Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, bahwa buku Profil Kesehatan
Kabupaten Serang Tahun 2019 ini dapat diterbitkan setelah beberapa lama berproses
ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar karena beberapa kendala dalam
Sebagai salah satu keluaran dari upaya pemantapan dan pengembangan Sistem
tentang situasi dan kondisi kesehatan di Kabupaten Serang, serta dapat menjadi
Atas terbitnya Buku Profil Kesehatan Kabupaten Serang Tahun 2019, kami
memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Kepala Bidang, Kepala Seksie,
dan Kepala UPT Dinas Kesehatan Kabupaten Serang dan jajarannya, Kepala Badan
Pusat Statistik Kabupaten Serang dan jajarannya, Direktur RSUD dr. Drajat
Kramatwatu dan Direktur RSIA Permata Serdang. Tim Penyusun Profil Kesehatan di
kontribusinya, serta kepada semua pihak yang telah membantu memberikan data dan
i
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Serang Tahun 2019
Sesuai dengan buku pedoman penyusunannya, di dalam Profil Kesehatan
penyusunannya sampai saat ini sering mengalami perubahan atau penyempurnaan yang
berpedoman pada Buku Petunjuk Teknis Pembuatan Profil Kesehatan yang diterbitkan
oleh Kementerian Kesehatan RI. Demikian pula dengan indikator, yang selalu bergerak
dalam rangka mencari suatu indikator yang SMART (Simple, Measurable, Attributable,
sesungguhnya.
Semoga Profil Kesehatan Kabupaten Serang Tahun 2019 ini dapat bermanfaat
Kami tetap mengharapkan kritik, saran atau masukan dari para pembaca guna
ii
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Serang Tahun 2019
DAFTAR ISI
iii
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Serang Tahun 2019
6.4 Pengendalian Penyakit tidak Menular .......................................... 37
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iv
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Serang Tahun 2019
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Sarana Kesehatan di Kabupaten Serang pada tahun 2018 ................ 11
Tabel 3.1 Rasio Tenaga Kesehatan di sarana Kesehatan Kab. Serang terhadap
v
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Serang Tahun 2019
DAFTAR GAMBAR
vi
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Serang Tahun 2019
DAFTAR LAMPIRAN
Tahun 2018
Tabel 2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Kelompok Umur Kabupaten
Tabel 3 Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Yang Melek Huruf Dan Ijazah
2018
2018
Tabel 5 Jumlah Kunjungan Pasien Baru Rawat Jalan, Rawat Inap, Dan Kunjungan
2018
Tabel 7 Angka Kematian Pasien Di Rumah Sakit Kabupaten Serang Tahun 2018
Tabel 8 Indikator Kinerja Pelayanan Di Rumah Sakit Kabupaten Serang Tahun 2018
Tabel 10 Jumlah Posyandu Dan Posbindu PTM Menurut Kecamatan Dan Puskesmas
vii
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Serang Tahun 2019
Kabupaten Serang Tahun 2018
Tabel 11 Jumlah Tenaga Medis Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten Serang Tahun 2018
Tabel 14 Jumlah Tenaga Teknik Biomedika, Keterapian Fisik, Dan Keteknisan Medik
2018
Tabel 18 Persentase Desa Yang Memanfaatkan Dana Desa Untuk Kesehatan Menurut
Tabel 21 Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur, Kecamatan, Dan Puskesmas
viii
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Serang Tahun 2019
Tabel 23 Cakupan Pelayanan Kesehatan Pada Ibu Hamil, Ibu Bersalin, Dan Ibu Nifas
Tabel 24 Cakupan Imunisasi Td Pada Ibu Hamil Menurut Kecamatan Dan Puskesmas
Tabel 25 Persentase Cakupan Imunisasi Td Pada Wanita Usia Subur Yang Tidak Hamil
Tabel 26 Persentase Cakupan Imunisasi Td Pada Wanita Usia Subur (Hamil Dan Tidak
Tabel 27 Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Tambah Darah (Ttd) Menurut
Tabel 31 Jumlah Kematian Neonatal, Bayi, Dan Balita Menurut Jenis Kelamin,
Tabel 32 Jumlah Kematian Neonatal, Bayi, Dan Anak Balita Menurut Penyebab Utama,
Tabel 33 Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan,
ix
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Serang Tahun 2019
Puskesmas Kabupaten Serang Tahun 2018
Tabel 35 Bayi Baru Lahir Mendapat IMD Dan Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi < 6
Tabel 36 Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan
Tabel 38 Cakupan Imunisasi Hepatitis B0 (0 -7 Hari) Dan BCG Pada Bayi Menurut
Tabel 41 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi Dan Anak Balita Menurut
Tabel 43 Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas
Tabel 44 Status Gizi Balita Berdasarkan Indeks BB/U, TB/U, Dan BB/TB Menurut
x
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Serang Tahun 2019
Serang Tahun 2018
Tabel 46 Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Menurut Kecamatan Dan Puskesmas
Tabel 47 Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak SD Dan Setingkat Menurut
Tahun 2018
Tabel 53 Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan
Tabel 54 Jumlah Kasus Hiv Menurut Jenis Kelamin Dan Kelompok Umur Kabupaten
Tabel 55 Jumlah Kasus Dan Kematian Akibat Aids Menurut Jenis Kelamin Dan
xi
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Serang Tahun 2019
Tabel 56 Kasus Diare Yang Dilayani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan
Tabel 57 Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas
Tabel 58 Kasus Baru Kusta Cacat Tingkat 0, Cacat Tingkat 2, Penderita Kusta Anak
Tabel 59 Jumlah Kasus Terdaftar Dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut
Tahun 2018
Tabel 61 Jumlah Kasus AFP (Non Polio) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas
Tabel 62 Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (Pd3i)
Tahun 2018
Tabel 63 Kejadian Luar Biasa (KLB) Di Desa/Kelurahan Yang Ditangani < 24 Jam
Tabel 64 Jumlah Penderita Dan Kematian Pada KLB Menurut Jenis Kejadian Luar
Tabel 65 Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan,
Tabel 66 Kesakitan Dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan,
xii
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Serang Tahun 2019
Dan Puskesmas Kabupaten Serang Tahun 2018
Tabel 70 Cakupan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Dengan Metode Iva Dan Kanker
2018
Tabel 71 Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat Menurut
Tabel 73 Jumlah Kk Dengan Akses Terhadap Fasilitas Sanitasi Yang Layak (Jamban
xiii
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Serang Tahun 2019
DAFTAR SINGKATAN
xiv
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Serang Tahun 2019
OAT = Obat Anti Tuberculosis
ODHA = Orang Dengan HIV AIDS
P4K = Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
P2PL = Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
PD3I = Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi
PHBS = Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
PNC = Post Natal Care
PONED = Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar
PONEK = Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif
POM = Pengawasan Obat dan Makanan
PSG = Pemantauan Status Gizi
PSN = Pemberantasan Sarang Nyamuk
RFT = Release From Treatment
SDGs = Sustainable Development Goals
SDIDTK = Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang
SDKI = Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
STBM = Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
SPM = Standar Pelayanan Minimal
TN = Tetanus Neonatorum
TPM = Tempat Pengelolaan Makanan
TT = Tetanus Toksoid
TUPM = Tempat Umum Dan Pengolahan Makanan
UCI = Universal Child Imunization
UHH = Umur Harapan Hidup
UKBM = Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
UKP = Upaya Kesehatan Perorangan
UKM = Upaya Kesehatan Masyarakat
UTD = Unit Transfusi Darah
WHO = World Health Organization
WUS = Wanita Usia Subur
xv
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Serang Tahun 2019
BAB I
GAMBARAN UMUM
Propinsi Banten, terletak diujung barat bagian utara pulau jawa dan merupakan
pintu gerbang utama yang menghubungkan Pulau Sumatera dengan Pulau Jawa
50°50’ sampai dengan 60°21’ Lintang Selatan dan 105°0’ sampai dengan
106°22’ Bujur Timur. Jarak terpanjang menurut garis lurus dari utara ke selatan
adalah sekitar 60 km dan jarak terpanjang dari Barat ke Timur adalah sekitar 90
Luas wilayah secara administrasi tercatat 1.467,35 Km² yang terbagi atas 29
Pulau Pamujan Besar, Pulau Pamujan Kecil, Pulau Tarahan, Pulau Lima,
antara 0 sampai dengan 1.778 diatas permukaan laut (dpl) dan pada umumnya
Kecamatan Cinangka di pantai barat selat Sunda dan ketinggian 1.778 mdpl
yaitu:
1. Dataran Rendah
2. Dataran Tinggi
pegunungan tua dan muda termasuk komplek vulkanis Banten yang terdiri
paling besar di pantai utara dan sebaran terbatas di pantai barat serta sepanjang
rendah.
Serang yang tercatat sebanyak 14 pulau diantaranya adalah tersebut pada tabel
berikut ini:
Letak Luas
No Nama Pulau Topografi Kondisi Lahan Aksesabilitas
Geografis (ha)
1. Pulau Desa Bergunung, Kebun kelapa Kapal dari 845,5
Sangiang Cikoneng berbatuan dan semak 450 pelabuhan Anyar ±
(Sanghyang) Kecamatan volkanik, ha, mangrove 1,5 jam, 11 km
Anyar pantai 200 ha, dari kecamatan
berpasir, 0-100 perumahan dan dan 43 km dari
mdpl fasum 40 ha, dan Ibukota Propinsi
sisanya
hamparan pasir
2. Pulau Salira Desa Relatif datar 0- Berawa Kapal dari 1,875
Mangunrejo 2 mdpl pelabuhan ikan
Kecamatan Karangantu ± 2
Bojonegara jam, 12 km dari
Kecamatan dan 34
km dari Ibukota
Kabupaten
3. Pulau Kali Desa Pulau Relatif datar 0- Berawa Kapal dari Pulau
(dua pulau, Ampel 3 mdpl pelabuhan ikan Kali
utara dan Kecamatan Karangantu ± 2 Utara
selatan) Bojonegara jam 3 ha,
pulau
Kali
Selatan
3 ha
4. Pulau Desa Marga Datar 0-5 Berawa Kapal dari 11,875
Tarahan Giri mdpl, Berbukit pelabuhan ikan Ha
Kecamatan rendah, Grenyang/Teratai
Bojonegara berbatuan ± 0,5 jam dari
volkanik pelabuhan ikan
Karangantu ± 1,5
jam dan 4,25 km
dari Kecamatan 26
km dari kantor
Kabupaten/Ibukota
Propinsi
5. Pulau Desa Datar 0-5 Berawa Kapal dari 7,5
Kemanisan Bojonegara mdpl, Berbukit pelabuhan ikan
Kecamatan rendah, Grenyang/Teratai
Bojonegara berbatuan ± 0,5 jam dan dari
volkanik Pelabuhan ikan
Karangantu ± 1,5
jam dan 1,5 km
dari kantor
3) Klimatologi
Hutan Hujan Tropis (Afa) dan sebagian beriklim Subtropis (Cfa). Dengan
demikian belahan utara Serang mempunyai bulan kering selama satu bulan
mempunyai bulan yang dapat dipastikan sebagai bulan kering. Pada bagian
daerah bagian selatan Serang, tapi di daerah tersebut suhu pada bulan
terdingin dapat mencapai ≤ 18°C dan pada bulan terhangat dapat melebihi
32°C.
basah maupun bulan kering, yaitu bulan Mei hingga Oktober. Pada saat
bulan basah, curah hujan melebihi laju penguapan. Pada bulan yang diguyur
curah hujan dan besar penguapan. Secara umum daerah Kabupaten Serang
sebenarnya cukup memperoleh air dari hujan secara alami. Oleh karena itu
dengan pengelolaan air-tanah-hutan yang baik dan benar serta sistem irigasi
dan drainase yang baik dan tepat, maka daerah penduduk Kabupaten Serang
persawahan, yaitu seluas 54.145,40 Ha, yang terdiri dari sawah tadah hujan
seluas 31.079 Ha, sawah irigasi seluas 23.066,40 Ha, disusul oleh tegalan
seluas 20.121,97 Ha, perumahan seluas 8680 Ha dan jasa seluas 3.305,26
adalah umur dan jenis kelamin, atau yang sering juga disebut struktur umur dan
jenis kelamin. Struktur umur penduduk dapat dilihat dalam umur satu tahunan
atau yang disebut juga umur tunggal (single age), dan yang dikelompokkan
memiliki religiusitas yang tinggi, berasas gotong royong, dan hidup secara
berbagai konflik etnik, sosial dan ekonomi. Suasana kondusif ini menciptakan
kenyamanan untuk dunia usaha. Berbagai usaha besar dan skala menengah telah
70 - 74
60 - 64
50 - 54
40 - 44
30 - 34
20 - 24
10 - 14
0-4
100000 80000 60000 40000 20000 0 20000 40000 60000 80000 100000
Laki-laki Perempuan
Latar belakang budaya yang kental dan sejarah heroik rakyat Serang
yang terkenal gagah berani melawan penjajah Belanda dulu, memberikan
warisan warna khas keteguhan dan kegigihan masyarakat Serang dalam
membangun wilayah Serang untuk kesejahteraan dan kemakmuran bersama
Menurut data yang diperoleh BPS (Badan Pusat Statistik) Tahun 2018,
Tabel 2.1
Sarana Kesehatan di Kabupaten Serang pada Tahun 2018
Tenaga kesehatan adalah semua orang yang bekerja secara aktif dan
profesional di bidang kesehatan, baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan
maupun tidak, yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam
melakukan upaya kesehatan. Dalam PP No. 32 th. 1996 dinyatakan bahwa
pengadaan dan penempatan tenaga kesehatan dilaksanakan untuk memenuhi
kebutuhan tenaga kesehatan yang merata bagi masyarakat.
Tabel 3.1
Rasio Tenaga Kesehatan di Sarana Kesehatan Kabupaten Serang
terhadap 100.000 Penduduk pada Tahun 2018
40
33
18
30
20 10
10
0
Hamil
Bersalin
Nifas
2) Kunjungan Neonatal
Bayi umur 0-28 hari merupakan golongan umur yang memiliki resiko
gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk
mengurangi resiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan dan melakukan pelayanan kesehatan pada
neonatus (0-28 hari) sebanyak tiga kali, satu kali pada umur 6 - 48 jam setelah
3) Kunjungan bayi
Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan pelayanan bayi umur (29 hari-
11 bulan) di sarana pelayanan kesehatan minimal 4 kali yaitu satu kali pada
umur 29 hari – 3 bulan, 1 kali pada umur 3 – 6 bulan, 1 kali pada umur 6 – 9
bulan dan 1 kali pada umur 9 – 11 bulan. Pelayanan kesehatan yang diberikan
meliputi pemberian imunisasi dasar, stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh
kembang (SDIDTK) bayi, penyuluhan berupa ASI ekslusif, pemberian makanan
pendamping ASI sejak usia 6 bulan, perawatan dan tanda bahaya bayi sakit
sesuai MTBS dan pemberian kapsul biru pada usia 6 – 11 bulan.
Pada tahun 2018 cakupan kunjungan bayi lengkap mencapai 127,6% dari
sasaran bayi sebanyak 25.943 bayi (Tabel 36), naik dibandingkan cakupan tahun
2017 sebanyak 101,7%. Cakupan kunjungan bayi jelas berdampak pada
pencapaian imunisasi dasar bagi balita karena jika tidak mendapat kekebalan
dasar maka kemungkinan timbulnya penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi seperti ISPA, Tetanus, Campak, Hepatitis, Polio dll.
2) HIV/AIDS
AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immune Deficiency
Syndrome:
Acquired berarti dapat terinfeksi olehnya.
Immune Deficiency artinya suatu kelemahan dalam sistem tubuh yang
berfungsi melawan penyakit.
Syndrome artinya sekumpulan masalah kesehatan yang menyebabkan
penyakit
AIDS disebabkan oleh virus yang bernama HIV, Human
Immunodeficiency Virus. Apabila seseorang terinfeksi HIV, maka tubuh akan
mencoba untuk melawan infeksi tersebut. Tubuh akan membentuk "antibodi",
yaitu molekul-molekul khusus untuk melawan HIV.
3) Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang dapat disebabkan oleh
berbagai jenis mikroorganisme, termasuk bakteri, virus, dan jamur. Pada usia
anak-anak, Pneumonia merupakan penyebab kematian terbesar terutama di
negara berkembang termasuk Indonesia. Angka kematian Pneumonia pada balita
di Indonesia diperkirakan mencapai 21 % (Unicef, 2006). Adapun angka
kesakitan diperkirakan mencapai 250 hingga 299 per 1000 anak balita setiap
tahunnya.
Banyaknya vaksin yang tersedia telah menurunkan jumlah penyakit
pneumonia secara drastis di negara-negara industri sepanjang abad ini. Tetapi,
jumlah penyakit ini di negara berkembang tetap tinggi.
Sebagai penyebab kematian utama pada anak dari seluruh dunia,
pneumonia telah merenggut nyawa lebih dari dua juta anak di bawah usia lima
4) Diare
Penyakit diare erat kaitannya dengan kesehatan lingkungan, penyediaan
air bersih dan perilaku kesehatan. Jika ketiga komponen tersebut memenuhi
syarat kesehatan maka penyebaran penyakit ini dapat ditekan. Kasus diare juga
merupakan kasus yang banyak diderita balita, karena kondisi fisik yang masih
rentan terhadap penyakit ini. Di Kabupaten Serang jumlah target penemuan
semua umur sebanyak 40.569 sedangkan balita sebanyak 26.571. Yang
2) Difteri
Difteri adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Corynebacterium diphteriae, yang menyerang selaput lendir pada hidung
dan tenggorokan, serta dapat memengaruhi kulit. Penyakit ini sangat
menular dan termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa.
Penyebaran dan penyebaran difteri sendiri bisa melalui partikel di udara,
benda pribadi, peralatan rumah tangga yang terkontaminasi, serta
menyentuh luka yang terinfeksi kuman difteri.
Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphteriae, yang
dapat menular melalui partikel di udara, benda pribadi, peralatan rumah
tangga yang terkontaminasi, serta menyentuh luka yang terinfeksi kuman
difteri. Selain penularan difteri juga bisa terjadi melalui air liur seseorang.
Contoh penularan tersebut adalah berbagi makanan atau minuman kepada
orang yang terjangkit difteri atau melakukan kontak fisik yang melibatkan
air liur, dengan pengidap penyakit difteri.
Pada tahun 2018 ditemukan 40 kasus, 2 meninggal di Kabupaten
Serang (Tabel 62). Berbagai upaya untuk mencegah difteri, antara lain:
Vaksinasi difteri yang diberikan lewat imunisasi DPT (Difteri, Tetanus,
Pertusis) sebanyak lima kali saat anak berusia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan,
18 bulan, dan usia 4–6 tahun.
Vaksinasi difteri yang diberikan lewat imunisasi Td atau Tdap untuk
anak usia di atas 7 tahun dan harus diulang setiap 10 tahun sekali,
termasuk untuk orang dewasa.
4) Hepatitis B
Infeksi hepatitis B merupakan penyakit yang tidak bertahan lama
dalam tubuh penderita dan akan sembuh sendiri tanpa pengobatan khusus.
Kondisi ini disebut infeksi hepatitis B akut. Akan tetapi, infeksi hepatitis
B juga dapat menetap dan bertahan dalam tubuh seseorang (menjadi
kronis). Infeksi hepatitis B kronis ini dapat menimbulkan komplikasi yang
dapat membahayakan nyawa, yaitu sirosis dan kanker hati. Oleh karena
itu, penderita hepatitis B kronis perlu melakukan kontrol secara berkala ke
dokter untuk mendapatkan penanganan dan deteksi dini bila terjadi
komplikasi. Perlu diketahui, hepatitis B dapat dicegah dengan melakukan
vaksinasi hepatitis B.
31
Difteri TN
2) Malaria
Setidaknya dalam dua tahun terakhir (2016 - 2017) kasus malaria di
Kabupaten Serang terus mengalami fluktuasi. Pada tahun 2016 terdapat 2 kasus,
dan untuk tahun 2017 2 kasus sedangkan pada tahun 2018 4 kasus yaitu berada
di kecamatan Padarincang, Kecamatan Kragilan, Kecamatan Kramatwatu dan
Kecamatan Ciruas (tabel 66). Di Kabupaten Serang ada beberapa daerah yang
potensial terkena penyakit malaria karena lingkungan daerah tersebut sangat
mendukung vektor penular penyakit malaria. Sedangkan daerah lain kasus
terjadi karena penderita sebelumnya bepergian ke daerah yang endemis malaria.
Penanganan kasus malaria diupayakan melalui penemuan penderita secara
aktif maupun pasif oleh petugas kesehatan, ditindaklanjuti dengan pengobatan
secara cepat dan tepat, pemberantasan dan penyemprotan vektor.
Adapun penanganan yang paling efektif adalah dengan melakukan
tindakan preventif dengan membersihkan sarang nyamuk. Upaya ini perlu
mendapat dukungan kuat juga dari pihak pemerintah daerah dalam membuat
peraturan daerah agar warga menjaga kebersihan lingkungan sehingga dapat
memutus penyebaran penyakit tiap pergantian musim yang disebabkan oleh
nyamuk/bersumber binatang.
3) Filariasis
Filariasis adalah sejumlah infeksi yang disebabkan oleh cacing filaria dan
dapat menyerang hewan maupun manusia. Ada banyak jenis parasit filaria
memiliki ratusan jenis, tapi hanya delapan spesies yang dapat menyebabkan
infeksi pada manusia.
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran
I GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 1.467 Km2 Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 326 Desa/Kelurahan Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 760.808 740.693 1.501.501 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4,3 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2 1023,3 Jiwa/Km2 Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 51,0 per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 102,7 Tabel 2
8 Penduduk 15 tahun ke atas melek huruf 0,0 0,0 0,0 % Tabel 3
9 Penduduk 15 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 0,0 0,0 23,5 % Tabel 3
b. SMA/ SMK/ MA 0,0 0,0 20,4 % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan 0,0 0,0 4,7 % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II 0,0 0,0 0,5 % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III 0,0 0,0 0,0 % Tabel 3
f. Universitas/Diploma IV 0,0 0,0 3,2 % Tabel 3
g. S2/S3 (Master/Doktor) 0,0 0,0 0,3 % Tabel 3
II SARANA KESEHATAN
II.1 Sarana Kesehatan
10 Jumlah Rumah Sakit Umum 3 RS Tabel 4
11 Jumlah Rumah Sakit Khusus 1 RS Tabel 4
12 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 16 Puskesmas Tabel 4
13 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 15 Puskesmas Tabel 4
14 Jumlah Puskesmas Keliling 31 Puskesmas keliling Tabel 4
15 Jumlah Puskesmas pembantu 43 Pustu Tabel 4
16 Jumlah Apotek 63 Apotek Tabel 4
17 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100,0 % Tabel 6
IV PEMBIAYAAN KESEHATAN
44 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 61,4 % Tabel 17
45 Desa yang memanfaatkan dana desa untuk kesehatan 0,0 % Tabel 18
46 Total anggaran kesehatan Rp223.319.777.552 Rp Tabel 19
47 APBD kesehatan terhadap APBD kab/kota 6,8 % Tabel 19
48 Anggaran kesehatan perkapita Rp148.731 Rp Tabel 19
V KESEHATAN KELUARGA
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran
V.1 Kesehatan Ibu
49 Jumlah Lahir Hidup 15.832 14.913 30.745 Orang Tabel 20
50 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 7,2 2,9 5,1 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 20
51 Jumlah Kematian Ibu 61 Ibu Tabel 21
52 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 198,4 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 21
53 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 102,1 % Tabel 23
54 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 92,0 % Tabel 23
55 Ibu hamil dengan imunisasi Td2+ 91,1 % Tabel 24
56 Ibu Hamil Mendapat Tablet Tambah Darah 90 102,9 % Tabel 27
57 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 99,4 % Tabel 23
58 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan di Fasyankes 89,3 % Tabel 23
59 Pelayanan Ibu Nifas KF3 100,9 % Tabel 23
60 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 99,7 % Tabel 23
61 Penanganan komplikasi kebidanan 123,0 % Tabel 30
62 Peserta KB Aktif 77,8 % Tabel 28
63 Peserta KB Pasca Persalinan 4,8 % Tabel 29
VI PENGENDALIAN PENYAKIT
VI.1 Pengendalian Penyakit Menular Langsung
93 Persentase orang terduga TBC mendapatkan pelayanan
sesuai standar 100,00 % Tabel 51
94 CNR seluruh kasus TBC 190 per 100.000 penduduk Tabel 51
95 Case detection rate TBC 66,21 % Tabel 51
96 Cakupan penemuan kasus TBC anak 13,91 % Tabel 51
97 Angka kesembuhan BTA+ 85,4 87,0 86,0 % Tabel 52
98 Angka pengobatan lengkap semua kasus TBC 42,7 44,3 43,3 % Tabel 52
99 Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) semua
kasus TBC 95,8 97,2 96,3 % Tabel 52
100 Jumlah kematian selama pengobatan tuberkulosis 1,5 per 100.000 penduduk Tabel 52
101 Penemuan penderita pneumonia pada balita 58,6 % Tabel 53
102 Puskesmas yang melakukan tatalaksana standar
pneumonia min 60% 0,8 % Tabel 53
103 Jumlah Kasus HIV 66 24 90 Kasus Tabel 54
104 Jumlah Kasus Baru AIDS 66 24 90 Kasus Tabel 55
105 Jumlah Kematian akibat AIDS 6 0 6 Jiwa Tabel 55
106 Persentase Diare ditemukan dan ditangani pada balita 53,1 % Tabel 56
107 Persentase Diare ditemukan dan ditangani pada semua umur 75,7 % Tabel 56
108 Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 113 77 190 Kasus Tabel 57
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran
109 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 15 10 13 per 100.000 penduduk Tabel 57
110 Persentase Kasus Baru Kusta anak 0-14 Tahun 6,3 % Tabel 58
111 Persentase Cacat Tingkat 0 Penderita Kusta 76,3 % Tabel 58
112 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 16,8 % Tabel 58
113 Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 21,3 per 100.000 penduduk Tabel 58
114 Angka Prevalensi Kusta 1,3 per 10.000 Penduduk Tabel 59
115 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 100,0 100,0 100,0 % Tabel 60
116 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 83,0 55,3 74,6 % Tabel 60
VIIKESEHATAN LINGKUNGAN
142 Sarana air minum dengan risiko rendah dan sedang 88,1 % Tabel 72
143 Sarana air minum memenuhi syarat 58,3 % Tabel 72
144 Penduduk dengan akses terhadap sanitasi yang layak 67,5
(jamban sehat) % Tabel 73
145 Desa STBM 0,0 % Tabel 74
146 Tempat-tempat umum memenuhi syarat kesehatan 25,1 % Tabel 75
147 Tempat pengelolaan makanan memenuhi syarat kesehatan 28,3 % Tabel 76