 10%, pengerjaannya mudah, harga alat dan bahan lebih terjangkau. Kekurangan
metode ini yaitu hasil yang didapatkan kurang konsisten.

Reagen Luff Schoorl berwarna biru karena mengandung unsur tembaga. Unsur
tembaga ini termasuk kedalam golongan transisi yang bisa bereksitasi dan juga
golongan transisi ini kebanyakan bisa memancarkan warna sehingga warna biru pada
reagen didapatkan dari kandungan dari unsur tembaga. Sampel yang diguankan pada
percobaan ini yaitu susu cair, susu bubuk, dan madu. Natrium thiosulfate sebagai
titran atau larutan standar sekunder, aquades seagai pelarut, Luff Schoorl sebagai
reagen. KI sebagai reduktor, asam sulfat sebagai oksidator, dan pati sebagai indicator
saat titrasi.
Susu cair mengandung karobohidrat laktosa sedangkan susu bubuk mengandung
karbohidrat berupa laktosa dan glukosa. Madu mempunyai kandungan berupa
fruktosa dan glukosa. Pemanasan pada percobaan ini dilakukan untuk mempercepat
proses reduksi pada sampel. Sebelum pemanasan, sampel yang ditetesi reagen
berwarna cerah sedangkan setelah pemanasan warna nya agak keruh. Hal tersebut
menandakan bahwa di dalam sampel terdapat kandungan karbohidrat.

Saat sampel yang berupa monosakarida direaksikan dengan reagen Luff Schoorl
maka gula pereduksi yang ada pada monosakarida akan mereduksi tembaga (II)
oksida menjadi tambaga (I) oksida. Kemudian dipanaskan untuk mempercepat reaksi
reduksi hingga perubahan warna yang menandakan bahwa tembaga telah tereduksi.
Kemudian ditambahkan KI dengan asam sulfat. Kalium Iodida berperan sebagai agen
pereduksi yang mana Kalium Iodida ini akan membantu mereduksi tembaga (II)
oksida yang tereduksi dan melepaskan iodin. Asam sulfat mengikat ion tembaga
sulfat.

Kalium iodide juga akan bereaksi dengan tembaga sulfat sehingga membentuk
gelembung yang menandakan bahwa iodin telah lepas. Kemudian dititrasi dengan
natrium tiosulfat dengan titrasi iodometri. Titrasi iodometri atau titrasi secara tidak
langsung karena penambahan indicator pati dilakukan saat titik ekivalen yang
bertujuan agar iodin tidak membentuk kompleks dengan amilum dan juga
mempermudah iodin untuk berikatan dengan natrium tiosulfat. Jika volume titran
yang digunakan semakin banyak maka menandakan kandungan glukosa sedikit.

Anda mungkin juga menyukai