Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENGETAHUAN DAN PENGEMBANGAN PETA

MENGANALISIS PEMETAAN DATAR, PEMETAAN KARTOGRAFI,


DAN PEMETAAN DIGITAL

DISUSUN OLEH :

Kelompok 5

MUTMAINNAH 19.1700.035

RIZKA RAHMATULLAH 19.1700.054

PUTRI ADHE FAHIRAN BARHAS 19.1700.047

HIJJARATUL PHADILAH. Z 19.1700.041

PRODI TADRIS IPS


FAKULTAS TARBIYAH
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Kata Pengantar

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik


dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta
salam senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta semua umatnya hingga kini.
Dan Semoga kita termasuk dari golongan yang kelak mendapatkan
syafaatnya.

Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih


kepada semua pihak yang telah berkenan membantu pada tahap
penyusunan hingga selesainya makalah ini. Harapan kami semoga
makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu
rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta
pengalaman, sehingga nantinya saya dapat memperbaiki bentuk ataupun
isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Kami sadar bahwa penulis ini tentunya tidak lepas dari banyaknya
kekurangan, baik dari aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan
penelitian yang dipaparkan. Semua ini murni didasari oleh keterbatasan
yang dimiliki oleh kami. Oleh sebab itu, kami membutuhkan kritik dan
saran kepada segenap pembaca yang bersifat membangun untuk lebih
meningkatkan kualitas di kemudian hari.

PAREPARE, 27 Oktober 2021

KELOMPOK 5

i
Daftar Isi

Kata Pengantar.................................................................................................................i
Daftar Isi............................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
BAB II................................................................................................................................2
PEMBAHASAN................................................................................................................2
A. Konsep bentuk bumi...........................................................................................2
B. Definisi pararel dan meridian.............................................................................3
C. Konsep lintang dan bujur, besaran, dan ciri-cirinya....................................4
BAB III...............................................................................................................................7
PENUTUP........................................................................................................................7
Kesimpulan...................................................................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah peta berasal dari bahasa Inggris, yaitu map. Adapun kata map
berasal dari bahasa Yunani, yaitu mappa yang berarti taplak atau kain
penutup meja. Namun, secara umum Pengertian Peta adalah gambaran
seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang
diperkecil dengan menggunakan skala tertentu. Ilmu yang mempelajari
tentang peta disebut kartografi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa konsep bentuk bumi?
2. Apa definisi pararel dan meridian?
3. Bagaimana konsep lintang dan bujur, besaran, dan ciri-cirinya?

1
BAB II

PEMBAHASAN
Mengidentifikasi konsep bentuk bumi, sistem koordinat dan skala peta.

A. Konsep bentuk bumi


Bentuk Bumi kira-kira menyerupai sferoid pepat, bola yang bentuknya
tertekan pipih di sepanjang sumbu dari kutub ke kutub sehingga terdapat
tonjolan di sekitar khatulistiwa. Tonjolan ini muncul akibat rotasi Bumi,
yang menyebabkan diameter khatulistiwa43 km (kilometer) lebih besar
dari diameter kutub ke kutub.

Bumi adalah tempat tinggal bagi jutaan makhluk hidup, termasuk manusia.
[28] Sumber daya mineral Bumi dan produk-produk biosfer lainnya
bersumbangsih terhadap penyediaan sumber daya untuk mendukung
populasi manusia global.[29] Wilayah Bumi yang dihuni manusia
dikelompokkan menjadi 200 negara berdaulat, yang saling berinteraksi
satu sama lain melalui diplomasi, pelancongan, perdagangan, dan aksi
militer.

Bumi adalah planet ketiga dari Matahari yang merupakan planet terpadat
dan terbesar kelima dari delapan planet dalam Tata Surya. Bumi juga
merupakan planet terbesar dari empat planet kebumian Tata Surya. Bumi
terkadang disebut dengan dunia atau Planet Biru.

Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu, dan kehidupan sudah
muncul di permukaannya paling tidak sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu.
[24] Biosfer Bumi kemudian secara perlahan mengubah atmosfer dan
kondisi fisik dasar lainnya, yang memungkinkan terjadinya
perkembangbiakan organisme serta pembentukan lapisan ozon, yang
bersama medan magnet Bumi menghalangi radiasi surya berbahaya dan
mengizinkan makhluk hidup mikroskopis untuk berkembang biak dengan
aman di daratan.[25] Sifat fisik, sejarah geologi, dan orbit Bumi
memungkinkan kehidupan untuk bisa terus bertahan.

2
Litosfer Bumi terbagi menjadi beberapa segmen kaku, atau lempeng
tektonik, yang mengalami pergerakan di seluruh permukaan Bumi selama
jutaan tahun. Lebih dari 70% permukaan Bumi ditutupi oleh air,[26] dan
sisanya terdiri dari benua dan pulau-pulau yang memiliki banyak danau
dan sumber air lainnya yang bersumbangsih terhadap pembentukan
hidrosfer. Kutub Bumi sebagian besarnya tertutup es; es padat di
Antarktika dan es laut di paket es kutub. Interior Bumi masih tetap aktif,
dengan inti dalam terdiri dari besi padat, sedangkan inti luar berupa fluida
yang menciptakan medan magnet, dan lapisan tebal yang relatif padat di
bagian mantel.

B. Definisi pararel dan meridian


•Pararel (Lintang)

Ada 90° pararel yang merupakan lingkaran – lingkaran yang sejajar


dengan equator, yang terletak antara equator dan kutub. Jarak antar
pararel sama, namun bila diamati secara mendalam, maka jarak tersebut
tidak mutlak sama. Istilah 1° pararel adalah pembagian derajat sepanjang
meridian, atau jarak antara pararel yang satu dengan yang lain, apabila
lingkaran meridian dibagi atas 360 bagian yang sama. Untuk menentukan
pararel suatu tempat dilakukan dengan pengukuran tinggi bintang kutub
atau dengan tingginya matahari di atas horizon. Karena bentuk bumi yang
bulat, maka 1° pararel berukuruan sama pada tiap tempat, namun
dengan pemipihan ke arah kutub, maka 1° pararel di tiap tempat dapat
dihitung berdasarkan bentuk bumi. Menurut Spheroid Hayford, yakni 1°
pararel = 69,0569 – 0,3494 Cos 2 tahun x 0,0007 Cos 4 tahun, dan
dihitung dalam satuan panjang mile, dan pararelnya dinyatakan dalam
derajat, menit dan detik.

3
•Meridian (Bujur)

Pasangan koordinat lain terdiri dari lingkaran – lingkaran besar sebanyak


180 buah yang membagi equator serta lingkaran pararel menjadi 360
meridian. 1° meridian merupakan jarak antara meridian yang satu dengan
meridian yang lain sepanjang lingkaran pararel apabila lingkaran tersebut
dibagi menjadi 360 bagian yang sama. Dalam kartografi lingkaran pararel
dan equator dianggap sebagai lingkaran sempurna, sehingga panjang 1°
meridian di equator sama dengan 69,17 mil, sedang di kutub sama
dengan nol. Apabila kutub dianggap tidak mengalami pemipihan, maka
radius pada tiap pararel adalah r = R Cos Q, dimana R adalah radius
bumi, Q adalah pararel dalam derajat, dan r adalah panjang radius
pararel.

Di semua Negara meridian sama nilanya, sehingga masing – masing


Negara dapat menentukan meridiannya sendiri – sendiri. Namun dalam
perkembangan sejarah penentuan nol meridian mengalami ketidak
samaan, oleh karena itu masing – masing Negara menentukan nol
meridiannya adalah meridian yang melalui ibukota Negara masing –
masing. Inggris menggunakan armada Greenwich sebagai nol meridian,
dan arena kekuatan intervensi ilmiah Inggris yang demikian kuat di
Negara-negara lain, maka hingga sekarang meridian yang melalui
Greenwich ditetapkan sebagai meridian nol untuk masing – masing
Negara.

C. Konsep lintang dan bujur, besaran, dan ciri-cirinya

-GARIS LINTANG

Garis lintang adalah garis maya yang bentuknya melingkari bumi ditarik
dari arah barat hingga timur, atau garis khayal yang berfungsi menentukan
lokasi di bumi terhadap garis khatulistiwa.Garis lintang 0 derajat disebut
juga sebagai garis khatulistiwa atau garis ekuator, yang membagi bumi

4
menjadi dua bagian sama besar antara belahan bumi selatan dan utara.
Garis lintang terbagi menjadi dua, yaitu lintang utara dan lintang selatan.
Garis Lintang Utara (LU) ada di sebelah utara khatulistiwa, lalu garis
Lintang Selatan (LS) ada di sebelah selatan khatulistiwa.

-GARIS BUJUR

Garis bujur adalah sebuah garis imajiner yang berbentuk lurus. Garis ini
menghubungkan antara bumi dari kutub utara sampai kutub selatan. Garis
bujur ini bentuknya mengikuti bentuk bumi yang bulat, sehingga garis
bujur mempunyai besaran 360 derajat.

Garis bujur juga terdiri dari dua garis, yaitu bujur barat dan bujur timur.
Garis bujur barat terletak di sebelah barat Greenwich dan garis bujur timur
terletak di sebelah timur Greenwich.

Sebenarnya tidak ada patokan khusus yang menjelaskan dasar


penetapan bujur barat dan bujur timur. Namun berdasarkan Konferensi
Meridian Internasional yang digelar di kota Greenwich Inggris pada 1884
Greenwich ditetapkan sebagai meridian utama universal atau disebut juga
titik nol bujur.

Jarak kedua garis bujur dari Greenwich sampai pada batas 180 derajat.
Pada jarak itu, bujur barat dan bujur timur kembali bertemu. Pada
perkembangannya, garis bujur inilah yang dijadikan patokan dalam
menentukan waktu di berbagai belahan dunia.

Garis lintang dan garis bujur sama-sama digunakan untuk menentukan


lokasi absolut dari sebuah tempat, daerah, atau objek geografi tertentu.
Selain itu, masing-masing garis memiliki fungsi tersendiri.

Fungsi garis lintang tak hanya untuk menunjukkan koordinat lokasi


bersama garis bujur, tapi juga digunakan sebagai penanda dalam pemba
gian zona iklim di bumi.

5
Daerah tropis yang mendapat banyak matahari, memiliki rentang garis
lintang antara 23 ½ ° LU - 23 ½ ° LS. Karenanya, daerah tropis hanya
memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan hujan.

Sementara, fungsi garis bujur selain untuk menunjukkan koordinat lokasi


bersama garis lintang, juga berfungsi menentukan pembagian zona waktu,
termasuk tanggal hingga jam di seluruh bumi. Setiap jarak 15 derajat ke
arah bujur timur atau ke arah bujur barat akan menunjukkan selisih waktu
sebanyak 1 jam (60 menit).

D. konsep sistim koordinat

Kata sifat Kartesius mengacu pada ahli matematika dan filsuf Prancis
René Descartes, yang menerbitkan gagasan ini pada 1637. Itu ditemukan
secara independen oleh Pierre de Fermat, yang juga bekerja dalam tiga
dimensi, meskipun Fermat tidak mempublikasikan penemuan tersebut.
Pendeta Prancis Nicole Oresme menggunakan konstruksi yang mirip
dengan koordinat Kartesius jauh sebelum zaman Descartes dan Fermat.

Dalam geometri, sistem koordinat adalah suatu sistem yang


menggunakan satu atau lebih bilangan, atau koordinat, untuk secara unik
menentukan posisi suatu titik atau unsur geometris lain pada manifold
seperti ruang Euklides. Urutan koordinat adalah signifikan, dan mereka
kadang-kadang diidentifikasi oleh posisi mereka dalam tuple dan kadang-
kadang dengan huruf, seperti dalam "x-coordinate". Koordinat diambil
untuk menjadi bilangan real dalam matematika dasar, tetapi mungkin
bilangan kompleks atau elemen-elemen dari sistem yang lebih abstrak
seperti sebuah cincin komutatif. Penggunaan sistem koordinat
memungkinkan masalah dalam geometri untuk diterjemahkan ke dalam
masalah-masalah tentang angka dan sebaliknya; ini adalah dasar dari
geometri analitis.

6
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar yang


diperkecil dengan skala tertentu. Peta dapat digolongkan berdasarkan isi
(content), skala (scale) dan tujuannya (purpose). Berdasarkanisinya peta
dibedakan menjadi peta umum dan peta khusus. Berdasarkan skalanya
peta dibedakan menjadi peta kadaster/ teknik , peta skalabesar , peta
skala sedangdan peta skala kecil. Sedangkan berdasarkantujuannyaada
peta pendidikan (educationmap), peta ilmu pengetahuan (science map ),
peta informasi umum ( general information map ), peta navigasi
( navigation map ) dan sebagain ya berdasarkan tujuan pembuatan peta
itu. Secara umum fungsi pet a adalah untuk menunjukkan lokasi, ukuran
(luas, jarak dan sudut), bentuk, kondisi fisik, karakter daerah, alat
perencana dan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai