NIM : 194201426135
Kelas : E
Seorang perempuan Ekuador yang tinggal di Kota Guayaquil yang dilanda virus corona,
kaget begitu mengetahui bahwa saudara perempuannya masih hidup. Kabar tersebut baru ia
ketahui berminggu-minggu setelah dia mengkremasi jasad yang salah diidentifikasi otoritas
kesehatan sebagai kematian saudarinya.
Alba Maruri (74) berada di unit perawatan intensif pada 27 Maret karena demam tinggi dan
kesulitan bernapas. Seorang petugas kesehatan memberitahu keluarganya bahwa dia telah
meninggal dunia, kata saudara perempuan Maruri, Aura, melalui telepon.
Seminggu kemudian, otoritas kesehatan menyerahkan jasad yang diketahui sebagai Maruri ke
pihak keluarga. Namun, pada Jumat (24/4), petugas kesehatan kembali ke rumah keluarga
Maruri di Guayaquil, pusat wabah Covid-19 di Ekuador.
"Sebuah ambulans datang dengan seorang dokter, psikiater, dan pekerja sosial. Mereka
meminta maaf dan berkata kepada kami 'saudarimu masih hidup'," kata Aura Maruri.
Maruri diduga mengidap Covid-19, penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona
baru, tetapi tidak pernah didiagnosis mengidapnya karena ia tidak dites. Keluarganya tidak
dapat mengunjunginya sampai Sabtu (25/4) karena pemberlakuan jam malam untuk
mencegah penyebaran penyakit yang berkelanjutan.
Aura Maruri mengatakan dia tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan peti logam berisi
abu jenazah yang salah diberikan kepada keluarganya. "Saya tidak bisa tidur karena khawatir
mereka akan membawanya (abu) ke kontainer-kontainer itu untuk orang mati," kata Maruri,
merujuk pada kontainer berpendingin yang dibuat sebagai kamar mayat ketika pandemi
menyebar melalui Guayaquil.
Insiden ini menegaskan kesulitan yang dihadapi Ekuador, di mana pandemi virus corona
telah membuat kewalahan sistem kesehatan dan menyebabkan pekerja sanitasi berjuang
untuk mengumpulkan dan mengidentifikasi jumlah mayat yang terus bertambah.
1
Reuters tidak dapat segera mendapatkan komentar dari Alba Maruri atau dari Rumah Sakit
Abel Gilbert Ponton, di mana dia masih dirawat tetapi tidak lagi dalam perawatan intensif.
Menteri Kesehatan Juan Carlos Zevallos mengatakan kepada wartawan bahwa kasus itu
sedang diselidiki, dan menambahkan bahwa otoritas kesehatan menjamin identifikasi mayat
dan bahwa rumah sakit melacak orang yang meninggal.
Ekuador telah mencatat hampir 23.000 kasus virus korona, 576 kematian, dan 1.060 orang
lainnya yang diduga telah meninggal karenanya. Tetapi pemerintah mengakui bahwa jumlah
total kematian selama pandemi jauh lebih tinggi dari biasanya, dan banyak yang telah
meninggal sebelum diuji.
SUMBER : https://www.republika.co.id/berita/q9ea6j383/salah-identifikasi-pasien-covid19-
ternyata-hidup
2
Kasus 2 : Jurnal
1,2*
Savitri Citra Budi, 2*Ika Puspitasari, 3Sunartini, 4Lutfan Lazuardi, 5Fatwa Sari Tetra 1, 3, 4,
5
Program Doktoral, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, UGM 2Departemen Layanan
Informasi dan Kesehatan Sekolah Vokasi, UGM
ABSTRAK
Pendahuluan: Isu resiko keselamatan pasien menjadi hal yang menarik dan perhatian bagi rumah sakit di
Indonesia terutama berkaitan dengan salah satu dari 6 Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) yaitu identifikasi
pasien dengan benar. Tujuan dari penelitian ini yaitu: [1] Menampilkan persentase Insiden Keselamatan
Pasien (IKP) berdasarkan ketepatan identifikasi pasien, [2] variasi insiden terkait ketepatan identifikasi, [3]
identifikasi petugas yang berperan melakukan kesalahan identifikasi pasien, dan [4] mengetahui faktor
penyebab atau yang melatarbelakangi ketidaktepatan identifikasi.
Metode: Jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan data
yaitu studi dokumentasi dengan populasi seluruh laporan IKP pada tahun 2017 dan sampel 46 IKP.
Penelitian ini dilakukan di rumah sakit tipe B Pendidikan di Kota Wates .
Hasil: Terdapat 35% IKP yang diakibatkan salah identifikasi pasien dengan kejadian terbesar tidak memakai
gelang yaitu 22% dan terendah 2% yaitu ketidaksesuaian identitas hasil penunjang pada sampul,
ketidaksesuaian identitas pada gelang, ketidaksesuaian identitas pada label, ketidaksesuaian pelaporan
identitas hasil pemeriksaan penunjang, ketidaksesuaian pemberian diet, ketidaksesuaian tanggal tindakan,
sampel darah tanpa identitas, dan tidak mendapat diet dari total kejadian salah identifikasi. Petugas yang
berperan yaitu PMIK, dokter, perawat, petugas farmasi, petugas administrasi, petugas radiologi dan
pramusaji. Penyebab yang melatarbelakangi kesalahan identifikasi pasien yaitu kurangnya ketelitian petugas,
keluarga yang tidak melapor, serta gelang lepas.
ABSTRACT
Introduction: The issue of patient safety risk is interesting and attention for hospitals in Indonesia,
especially related to one of the 6 Patient Safety Goals, namely identification of patients correctly.
The objectives of this study are: [1] Displays the percentage of Patient Safety Incidents based on
the accuracy of patient identification,
[2] variations in incidents related to identification accuracy, [3] identification of officers who play
a role in identifying patients, and [4] or underlying the inaccuracy of identification.
Method: Type of quantitative descriptive research with a cross-sectional design. Data collection
techniques are documentation studies with a population of all Patient Safety Incidents reports in
2017 and a sample of 46 Patient Safety Incidents. The study was conducted at the Type B
Education hospital in Wates City.
Results: There were 35% of Patient Safety Incidents due to misidentification of patients with the
greatest incidence of not wearing bracelets, namely 22% and the lowest 2%, namely
incompatibility of identity on the cover, identity mismatch on the bracelet, identity mismatch on the
3
label, incompatibility of identity reporting results of investigation, non-conformity dieting,
mismatch of date of action, blood sample without identity, and no diet from the total incidence of
misidentification. Officers who play a role are medical record staff, doctors, nurses, pharmacy
officers, administrative officers, radiology officers, and waiters. The reason behind the
misidentification of patients is the lack of accuracy of the officers, families who did not report, and
loose wristbands.
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kuantitatif dengan desain cross
sectional . Populasi dari penelitian ini yaitu
seluruh laporan insiden keselamatan pasien
pada tahun 2017 dengan total 146 IKP di
rumah sakit tipe B di Kota Wates dengan
sampel 132 IKP. Pengambilan sampel
menggunakan teknik purposive sampling
yaitu laporan insiden pada tahun 2017
yang termasuk dalam 6 SKP. Pengumpulan
data menggunakan studi dokumentasi dengan
instrumen lembar studi dokumentasi dari
data laporan IKP. Penelitian ini
menggunakan analisis univariat yang
dilakukan pada suatu variabel dari hasil
penelitian, yang bertujuan untuk menjelaskan
atau mendeskripsikan karakteristik setiap
variabel penelitian. Pada penelitian ini
menggunakan variabel tunggal berupa laporan
insiden keselamatan pasien. Lokasi
penelitian dilakukan di salah satu rumah
sakit tipe B Pendidikan di Kota Wates selama
bulan Februari 2019 .
5
1. Persentase Insiden Keselamatan Pasien No Judul Insiden Analisis Frek Persentase
(IKP) Terkait Ketepatan Identifikasi Pasien.
Identifikasi pasien dengan benar merupakan
proses awal dari pelayanan di rumah sakit.
Berikut merupakan persentase insiden terkait
ketepatan identifikasi pasien dilihat dari 6 Sasaran
Keselamatan Pasien (SKP ).
Tabel 1. 6 K ses
Persentase e uaia
Insiden Terkait t n
Ketepatan i ide
Identifikasi d ntit
Pasien a as
k pe
No Insiden s mb
terkait SKP e eria
% s n
u oba
a t
i
a
n
i
d
e
n
t
i
t
a
s
p
a
d
a
r
e
s
e
p
7 K
e
t
i
d
a
k
7
3 2,05% 3 diwaspadai
2,05% 2 S KP 1: k e t e p a t a n 46 31,51%
identifikasi pasien
1 SKP 3: 58 8 2 3 Lain-lain 14 9,59%
meningkatkan 4 SKP 6: mengurangi risiko 19 13,01%
39,7 cedera pasien jatuh
keamanan obat 3% Keti 1,3
yang perlu daks 7% 5 SKP 2: p e n i n g k a t a n 7 4,79%
esua komunikasi yang efektif
ian 6 SKP 4: memastikan lokasi 1 0,68%
iden pembedahan, tindakan dan
titas pasien yang benar
hasi 7 SKP 5: mengurangi risiko 1 0,68%
l infeksi akibat perawatan
kesehatan
Total 146 100%
14